2020/1442
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah
memberikan kami nikmat iman, islam dan nikmat sehat sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas makalah ini untuk mata kuliah Analisis Masalah Sosial dengan judul “Teori Perspektif
Labeling Dan Teori Perspektif Kritis”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW. yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Dalam penulisan
makalah ini kami selaku pemakalah menyampaikan rasa terimakasih sebanyak-banyaknya
kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini,
khususnya:
1. Ibu Nadya Kharimah M.Sos selaku dosen pengampu mata kuliah Analisis Masalah
Sosial yang telah memberikan materi dan arahan apa yang harus dikerjakan.
2. Teman-teman Jurusan Kesejahteraan Sosial, khususnya kelas 3D dan angkatan
tahun 2019.
Penulis,
Kata Pengantar........................................................................................................ i
Daftar Isi........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan......................................................................................................7
PENDAHULUAN
Kemudian pada dewasa ini, Ditutupnya peran konvensional bagi seseorang dengan
pemberian stigma dan label, menyebabkan orang tersebut dapat menjadi penyimpang
sekunder, khususnya dalam mempertahankan diri dari pemberian label. Untuk masuk kembali
ke dalam peran sosial konvensional yang tidak menyimpang adalah berbahaya dan individu
merasa teralienasi.
PEMBAHASAN
Perspektif ini termasuk pendekatan yang relatif baru dalam studi masalah sosial.
Sesuai dengan teori yang mendasarinya, perspektif ini mempunyai beberapa perbedaan dalam
cara memandang masalah sosial dibandingkan dengan perspektif-perspektif lain yang sudah
ada sebelumnya. Perspektif lain memandang kemiskinan, kenakalan, kejahatan sebagai
masalah sosial dan dalam studinya sepakat untuk mempertanyakan mengapa dan dalam
kondisi bagaimana masalah-masalah tersebut dapat terjadi.
Labeling merupakan suatu teori yang muncul akibat reaksi masyarakat terhadap
perilaku seseorang yang dianggap menyimpang. Seseorang yang dianggap menyimpang
kemudian di cap atau diberi label oleh lingkungan sosialnya. Teori labeling menjelaskan
penyimpangan, terutama ketika perilaku itu sudah sampai pada tahap penyimpangan sekunder
(second deviance). Teori ini tidak berusaha untuk menjelaskan mengapa individu-individu
tertentu tertarik atau terlibat dalam tindakan menyimpang, tetapi yang lebih ditekankan
adalah pada pentingnya definisi-definisi sosial negara yang dihubungkan dengan tekanan-
tekanan individu untuk masuk dalam tindakan yang lebih menyimpang (J. Dwi Narwoko dan
Bagong Suyanto, 2011:114).
Analisis tentang pemberian cap itu dipusatkan pada reaksi orang lain. Artinya ada
orang-orang yang memberi definisi, julukan, atau pemberi label (definers/labelers) pada
individu-individu atau tindakan yang menurut penilaian orang tersebut adalah negatif.
Penyimpangan tidak ditetapkan berdasarkan norma, tetapi melalui reaksi atau sanksi dari
penonton sosialnya. Dengan adanya cap yang dilekatkan pada diri seseorang maka ia (yang
telah diberi cap) cenderung mengembangkan konsep diri yang menyimpang (disebut juga
sebagai proses reorganisasi psikologis) dan kemungkinan berakibat pada suatu karier yang
menyimpang (J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, 2011:115).
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan yang terurai diatas bahwa teori perspektif labeling adalah
merupakan suatu teori yang muncul akibat reaksi masyarakat terhadap perilaku seseorang
yang dianggap menyimpang. Seseorang yang dianggap menyimpang kemudian di cap atau
diberi label oleh lingkungan sosialnya.
Teori perspektif kritis adalah menghilangkan berbagai bentuk dominasi dan
mendorong kebebasan, keadilan dan persamaan. Teori ini menggunakan metode reflektif
dengan cara mengritik secara terus menerus terhadap tatanan atau intituisi sosial, politik atau
ekonomi yang ada, yang cenderung tidak kondusif bagi pencapaian kebebasan, keadilan, dan
persamaan.
3.2 Saran
Kami sebagai penyaji makalah menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran tentang pembahasan makalah diatas, agar kami dapat memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber-sumber yang dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Soetomo, 2008, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya,. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Hlm,. 127.
https://robbani.wordpress.com/2009/03/10/teori-kritis-adorno-dan-habermas/
http://sosiologis.com/teori-kritis