Modul 4 Blok 7 - Kelanian Kelenjar Paratiroid
Modul 4 Blok 7 - Kelanian Kelenjar Paratiroid
BY : ROBERT GALBRAITH
PRASYARAT : KELENJAR PARATHYROID
• terletak pada superior dan inferior dari lobus sinister dan dexter kelenjar tiroid
• Pada populasi biasanya terdapat 4 buah, sekitar 5% bisa lebih 5 atau 6 buah, kadang-kadang hanya
2 buah, berukuran 5mm, lebar 4mm, tebal 2mm dan berat 25-50mg.
• dipersyarafi: Supali sarafnya berlimpah yang berasal dari cabang thyroid ganglion
cervicale(sympathicus), lebih bersifat vasomotor daripada sekretomotor karena glandula ini di
atur oleh hormonal.
Kalsium (Ca)
1
o 1 % di CES
Eksresi
o 80 % keluar bersama feses
o Sisanya melalui urine (ambang ginjal 7 mg%)
60 % reabsorpsi di tubulus proximal
40 % selektif di pars ascendes Ansa Henle, tubulus distal dan ductus colligentes
Wanita hamil menyalurkan Ca ke plasenta dan kelenjar mammae (ASI)
Fisologi Ca
o Ion Ca 2+ adalah kation intrasellueer dan ekstraselluer yang penting
o Kalsium ekstrasellular penting untuk mempertahakan fungsi dan system saraf,
musculoskeletal dan pembekuan darah
o Penting dalam metabolisme jaringan tulang
o Pengatur aktifitas enzim, hormone dan aktifitas sekresi kelenjar eksokrin
Kadar Ca dalam plasma 9 – 10 mg%
o Non diffusible (41%) berikatan dengan albumin dan globulin
o Diffusible (59%)
50 % ion Ca 2= dan 9 % non ionized berikatan dengan phosphate dan sitrat
Dalam darah:
o Ca ↑ reabsorpsi me ↑
o Ca ↓ ekskresi me ↑
Kebutuhan Ca sehari
o Dewasa 0.5 mg
o Anak anak dan wanita hamil 4 g
o Laktasi 1.5 g
Homestasis Kalsium
2
Fosfat (P)
3
Hormon paratiroid
o Struktur :
o Protein, 84 AA, BM 9500
o Fungsi PTH: Ca 2+ & P (cairan extracellular) dg cara:
o Mengaktifkan sel osteoclast resorpsi tlg
o reabsorpsi Ca 2+ o/ tubulus distal ginjal
o reabsorpsi fosfat o/ tubulus distal ginjal
o Pengaktivan 1.25DHC maka Secara tdk lgsg absorpsi Ca 2+
di usus o/ 1.25 DHC
metabolisme vit D:
4
o Pengaturan Sekresi PTH:
o Hanya ditentukan oleh kadar Ca dalam plasma
o Kadar Ca plasma meningkat maka sekresi PTH di hambat dan Ca diendapkan dalam tulang.
o Kadar Ca plasma menurun maka sekresi PTH meingkat
5
Calcitonin
Tulang
o Terdiri dari
o 70 % garam Ca (hydroxyl apatite)
o 30 % matrix organic
90 – 95 % serabut kolagen
Sisanya proteoglicans (Chondrotin sulftat dan hyaluronic acid)
o Fungsi
o Penyangga tubuh
o Proteksi alat vital
o Membantu gerakan tubuh
o Memproduksi sel darah merah
o Tempat penyimpanan Ca dan PO4
6
o Pembentukan dan Klasifikasi Tulang (Remodeling Tulang)
o Tulang mengalami remodeling terus menerus seumur hidup
o Sebagian besar tulang akan mengalami pergantian kira kira setiap 7 – 10 tahun
o Remodeling memungkinkan perbaikan mirkofaktur, mempersiapakan tulang untuk
menahan bebabn dan melakukan penimbunan mineral
o Remodeling dilakukan oleh osteoklas dan osteoblast, keduannya dinamakan Bone
multinuclear units (BMUs)
7
o Fase remodeling adalah
Resorpsi
Dimulai pengaktivan osteoklas yang melaukan resorpsi tulang .
Osteoklast melekat pada tulang dengan suatu intergrin yaitu αvβ3
Tepi osteoklast yang bergelombang menyekresi H+ dan protease yang
akan melarutkan tulang yang dimana akan terbentuk lubang
Reversal
Osteoklast mengalami apoptosis atau berpindah ke bangian lain
3 – 4 minggu
Pembentukan
Dimulai dengan osteoblast membentuk osteoid yang mengalami
minirealisasi dalam 3 – 4 bulan.
