Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

Sdr.K DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH

DISUSUN OLEH:

ELSA RIZKI AULIANA

P27220018105/2AD4

PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr.K DENGAN GANGGUAN
HARGA DIRI RENDAH

A. PENGKAJIAN

I. INFORMASI UMUM

1. Identitas Klien

Nama : Sdr.K

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 23 thn

Agama : Islam

Status : Belum menikah

Alamat : Jl.Jayawijaya,Jebres Solo

Penanggung jawab

Nama : Ny.C

Umur : 55 thn

Pekerjaan : IRT

Alamat : Jl.Jayawijaya,Jebres Solo

B. ALASAN MASUK
Sdr K 23 tahun datang diantar oleh keluarganya dengan keluhan tidak mau
bergaul dengan orang lain, tidak banyak bicara, sering melamun, mengurung
diri klien tidak makan, mandi sepulang yudisium disebuah perguruan tinggi
menunjkkan perilaku mengkritik diri sendiri, perasaan tidak mampu, pandangan
hidup yang pesimis, penolakan terhadap kemampuan diri, kurang
memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapi, lebih banyak menunduk,
bicara lambat dengan nada suara lemah, tidak berani menatap mata
C. KELUHAN UTAMA
Klien sepulang yudisium disebuah perguruan tinggi menunjkkan perilaku
mengkritik diri sendiri, perasaan tidak mampu, pandangan hidup yang pesimis,
penolakan terhadap kemampuan diri, kurang memperhatikan perawatan diri,
berpakaian tidak rapi, lebih banyak menunduk, bicara lambat dengan nada suara
lemah, tidak berani menatap mata.

D. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik, aniaya sexual,


penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga baik sebagai
pelaku, korban maupun saksi. Klien juga tidak pernah terlibat dalam
tindakan kriminal.
2. Anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
3. Klien sepulang yudisium disebuah perguruan tinggi menunjkkan perilaku
mengkritik diri sendiri, perasaan tidak mampu, pandangan hidup yang
pesimis, penolakan terhadap kemampuan diri, kurang memperhatikan
perawatan diri, berpakaian tidak rapi, lebih banyak menunduk, bicara
lambat dengan nada suara lemah, tidak berani menatap mata
E. FAKTOR PRESIPITASI
Pasien mengatakan dengan lambat menjawabnya setelah pulang yudisium
perguruan tinggi merasa pesimis, selalu berkata tidak mampu berbuat apa apa.

F. FISIK

1. Tanda –tanda vital :

TD : 120/80 mmHg, N : 80x/menit, S : 37,60C, RR : 20x/menit

2. Ukur :

TB : 170 cm, BB : 60 Kg

3. Keluhan fisik :
Tidak ada
4. Pemeriksaan fisik :

Kepala : rambut beruban, terdapat lesi pada kepala belakang.

Mata : konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik, penglihatan


normal
Hidung : tak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, hidung
simetris
Telinga : simetris, bersih, tak ada gangguan pendengaran
Mulut : bersih, tak ada stomatitis, gigi bersih, tak bau mulut
Leher : simetris, tak ada pembesaran kelenjar tiroid
Thorak : tak ada tarikan otot bantu nafas, tak ada ronkhi, wheezing
Abdomen : tak ada asites, peristaltik usus normal
Ekstremitas : tak ada oedema, tak kaku sendi/otot, rentang gerak normal.
5. Konsep diri

a. Gambaran diri

Klien mengatakan bersyukur mempunyai anggota tubuh yang


normal, semua bagian tubuhnya disukai karena masing-masing
bermanfaat sesuai fungsinya. Klien mengatakan selalu pesimis dan
merasa tidak bisa apa apa

b. Peran diri

Klien merasa gagal dalam pendidikannya, selalu pesimis, dan selalu


berpikiran negatif
c. Ideal diri

Klien mengatakan ingin mendapatkan nilai yang memuaskan di


kampusnya dan dapat bekerja di tempat yang dia mau. Karena dia
mendapatkan nilai kurang memuaskan akhirnya membuat klien
pesimis
d. Harga diri

Pasien merasa minder dan malu dengan teman temannya karena


hasilnya memuaskan sedangkan dia hasilnya kurang memuaskan
Masalah keperawatan : harga diri rendah

6. Hubungan sosial

Pasien mengatakan minder. Pasien selalu mengurung diri di kamar. Jika


mendapat suatu masalah, dia selalu diam dan tidak mau bercerita

7. Spiritual

Pasien mengatakan beragama Islam dan taat melakukan ibadah baik


sebelum maupun selama sakit karena ibadah kepada Allah merupakan
kewajiban sebagai seorang muslim.
G. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Klien kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapi karena


merasa dirinya buruk
2. Pembicaraan
Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami.
3. Aktivitas Motorik
Klien lebih banyak menunduk
4. Alam Perasaan
Klien mengatakan semenjak pulang yudisium perasaannya menjadi campur
aduk karena suatu hal yang kurang memuaskan.

