Anda di halaman 1dari 9

 

KEMENTERIAN AGAMA R.I. DIREKTORATJENDERAL BIMBINGANMASYARAKATISLAM Jalan M. H.


Thamrin No.6, Jakarta Hunting: (+6221) Telepon : (+6221) Ext. : 376 Fax: Website: ; PO.BOX JKP Nomor
Lampiran Perihal :Dt.II.l/l/HM.Ol/197/2015 Jakarta, 5 FebiLuati 20:.15 :2 (dua) Berkas : Persiapan
Kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Musabaqah Baca Kitab di Provinsi Jawa Barat. Kepada, Yth.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Up. Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah/Bimbingan masyarakat Islam/ Haji dan Bimbingan Masyarakat Islam Se- Indonesia
Assalamu 'alaikum. Wr. Wh. Dengan hormat, dalam rangka meningkatkan kualitas, kompetensi dan
wawasan penghulu dan atau Kepala KUA Kecamatan dalam memahami teks rujukan berbahasa arab
serta penulisan karya tulis ilmiah dibidang kepenghuluan, Direktorat Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah akan menyelenggarakan Kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Musabaqah Baca
Kitab Bagi Penghulu Tingkat Nasional di Provinsi Jawa Barat. Berkaitan dengan hal tersebut, dengan ini
kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Musabaqah Baca Kitab Bagi Penghulu Tingkat
Nasional direncanakan tanggal 3 s.d 6 Juni 2015;

2. Agar Saudara melakukan kegiatan seleksi Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Musabaqah Baca Kitab
Tahun 2015 Tingkat Provinsi;

3. Hasil seleksi kegiatan tersebut agar segera disampaikan kepada Direktorat Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah melalui atau Faximili paling lambat tanggal 18 Mei 2015;

4. Bersama ini kami sampaikan petunjuk teknis kegiatan tersebut untuk dijadikan pedoman. Dernikian
atas perhatian dan kerjasarnanya karni ucapkan terimakasih. Wassalam, an.direktur Jenderal Direktur
Urusan Agama Islam ~=::::a-a Pembinaan Syariah

2 PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Salah satu indikator keberhasilan Kementerian Agama RI


dalam pembangunan bidang agama akan tercermin dari nilai tingkat indeks kepuasan masyarakat
terhadap kinerja layanan Penghulu pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan. Performance dari
integritas Penghulu, dalam memberikan layanan administrasi dan bimbingan pelaksanaan nikah dan
rujuk secara prima merupakan indikator utama keberhasilan pelayanan Kantor Urusan Agama
(KUA)Kecamatan. Semangat reformasi birokrasi yang terus digalakkan oleh pemerintah karena adanya
tuntutan masyarakat dalam pelaksanaan reformasi birokrasi telah menetapkan arah kebijakan Penataan
dan Pengembangan Jabatan Fungsional Penghulu. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan
profesionalisme, transparansi dan akuntabilitas layanan penghulu kepada masyarakat. Upaya
pengembangan profesi penghulu melalui kegiatan penulisan karya ilmiah menjadi sesuatu yang harus
mendapatkan perhatian penting dalam meningkatkan kualitas layanan penghulu kepada masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya penghulu bukan hanya menjadi petugas administrasi yang
mengawasi proses pencatatan pernikahan, akan tetapi juga memiliki tugas dan tanggung jawab
mengembangkan visi, wawasan keilmuan dan pemahaman agama untuk memenuhi tuntutan masyarakat
di bidang urusan agama Islam yang semakin kompleks terutama diera globalisasi sehingga terwujud
pelayanan prima di bidang penasehatan, pembinaan dan kelestarian keluarga, serta pelayanan
pencatatan nikah rujuk. Para Penghulu dan Kepala Kantor Urusan Agama sebagai Pegawai Pencatat
Nikah serta pegawai Kementerian Agama yang berkecimpung dibidang kepenghuluan harus termotivasi
untuk bekerja secara profesional, penuh kedisiplinan dan tanggung jawab serta percaya diri dalam
melaksanakan tugas-tugasnya terutama pengembangan karir pemangku jabatan fungsional Penghulu.
Berdasarkan kondisi yang demikian, salah satu upaya peningkatan kualitas kompetensi dan wawasan
keilmuan para Penghulu, Kepala KUA dan pegawai Kementerian Agama serta dalam rangka
meningkatkan kualitas sebuah karya ilmiah penghulu adalah dengan menyelenggarakan Lomba Karya
Tulis Ilmiah Penghulu. B.DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 1954 tentang Berlakunya Undangundang Nomor 22 Tahun 1946
tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk di daerah luar Jawa dan Madura;

