Anda di halaman 1dari 8

Akbar Jumaris

201013007
Informatika

Proses kejadian manusia menurut ahli antropologi adalah sebagai


berikut. Sejenis makhluk yang disebut primat, muncul pertama kali dari
mamalia kira-kira tujuh puluh juta tahun yang lalu. Setelah berevolusi
kurang lebih selama empat puluh juta tahun makhluk primat itu
bercabang-cabang di antaranya sejenis cabang yang disebut hominoid.
Setelah menempuh waktu selama lima belas juta tahun, dari hominoid itu
lahirlah sejenis kera yang disebut pongid. Setelah menempuh kurun waktu
lima belas juta tahun lagi, dari pongid lahirlah makhluk baru yang disebut
hominid (manusia) (sumber: Adi Mulyana, “Proses Penciptaan Manusia dari
Sudut Pandang Antropologi”, penerbit Dinamika, kota terbit Bandung,
tahun 2001, halaman 208).

Adi Mulyana (2001:208) “Proses Penciptaan Manusia dari Sudut


Pandang Antropologi”. menurut ahli antropologi Proses kejadian
manusia adalah “sebagai berikut…” Sejenis makhluk yang disebut
primat, muncul pertama kali dari mamalia kira-kira tujuh puluh juta
tahun yang lalu. Setelah berevolusi kurang lebih selama empat puluh
juta tahun makhluk primat itu bercabang-cabang di antaranya sejenis
cabang yang disebut hominoid. Setelah menempuh waktu selama lima
belas juta tahun, dari hominoid itu lahirlah sejenis kera yang disebut
pongid. Setelah menempuh kurun waktu lima belas juta tahun lagi,
dari pongid lahirlah makhluk baru yang disebut hominid (manusia)
Banjir dapat disebabkan faktof-faktor berikut: (1) sungai-sungai yang
makin sempit dan dangkal,(2) hutan-hutan yang makin kerdil, dan (3)
sampah yang dibuang sembarangan. Semua faktor itu selalu berkaitan
dengan ulah manusia. Faktor pertama merupakan akibat tepian sungai
dijadikan permukiman. Faktor kedua merupakan akibat keserakahan
ketika meraup keuntungan sehingga hutan ditebang sewenang-wenang.
Faktor ketiga sebagai akibat rendahnya kesadaran lingkungan yang
mungkin pula disebabkan kurangnya pendidikan (sumber: Atmazaki, judul:
“Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting”, penerbit: Citra Budaya
Indonesia, thn: 2005, hal: 103).

paktor penyebab banjir menurut buku atmazaki yang berjudul, kiat-


kiat mengarang dan menyunting. Banjir dapat disebabkan faktof-faktor
berikut : (1) sungai-sungai yang makin sempit dan dangkal,(2) hutan-
hutan yang makin kerdil, dan (3) sampah yang dibuang sembarangan.
Semua faktor itu selalu berkaitan dengan ulah manusia. Faktor pertama
merupakan akibat tepian sungai dijadikan permukiman. Faktor kedua
merupakan akibat keserakahan ketika meraup keuntungan sehingga
hutan ditebang sewenang-wenang. Faktor ketiga sebagai akibat
rendahnya kesadaran lingkungan yang mungkin pula disebabkan
kurangnya pendidikan (Atmazaki, “Kiat-kiat Mengarang dan
Menyunting”, penerbit: Citra Budaya Indonesia, 2005:103).
Pekerjaan rumah merupakan sesuatu yang menghantui siswa. Hal ini
merupakan salah satu cara yang pasti bagi guru untuk mengukur
kemajuan siswa di dalam belajar atau menguji pengetahuan siswa tentang
informasi yang telah diajarkan. Sebagian guru menjadikan pekerjaan
rumah sebagai cara untuk meyakinkan dirinya apakah yang diajarkannya
telah dikuasai siswa. Kebanyakan siswa, yang menyadari gagasan tentang
pekerjaan rumah, cenderung menjadikan pekerjaan rumah sebagai tugas.
Mereka memberikan sedikit perhatian atau pemikiran terhadap tugas itu.
Bagaimanapun, pekerjaan rumah merupakan suatu refleksi bagi seseorang,
tidak hanya sebagai siswa, tetapi juga sebagai guru (Atmazaki, judul: “Kiat-
kiat Mengarang dan Menyunting”, penerbit: Citra Budaya Indonesia, thn:
2005, hal: 98).

