Anda di halaman 1dari 1

D.

NEGARA DAN AGAMA DI INDONESIA: NEGARA PANCASILA

Secara teoritis, Negara Pancasila menolak hubungan subordinasi.Negara tidak mencampuri wewenang
masalah-masalah keagamaan masing-masing agama, agama-agama di Indonesia tidak boleh berada
dibawah Negara. Dan di negara Pancasila, tidak ada yang disebut sebagai Agama Negara. Di lain pihak
agama juga tidak mempunyai wewenang untuk mencampuri secara langsung masalah-masalah
kenegaraan, karena Negara Indonesia bukanlah negara Agama. Tetapi negara Pancasila menolak separasi
antara agama dengan negara. Negara Panacasila bukanlah negara sekuler, tetapi negara yang mengakui
dan mendasarkan diri pada keyakinan akan adanya Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, walaupun
negara tidak boleh mencampuri masalah-masalah agama, tetapi negara mempunyai tanggungjawab untuk
melindungi kebebasan masing-masing agama dan sedapat mungkin membantu perkembangannya.
Negara juga memiliki tanggungjawab untuk memelihara kerukunan antar umat beragama.

Di lain pihak, sekalipun agama-agama tidak boleh secara langsung mencampuri masalah-masalah
kenegaraan, tetapi bukan berarti agama-agama tidak mempunyai peranan yang menentukan dalam hidup
kenegaraan. Misalnya seperti yang dirumuskan dalam GBHN 1988-1993 dimana dikatakan: “agama-
agama secara bersama-sama dan terus menerus mempunyai tanggungjawab untuk meletakkan landasan
etis, moral dan spiritual bagi Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila.

Diskusikan : Bagaimana realitas kehidupan umat beragama di Indonesia? Bagaimana peranan agama
dalam kehidupan perpolitikkan di Indonesia? Bagaimana kebijakkan-kebijakkan pemerintah apakah ada
tekanan dari agama tertentu? Bagaimana tanggungjawab negara terhadap kebebasan umat beragama di
Indonesia? Bagaimana pemerintah pusat maupun daerah dalam membuat perundang-undangan, apakah
dipengaruhi oleh nilai-nilai agama tertentu?

Anda mungkin juga menyukai