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun
1974 tentang Perkawinan;

5. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Kepala BKN Nomor 20 Tahun 2005 No.14a Tahun 2015
tentang petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya;

6. Keputusan Menteri Agama Nomor 11 tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah;

7. Peraturan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/426 Tahun 2008 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tugas dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Penghulu.

C. MAKSUD DANTUJUAN

1. Maksud Kegiatan Meningkatkan pengetahuan dan wawasan keilmuan para penghulu dalam
mengembangkan profesinya, khususnya dalam penulisan karya ilmiyah bidang kepenghuluan.

2. Tujuan Kegiatan

a. Menumbuhkan seman gat dan kecintaan para penghulu untuk selalu mempunyai gagasan-gagasan
ilmiyah serta meningkatkan kemampuan penghulu dalam mengkaji dan mendalami ilmu-ilmu melalui
penelitian, pengujian, survei dan juga evaluasi;

b. Menghasilkan karya ilmiyah yang bermutu di bidang kepenghuluan.

II. KETENTUAN PELAKSANAAN

A. TEMA/TOPIK PILIHAN

1. Tema Wajib/Topik Karya Tulis Ilmiah Penghulu yang dapat dipilih terdiri dari:

a. Upaya mewujudkan layanan nikah atau rujuk yang berintegritas;

b. Peran KUA dalam mewujudkan masyarakat yang agamis dan berakhlakul karimah;

c. Peran KUA dalam penanganan paham keagamaan menyirnpang pada tingkat Kecamatan;

d. Implementasi 5 (lima) budaya kerja Kementerian Agama.

2. Tema bebas terkait dengan kajian hukum munakahat, studi kebijakan dan kajian hukum positif.

B. MATERI

1. Karya tulis ilmiah yang dilombakan adalah hasil penelitian atau kajian hukum Islam tentang
perkawinan, pembinaan SDM penghulu atau peningkatan pelayanan di bidang kepenghuluan.
2. Materi berisi kajian yang memuat kebenaran ilmu pengetahuan (benar, sahih, aktual, dan relevan),
serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiab / logis dengan dukungan fakta empirik yang dapat
dikaitkan dengan landasan teori ilmu pengetahuan tertentu dan memiliki nilai guna dan dapat
dipraktekkan dalam kehidupan pembangunan masyarakat.

C. TEKNIS PENULISAN

1. Ketikan menggunakan format microsoft word;

2. Besar spasi skala 1,5;

3. Font berbentuk Times New Roman skala 12;

4. Jumlah halaman minimal 25 (dua puluh lima) halaman.

5. Kertas berukuran kwarto (A4);

6. Margin ukuran normal (margin kiri 4 ern; margin kanan 3 cm; margin atas 4 ern; margin bawah 3 cm);

7. Menggunakan catatan kaki (footnote).

D. LANGKAH/PROSES PENYUSUNAN/PENULISAN

Penulisan dilakukan dengan menggunakan metode pengkajian serta tata cara penulisan yang ilmiah
dengan kriteria:

1. Terdapat perumusan masalah yang didukung data uraian latar belakang/ permasalahan yang
didasarkan atas dasar data yang jelas.

2. Terdapat rumusan hipotesis berdasarkan logika deduksi dari landasan terori ilmu pengetahuan yang
telah ada sampai saat ini.

3. Ada proses pengumpulan date /fakta empiris (kancah) untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan
menggunakan logika induktif.

4. Ada analisis masalah yang berisi pertautan antara landasan teori dan fakta empirik terhadap topik
masalah yang dikaji/ ditulis.

E. KERANGKA ISI/SISTIMATIKA PENULISAN

Kerangka isi/ sistematika penulisan karya tulis ilmiah, terdiri dari:

JUDUL

ABSTRAK

KATAPENGANTAR

DAFTAR lsi
DAFTAR LAMPlRAN

DAFTAR TABEL

BABI.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan: A. Kajian Teoritis B. Kerangka Berfikir C. Metodologi Penulisan

BAB III. PEMBAHASAN (judu l sesuai topik masalah yang dibahas)

A. Deskri psi Masalah

B. Analisis Masalah

BAB IV.