menurut atmazaki Pekerjaan rumah merupakan sesuatu yang


menghantui siswa. Hal ini merupakan salah satu cara yang pasti bagi
guru untuk mengukur kemajuan siswa di dalam belajar atau menguji
pengetahuan siswa tentang informasi yang telah diajarkan. Sebagian
guru menjadikan pekerjaan rumah sebagai cara untuk meyakinkan
dirinya apakah yang diajarkannya telah dikuasai siswa. Kebanyakan
siswa, yang menyadari gagasan tentang pekerjaan rumah, cenderung
menjadikan pekerjaan rumah sebagai tugas. Mereka memberikan sedikit
perhatian atau pemikiran terhadap tugas itu. Bagaimanapun, pekerjaan
rumah merupakan suatu refleksi bagi seseorang, tidak hanya sebagai
siswa, tetapi juga sebagai guru (Atmazaki, “Kiat-kiat Mengarang dan
Menyunting”, Citra Budaya Indonesia, 2005:98).
Majalah dinding kelas banyak manfaatnya. Melalui media tersebut,
siswa bebas berkreasi dan bersinspirasi. Bakat dan minat di dalam karang-
mengarang dapat tersalurkan. Bahkan,lukisan juga bisa dipajang di sana.
Karya-karya siswa dapat dibaca oleh teman-temannya. Pujian dari teman
tentu dapat membangkitkan semangat. Kritik dari teman pun bermakna
positif untuk pengembangan diri. Nah, marilah berlomba-lomba menulis di
mading agar bermanfaat bagimu dan teman-temanmu! (sumber: Atmazaki,
judul: “Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting”, penerbit: Citra Budaya
Indonesia, thn: 2005, hal: 96).

berikut beberapa manfaat dari Majalah dinding kelas yan telah saya
kutip dibawah ini.
Melalui media tersebut, siswa bebas berkreasi dan bersinspirasi.
Bakat dan minat di dalam karang-mengarang dapat tersalurkan.
Bahkan,lukisan juga bisa dipajang di sana. Karya-karya siswa dapat
dibaca oleh teman-temannya. Pujian dari teman tentu dapat
membangkitkan semangat. Kritik dari teman pun bermakna positif untuk
pengembangan diri. Nah, marilah berlomba-lomba menulis di mading
agar bermanfaat bagimu dan teman-temanmu! (Atmazaki, “Kiat-kiat
Mengarang dan Menyunting”, Citra Budaya Indonesia, 2005:96).
Sosiolog telah membuat suatu pembedaan yang penting antara seks dan
jender. Seks mengacu pada perbedaan biologis antara laki-laki (male) dan
perempuan (female), sedangkan jender mengacu pada kepribadian yang
ditentukan secara sosial dan ciri-ciri psikologis yang diasosiasikan sebagai
laki-laki (masculity) dan perempuan(feminity). Seks dan jender jelas terkait
meskipun hakikatnya yang pasti selalu menjadi perdebatan di kalangan
sosiolog, feminis, dan ahli-ahli lain (sumber: Atmazaki, judul: “Kiat-kiat
Mengarang dan Menyunting”, penerbit: Citra Budaya Indonesia, thn: 2005,
hal: 221).