5. Afek

Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami.

6. Interaksi Selama Wawancara


Kontak mata kurang karena klien selalu menunduk ketika diajak ngomong
menunduk, sesekali klien menengadah, selalu menjawab jika ditanya.

7. Persepsi

Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan

8. Proses Pikir

Klien selalu berfikiran dirinya tidak mampu dan selalu pesimis

9. Tingkat Kesadaran

Kesadaran klien composmentis, orientasi waktu, tempat dan orang baik.

10. Memori

Pasien mampu mengingat kejadian-kejadian yang sudah lama berlalu.


Pasien mampu mengingat kegiatan yang ia lakukan minggu lalu seperti
bernyanyi didepan saat rehabilitasi dan mampu mengingat kejadian tadi
pagi makan dengan menu apa.
11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya
12. Kemampuan Penilaian

Jika diberi penjelasan, pasien mampu mengambil keputusan dengan


tepat. Pasien juga mampu memutuskan alternatif tindakan yang mau
dilakukan lebih dulu, misalnya mau makan dulu atau mandi dulu.
13. Daya Tilik Diri

Pasien menyadari bahwa dirinya jiwa nya sedang terguncang


H. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Pasien selalu mengurung diri dikamar dan sudah ketika diajak makan
2. BAB/BAK
Pasien mampu memenuhi kebutuhan BAB dan BAK sendiri di kamar
mandi, mampu menjaga kebersihan diri dan pakaian.
3. Mandi
Pasien mengatakan mandi malas mandi
4. Berpakaian
Pasien mampu memilih dan mengenakan pakaian sendiri, ganti pakaian
setelah mandi, penggunaan pakaian sesuai dan penampilan rapi.
5. Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan bisa istirahat tidur dengan cukup, baik siang atau
malam, tak ada gangguan tidur. Pasien selalu berdoa sebelum dan ketika
bangun tidur.
6. Penggunaan obat
Pasien mengatakan sudah minum obat sendiri dengan teratur
Pasien juga mengatakan salah satu efek samping obat yang diarasakan
adalah merasa ngantuk.
7. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit akan selalu kontrol
dan minum obat secara teratur agar penyakitnya tidak kambuh lagi.
8. Aktivitas di dalam rumah
Pasien mengatakan aktivitas di dalam rumah yang sering dia lakukan
adalah membereskan tempat tidur dan membesihkan kebun
9. Aktivitas di luar rumah
Pasien mengatakan tidak mempunyai aktivitas diluar rumah, biasanya
hanya melihat kegiatan-kegiatan yang ada diluar rumah tetapi tidak
pernah mengikutinya.
I. MEKANISME KOPING
1. Pasien terlihat malu saat berbicara dengan orang lain dan selalu menunduk
2. Sejak pulang yudisium perguruan tinggi klien merasa tidak mampu apa apa
dan merasa pesimis
3. Pasien terlihat kurang memperhatikan perawatan diri dan berpakaian tidak
rapi
J. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah berhubungan dengan lingkungan : Pasien menarik diri dari
lingkungan
2. Masalah dengan Ekonomi : Kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya.

