Anda di halaman 1dari 6

Di pagi hari yg penuh berkah ini,kami berkumpul dengan penuh rasa khusu dan khudu mengharapkan

ampunan mu ya allah. Kami berkumpul untuk menyatakan tanda kesyukuran kami atas hidayah dan
hidayahmu kepada kami,kami.keluar ketempat ini dengan hati dan nurani yg bersih untuk
menempatkan syiar agung mu,serta mengantarkan amaliyah bulan suci ramhadan tg telah kami lakukan.

Ketika matahari akhir ramadhan terbenam dikaki langit sebelah barat dan malam satu syawal datang
merayapi bumi,berubah lah segenap perasaan kita. Duka bergantii duka.sedih lenyap manjelma
gembira,maka kita komandangkanlah kegembiraan itu dengang ucapan’takbir,tahmid dan tahlil yg
menggema bersaut sautan dari mesjid yg satu kemsjid yg lain,dan langgar satu kelanggar yg lain bahkan
dari kampung yg satu kampung yg lain,ini semua sebagai tanda rasa syukur kita kepada allah swt.untuk
itu wajarlah apabila setiap muslim diliputi perasaan riang.dan gembira,melebihi kegembiraan petani jika
padinya sedang menguning, namun kita pun dibalik kegembiraan yg kita rasakan dihari ,kadang kala
terselip pula perasaan sedih, karna ramadhan yg sudah berlalu belum kita jalani ibadah didalamnya
dengan penuh kesanggupan, banyak diantara kita yg berpuasa hanyalah makan dan minum,sholat
teraweh hanya mengejar target khatam tanpa berusaha memahaminya begitu juga kalau kita sayang
kepada harta sehingga tk mau bersedekah atau sedikit kali harta kita keluarkan dibanding dengan
banyaknya harta yg kita miliki. Padahal belum tentu tahun depan ramadhan bisa kita jumpai lagi karena
mungkin saja umur kita tk sampai pada ramadhan tahun depan sebagai mana hal itu dialami orang tua
kita anak dan istri atupun orang orang yg kita cintai kini tdk dapat lagi bergembira bersama sama kita ,
akan tetapi …….seharusnya kita lebih sedih lagi mana kala selama bulan suci ramadhan kita tidak pernah
mengirimkan sedikitpun amal amal jariah untuknya padahal harus kita yakini bahwa sedikit banyaknya
harta yg kita nikmati saat ini, masih kepunyaan orang tua kita,

Bulan ramadhan telah meninggalkan kita percayalah bahwasanya bulan ramadhan setipap tahun pasti
pasti ada dan tiba ditengah tengah kita namun yg menjadi persoalan” apakah ibadah ibadah selama
bulan suci ramadhan dapat diterima oleh allah.khususnya ibadah puasa, sebab rasullah bersabda;

Oleh karena itu antara zakat dan puasa tk bisa dipisahkan dan dapat ditamsilkan seperti dua sisi mata
uang logam satu sisi mata uang logam, satu sisi puasa harus dilaksanakan sebagai ibadah yg akan
membangkitkan semangat solidaritas social dlm penderitaan kegelapan ,pengendalian diri pengekang
hawa nafsu dsb. Namun pd sisi lain zakat akan memeberikan kesenangan dimaana kita membagi
kebersamaan dan kenikmatan walau pun tetap berpegang dalam batas batas kesederhanaan.

Disaat ini pula patut kita cantumkan pada diri kita masing masing bahwa setelah kita selesai menerima
agtirah dan rahmat dari sisi allah swt. Selanjutnya kita dituntut mengamalkan secara nyata berbagai hal
yg menjadi buah dan hasil ibadah puasa dan amaliyah amaliyah lainnya yg telah kita kerjakan antara
lain:kemampuan kita mewujudkan bukti keimanan kecintaan dan ketaqwaan kita pada allah swt.