pembedaan penting antara seks dan jender yang telah dibuat


Sosiolog. Seks mengacu pada perbedaan biologis antara laki-laki (male)
dan perempuan (female), sedangkan jender mengacu pada kepribadian
yang ditentukan secara sosial dan ciri-ciri psikologis yang diasosiasikan
sebagai laki-laki (masculity) dan perempuan(feminity). Seks dan jender
jelas terkait meskipun hakikatnya yang pasti selalu menjadi perdebatan
di kalangan sosiolog, feminis, dan ahli-ahli lain (Atmazaki, “Kiat-kiat
Mengarang dan Menyunting”, Citra Budaya Indonesia, 2005:221).
Memelihara semut rangrang merupakan peluang bisnis baru yang
sangat menggiurkan. Semut rangrang dapat dipelihara di dalam stoples.
Semut rangrang akan membuat sarang dan bertelur dalam stoples tersebut.
Semut-semut itu cukup diberi makan air gula. Telur semut rangrang
bentuknya seperti beras, biasa disebut kroto. Kroto semut rangrang banyak
dicari orang untuk makanan burung berkicau, seperti murai batu. Satu
stoples kroto harganya sekitar Rp 200.000. (sumber: Vania Nazla Aprilia,
“Memelihara Semut Rangrang”, Kompas Edisi Minggu 18 Oktober 2015
halaman 23)

dikutip dari (Vania Nazla Aprilia, 2015:23) Memelihara semut


rangrang merupakan peluang bisnis baru yang sangat menggiurkan.
Semut rangrang dapat dipelihara di dalam stoples. Semut rangrang akan
membuat sarang dan bertelur dalam stoples tersebut. Semut-semut itu
cukup diberi makan air gula. Telur semut rangrang bentuknya seperti
beras, biasa disebut kroto. Kroto semut rangrang banyak dicari orang
untuk makanan burung berkicau, seperti murai batu. Satu stoples kroto
harganya sekitar Rp 200.000.
Hongaria menutup perbatasannya dengan Kroasia. Kebijakan itu
merupakan bagian dari kebijakan sebelumnya yang bertujuan mengentikan
arus migran ke Eropa. Penutupan dilakukan setelah Hongaria mengetahui
lebih dari 1.500 migran tiba di Kroasia dengan menggunakan kereta api.
Dari stasiun kereta api itu, mereka disebutkan berjalan menuju perbatasan.
(sumber: Josh Daniel, “Hongaria Tutup Perbatasan”, Kompas Edisi Minggu
18 Oktober 2015 halaman 4)

Hongaria menutup perbatasannya dengan Kroasia. Kebijakan itu


merupakan bagian dari kebijakan sebelumnya yang bertujuan
mengentikan arus migran ke Eropa. “Penutupan dilakukan setelah
Hongaria mengetahui lebih dari 1.500 migran tiba di Kroasia dengan
menggunakan kereta api. Dari stasiun kereta api itu, mereka
disebutkan berjalan menuju perbatasan”. (Josh Daniel, “Hongaria Tutup
Perbatasan”, Kompas Edisi Minggu 18 Oktober 2015:4)
Melarang anak mengakses media sosial bukan jalan keluar efektif untuk
menghindarkannya dari dampak negatif. Sebagai generasi yang dilahirkan
diera digital, anak-anak masa kini sejak awal sudah terpapar produk
teknologi digital. Media sosial bukannya tidak memberikan dampak positif,
tapi penggunaannya memerlukan bimbingan dan pendampingan orangtua.
Jika tidak, anak bisa menjadi sasaran predator atau pihak lain yang berniat
jahat. Ibarat hutan belantara atau jalan raya, media sosial bisa membuat
anak tersesat atau terlindas. (Sumber: Sri Rejeki, judul: “Anak-anak di
Lautan Media Sosial”, Kompas Edisi Minggu 18 Oktober 2015 halaman 30)

Sri Rejeki “Anak-anak di Lautan Media Sosial”, (2015:30). Melarang


anak mengakses media sosial bukan jalan keluar efektif untuk
menghindarkannya dari dampak negatif. Sebagai generasi yang
dilahirkan diera digital, anak-anak masa kini sejak awal sudah terpapar
produk teknologi digital. Media sosial bukannya tidak memberikan
dampak positif, tapi penggunaannya memerlukan bimbingan dan
pendampingan orangtua. Jika tidak, anak bisa menjadi sasaran predator
atau pihak lain yang berniat jahat. Ibarat hutan belantara atau jalan
raya, media sosial bisa membuat anak tersesat atau terlindas.

Anda mungkin juga menyukai