K. PENGETAHUAN

Pasien mengatakan bahwa sakit jiwa yang dideritanya karena kekecewaannya


yang terlalu mendalam. Menurut pasien sakit jiwa bisa sembuh dengan
pengobatan secara teratur, menenangkan hati dan pikiran serta berdoa kepada
Allah.
L. ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah


1. DS: Harga Diri Rendah

- Pasien mengatakan selalu pesimis

- Pasien mengatakan selalu merasa tidak


bisa apa-apa

- Pasien menolak mempunyai


kemampuan apa-apa
DO:
- Pasien tampak mengritik diri sendiri
- Pasien tampak lebih banyak menunduk
- Pasien tampak tidak berani menatap mata
2 DS: Isolasi Sosial

- Pasien mengatakan tidak mau bergaul


dengan orang lain
DO:
- Pasien tampak tidak banyak bicara
- Pasien sering melamun
- Pasien mengurung diri di kamar
- Pasien tampak tidak mau makan
3 DS : Defisit Perawatan Diri
- Pasien mengatakan tidak mau merawat
dirinya
- Pasien tidak mau mandi
DO :
- Pasien tampak berpakaian tidak rapi
- Pasien tampak kurang memperhatikan
penampilannya
M. Pohon Masalah

Effect Isolasi sosial Defisit


Perawatan
Diri

Core Problem Harga Diri Rendah

Cause Koping tidak efektif

N. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Harga Diri Rendah

2. Isolasi Sosial
O. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Pasien mampu : Setelah..x pertemuan, pasien SP 1
1. Mengidentifikasi mampu : 1. Identifikasi kemampuan positif yang
kemampuan dan aspek 1. Mengidentifikasi dimiliki
positif yang dimiliki kemampuan aspek positif 2. Bantu pasien memilih kegiatan yang
2. Menilai kemampuan yang dimiliki akan dilakukan sesuai kemampuan
yang dapat digunakan 3. Latih pasien sesuai kemampuan
2. Memiliki kemampuan
3. Menetapkan atau yang dipilih
yang dapat digunakan
memilih kegiatan yang 4. Menganjurkan klien mencoba
sesuai dengan 3. Memilih kegiatan yang melakukan yang disukai
kemampuan sesuai kemampuan 5. Memberi pujian yang realistis dan
4. Melatih kegiatan yang hindarkan penilaian yang negatif
4. Melakukan kegiatan yang
sudah dipilih sesuai 6. Menganjurkan pasien memasukkan
sudah dipilih
dengan kemampuan kegiatan ke dalam jadwal harian
5. Merencanakan kegiatan 5. Merencanakan kegiatan SP 2
yang sudah dilaksanakan yang sudah dilatih 1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
2. Pilih kemampuan kedua yang dapat
dilakukan
3. Latih kemampuan yang dipilih
4. Menganjurkan memasukkan dalam
jadwal kegiatan pasien
Keluarga mampu merawat Setelah ...x pertemmuan, SP 1
pasien dengan HDR di keluarga mampu : 1. Identifikasi masalah yang
rumah dan menjadi sistem 1. Mengidentifikasi dirasakan dalam merawat pasien
pendukung yang efektif kemampuan yang dimiliki 2. Jelaskan proses terjadinya HDR
pasien pasien 3. Jelaskan tentang cara merawat
pasien
2. Menyediakan fasilitas
4. Main peran dalam merawat pasien
untuk pasien melakukan
HDR
kegiatan
5. Susun RTL keluarga/jadwal
3. Mendorong pasien keluarga untuk merawat pasien
melakukan kegiatan SP 2
1. Evaluasi kemampuan SP 1
4. Membantu melatih pasien
2. Latih keluarga langsung kepasien
3. Menyusun RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat pasien