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

B. Saran DAFTAR PUSTAKA

i. Tujuan Penulisan

Ii. Manfaat Penulisan

D. Sistematika Penulisan

BAB II. KAJIAN TEORITIS DAN METODOLOGI PENULISAN LAMPlRAN-LAMPIRAN

5 F. PERSYARATANPESERTA 1. Peserta lomba karya tulis ilmiah adalah Penghulu, Kepala KUA
Kecamatan dan atau pegawai Kementerian Agama. 2. Peserta lomba karya tulis ilmiah
mempresentasikan 2 karya tulis yaitu karya tulis wajib dengan judul sebagaimana pada angka II romawi
dan karya tulis bebas. 3. Pemenang terbaik I peserta lomba karya tulis ilmiah Tingkat Provinsi akan
diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan hasil karyanya dengan membawa persyaratan: a) surat
tugas dari Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi; b) fotocopy SK terakhir; c) pas foto berwarna
ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar; d) soft copy karya tulis. G. TEKNIS SELEKSI KARYAILMIAH 1. Naskah
karya tulis ilmiah yang dilombakan adalah karya orisinil, belum pernah dipublikasikanj dimuat di media
cetak baik lokal, nasional, maupun internasional; 2. Naskah karya tulis diseleksi di daerah masing-masing
dan dipilih 1 (satu) karya ilmiah terbaik tiap provinsi, dan dikirimkan ke sekretariat panitia lomba untuk
diseleksi tingkat nasional; 3. Naskah tersebut dapat dikirimkan kepada sekretariat panitia lomba melalui
atau selambat-larnbatnya tanggal 18 Mei 201S; 4. Panitia dan dewan juri akan menyeleksi karya tulis
yang disampaikan dan akan menetapkan 10 (sepuluh) nominasi karya terbaik; S. Aspek penilaian karya
ilmiah, meliputi: orisinalitas tema, teknis penulisan, kekayaan materi, serta nilai (bobot) isi dari karya tulis
tersebut; 6. Karya tulis yang diseleksi dan dianggap layak dipublikasikan akan dimuat pada Jurnal Bimas
Islam. H. SISTEM PENILAIAN 1. Penilaian dilakukan oleh Dewan Juri yang beranggotakan enam orang.
2. Seorang juri memberikan penilaian berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan. 3. Nilai untuk setiap
komponen penilaian yang ditentukan tersebut dikumulatif oleh masing-masing juri. 4. Nilai akhir adalah
hasil penjumlahan dari nilai-nilai yang diberikan masing-rnasing juri. S. Penilaian ditulis langsung pada
blangko penilaian yang tersedia dan segera dikumpulkan panitera. 6. Hasil penilaian para anggota
Dewan Juri dibuatkan rekapitulasinya oleh panitera. 7. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu
gugat.

6 I. DEWANJURI 1. Dewan Juri terdiri atas ketua, sekretaris dan dibantu oleh beberapa anggota. 2.
Rekruitmen dan penunjukan Dewan Juri di semua jenjang berdasarkan pada kriteria sebagai berikut : a.
Kapasitas Zkeilmuan yang dimiliki; b. Penguasaan materi sesuai bidang keilmuan yang berkaitan dengan
penyusunan karya ilmiah; c. Reputasi dan pengalaman menjadi juri pada perlombaan yang sarna atau
sejenis. J. PEMENANGKARYA TULIS ILMIAH l.pemenang lomba yang ditetapkan adalah peserta terbaik
1, 2 dan 3 serta harapan 1, 2 dan Kepada pemenang masing-masing akan diberikan piala dan dana
pembinaan sebagaimana tertuang di dalam DIPA Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam tahun
K. PANITIAPELAKSANA 1. Panitia pelaksana Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Tahun 2015
dibentuk dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. 2. Panitia
pelaksana Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Provinsi dibentuk dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. 3. Panitia pelaksana Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat
Kabupaten/Kota dibentuk dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaterr/Kota. L. PEMBIAYAAN Biaya penyelenggaraan tingkat pusat menggunakan DIPA Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Tahun Anggaran M. PENUTUP Demikianlah petunjuk teknis
pelaksanaan Lomba Karya Tulis Ilmiah Penghulu Tingkat Nasional ini disusun untuk dijadikan acuan dan
pedoman bagi para peserta, serta seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan lomba. Hal-hal yang
belum diatur dalam pedoman ini akan diatur kemudian. Jakarta, An. Direktur Jenderal Januari 2015 Islam