Osteoblast kemuidan menjadi sel yang membatasi tulang (lining celss)
Fase diam
Terjadi selama mineralisasi
8
Komunikasi osteoblast dan osteoclast
9
PARATHYROID HORMONE RELATED PEPTIDE (PTHrP)
o Terdiri dari 141-asam amino peptide yang homolog dengan PTH pada terminal asam amino
walaupun di produksi oleh gen yang berbeda
10
DEFINISI HIPERPARATIROID
Suatu kondisi yang disebabkan oleh jumlah hormon paratiroid yang berlebihan, yang menyebabkan
hiperkalsemia dan hipofosfatemia serta mempengaruhi fungsi berbagai tipe sel. Manifestasinya meliputi
deposit kalsium pada tubulus ginjal, dekalsifikasi tulang secara umum (osteoporosis), mengakibatkan
nyeri dan nyeri tekan tulang dan fraktur spontan atau kista tulang yang terlokalisasi, hiperkalsemia, yang
menyebabkan kelemahan otot, gejala gastrointestinal.
Hiperparatiroid primer: Kelebihan sekresi PTH disebabkan kelainan kelenjar paratiroid sendiri ( 75 – 8- %
adenoma, 20 % hyperplasia, karsinoma < 2 %) dengan manisfestasi hiperkalsemia
INSIDENSI
Asymptomatic hiperparathyroidism
• Umur 60 – 70 thn (1%) →PTH ↑↑↑ → dianggap proses aging/ menopause/ fibromialgia
Symptomatic hiperparathyroidism
1. Nefrolitiasis
2. Tukak lambung
11
3. Resorpsi tulang berlebih
4. Pakreatitis
6. Perubahan mental
7. Hipercalsemic crisis
ETIOLOGI
• Adenoma
• Carcinoma
• Lithium
• Thiazide
• Tamoxifen
• Intoksikasi vit D
• Adrenal Insufficicency
• Tirotoksikosis
12
KLASIFIKASI PENYEBAB HIPERKALSEMIA
PATOGENESIS
Etiologi primer (adenoma) ini dapat di golongkan penyebabnya genetiknya menjadi dua :
• Overactivity of proto-oncogenes
• Chromosome 11q13
• HRPT2 genes
13
• Abnormalities at the Rb (Retinablastom) genes
• Chromosome 13q14
• Associated Reniablastoma
• MEN-2A
• How RET mutations alter parathyroid cell growth or PTH secretion has not been
elucidated
• Product D1 cyclin
14
Etiologi primer (adenoma, karsinoma, hiperplasia) (dengan predisposisi genetik PRAD1) menyebabkan
aktivitas dan jumlah sel chief meningkat, yang akan meningkatkan jumalh hormon PTH, yang akan
bereaksi pada 3 tempat utama, yaitu
1. Tulang: PTH meningkatkan ekpresi OPGL/RANKL pada osteoblas yang akan meningkatkan aktivasi
dan jumlah sel osteoklas aktif meningkatkan resorpsi hiperkalsemi
3. Ginjal: me↑an 1,25 OH2 D3 akibat peningkatan jumlah 1 alfa hidoksilase, pada ginjal juga akan
me↑ reabsorbsi ginjal
15
PATOFISIOLOGI
2. Ginjal: hipersaturasi kalsium akan menyebabkan terbentuknya endapan, batu berupa kalsium
fosfat pada ginjal (nefrolitiasis berulang)
3. Pada ssp: rangsang ke hipotalamus menyebabkan nausea dan vomitus. Vomitus juga bisa terjadi
aibat pe↑an asam lambung. Depresi pada ssp menimbulkan depresi
4. Neuromuskular: me nurunkan eksitabilitas sehinga oto menhadi lebih lemah, refleks kpr apr
menutun
16
GEJALA KLINIK
17
IDENTIFIKASI MASALAH
Tuan A, 55 Tahun
- 5 Tahun lalu:
- Gastritis (omeprazole dan antasida) sembuh tapi sering kambuh (Gejala Klinik)
- 4½ Tahun lalu:
- Operasi (nefrolitiasis dextra dan Batu saluran ureter kanan), kambuh lagi 1 tahun
kemudian keluar batu dari saluran kencing didahului oleh nyeri pinggang sebelah kanan
(Pengendapan kristal) Kemungkinan ada kerusakan ginjal
- Fatique
- Nausea
- 2 Bulan terakhir:
- Fatique
- Nausea
- Konstipasi
• Pemeriksaan Fisik
- Tanda vital:
18