Klien dapat berinteraksi Setelah dilakukan tindakan SP 1     


dengan orang lain baik keperawatan selama …x24 1. Bina hubungan saling percaya
secara individu maupun kriteria hasil : 2. Identifikasi penyebab isolasi sosial
secara berkelompok 1. Klien dapat membina 3. Membantu pasien mengenal
hubungan saling percaya. keuntungan bersosial dan kerugian
2. Dapat menyebutkan tidak bersosial dengan orang lain
penyebab isolasi sosial. 4. Mengajarkan cara berkenalan
3. Dapat menyebutkan 5. Menganjurkan pasien berkenalan
keuntungan berhubungan dengan kita
dengan orang lain. 6. Memasukkan ke jadwal kegiatan
4. Dapat menyebutkan harian                                      
kerugian tidak SP 2           
berhubungan dengan 1. Bina hubungan saling percaya
orang lain. 2. Evaluasi jadwal kegiatan pasien
5. Dapat berkenalan dan 3. Beri kesempatan kepada pasien
bercakap-cakap dengan untuk mempraktekkan lagi
orang lain secara bertahap berkenalan dengan orang lain
6. Terlibat dalam aktivitas disekitarnya
sehari-hari 4. Memasukkan ke jadwal kegiatan
harian
SP 3
1. Evaluasi pelaksanaan dari jadwal
kegiatan harian pasien
2. Beri kesempatan pada pasien
mempraktekan cara berkenalan
dengan dua orang/lebih
3. Ajarkan pasien berbincang-bincang
dengan dua orang tetang topik
tertentu
4. Anjurkan kepada pasien untuk
memasukan kegiatan berbincang-
bincang dengan orang lain dalam
jadwal kegiatan harian dirumah
SP 4
a. Evaluasi pelaksanaan dari jadwal
kegiatan harian pasien
b. Jelaskan tentang obat yang diberikan
(Jenis, dosis, waktu, manfaat dan
efek samping obat)
c. Anjurkan pasien memasukan
kegiatan bersosialisasi dalam jadwal
kegiatan harian dirumah
d. Anjurkan pasien untuk bersosialisasi
dengan orang lain
Keluarga mampu merawat Setelah ...x pertemmuan, 1. Diskusikan masalah yang dirasakan
pasien dengan Isolasi Sosial keluarga mampu : kelura dalam merawat pasien
di rumah dan menjadi sistem 1. Mengidentifikasi 2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala
pendukung yang efektif pasien untuk bisa isolasi sosial yang dialami pasien
pasien bersosialisasi dan proses terjadinya
3. Jelaskan dan latih keluarga cara-cara
2. Membantu pasien
merawat pasien
bersosialisasi dengan
orang sekitar dan
melupakan semua
masalahnya