7 I. PENDAHULUAN PETUNJUK TEKNIS MUSABAQAH BACA KITAB TINGKAT NASIONAL TAHUN
2015

A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi telah mempengaruhi
kehidupan sosial masyarakat dan keluarga. Untuk menghadapi tantangan dan masalah tersebut perlu
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Penghulu dan at au Kepala KUA yang nantinya
mampu menjawab aneka tantangan yang akan muncul. Seiring dengan kemajuan tersebut penggunaan
kitab kuning sebagai literatur utama tetap menjadi sebuah pilihan dalam mengeksplor berbagai informasi
tekstual dalam konteks penyelesaian masalah-rnasalah yang muncul dan berkembang. Berbagai
program kegiatan strategis dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Penghulu dan atau
Kepala KUA agar mampu memainkan kiprahnya sebagai sosok manager, ulama, dan mufti (pemberi
fatwa) perlu terus menerus dikembangkan. Salah satu program peningkatan kualitas kompetensi dan
wawasan keilmuan para Penghulu dan atau Kepala KUA adalah dengan menyelenggarakan kegiatan
musabaqah yang menekankan keahlian, kefasihan dan kebenaran membaca serta pemahaman makna
teks kitab kuning.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk;

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 1954 ten tang Berlakunya Undangundang Nomor 22 Tahun 1946
tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk di daerah luar Jawa dan Madura;

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ten tang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun
1974 tentang Perkawinan;
5. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Kepala BKN Nomor 20 Tahun 2005 No.14a Tahun 2015
tentang petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya;

6. Keputusan Menteri Agama Nomor 11 tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah;

7. Peraturan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/426 Tahun 2008 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tugas dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Penghulu.

C. Maksud dan Tujuan

1. Untuk mendorong dan meningkatkan kecintaan seorang Penghulu dan atau Kepala KUApada kitab
rujukan berbahasa Arab.

2. Meningkatkan kemampuan Penghulu dan atau Kepala KUA dalam melakukan kajian dan pendalaman
ilmu-ilmu agama Islam dan sumber kitab-kitab berbahasa Arab.

3. Untuk meningkatkan wawasan keilmuan Islam bagi Penghulu dan atau Kepala KUA.

II.KETENTUAN PELAKSANAAN

A. Materi

1. Materi yang dilombakan berpedoman Kitab Kifayatul Akhyar dan Fathul Mu'in.

8 2. Bentuk pertanyaannya sebagai berikut:

a. Penguji menyampaikan pertanyaan lalu peserta menjawab, kemudian penyaji mempergunakan


pertanyaan yang terkait Nahwu Sharaf.

b. Atau penguji minta dibacakan bab atau pasal tertentu kemudian peserta membaca, menerjemahkan,
dan menyimpulkan.

B.Persyaratan Peserta

1. Peserta adalah Penghulu dan atau Kepala KUA Kecamatan yang dipilih dan diajukkan berdasarkan
surat tugas dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.

2. Peserta dibuktikan dengan :

a. Surat tugas dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi setempat;

b. Poto copy SK terakhir;

c. Menyerahkan pas foto berwarna dengan background merah ukuran 3x4 sebanyak 3 lem bar.

C. Kriteria Penilaian No Aspek Penilaian Komponen Penilaian Nilai Nilai Min Max

1. Kefasihan membaca
1. Makhraj, Mad, Syiddah (Fashahah al-

2. Tanzhim Qiira'at)

3. Sur'ah Thabi'yah Kebenaran membaca

1. Binyah sharfiyah (Shahih al-qira'at)

2. Tarakib Nahwiyah Alamat I'rab Pemahanan makna

1. Ma'na Al Mufradat (Fahm al-ma'ani)

2. Ma'na Al Jumal Ma'na Al Daialah D.Sistem Penilaian

1. Penilaian dilakukan oleh Dewan Hakim yang beranggotakan enam orang.

2. Seorang hakim memberikan penilaian berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan.

3. Nilai untuk setiap komponen adalah nilai maksimal dikurangi banyaknya kesalahan. Nilai tidak lebih
dari nilai maksimal dan tidak kurang dari nilai minimal.

4. Nilai akhir adalah hasil penjumlahan dari nilai-nilai yang diberikan masing-masing hakim.

5. Penilaian ditulis langsung pada blangko penilaian yang tersedia dan segera dikumpulkan panitera.

6. Hasil penilaian para anggota Dewan Hakim dibuatkan rekapitulasinya oleh panitera.

7. Keputusan Dewan Hakim tidak dapat diganggu gugat.

E. Dewan Hakim

1. Dewan Hakim terdiri atas ketua, sekretaris dan dibantu oleh beberapa anggota.

2. Rekruitmen dan penunjukan Dewan Hakim di semua jenjang berdasarkan pada kriteria sebagai berikut
:

a. Kapasitasjkeilmuan yang dimiliki;

b. Penguasaan materi sesuai bidang keilmuan dan tingkatan musabaqoh;

c. Reputasi dan pengalaman menjadi hakim pada perlombaan yang sarna atau sejenis.

III.PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat MBK Tingkat Nasional Tahun 2015 akan diselenggarakan di Provinsi Jawa Barat
dari tanggal 3 s.d. 6 Juni 2015.

9 B. Seleksi Daerah 1. Peserta yang diutus untuk mengikuti musabaqah tingkat nasional adalah juara
pertama hasil seleksi tingkat provinsi. 2. Pengiriman hasil pemenang musabaqah tingkat provinsi
disampaikan ke Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, J1. M.H. Thamrin No.6 Jakarta Pusat.

C. Tata Cara Musabaqah

1. Musabaqah dilakukan dalam dua tahapanjbabak, yaitu : babak penyisihan dan babak final.

2. Babak penyisihan diikuti oleh seluruh peserta, berdasarkan nomor urut peserta yang diperoleh melalui
undian yang dilakukan sebelum pelaksanaan lomba.

3. Setiap peserta disediakan waktu membaca kitab dalam mimbar musabaqah selama maksimal 20
menit.

4. Ketentuan waktu musabaqah ditandai dengan lampu berwarna, yaitu : lampu kuning tanda persiapan;
lampu hijau tanda dimulai membaca dan tanya jawab; Zampu merah tanda habisnya waktu;

5. Babak final diikuti oleh peserta 10 terbaik berdasarkan hasil penilaian pada babak penyisihan.

6. Penentuan pemenang (peserta terbaik) sebagai hasil akhir musabaqoh ditentukan oleh nilai tertinggi
yang diberikan oleh Dewan Hakim.

D. Pemilihan Maqra (yang dibaca) Maqra yang akan dibaca oleh peserta musabaqah, diatur sebagai
berikut:

1. Maqra disiapkan oleh Dewan hakim yang ditentukan maksimal 24 jam sebelum pelaksanaan
musabaqah.

2. Maqra dipilih dari kitab-kitab yang dimusabaqahkan, sesuai dengan tingkatan dan tahapan
musabaqah.

3. Pemilihan maqra oleh peserta dilakukan melalui undian yang dilakukan sebelum peserta naik mimbar.

E. Pemenang Musabaqah

1. Pemenang lomba yang ditetapkan adalah peserta terbaik 1, 2 dan 3 serta harapan 1,2 dan Kepada
para pemenang akan diberikan dana pembinaan yang besarnya sebagaimana tercantum di dalam DIPA
Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam.

F. Panitia Pelaksana Panitia pelaksana MBK Tingkat Nasional 2015 dibentuk dan ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.

G.Pembiayaan Biaya penyelenggaraan tingkat pusat menggunakan DIPA Ditjen Bimas Islam Tahun
Anggaran

H.Penutup Demikianlah petunjuk teknis pelaksanaan musabaqoh baca kitab tingkat Nasional ini disusun
untuk dijadikan acuan dan pedoman bagi para peserta, serta seluruh pihak yang terkait dengan
pelaksanaan musabaqah. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur kemudian. Jakarta,
Januari =~...

G,_--~~ irektur Jenderal ' ktur Urusan Agama Islam dan inaan Syariah. Muchtar Ali, M.Hum IV ::::'-"'~:l>'1"
IP

Anda mungkin juga menyukai