Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PELAKSANAAN

KEGIATAN BANTUAN/ SUBSIDI PAKAN SAPI PERAH


TAHUN 2017
KELOMPOK LESTARI I
DESA TUMIYANG, KEC. PEKUNCEN
KABUPATEN BANYUMAS

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN


PROPINSI JAWA TENGAH
2018
Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Berkat dan Karunia-
Nya, maka penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan bantuan/ subsidi pakan sapi perah ini
dapat disusun.
Hal yang mendasari terlaksananya kegiatan ini yakni pemberian pakan yang cukup
memiliki peranan penting bagi ternak baik untuk pertumbuhan bagi ternak. Fungsi pakan
juga diarahkan pada upaya pemeliharaan daya tahan tubuh dan kesehatan sehingga ternak
tumbuh sehat dan kuat. Produksi ternak ditentukan oleh 3 (tiga) faktor utama yaitu bibit
(breeding), pakan (feeding) dan tatalaksana pemeliharaan (management).
Masalah yang sering dihadapi dalam budidaya ternak adalah harga pakan yang tinggi dan
ketersediaan bahan pakan yang tidak kontinyu, sehingga banyak peternak khusunya sapi perah
memberikan pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan hidup dan peruntukannya, hal ini
menyebabkan produksi ternaknya tidak maksimal. Kondisi tersebut tercermin pada rendahnya
produksi susu dan body condition score (BCS) pada sapi perah di Provinsi Jawa Tengah utamanya
pada musim kemarau. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki produksi
susu dan kondisi BCS antara lain melalui pemberian bantuan/ subsidi pakan indukan sapi
potong di 3 (tiga) Kabupaten.
Demikian laporan ini kami susun sebagai informasi pelaksanaan kegiatan Bantuan/
Subsidi Pakan Sapi Perah Tahun 2017 di Provinsi Jawa Tengah.

Rembang, Januari 2018

Mengetahui,
Ketua Kelompok
KTT. SUKA TANI

WARSO
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kondisi persusuan saat ini, kemampuan produksi susu nasional hanya sebesar
18% dari kebutuhan nasional. Jal ini karena masih rendahnya produksi susu peternak sapi
perah yang sekitar 10 liter per ekor per hari dan skala kepemilikan ternak rata-rata masih
2-3 ekor. Rendahnya tingkat produksi dan produktivitas sapi perah salh satu penyebabnya
adalah masih rendahnya penggunaan pakan yang berkualitas saat ini. Rata-rata pakan
konsentrat yang digunakan oleh peternak masih dibawah SNI dimana nilai protein kasar
masih sekitar 12-14% sedangkan SNI yang diprasyaratkan untuk sapi laktasi kadar
protein kasar minimal 16%.Hal ini disebabkan karena daya beli peternak pada pakan
yang kualitas sangat rendah terkait dengan harga susu yang masih rendah, sehingga
antara biaya produksi dan harga jual susu masih belum sesuai.

Sarana produksi dan produktivitas yang penting dalam usaha budidaya ternak
adalah pakan. Dengan biaya sebesar 70 – 80 % inilah pakan menempati porsi terbesar
dari total biaya produksi. Oleh karena itu memproduksi pakan bukan hanya harus baik
kualitasnya saja tetapi juga dengan harga yang terjangkau para peternak. Pakan secara
tidak langsung berkorelasi dengan performance ternak, sehingga kecukupan dan mutu
kandungan gizinya perlu mendapat perhatian.

Dengan kondisi diatas, pemerintah mencoba melakukan perningkatan usaha


peternakan sapi perah dengan memberikan bantuan untuk meningkatkan kualitas pakan,
sehingga sapi perah akan mendapatkan pakan yang berimbang dan berkualitas. Hal ini
akan berdampaka langsung pada peningkatan produksi susu dan peningkatan kemampuan
reproduksi secara optimal, yaitu mampu melahirkan satu pedet setiap tahunnya. Pada
akhirnya program ini akan meningkatkan pendapatan para peternak sapi perah

Upaya perbaikan pakan ini tidak semata dalam hal penyediaan pakan yang
berkualitas, namun harus ada perubahan pola pikir/ mind set peternak dalam
pelaksanaannya. Untuk itu perlu adanya bantuan/ subsidi pakan untuk sapi perah untuk
memperbaiki kondisi dan produktivitas sapi perah. Salah satu fasilitasi pemerintah
pada tahun 2017 melalui anggaran APBD I tahun 2017 dalam upaya
ketersediaan pakan adalah bantuan/ subsidi pakan sapi perah.

B. Tujuan

Tujuan dari kegiatan bantuan/ subsidi pakan sapi perah adalah

1. Meningkatkan produksi susu sapi perah dengan pemberian bantuan pakan yang sesuai
dengan standar dan kebutuhan hidup ternak.
2. Meningkatkan pendapatan peternak dengan adanya penambahan produksi susu.
3. Merubah pola pikir/ mind set petani peternak tentang pakan berkualitas.
C. Sasaran

Sasaran dari kegiatan bantuan/ subsidi pakan sapi perah adalah

1. Meningkatkan produksi susu sapi perah pada 3 kelompok penerima di 3 (tiga) kelompok.
2. Meningkatnya pendapatan peternak dengan adanya penambahan produksi susu.
3. Meningkatnya penggunaan pakan berkualitas
4. Merubah pola pikir/ mind set petani peternak tentang pakan berkualitas.
D. Keluaran

Keluaran kegiatan bantuan/ subsidi pakan sapi perah adalah:

1. Meningkatnya usaha kelompok ternak sapi perah penerima bantuan penguatan


pakan di 3 kelompok.
2. Meningkatnya produksi susu 1-2 liter/ekor/hari.
3. Meningkatnya pendapatan peternak/ kelompok dengan adanya penambahan
produksi susu di 3 kelompok.

