Anda di halaman 1dari 5

Insomnia

Tidur Normal

• Tidur merupakan salah satu perilaku hidup manusia, 1/3 dari hidup manusia dipergunakan
untuk tidur.

• Tidur merupakan proses yang diperlukan oleh otak supaya dapat berfungsi secara normal.

• Mengalami gangguan tidur yang cukup lama dapat mengakibatkan gangguan fisik dan kognitif,
terkadang sampai dengan kematian.

• Tidur muncul melalui proses yang pasif, tetapi kenyataannya tidur merupakan hasil aktifitas dari
otak.

Sleep wake rhythm

1. Dipengaruhi oleh biological rhythms

2. Dalam 24 jam, orang dewasa tidur 1 kali terkadang 2 kali

3. Rhythm ini berkembang setelah 2 tahun awal kehidupan.

4. Tidur siang pada waktu yang berbeda memiliki proporsi yang berbeda pula pada NREM dan
REM.

Fungsi Tidur

• Restorasi

• Fungsi homeostatis

• Thermoregulasi

• Pemulihan energi

Sleep Deprivation

Dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan ego disorganization, halusinasi dan waham.

Sleep Requirements

- Short sleeper : 6 jam atau kurang/malam

- Long sleeper : 9 jam atau lebih/malam

kebutuhan waktu tidur meningkat dalam kondisi sakit, hamil, peningkatan aktivitas fisik, stres.

ELEKTROFISIOLOGI TIDUR

• Tidur secara fisiologi terdiri dari dua bagian:

A. Non-rapid eye movement (NREM)


 pada tahap ini aktiftias fisiologis lebih rendah dari pada saat kita terjaga atau sadar

 NREM merupakan saat yang tenang dibandingkan dengan saat kita tersadar.

 Nadi, respirasi dan tekanan darah lebih rendah daripada saat kita tersadar.

 Secara episodik gerakan tidak disadari dari tubuh dapat muncul pada saat NREM

 Pada tahap 3-4 NREM, ketika 30 menit – 1 jam dari mulai tertidur, terjadi disorientasi
dan disorganized thinking.

 Pada tahap 3-4 NREM dapat muncul gangguan seperti :

1. Enuresis

2. Night-mares

3. Somnabulisme

4. Night terror

 Setelah 90 menit dari mulai tertidur, NREM akan memasuki REM yang pertama
 Mimpi pada NREM bersifat lucid dan purposefull
B. Rapid eye movement (REM)
 Pada REM ditandai dengan aktifitas otak yang sangat tinggi dan aktifitas fisiologi hampir
sama seperti saat kita sadar.
 Perubahan fisiologis selama REM yaitu terjadinya hampir total paralisis dari otot rangka
(potensial otot lebih rendah saat REM)  Tidak terjadinya pergerakan tubuh saat REM
 Pengukuran Polygraph selama REM menunjukkan pola yang irregular mirip seperti pola
saat kita terjaga.
 REM disebut juga paradoxical sleep
 Nadi, respirasi dan tekanan darah lebih tinggi selama REM dibandingkan dengan NREM
bahkan saat kita terjaga.
 Kebutuhan oksigen otak meningkat selama REM
 Periode REM muncul setiap 90-100 menit dalam 1 malam
 Pada REM terjadi mimpi yang bersifat abstrak dan aneh
 Normal fase laten REM yaitu 90 menit ditemukan pada dewasa.
 Memendeknya fase laten muncul pada beberapa penyakit, seperti narkolepi dan
depresi.
• Pola tidur dapat berubah sesuai dengan usia.

• Pada dewasa muda pola yang terjadi :

- NREM (75%) - REM (25%)

stage 1 : 5 %

stage 2 : 45 %

stage 3 : 12 %

stage 4 : 13 %

• Distribusi pola diatas relatif konstan sampai usia tua, walaupun dapat terjadi pengurangan
NREM dan REM pada usia lanjut
REGULASI TIDUR

SEROTONIN

1. Regulasi tidur sangat dipengaruhi oleh serotonin

2. Serotonin di otak di sintesis & didestruksi di nukleus dorsalis yang berdekatan dengan
serotonergic cell bodies  Gangguan di sini  gangguan tidur

3. Sintesis dan pelepasan serotonin oleh serotonergic cell bodies dipengaruhi keberadaan asam
amino L-tryptophan

4. L-tryptophan merupakan prekursor dari serotonin, melatonin dan niasin

5. Konsumsi L-tryptophan (1-15 mg ) mengurangi fase laten tidur dan bangun di malam hari

6. Defisiensi L-tryptophan berhubungan dengan singkatnya fase di REM

NOREPINEPHRINE

Norepinefrin pada locus seruleus berperanan penting dalam mengatur pola tidur yang normal.

ASETILKOLIN

Acetylcholin terlibat dalam pengaturan tidur, gangguan aktifitas cholinergic dihubungkan dengan
perubahan tidur pada ganguan depresi mayor
DOPAMIN

Bukti menunjukkan peningkatan dopamin mengakibatkan manusia tetap terjaga

Anda mungkin juga menyukai