Anda di halaman 1dari 9

EVALUASI KERJA TERSTRUKTUR ( EKT ) 1

Nama : Mugi Arsima


Kelas : 5 C (Sore)
NIM : 1702010056

Mata Kuliah : Delik-Delik Khusus


Nama Dosen : Dr. Hj. Tina Asmarawati, SH., MH
1

Pengedar Uang Palsu

Sumber : https://www.tribunnews.com/regional/2019/09/30/dua-orang-ini-kepergok-
edarkan-uang-palsu-saat-beli-minyak-pakai-upal

Dua Orang Ini Kepergok Edarkan Uang Palsu Saat Beli Minyak Pakai Upal

Senin, 30 September 2019 18:40 WIB

Editor : Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, DELISERDANG, Polsek Hamparan Perak berhasil meringkus


dua tersangka pelaku pengedar uang palsu (upal) yang beraksi di Kedai Misnan
Dusun IV, Desa Klambir, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang,
Minggu (29/9/2019) sekitar pukul 20.00 WIB.

Kedua tersangka yang diamankan, Muhammad Nuh Lubis alias Wak No (50) warga
Jalan Selebes Gang 10 dan Bram Wahyudi Sirait alias Bram (39) warga Jalan
Cikampek Gang 13 Ujung, Kelurahan Belawan 2, Kecamatan Medan Belawan.

Kedua pelaku sedang  mengendarai sepeda motor dan  membeli dua botol minyak
Pertalite di sebuah warung milik Misran menggunakan uang pecahan Rp100 ribu.
Pelaku membeli BBM seharga Rp 20 ribu. Melihat ada yang ganjil dengan uang milik
pelaku, korban menanyakan kepada salah seorang putranya, ternyata setelah
ditelisik dengan cara diraba dan diterawang uang tersebut palsu.

Anak pemilik kios bersama sejumlah rekannya lalu mengejar kedua pelaku yang
sudah melarikan diri ke arah Jalan Klambir V Hamparan Perak.

Pengejaran para pemuda ini tak sia-sia. Mereka kemudian menyergap kedua
pelaku.

Warga yang mengetahui kedua pelaku pengedar uang palsu ternyata ikut memukuli


hingga pelaku babak belur dan diamankan di Pos Security PTPN 2 Klambir V.

Tak lama berselang, personel Reskrim Polsek Hamparan Perak yang dipimpin oleh


Kanit Reskrim  Iptu B Pohan dan Panit Reskrim Ipda J Siagian mendatangi tempat
kejadian perkara (TKP).

Polisi kemudian mengamankan dan membawa kedua pelaku beserta barang


bukti uang palsu ke Polsek Hamparan Perak.

"Saat ini kedua pelaku sudah kita amankan, dan korban sudah membuat laporan
polisi (LP) di Polsek Hamparan Perak untuk diproses lebih lanjut," kata Iptu B Pohan,
Senin (30/9/2019).

"Dari kedua pelaku kami amankan barang bukti uang palsu pecahan Rp100 ribu
rupiah dan satu kunci letter T," jelasnya. (M Andimaz Kahfi) 

Analisis :

Pasal 245 : “ Barang siapa dengan sengaja mengedarkan mata uang atau uang
kertas yang dikeluarkan oleh Negara atau Bank sebagai mata uang atau uang kertas
asli dan tidak dipalsu, padahal ditiru atau dipalsu olehnya sendiri, atau waktu
diterima diketahuinya bahwa tidak asli atau dipalsu, ataupun barang siapa
menyimpan atau memasukkan ke Indonesia mata uang dan uang kertas yang
demikian, dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh mengedarkan
sebagai uang asli dan tidak dipalsu, diancam dengan pidana penjara paling lama
lima belas tahun “.

Unsur-unsur :

Obyektif : - mengedarkan (pelaku tertangkap tangan mengedarkan atau


menggunakan uang palsu).

Subyektif : - dengan sengaja (pelaku yang pada saat diketahui ada yang
mencurigakan dengan uang kertasnya langsung melarikan diri, berarti
dia sudah memiliki niatan dalam tindakannya untuk mengedarkan atau
menggunakan uang palsu tersebut).
2
MENGGUGURKAN ATAU MEMATIKAN KANDUNGAN

Sumber : https://www.liputan6.com/regional/read/3903929/mahasiswa-kupang-
aborsi-dan-kubur-bayi-di-samping-asrama

Mahasiswa Kupang Aborsi dan Kubur Bayi di Samping Asrama

Penulis : Ola Keda

Selasa, 26 Feb 2019, 10:01 WIB

Liputan6.com, Kupang - Polisi berhasil mengungkap kasus aborsi yang dilakukan


mahasiswa Kupang, NTT. Pasangan di luar nikah itu ditangkap, Senin (24/2/2019),
setelah aksi mereka dilaporkan warga ke polisi.

Kapolsek Kelapa Lima, AKP Didik Kurnianto mengatakan, kasus aborsi itu


melibatkan pasangan mahasiswa di asrama Pemda Alor berinisial, KMF (21) dan HD
(20).

"Aborsi dilakukan di asrama Pemda Alor di RT 13/RW 03, Kelurahan Lasiana,


sekitar pukul 17.00 wita," ujar Didik kepada wartawan, Selasa (25/2/2019).

Didik mengatakan, kasus itu terkuak setelah kondisi HD memburuk usai melahirkan.
HD kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Mamami Kota Kupang oleh kekasih dan
rekannya. Hingga akhirnya, aksi sadis pasangan mahasiswa ini tercium polisi.
Menurut Didik, dari pengakuan pelaku, KMF menyebutkan, ia didatangi kekasihnya
yang sedang hamil itu pada Sabtu (23/2/2019). Kepadanya, HD mengaku perutnya
mulai sakit dan hendak melahirkan.