Dan saat ini kita telah berada dibulan syawal ,tentu saja suasananya sudah berubah tk seperti di bulan
ramadhan,oleh sebab itu kita harus waspada,jagan sampai kegiatan beribadah yg selama bulan
ramadhan telah kita tekuni itu menjadi kendor kalau dibulan ramadhan klita bangun sholat
malam,tahajud,tasbih dan rajin turun kemasjid untuk ibadah kepada allah, maka kegiatan itu jangan kita
hentikan justru harus kita tingkatkan sebab kita pada saat ini telah dan sedangkan
Sekali lagi janganlah kita kotori jiwa ini dengan sifat ini, dengan apalagi sifat takkabur.imam al gazali
mengatakan:dalam salah satu kitabnya(AT-TAKABUR)bahwa biang penyakut rohani (jiwa)adalah
takkabur.

Orang yg takkabur tidak dapat berendah hati sedangkan tawadhu adalah sendi sifat taqwa.dengan
demikian taqwa.dengan demikian takkabur akan jauh dari ketaqwaan, orang yg takkabur tidak dapat
meninggalkan sifat dendam dan juga tidak dapat terus menerus dipercaya,baik perbuatan maupun
ucapannya tidak dapat memeberi nasehat yg baik.lasukar menghilangkan kedengkian dan tidak
menghidarkan diri dari sifat suka mengerjakan serta bentuk ketakkaburan yg terjahat sukaannya
menerima kebenaran jika itu tidak datang darinya sendiri

Terasa belum begitu lama dalam perasaan kita melaksanakan ibadah serupa dua bulan lebih tepatnya
sekitar 65 hari yg lalu kita melaksanakan shalat hari raya idul fitri 1 syawal 1424 H dan pada hari ini kita
melaksanakan sholat hari raya idul adha(qurban)10 zulhijjah 1424 H meskipun shalat kita pagi ini serupa
dengan sholat kemarin namun esensi dan eksitensi keduanya berbeda. Shalat idul fitri dilaksanakan
sebagai rangkaian ibadah pusa sebagai isyrat kemenangan dan keberhasilan kita mengendalikan diri
sehingga kita memproleh jiwa yg suci dan ketaqwaan pada allah swt dan dan sholat kita pada pagi hari
ini dilaksanakan sebagai rangkaian ibadah haji pagi tamu tamu allah dimekkah al-mukkaramah dan
ibadah kurban merupakan menefestasi kesyukuran kita atas karunia alah swt yg tk tehingga.

Pada hari raya idul fitri adha yg kita lakukan pada hari ini mengungkapkan bagaimana hakekat atau
hikmah dan proses ibadah haji serta pendidikan pengrobanan harta meninggalkan anak dan
menyerahkaan jiwa pada allah swt adalah awal pengrobanan dalam menunaikan ibadah haju untuk
menunjukkan bagaimana ketaqwaan kita pada allah swt.

Dapat dibayangkan sekarang sesuai dengan perbedan waktu 5(lima)jam bagaimana keadaan jamah haji
saat ini mereka sementara berada dalam perjalanan antara muzdalifa ke mina sesudah wukuf diarafah
kemarin dan sempurnalah rukun haji mereka, marilah kita doakan mereka kembali dengan menyandang
peridikat haji

Artinya:haji mabrur tidak ada biasanya kecuali syurga

Sesudah itu mereka bersama sama menuju ke jabal qurban untuk menyembeleh hewa qurban.

Pada saat itulah terbayang kembali bagaimana proses syariaf berqurban yg dilakukan nabi Ibrahim as.
Dan putranya ismail as. Untuk menunjukkan keikhlasan mereka dalam memenuhi perintah allah swt dan
sebagai kita melaksanakan pengorbanan kita bisa kembali melihat sejarah bagaimana nabi Ibrahim as
mengorbankan seluruh hartanya sampai sampai nabi Ibrahim as untuk mengorbankan itupun saya akan
lakukan.padahal nabi Ibrahim berdoa dan doanya dikabulkan oleh allah.dengan doanya:

Artinya :wahai tuhannya berikanlah padaku keturunan dari anak yg saleh.

Tk kala nabi Ibrahim as diberikan anak buah hatinya itulah anak yg akan selalu bersama sama dengan
baik dikala susah maupun dikala senang.
Namun dikala anaknya sudah belia(menginjak remaja)turunlah perintah allah swt yg termaktub dalam
surah ashafat ayat 102_107.

Artinya:maka tk kala ismail sampai (kepada usia belia)maka berusaha bersama ayahnya(Ibrahim
berkata)wahai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpiku bahwa aku akan menyembelih mu
,maka pikirkanlah apa yg akan kau putuskan.

Kalau kita melihat ayat ini bahwa pada dasarnya nabi Ibrahim as memberikan gambaran kepada kita
bahwa setiap perbuatan apapun bentuknya apakah itu persoalan kecil maupun persoalan besar lebih
dahulu kita harus lingkup keluarga sekarang ini sudah langka namanya tukar pendapat.apakah antara
anak dengan orang tuanya ataukah orang tua terhadap anaknya,masyarakat dengan pemerintah atau
pemerintah dengan masyarakatnya.sehingga sering kali terjadi hasil yg dipprolehnya jauh panggang dari
api,tidak beberkah…………

Apalagi kalau sudah timbul yg namanya tidak adanya kepatuhan antar keduanya akan timbulah yg
namanya kesenjangan social ditengah masyarakat.

Akan tetapi nabi Ibrahim as dengan anaknya ismail as,salah satu contoh pengrobanan atau ketaatan
serta kepatuhan seorang anak kepada orang tuanya dan ketaatan seorang ayah untuk melaksanakan
perintah allah swt………….

Benar wahai kaum muslimin wal muslimat yg berbahagia,masih adakah kepatuhan diatasnya melibihi
kepatuhan nabi Ibrahim as dimana beliau diminta untuk menyembelih putranya,kita bisa bayangkan
seorang anak(semata wayang) yg sangat kita cintai lalu diperintahkan untuk disembelih apakah kita
mampu untuk melakukannya,namun lain dengan nabi Ibrahim dengan putranya ismail dengan sepontan
ia menjawab:

Artinya:wahai ayahandaku…..laksanakan apa yang diperintahkan allah engkau akan mendapaati daku
insyallah dari orang-orang yg sabar

Diwaktu keduanya(ayah dan anaknya)sudah saling merelakan dirinya untuk melaksanakan perintah allah
swt dan keduanya telah bertawakkal kepada allah swt untuk pergi kesuatu tempat yg telah ditentukan
dan setelah sampai ditempat tujuan,lalu nabi Ibrahim membelai anaknya sambil membaringkan anaknya
dalam keadaan miring.sipa untuk disembelih berkatalah anaknya(ismail)sebagai pesan terakhir kepada
orang tuanya.

 Wahai ayahhandaku…..dikala saya mau disembelih janganlah ayah melihat wajahku sebab
jangan sampai timbul perasaan ibu dan kasihan terhadap diriku
 Wahai ayahandaku……..ikatlah kedua tangan dan kakiku dengan tali yg paling kuat sehingga saya
tk dapat bergerak dan memudahkanku menyembelihku
 Wahai ayahhandaku……..hindarilah baju yg kupakai ini dari percikan daraku,sebab jangan
sampai nanti kerinduan ayah dan ibu timbul ketika melihat darah dibajuku.
 Wahai ayahandaku ………sampaikan salam hormatku pada ibuku doakan saya agar saya dapat
diterima disisi allah swt. Amin…
Setelah keduanya telah siap untuk melakukan perintah allah swt,datang malaikat dengan izin allah swt
dengan rasa dengan rasa takjub melihat kejadian itu lalu mengucapkan :

Kemudian lalu didengar nabi ibarhim as.laul melanjutkan dengan ucapan.