3. Mendorong pasien
melakukan kegiatan

4. Membantu melatih
pasien berkenalan
dengan lebih banyak
orang

P. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal No Implementasi Evaluasi TTD
Senin, 1 DO : S: Elsa
22 Juni 2020 - Pasien menceritakan hal ini - Pasien menjawab salam dan
terjadi karena hasil yudisium mengatakan selamat
sangat tidak memuaskan pagi,menyebutkan nama dan alamat
- Pasien mengatakan selalu - Pasien menceritan semua yang
minder dengan teman temannya dialaminya walaupun berbicara
DS : sedikit lambat tetapi masih bisa
- Pasien tampak selalu menunduk dipahami
- Pasien tampak bercerita O:
walaupun lambat tetapi masih - Pasien mau berjabat tangan
bisa dipahami. - Pasien mau duduk berdampingan
Implementasi dengan perawat
1. Menyapa pasien dengan ramah - Pasien tampak terus menunduk
2. Memperkenalkan diri dengan A : Masalah belum teratasi
sopan P : Lanjutkan Intervensi
3. Menanyakan nama lengkap - Melakukan identifikasi kemampuan
serta alamat pasien positif
4. Menunjukan sikap empati, - Melakukan SP I P dan SP II P
jujur dan menempati janji
5. Menanyakan masalah yang
dihadapi
RTL :
- Melakukan SP I P dan SP II P
Selasa, 2 DO : S: Elsa
23 Juni 2020 - Pasien mengatakan masih - Pasien mengatakan penyebabnya
merasa pesimis dan merasa karena hasil yudisium kurang
tidak mampu berbuat apapun memuaskan, pasien merasa tidak
DS : bisa apa-apa dan selalu pesimis
- Pasien tampak selalu menunduk - Pasien menceritakan apa saja yang
ketika diajak berbicara bisa dilakukan seperti menggambar,
- Bicara lambat dengan nada membuat puisi, bernyanyi
suara lemah - Pasien mengatakan diantara kegiatan
- Pasien tampak tidak berani tersebut memilih akan melakukan
menatap mata membuat puisi terlebih dulu
Diagnosa Keperawatan - Pasien mengatakan mau membuat
Harga Diri Rendah puisi
Tindakan Keperawatan : SP 1 - Pasien mengatakan senang saat
(Pasien) diberi pujian tentang puisinya
Implementasi - Pasien mengatakan mau
1. Identifikasi kemampuan positif memasukkan ke jadwal harian
yang dimiliki O:
2. Bantu pasien memilih kegiatan - Pasien sering menunduk saat diajak
yang akan dilakukan sesuai berbicara
kemampuan - Pasien tampak memperhatikan
3. Latih pasien sesuai walaupun dengan menunduk
kemampuan yang dipilih - Pasien tampak mau melakukan hal
4. Menganjurkan klien mencoba yang disukainya yaitu membuat
melakukan yang disukai puisi
5. Memberi pujian yang realistis - Pasien tampak senang ketika
dan hindarkan penilaian yang puisinya dipuji dan dianggap sangat
negatif bagus sekali
6. Menganjurkan pasien - Pasien tampak mengerti cara
memasukkan kegiatan ke memasukkan kegiatan di jadwal
dalam jadwal harian harian
RTL : A : Masalah belum teratasi
- Ajarkan SP II P (menggambar) P : Intervensi dilanjutkan
- Evaluasi SP I P (membuat puisi) - Anjurkan pasien melakukan hobinya
setiap hari
- Lanjutkan SP II
Rabu, 3 DS : S: Elsa
24 Juni 2020 - Pasien mengatakan masih - Pasien mengatakan sering
merasa sedikit tidak mampu apa melakukan hobinya seperti
apa menggambar, membuat puisi,
- Pasien mengatakan mencoba bernyanyi dan lain lain
melakukan hobinya - Pasien mengatakan mau
DO : menunjukkan hobinya bernyanyi
- Pasien tampak lebih tenang - Pasien mengatakan senang saat
daripada kemarin, lebih mau diberi pujian tentang hasil
memperhatikan gambarnya.
- Masih sesekali menunduk - Pasien mengatakan mau
Diagnosa Keperawatan memasukkan ke jadwal harian
Harga Diri Rendah O : Masalah teratasi sebagian
Tindakan Keperawatan : SP II P P :
(Pasien) - Anjurkan pasien terus melakukan
Implementasi hobinya
1. Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1)
2. Pilih kemampuan kedua yang
dapat dilakukan
3. Latih kemampuan yang dipilih
4. Memberikan pujian karena
melakukannya dengan baik
5. Menganjurkan memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
pasien
RTL :
- Evaluasi SP II P
Kamis, 4 DS : S: Elsa
25 Juni 2020 - Keluarga pasien merasa - Keluarga pasien mengatakan mau
khawatir karenan keadaan berdiskusi dengan perawat perihal
anaknya anaknya
- Keluarga mengatakan sudah - Keluarga pasien tampak
memberi motivasi kepada menjelaskan penyebab anaknya
anaknya tetapi tetap saja tidak begitu semenjak pulang dari
mempan yudisium
DO : - Keluarga pasien mengatakan mulai
- Keluarga pasien tampak merasa paham dan besok mau
gelisah melihat kondisi anaknya mempraktekkannya kepada anaknya
- Keluarga tampak cemas O:
Implementasi - Keluarga tampak kooperatif
1. Bina hubungan saling percaya - Keluarga tampak mau
2. Identifikasi masalah yang mempraktekkannya setelah
dirasakan dalam merawat dijelaskan perawatnya
pasien A : Masalah belum teratasi
3. Jelaskan proses terjadinya P : Intervensi dilanjutkan
