Anda di halaman 1dari 9

TUGAS SISTEM TENAGA HIDROLIK DAN PENEUMATIK

APLIKASI SISTEM TENAGA HIDROLIK PADA MOBIL KMHE UNISMA

Oleh,

M. Nur Khalim 21801052074


Riko Wahyudi 21801052003
Moh. Nur Ramadhan Abdillah 21801052120

Dosen Pengajar,
Artono Raharjo,ST.,MT.

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN
MALANG
2021
Sistem hidrolik adalah sistem penerusan daya dengan menggunakan fluida cair. Minyak
mineral adalah jenis fluida yang sering dipakai. Prinsip dasar dari sistem hidrolik adalah
memanfaatkan sifat bahwa zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, namun menyesuaikan
dengan yang ditempatinya. Zat cair bersifat inkompresibel. Karena itu tekanan yang diterima
diteruskan ke segala arah secara merata.
Sistem hidrolik biasanya diaplikasikan untuk memperoleh gaya yang lebih besar dari gaya
awal yang dikeluarkan. Fluida penghantar ini dinaikkan tekanannya oleh pompa yang kemudian
diteruskan ke silinder kerja melalui pipapipa saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang
piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan
untuk gerak maju dan mundur maupun naik dan turun sesuai dengan pemasangan silinder yaitu
arah horizontal maupun
Prinsip dasar dari sistem hidrolik berasal dari hukum Pascal, pada dasarnya menyatakan
dalam suatu bejana tertutup yang ujungnya terdapat beberapa lubang yang sama maka akan
dipancarkan kesegala arah dengan tekanan dan jumlah aliran yang sama. Dimana tekanan dalam
fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Tidak punya bentuk yang tetap
2. selalu berubah sesuai dengan tempatnya.
3. Tidakdapatdimampatkan.
4. Meneruskan tekanan ke semua arah dengan sama rata.

(Gambar 1. : Dua buah silinder)


Gambar di atas memperlihatkan dua buah silinder berisi cairan yang dihubungkan dan
mempunyai diameter yang berbeda. Apabila beban F diletakkan di silinder kecil, tekanan P yang
dihasilkan akan diteruskan ke silinder besar ( P = F/A, beban dibagi luas penampang silinder )
menurut hukum ini, pertambahan tekanan dengan luas rasio penampang silinder kecil dan silinder
besar, atau F = P.A. Gambar diatas sesuai dengan hukum pascal, dapat diperoleh persamaan
sebagai berikut :

Dimana :
F1 = Gaya masuk F2 = Gaya keluar
A1 = Diameter piston kecil A2 = Diameter piston besar
Persamaan diatas dapat diketahui besarnya F2 dipengaruhi oleh besar kecilnya luas
penampang dari piston A2 dan A1. Dalam sistem hidrolik, hal ini dimanfaatkan untuk merubah
gaya tekan fluida yang dihasilkan oleh pompa hidrolik untuk menggeserkan silinder kerja maju dan
mundur maupun naik/turun sesuai letak dari silinder. Daya yang dihasilkan silinder kerja hidrolik,
lebih besar dari daya yang dikeluarkan oleh pompa. Besar kecilnya daya yang dihasilkan oleh
silinder hidrolik dipengaruhi besar kecilnya luas penampang silinder kerja hidrolik.
Penerapan sistem tenaga hidrolik pada bidang otomotif dapat di aplikasikan pada mobil
KMHE sebagai berikut:

(Gambar 2. : Mobil KMHE Tampak Samping Kanan)


(Gambar 3. : Mobil KMHE Tampak Belakang)

Penerapan sistem hidrolik dan peneumatik dapat dilihat pada gambar berikut:

(Gambar 4. : Gambar 3D Mobil KMHE…………………..)


(Gambar 5. : Gambar 3D Mobil KMHE……………..)

(Gambar 6. : Gambar 3D Mobil KMHE……………..)