Dan setelah itu dilanjutkan lagi nabi ismail as.dengan ucapan:

Begitulah suasana yg terjadi pada saat nabi ismail mau disembelih.

Namun pada kenyataannya pisau yg telah berada dileher nabi ismail as itu tidak mampu memakan
lehernya sampai sampai nabi ismail mengatakan :

Artinya:barangkali ayah masih terlalu cinta kepadaku sehingga tidak mampu untuk menyembelihku.

Dengan sepontan nabi Ibrahim as menebaskan pisaunya.

“terbelah dualah batu itu nabi Ibrahim as menanyai pisaunya lalu dengan izin allah swt,pisau itu
mengatakan :

Artinya:engkau mengatakan potonglah,tapi allah mengatkan jangan potong,bagaimana apakah aku


mengikuti perintahmu sehingga ak harus durhaka pada allah swt.

Dan dari sinilah kejadian terhadap nabi Ibrahim as dengan nabi ismail as akan menjadi pelajaran besar
bagi kita tengtang persoalan kepatuhan,ketaatan dan pengorbanan.

Suatu pertnayaan yg perlu kita jawab yakni sudah termasuklah kita ini orang orang yg patuh atau taat?

Sebab jika kita termasuk orang-orang yg tidak taat dan patuh pada allah swt untuk melaksankan
perintah allah swt dan juga tidak taat /patuh untuk menjauhi larangan-larangan allah swt.kita janganlah
heran terhadap musibah-musibah yg menimpa diri kita jangan pula bernggapan bahwa musibah yg
datang itu adalah ujian bagi kita mungkin jadi itu adalah murka allah kepada kita.

Oleh karena itu perlu kita sadari secara bersama- sama,bahwa kenapa kita bisa terkena musibah.

Kita bisa mengambil satu contoh yakni pada masalah dijalan raya.kita yg mempunyai kendaraan,
mobil,motor ,sepeda,perahu,dan lain-lain kita kendarai kendaraan itu dengan kecepatan yg tinggi,kita
terlena dan lupa terhadap ramu-rambu jalan atau rambu-rambu lalu lintas tyg tertuliskan

Awas hati-hati ada tanjakan,ada galian,ada perbaikan jalan, ada tikungan,pendek kata semuanya itu kita
tidak hiraukan yg penting tancap gas.karena tidak menghiraukanrambu-rambu lalu lintas yg tertuliskan.

Awas hati-hati ada tanjakan,ada galian ,ada perbaikan jalan ,ada tikungan,pendek kata semuanya itu kita
tidak hiraukan yg penting tancap gas.karena tidak menghiraukan rambu-rambuyg sdh terpampang
didepan mata, penyesalan akan datang setelah kita berada pada musibah itu.

Begitu pula kehidupan kita didunia ini kita tidak hanya hidup begitu saja,hidup sebebas bebasnya.
Allah swt menghidupkan kita tidak menghidupkan begitu saja bahkan allah swt sdh mempersiapkan
rambu-rambu kehidupan yakni agama islam.

Kita diperintahkan hidup oleh allah swt didunia ini sdh dipersiapkan semua fasilitas yg kita
butuhkan,bahkan untuk kehidupan pun sudah sdh dipersipakan, kita bebas menjalani kehidupan ini tapi
jangan sekali-kali menyalahi aturan atu rambu- rambu kehidupan.silahkan berusaha sekuat tenaga
rambu-rambu itu yg kita lewati itu masih dalam keadaan rambu –rambu yg halah.silahkan tancap gasnya
kalau perlu pulkan gasnya ,sebagai seorang petani ,pegaai,guru,nelayan dllpokoknya:

Artinya:berbuatlah untuk duniamu seolah-olah kamu hidup selamanuya dan berbuatlah untuk
akhiratmu seolah-olah kamu mati besok.