- BB= 50 Kg, TB= 160 cm, BMI= 19,5 (N)
• Pemeriksaan Lab
- P.Urine Rutin:
- Mikros:
- Kimia darah:
• Pemeriksaan Penunjang
- Darah:
- Urine:
- EKG:
19
Dasar Diagnosis
Anamnesis:
- 4½ Tahun lalu:
- Operasi (nefrolitiasis dextra dan Batu saluran ureter kanan), kambuh lagi 1 tahun
kemudian keluar batu dari saluran kencing didahului oleh nyeri pinggang sebelah kanan
(Pengendapan kristal) Kemungkinan ada kerusakan ginjal
- Fatique
- Nausea
- P.Urine Rutin:
- Mikros:
- Kimia darah:
• Pemeriksaan Penunjang
- Darah:
- Urine:
- EKG:
20
- Interval QT memendek Peningkatan kadar Ca Perubahan irama
o X ray foto toraks dan abdomen karena kemungkinan ditemukan klasifikasi ektopik (Ca > 17
mg%) pada paru, ginjal, ateri, mukosa gaster, kulit
o USG dan CT scan Parathyroid
o Untuk mengetahui adanya adenoma
o USG ginjal
o Mungkin ditemukan nefrokalsinosis atau nefrolitiasis
o DEXA bone scan
o Untuk mengetahui adanya osteolisis
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS KERJA
PENATALAKSANAN :
Non Farmakologi
Operatif
o Parathyroidectomu tergantung dari kasusnya
o Dilakukan terdapat hiperkalsemua berat
o Sesudah diagnosis ditetapkan dengan PTH immunoassay
Akupuntur
o Pada hiperparatiroid akupuntur dapat digunakan sebagai terapi penunjang pada system
neuroendocrine
o Mekanisme Kerja :
21
Rangsangan penusukan titik akupuntur akan mengaktivasi proses umpan balik
Hipotalamus – Hipofisis sehingga menimbulkan efek homeostasis di berbagai
system dalam tubuh
Meningkatkan efek regulasi system neuroendokrinium
o Metode :
Penjaruman dipilih beberapa titik akupuntur kemudian jarum ditinggalkan
selama 20 – 30 menit.
Penusukan dilakukan 2 – 3 x / minggu
Pendekatan Medis
Hidrasi adekuat
Hindari diuretic tiazid
Makan kalsium tidak terlalu ekstrim
Bisfosfonat
o Obat antiresorpsi tulang
o Bifosfonat mirip pirofosfat endogen yang akan mengikat hirdosiapatit dan menghmabat
perlekatan osteoklas, mengganggu pernilasi protein sehingga terjadi apoptosis dan gugus
non aminonya di metabolisme menjadi produk sitotoksik
Pemberian secara oral untuk terapi osteoporosis atau hiperkalsemia kronik
o Efek sampingnya: nyeri abdomen, mual, dyspepsia, ulserasi, perforasi, pendarahan
Oral Aldendronat (Alenoxal)
o 10 mg x 1
o Langsung ditelan bersama 400 cc air putih paling sedikit
o ½ jam sebelum makan
o Tetap dalam posisi tegak paling sedikit ½ jam
Risedronat (Acetonel )
o 5 mg x 1 atau 35 mg x 1 minggu
Ibandronat
o 150 mg per bulan
22
Sedian IV
o Zolodronat, Parmidonat, dan ibandronat
KOMPLIKASI
Sinus bradycardia
Pankreatitis : akibat dari batu di ductus pankreaticus
Hipertensi : karena terdapat peningkatan kuat kontraksi pada jantung akibat jantung terdapat
reseptor ca
Ulkus peptikum : karena asam lambung yang keluar terus menerus mengakibatkan gastritis
Aritmia
Kalsifikasi vaskular : karena terjadi hipersaturasi ca
Osteoporis : karena resorpsi ca dalam tulang menjngkat akibat pth meningkat
Infeksi saluran kemih : karena batu yang bisa mengakibatkan obstruksi yang bisa mengakibatkan
infeksi
Pseudogout
PENCEGAHAN
Banyak minum
Diet cukup ca (1000mg/hr)
Diet cukup vit D (400-800IU/hr)
PROGNOSIS
“Our greatest weakness lies in giving up. The most certain way to succeed
is always to try just one more time.” –Thomas A. Edison
SELAMAT BELAJAR ! SUKSES SOCANYA ! GBU !
23