Tiada kata yang pantas diucapkan, selain rasa syukur kepada Alloh SWT karena atas berkat
kuasanya kita dapat hadir pada malam hari ini dalam keadaan yang sempurna tanpa kurang suatu
apapun. Allohumma sholli ‘ala Muhammad SAW, semoga kita bisa meneladaninya dan
mendapatkan syafa’atnya.
Maka pada kesempatan yang mulia ini saya akan menyampaikan pidato saya tentang “Akhlak
terhadap Guru”.
Pertama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah
SWT. Yang telah melimpahkan nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga kita bisa
bermuwajjahah di tempat ini. Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh manusia Yaitu: Nimat
Kesehatan dan kesempatan.
Shalawat dan salam kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membebaskan
kita dari za.man jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan, dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang, dari zaman Siti Khodijah menuju Zaman Siti
Nur Kholijah, dari zaman Ibu Fatimah menuju zaman Ibu Kita Kartini, berkat jasa beliau Islam
tersebar di penjuru dunia. Berkat Jasa beliau pula kita bisa membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato tentang menuntut ilmu.
Menuntut ilmu adalah wajib bagi umat islam. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW,
menyuruh umatnya untuk menuntut ilmu. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :
Artinya :” Mencari ilmu itu wajib atas setiap orang islam, laki-laki atau perempuan.”
Sejak kapan kita menuntut ilmu ? Dalam ajaran Islam, seseorang dituntut untuk mencari ilmu
sejak dalam buaian hingga masuk liang lahad.
Artinya :” Tuntutlah ilmu itu sejak dalam buaian, hingga masuk liang lahad.”
Ajaran islam dalam menuntut ilmu sesuai dengan program yang dikembangkan sekarang tentang
kewajiban belajar, yaitu ‘long life education’ maksudnya menuntut ilmu seumur hidup.
Tetapi dalam islam, seseorang disamping menuntut ilmu dan teknologi ( iptek ) harus diiringi
dengan iman dan taqwa ( imtaq ). Sebab dengan hanya ilmu pengetahuan saja, seseorang dapat
menjadi bebas hingga membuat dia sesat, namun ilmu pengetahuan yang diiringi dengan iman
dan taqwa, insya Allah akan bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.
Pertama : Kita menuntut ilmu agar pandai, agar tak bisa ditipu orang, agar dapat memimpin
bangsa dan negara ini dengan baik.
Ilmu adalah kekuatan, yang dengan kekuatan itu kita dapat menguasai dunia. Lihatlah negara-
negara yang telah memiliki teknologi tinggi, seperti : Amerika, Jepang, Jerman, dan lain-lain.
Dengan sebab mereka menguasai ilmu dan teknologi, mereka dapat menguasai dunia.
Hal ini seperti kata orang Barat, “ Knowledge is a power “, artinya “ Ilmu pengetahuan adalah
kekuatan.”
Sejarah telah memberi pelajaran yang berharga kepada kita, yaitu sebab kebodohan kita; kita
telah dijajah oleh Belanda selama 3 ½ abad dan oleh Jepang 3 ½ tahun.
Kedua : Dengan ilmu, kita akan dapat hidup di dunia ini dengan selamat. Karena ilmu itu adalah
cahaya yang akan menunjuki dan menerangi jalan kita. Seperti kata pepatah Arab :
Ketiga : Dengan perkembangan ilmu dan teknologi dapat membantu pekerjaan kita. Seperti
dengan ditemukannya komputer, mesin foto copi, dan lain-lain dapat membantu kita membuat
surat.
Keempat : Menuntut ilmu merupakan ibadah. Orang yang menuntut ilmu mendapat pahala dari
Allah SWT dan perbuatannya termasuk berjuang di jalan Allah, jikalau mati, maka matinya
syahid.
Rosulullah bersabda :
Artinya : Siapa yang keluar menuntut ilmu, berarti ia berjuang di jalan Allah SWT sampai dia
pulang ke rumahnya.”
Kelima : orang yang menuntut ilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Sebagaimana
firman Allah dalam Al Quran surat Al Mujadalah ayat 11 :
Mohon maaf jika ada kesalahan baik sengaja atau tidak, semua saya serahkan kepada Allah, yang
benar datangnya hanya dari Allah SWT serta yang salah dari diri pribadi saya yang dho’if.