Akan tetapi jika dalam perjalanan kita dapati rambu –rambu subhat(tidak jelas halal dan haramnya)hati-
hati kurangi kecepatan sebab jangan sampai ban terpeleset dan masuk kedalam jurang nauzubillah min
zalik.

Begitu pula kalau kita sudah terlepas dari rambu-rambu subhat naikkan sedikit gasnya kendaraa kita,
tatpi sesekali –kali kiita dapati rambu-rambu yg haram hidup lampu merah berhentikanlah
mengerjakannya jangan gas ,tekan remnya (nafsu)sebab musibah tidak jelas didepan kita (neraka sudah
pasti tempat kita).

Jika kalau kita sebagai manusia sudah menaati rambu-rambu agama islam insya allah kita akan terhindar
dari musibah –musibah yg akan menimpa kita misalnya:kerusuhan-kerusuhan,pemusnahan fasilitas –
fasilitas umum dan pribadi begitu pula masalah krisis, mulai krisis moneter,krisis ekonomi terlebih-lebih
krisis ilmu dan moral.

Oleh karena itu nabi Ibrahim as dengan anakmya nabi ismail as semoga menjadi cerminan bagi kita
sampai bisa kita jadikan sebagai ikutan dan panutan yakni terbiasanya kita patuh terhadap allah swt,taat
terhadap orang tua seta kebiasaan kita untuk berkorban,mengorbankan sebagaiaan harta kita dijalan
allah swt sudah ada jaminan dari allah swt.

Artinya:tidaklah bermal anak cucu adam pada hari nahar ,suatu amal yg paling disukai allah yaitu
menumpahkan darah.sesungguhnya hewan yg dikorbankan pada hari kiaamat akan datang dengan
tanduknya,kukunya,dan bulu-bulunya.karena sesungguhnya darah itu lebih dahulu sampai kepada allah
swt sebelum sampai kebumi atau tanah.sesungguhnya kesenangan lah yg dmiliki oleh orang-orang yg
berkorban.

Artinya:barang siapa yg mampu berkorban lalu tidak berkorban jangan sesekali-kali mendekati tempat
sholat ku.

Apalagi kalau kita melihat mesjid kita ini sangatlah memerlukan pengorbanan kita untuk dipelihara,diisi
dan dimanfaatkan.sebab sipa lagi yg kita harapkan kalu bukan kita sebagai orang muslim khususnya
masyarakat yg berada disekitar mesjid Al –itihad ini berikanlah bantuan demi pembangunan rumah
allah,sebab jika kita mampu memberikan yg ada pada diri kita pinjamkan allah.
Allah swt telah berfirman dalam al-quran:

Artinya: barang siapa meinjamkan allah suatu pinjaman kebaikan insya allah akan dibayar oleh allah
pinjaman itu denagn berlipat ganda.

Apalagi kita ini manusia yg sdh siap dibeli oleh allah swt dengan bayaran syurga tinggal kita saja apakah
kita mau menjualnya atau tidak.

Dan akhirnya marilah kita pada hari ini dan dan detik ini kita berkorban,mengorbankan sifat-sifat
kebinatangan itu jangan dibiarkan diri kita dan jiwa kita berlumuran noda dan dosa mari kita isi hati kita
dengan roh imani,kita bersihkan diri dan jiwa dari noda dan dosa anatar sesame kita dan memaafkan yg
muda dan yg muda mengunjungi dan memohon maaf dari orang tua.

Bukan sifat saling menghargai demi menciptakan persatuan yg kokoh persaudaraan yg tinggi
budayakanlah budaya salam,sabda nabi Muhammad saw.

Artinya :maukah ketujukkan sesuatu perbuatan apabila kamu kerjakan kamu akan saling cinta
mencintai,sebarkanlah salam diantara kamu.

Kenapa kita mau saling bersilisih ,kita ini selama masih termasuk muslim/muslimat itu adalah saudara
kita.

Dan semoga khotbah singkat ini dapat bermaanfaat bagi kita semua Amin allahu Ma Amin

Anda mungkin juga menyukai