(Gambar 7. : Gambar 3D Mobil KMHE……………..)


Pada gambar di atas dapat diketahui penerapan hidrolik dan peneu matik terdapat pada
komponen rem, sohck, dan katup pada dalam mesin. Perhitungan sistem tersebut sebagai
berikut:
1. Rem Hidrolik
Pada sistem rem hidrolik kendaraan mobil terdiri dari beberapa komponen, yaitu dari
pedal rem kemudian gaya diteruskan ke master silinder dan selanjutkan diteruskan ke
silinder roda kaliper (pada rem cakram). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di
bawah ini :

(Gambar 8. : Komponen Sistem Rem Hidrolik)


Untuk menghitung gaya yang diteruskan ke master silinder dapat diketahui
dengan menggunakan rumus berikut ini :

(Gambar 9. : Rumus Perhitungan Sistem Rem Hidrolik)


Jika gaya pada master silinder sudah diketahui maka kita dapat mengitung
gaya yang di silinder roda atau kaliper roda.
Pada desain KMHE diatas kita dapat mengetahui bahwa sistem pengereman
diatas menggunakan satu master silinder dengan dua kaliper.
Diasumsikan gaya yang diberikan pengemudi pada saat mengerem sebesar 90 kg (F1),
dan jarak dari pedal dari fulcrum 20 cm (A) dan jarak pushrod kef ul crum 5 cm (B),
diameter pada master silinder sebesar 8 cm (A2= 50,24) diameter pada silinder roda
15 cm (A3 = 176, 6) dan diameter pada silinder roda F4 adala 15 cm.

(Gambar 10. : Silinder Roda Depan Mobil KMHE)

Pertama kita hitung gaya yang di master silinder roda yaitu :


F2 = F1 x (A/B)
F2 = 90 x (20/5)
F2 = 90 x 4 = 360 kg
Kemudian kita cari gaya pada F3 dengan cara :
F2/A2 =F3/A3
F3 = (A3/A2) x F2
F3 = (176,6/50,24) x 360
F3 = 3,5 x 360 = 1.260 kg

Kemudian kita cari gaya pada F4 dikarenakan diameter pada A4 sama dengan A3
paka F4 sama dengan F3.
2. Shock Depan
Penerapan hidrolik juga dapat dilakukan pada shock dengan cara mengganti spring
atau per menggunakan cairan ataupun udara bertekanan.
D i a s u m s i k a
diameter tabung sohck sebesar 10 cm (A = 78,5)
gaya yang ditimbulkan adalah:
Tabung
Hidrolik Jawab:
P = F/A
F=PxA
piston
= 180 x 78,5
= 14 130 kg

(Gambar 11. : Shock Depan)

3. Shock Belakang

Sohck angin

(Gambar 12. : Shock Belakang)

Shock belakang pada desain diatas menggunakan material karet tang kuat dan
udara bertekanan menggantikan per. Diasumsikan bahwa beban mobil 14 130 kg dan
tekanan yang diberikan pada bagian belakang sebesar 100 pa berapa luas yang
diperlukan untuk shock belakang.
P = F/A
A = F /P
= 14 130 / 100
= 141,3 m2
4. Katup hidrolik
Katup hirolik disini digunakan untuk menggantikan katup per pada lobang masuk
udara dan lobang buang knalpot hal ini bertujuan untuk mendapatkan katup yang tetap
responsive di putaran tinggi dan ringan sehingga tidak membebani kerjamesin pada
putaran rendah.

Camshaft

Rocker arm

Metal
Below

valve

(Gambar 13. : Gambar Keatup Hidrolik)

Diasumsikan bahwa noken ash menyalurkan gaya sebesar 180 kg dari mesin
dengan luas tabung sebesar 19,6 m2 maka tekanan yang terjadi adalah
P = F/A
= 180 / 19,6
= 9, 18 kg/m2

Anda mungkin juga menyukai