PELAKSANAAN
KEGIATAN BANTUAN/ SUBSIDI INDUKAN SAPI POTONG

Dalam rangka upaya mendukung penyediaan pakan atau bahan pakan berbasis
HPT berkualitas untuk meningkatkan nutrisi pakan ternak pada lokasi kegiatan dan
membuka peluang usaha baru bagi kelompok. Pakan merupakan faktor penentu utama ternak
ruminansia. Melihat potensi ketersediaan yang luar biasa tersebut namun kondisi ternak
yang kurang baik, mengindikasikan adanya permasalahan dalam hal penyediaan
dan konsumsi pakan hijauan. Beberapa permasalahan sudah dapat diidentifikasi antara lain
adalah kualitas hijauan yang ada kurang baik, lokasi sumber hijauan tersebar tidak merata
dan tidak selalu sama dengan lokasi dimana ternak dipelihara, musim kering yang panjang
sangat mempengaruhi ketersediaan HPT dan kurangnya pemahaman peternak tentang
pakan berkualitas yang harus disediakan jika ingin produksi dan produktivitas ternak
meningkat.

Kondisi semacam ini sudah lama diketahui dan telah diupayakan untuk
menanggulanginya dengan beberapa kegiatan yang dilaksanakan sejak tahun terdahulu.
Untuk itu diperlukan upaya dan contoh lainnya untuk menggerakkan masyarakat
menyediakan pakan yang lebih baik dan bermutu bagi ternaknya masing-masing, salah
satunya adalah melalui kegiatan bantuan/ subsidi pakan sapi perah.
Kegiatan i n i ditujukan pada kelompok tani atau kelompok peternak sapi
perah yang mempunyai induk sapi perah dengan kondisi laktasi dan kondisi BCS rendah.
Untuk Kegiatan bantuan/ subsidi pakan sapi perah dengan alokasi pemberian per hari 2,5 kg
selama 100 hari untuk induk sejumlah 80 ekor. Penerima kegiatan ini salah satunya di
kelompok Kelompok Lestari I, Desa Tumiyang, Kec. Pekuncen, Kabupaten Banyumas.
Adapun rincian barang yang diterimakan ke kelompok yakni :

No. Uraian Barang Jumlah Kondisi

1 Pakan sapi perah 20.000 kg lengkap dan baik

2 Bibit HPT (rumput odot) 8.000 stek lengkap dan baik

3 Bibit legume (Indigofera) 2.000 polibag lengkap dan baik

4 Pupuk anorganik 200 kg lengkap dan baik

Hasil pelaksanaan dari kegiatan bantuan/ subsidi pakan sapi perah berdampak
positif pada kondisi BCS, namun belum sepenuhnya berdampak kepada status reproduksi
dikarenakan jangka waktu pemberian relatif pendek. Kendala pelaksanaan kegiatan antara
lain:
1. Data rekording di petani peternak yang mendapatkan bantuan pakan belum
sepenuhnya dilakukan secara rutin, sehingga data yang diperoleh tidak lengkap,
2. Dijumpai petani peternak yang memberikan pakan tersebut untuk pakan utama
bukan untuk pakan tambahan, sehingga pakan tambahan tersebut tidak berdampak
secara signifikan kepada indukan.
3. Adanya peternak yang tidak jujur, pakan tambahan diberikan kepada ternak yang
lain atau sapi perah yang tidak laktasi.
Pembinaan pada kelompok penerima kegiatan dengan diberikan pelayanan teknis
dan pembinaan kelembagaan. Maksud dari pelayanan teknis dan pembinaan manajemen
kelompok untuk meningkatkan pengetahuan, serta ketrampilan petani peternak. Sedangkan
pembinaan kelembagaan diperlukan secara berkesinambungan diarahkan pada perubahan
pola pikir petani dalam menerapkan sistem agribisnis. Pembinaan kelembagaan juga
diarahkan untuk menumbuhkembangkan poktan dan gapoktan dalam menjalani fungsinya,
melalui pengembangan kerjasana dalam bentuk jejaring dan kemitraan.
Rencana dan tindak lanjut kegiatan ini yakni melakukan penambahan penanaman/
budidaya indigofera, sehingga produksi daunnya meningkat, menyusun formula konsentrat
yang disesuaikan dengan ketersediaan bahan pakan lokal yang ada sehingga menekan biaya
pakan. Selain itu dengan adanya kegiatan ini dapat membantu meningkatnya kesejahteraan
petani peternak di Provinsi Jawa Tengah.

PENUTUP

Demikian laporan pelaksanaan kegiatan bantuan/ subsidi pakan sapi perah Satuan
Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Laporan ini dibuat
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun 2017, selain itu sebagai bahan
evaluasi dan perencanaan kegiatan selanjutnya. Laporan ini diharapkan dapat memberikan
informasi yang bermanfaat tentang pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di
Provinsi Jawa Tengah.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai