Anda di halaman 1dari 3

Nama : Irgy Ramadhan

Nim : 11190541000123
Kelas : Kesejahteraan Sosial 3D

Resume Kelompok 1
Sejarah Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan

A. Pengertian Sejarah Peradaban Islam

Sejarah secara etimologi berasal dari kata Arab syajarahartinya “pohon”. Dalam bahasa
Inggris peristilahan sejarah disebut historyyang berarti pengetahuan tentang gejala-gejala alam,
khususnya manusia yang bersifat kronologis. Sementara itu, pengetahuan serupa yang tidak
kronologis diistilahkan dengan science. Kata sejarah memiliki padanan dengan kata history
dalam bahasa Inggris. Kata historyberasal dari bahasa Yunani historiayang berati:
inquiry(penyelidikan), interview(wawancara), interogasi dari seorang saksi mata, dan juga
laporan mengenai hasil-hasil tindakan dari seorang saksi, hakim, dan orang yang tahu.

Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab al-hadharah al-Islamiyah. Kata Arab ini
juga sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi kebudayaan Islam. Di Indonesia,
sebagaimana juga di Arab dan Barat, masih banyak orang yang menyinonimkan dua kata
kebudayaan(Arab, ats-tsaqafah; Inggris, culture) dan peradaban(Arab, al-hadharah; Inggris,
civilization) (Supriyadi, 2008: 18). Islam memang berbeda dengan agama lain. Islam bukan
kebudayaan, akan tetapi menimbulkan kebudayaan. Kebudayaan yang
ditimbulkannyadinamakan kebudayaan atau peradaban Islam. Landasan “peradaban Islam”
adalah “kebudayaan Islam” terutama wujud idealnya, sementara landasan “kebudayaan
Islam”adalah agama Islam. Jadi agama Islam melahirkan kebudayaan. Kalau kebudayaan hasil
cipta, rasa dan karsa manusia, maka agama Islam adalah wahyu dari Tuhan

B. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan merupakan seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya dan kepastian ilmu-ilmu
diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan
seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Asal kata ilmu adalah dari bahasa
Arab “alama”arti dari kata ini adalah pengetahuan. Dalm bahasa Indonesia, ilmu sering
disamakan dengan sainsyang berasal dari bahasa Inggris “science”. Kata “science” itu sendiri
berasal dari bahasa Yunani yaitu “scio”, “scire” yang artinya pengetahuan. “Science”dari bahasa
Latin “scientia”, yang berarti “pengetahuan” adalah aktivitas yang sistematis yang membangun
dan mengatur penge-tahuan dalam bentuk penjelasan dan prediksi tentang alam semesta.

Pengertian pengetahuan adalah informasi yang didapatkan dan segala sesuatu yang
diketahui manusia. Adapun perbedaan dengan ilmu, karena ilmu itu sendiri merupakan
pengetahuan yang berupa informasi yang didalami sehingga menguasai pengetahuan tersebut
yang menjadi suatu ilmu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengetahuan
berartisegala sesuatu yang diketahui, kepandaian atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan
dengan hal (mata pelajaran). Ilmu dan pengetahuan memang terkadang sulit dibedakan oleh
sebagian orang karena memiliki makna yang berkaitan dan sangat berhubungan erat. Ilmu
merupakanpengetahuan yang rasional, sistematik, konfrehensif, konsisten, dan bersifat umum
tentang fakta dari pengamatan yang telah dilakukan. Berdasarkan definisi di atas terlihat jelas
ada hal prinsip yang berbeda antara ilmu dengan pengetahuan.

C. Penertian Sejarah Peradaban Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan

Peradaban Islam di wahyukan kepada Nabi Muhammad saw, telah membawa Arab yang
semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain, menjadi
bangsa yang maju. Ia dengan cepat bergerak mengembangkan dunia, membina satu kebudayaan
dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang. Landasan
peradaban Islam adalah kebudayaan Islam terutama wujud idealnya, sementara landasan
kebudayaan Islam adalah agama. Jadi dalam Islam tidak seperti pada masyarakat yang menganut
agama “bumi” (non samawi), agama bukanlah kebudayaan tetapi dapat melahirkan kebudayaan.
Ilmu di masa Rasul dan khalifah adalah sesuatu yang sangat berharga. Sedang ulama adalah
pewaris para Nabi, seseorang tidak akan sanggup menjalankan tugas ilmiah kecuali bila ia
berhias dengan akhlakyang tinggi, jiwanya bersih dari berbagai sifat tercela.
Pendidikan Islam mengutamakan segi kerohanian dan moral, maka segi pendidikan mental,
jasmani, matematik, ilmu sosial dan jurusan-jurusan praktis tidak diabaikan begitu saja, dengan
demikian pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang komprehensif. Pendidikan Islam
sangat memperhatikan bidang keimanan, aqidah dan pencapaian ilmu karena zat ilmiah itu
sendiri, dan pada masa Rasul karakteristik ini telah dimiliki terutama aspek ilmiah, kesusasteraan
dan kebendaan, walau belum setinggi pencapaian kaum muslimin di masa kejayaannya. Dalam
menghadapai dunia modern, kaum muslimin memberikan jawaban dengan berbagai bentuk
yang ditandai oleh berbagai kegiatan seperti sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan
kebudayaan, baik pada tingkat lokal, regional, maupun internasional. Hal ini mendorong para
ulama Islam untuk mengadakan interpretasi kembali dan formulasi kembali untuk memunculkan
konsep keislamana yang relevan dengan tuntutan zaman sebagai perwujudan semboyan bahwa
Islam shalihun li kulli zaman wa makan, artinya Islam itu sesuai untuk setiap saat dan tempat.
Hal ini yang menandai perkembangan Islam saat ini di berbagai kawasan dunia Islam.

Anda mungkin juga menyukai