HDR - Anjurkan sering mempraktekkan
4. Jelaskan tentang cara merawat kepada anaknya
pasien
5. Main peran dalam merawat
pasien HDR
6. Susun RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat pasien
RTL :
- Evaluasi SP I K (Keluarga)
- Menganjurkan mempraktikkan
SP II K
Jumat, 5 DO : S: Elsa
26 Juni 2020 - Keluarga mengatakan lebih - Keluarga mengatakan mau
tenang daripada kemarin mempraktekkan kepada anaknya
- keluarga mengatakan pasien - Keluarga mengatakan setelah
menjadi lebih baik dipraktekkan pasien merasa lebih
DO : tenang
- keluarga tampak sedikit lega, - Keluarga mengatakan akan lebih
tidak gelisah lagi sering mempraktekkan agar anaknya
Implementasi cepat sembuh
1. Evaluasi kemampuan SP 1 O:
2. Latih keluarga langsung - Keluarga tampak kooperatif
kepasien - Keluarga tampak lebih senang dan
3. Menyusun RTL berterimakasih kepada perawatnya
keluarga/jadwal keluarga A : Masalah teratasi sebagian
untuk merawat pasien P : Intervensi dilanjutkan
RTL : - Terus mempraktekkan kemampuan
- Anjurkan keluarga terus positif pasien
memantau pasien - Terus dimotivasi agar mau
melakukan hobinya setiap hari
Sabtu, 6 DS : S: Elsa
27 Juni 2020 - Pasien mengatakan tidak mau - Pasien menjawab salam perawat
berbicara dengan siapapun - Pasien mengatakan namanya
DO : - Pasien mengatakan tidak mau
- Pasien tampak mengurung diri bergaul dengan orang lain karena
dikamar merasa minder dan malu
- Pasien tampak sesekali - Pasien mengatakan keuntungan
melamun berinteraksi dengan orang lain
- Pasien tidak sering berbicara adalah banyak teman banyak ilmu
tetapi tetap menjawab ketika - Pasien mampu mengatakan kerugian
ditanya walaupun agak lambat tidak berinteraksi dengan orang lain
responnya adalah tidak punya teman
Implementasi - Pasien akhirnya mau berkenalan
a. Bina hubungan saling percaya dengan orang lain setelah
b. Identifikasi penyebab isolasi mengetahui keuntungan berinteraksi
sosial dan kerugian tidak berinteraksi
c. Membantu pasien mengenal dengan orang lain
keuntungan bersosial dan O :
kerugian tidak bersosial - Pasien tampak sedikit lambat ketika
dengan orang lain diajak berbicara tapi mau menjawab
d. Mengajarkan cara berkenalan - Pasien tampak mengerti keuntungan
e. Menganjurkan pasien berinteraksi dan kerugian tidak
berkenalan dengan kita berinteraksi dengan orang lain
f. Memasukkan ke jadwal - Pasien tampak menunduk dan tidak
kegiatan harian berani menatap mata perawat
Tindakan Keperawatan : SP I P - Pasien kurang kooperatif dan sering
(Pasien) menunduk dan kurang fokus pada
RTL : pembicaraan
1. Melanjutkan melakukan SP II A : Masalah belum teratasi
P (Pasien) P:
- Anjurkan pasien untuk sering
berkenalan dengan orang lain
- Anjurkan klien untuk memasukkan
ke jadwal kegiatan harian
Minggu, 7 Tindakan Keperawatan : SP II P S : Elsa
28 Juni 2020 (Pasien) - Pasien mengatakan masih mengingat
Implementasi yang diajarkan perawat kemarin
5. Bina hubungan saling percaya yaitu tentang cara berkenalan
6. Evaluasi jadwal kegiatan - Pasien mengatakan mau berkenalan
pasien dengan perawat dan teman yang lain
7. Beri kesempatan kepada O:
pasien untuk mempraktekkan - Pasien tampak mulai mau
lagi berkenalan dengan orang berkenalan dengan perawat lain
lain disekitarnya - Pasien tampak lebih semangat
8. Memasukkan ke jadwal - Mulai sedikit ada kontak mata
kegiatan harian - Pasien tampak lebih kooperatif dari
RTL : sebelumnya
1. Melanjutkan SP III P A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Evaluasi SP I dan SP II
- Ajarkan pasien berkenalan dengan
orang lain
Senin, 8 Tindakan Keperawatan : SP III P S : Elsa
29 Juni 2020 (Pasien) - Pasien mengatakan perasaannya
Implementasi lebih baik dari hari kemarin
1. Evaluasi pelaksanaan dari - Pasien mengatakan masih mengingat
jadwal kegiatan harian pasien SP I yaitu cara berkenalan
2. Beri kesempatan pada pasien - Pasien mengatakan mau berkenalan
mempraktekan cara berkenalan lagi dengan orang lain lebih banyak
dengan dua orang/lebih lagi
3. Ajarkan pasien berbincang- O:
bincang dengan dua orang - Pasien tampak lebih kooperatif dari
tetang topik tertentu sebelumnya
4. Anjurkan kepada pasien untuk - Sedikit mulai ada kontak mata
memasukan kegiatan - Pasien tampak tidak bisa fokus
berbincang-bincang dengan dengan orang lain karena lebih
orang lain dalam jadwal terbiasa dengan perawat
kegiatan harian dirumah A : Masalah teratasi sebagian
RTL : P : Intervensi dilanjutkan
- Melanjutkan SP IV - Motivasi pasien agar berkenalan
dengan pasien yang lain
- Ajarkan pasien untuk memasukkan
kegiatan berbincang bincang ke
dalam jadwal kegiatan harian
- Evaluasi SP III

Anda mungkin juga menyukai