Semalam berjuang melawan sakit, HD akhirnya berhasil mengeluarkan secara


paksa bayinya pada Minggu (24/2/2019) sekitar pukul 17.00 Wita. Bayi malang itu
kemudian dibungkus dengan sarung dan langsung dimasukan ke kardus oleh KMF,
kekasihnya.

KMF kemudian mengubur janin itu persis di samping asrama Pemda Alor tanpa ada
yang membantunya.

Usai melahirkan, kondisi HD semakin memburuk. Ia kemudian dilarikan ke rumah


sakit untuk mendapat pertolongan hingga akhirnya aksi sadis kedua mahasiswa ini
diendus polisi.

Didik menambahkan, dari hasil pengembangan dan keterangan pelaku, polisi


kemudian melakukan penggalian dan berhasil mengangkat jasad janin.

Saat ini pelaku, KMF sudah diamankan di Polsek Kelapa Lima. Sementara pelaku
HD masih menjalani perawatan di RS Mamami Kupang. 

Analisis :

Pasal 346 : “ Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan


kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun “.

Unsur-unsur :

Obyektif : - perempuan;

- menyebabkan;
- gugur kandungannya;
- mati kandungannya;
(pelaku yang seorang wanita dan juga laki-laki atau kekasihnya
mengeluarkan secara paksa bayi yang dikandung tersebut dan
langsung membungkusnya dengan sarung sehingga mengakibatkan
bayi tersebut meninggal).

Subyektif : - dengan sengaja (pelaku secara sengaja bersama-sama melakukan


aborsi tersebut).
3

PEMERASAN DAN PENGANCAMAN

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4654927/mahasiswa-di-depok-ditangkap-
usai-peras-pacar-pakai-foto-porno?_ga=2.167054590.152229476.1570634610-
2015414089.1569202984

Mahasiswa di Depok Ditangkap Usai Peras Pacar Pakai Foto Porno

Penulis : Matius Alfons

Selasa, 06 Agustus 2019, 18:42 WIB

detikNews, Depok - Polisi mengamankan seorang mahasiswa berinisial YS (20)


yang memeras pacarnya hingga belasan juta rupiah. Pelaku memeras dengan
ancaman menyebar foto porno korban.

"Pelaku mengancam korban akan menyebarkan foto vulgar korban dengan wanita
lain," kata Kasatreskrim Polres Depok, Kompol Deddy Kurniawan saat dikonfirmasi,
Selasa (6/8/2019).

Karena ketakutan, sebut Deddy akhirnya korban menuruti keinginan pelaku. Korban
memberikan sejumlah uang karena diancam fotonya itu akan disebarkan.
"Oleh karena itu pelaku meminta sejumlah uang agar foto tersebut tidak disebarkan
dan korban merasa terancam dan akhirnya menyerahkan sejumlah uang kepada
pelaku," ucap Deddy.

Deddy menjelaskan pemerasan itu terjadi pada Jumat (2/8) di Jalan Raya
Sawangan, Rangkapan Jaya, Depok. Saat itu, pelaku memanfaatkan foto porno
yang didapat dari handphone teman korban untuk memeras korban.

Selanjutnya, korban sempat memberikan uang sejumlah Rp 2 juta agar foto tersebut
tidak disebar. Namun, karena tidak puas pelaku meminta uang tambahan Rp 10 juta.

"Pelaku belum puas dan meminta kembali disepakati 10 juta dengan cara ketemuan,
dan anggota Polresta Depok bekerjasama dengan korban memancing pelaku,"
sebut Deddy.

Akhirnya pelaku ditangkap di lokasi kejadian dengan sejumlah barang bukti berupa
uang tunai Rp 12 juta dan screenshoot foto vulgar korban. Pelaku dijerat pasal 368
dan atau 369 KUHP dengan pidana penjara maksimal 9 tahun.

Analisis :

Pasal 368 (Pemerasan)

1. “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang
lain secara melawan hukum, memaksa seorang dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya
atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya
membuat hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena
pemerasan dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan“.
2. “Ketentuan pasal 365 ayat kedua, ketiga, dan keempat berlaku bagi
kejahatan ini“.

Unsur-unsur :

Obyektif : - memaksa orang (pelaku memaksa kekasihnya untuk menyerahkan


sejumlah uang).

Subyektif : - dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum (pelaku sudah sangat jelas secara melawan
hukum atau memeras korban untuk memberikan uang kepada pelaku).
Pasal 369 (Pengancaman)

1. “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang
lain secara melawan hukum. dengan ancaman pencemaran baik dengan
lisan maupun tulisan, atau dengan ancaman akan membuka rahasia,
memaksa seorang supaya memberikan barang sesuatu yang seluruhnya
atau sebagian kepunyaan orang itu atau orang lain. atau supaya membuat
hutang atau menghapuskan piutang, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun”.
2. “Kejahatan ini tidak dituntut kecuali atas pengaduan orang yang terkena
kejahatan”.

Unsur-unsur :

Obyektif : - memaksa orang dengan ancaman (pelaku memaksa korban untuk


menyerahkan uang dengan serta mengancam akan menyebarkan foto
vulgar korban bila tidak menuruti kemauan si pelaku).

Subyektif : - dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum (pelaku sudah sangat jelas secara melawan
hukum atau mendapatkan keuntungan berupa uang dari hasil
mengancam korban).

Anda mungkin juga menyukai