DI SUSUN OLEH:
AINAYA ALFATIMA
P00320018003
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN PENYAKIT JANTUNG KORONER
C. PATOFISIOLOGI
Penyakit Jantung Koroner sering terjadi pada orang yang memiliki satu atau lebih
faktor resiko seperti: obesitas, merokok, hipertensi, dll. Faktor-faktor ini menyebabkan
interaksi fibrin dan patelet sehingga menimbulkan cidera endotel pembuluh darah
koroner. Interaksi tersebut menyebabkan invasi dan akumulasi lipid yang akan
membentuk plak fibrosa. Timbunan plak menimbulkan lesi komplikata yang dapat
menimbulkan tekanan pada pembuluh darah dan apabila rupture dapat terjadi thrombus.
Thrombus yang menyumbat pembuluh darah menyebabkan aliran darah berkurang,
sehingga suplai O2 yang diangkut darah kejaringan miokardium berkurang yang
berakibatpenumpukan asam laktat. Asam laktat yang meningkat menyebabkan nyeri dan
perubahan PH endokardium yang menyebabkan perubahanelektro fisiologi endokardium,
yang pada akhirnya menyebabkan perubahan sistem konduksi jantung sehingga jantung
mengalami disritmia.Iskemik yang berlangsung lebih dari 30 menit menyebabkan
kerusakan otot jantung yang ireversibel dan kematian otot jantung (infark). Miokardium
yang mengalami kerusakan otot jantung atau nekrosis tidak lagi dapat memenuhi fungsi
kontraksi dan menyebabkan keluarnya enzim dari intrasel ke pembuluh darah yang dapat
dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium. Otot jantung yang infark mengalami
perubahan selama penyembuhan. Mula-mula otot jantung yang mengalami infark tampak
memar dan siarotik karena darah di daerah sel tersebut berhenti.
Dalam jangka waktu 2-4 jam timbul oedem sel-sel dan terjadi respon peradangan
yang disertai infiltrasi leukosit.Infark miokardium akan menyebabkan fungsi vertrikel
terganggu karena otot kehilangan daya kontraksi. sedang otot yang iskemik disekitarnya
juga mengalami gangguan dalam daya kontraksi secara fungsional infark miokardium
akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada daya kontraksi, gerakan dinding
abnormal, penurunan stroke volume, pengurangan ejeksi peningkatan volume akhir
sistolik dan penurunan volume akhir diastolik vertrikel.Keadaan tersebut diatas
menyebabkan kegagalan jantung dalam memompa darah (jatuh dalam dekompensasi
kordis) dan efek jantung ke belakang adalah terjadinya akumulasi cairan yang
menyebabkan terjadinya oedem
paru-paru dengan manifestasi sesak nafas. Sedangkan efek ke depan terjadinya
penurunan COP sehingga suplay darah dan oksigen sistemik tidak adekuat sehingga
menyebabkan kelelahan. Bila terjadi peningkatan kebutuhan jaringan aliran yang tadinya
mencukupi menjadi berkurang.
Hal ini akan menyebabkan hipoksia jaringan yang akan menghasilakan
peningkatan hasil metabolisme misalnya asam laktat. Akan menimbulakan manifestasi
klinis nyeri dada, rasa berat, rasa tertekan, panas, rasa tercekik, tak enak dada, capek
kadang – kadang seperti masuk angin. Manifestasi angina yang timbul setelah aktivitas
fisik disebut effort angina. Gradasi beratnya nyeri dada telah dibuat oleh Canadian
Cardiovascular Societyf sebagai berikut:
Hal pertama hal yang peru dimengerti yaitu bahwa jantung adalah sebuah otot,
miokardium (myo=otot, cardia=jantung). Ini berbeda dari semua otot dalam tubuh dalam
kemampuannya yang luar biasa untuk pulih dengan sangat cepat dari pengerutan atau
“denyut” sebelumnya. Ia menyelesaikan siklus-siklusnya atau tindakan pemendekan dan
pemanjangannya dalam seperlima detik, kemudian membutuhkan tiga atau empat perlima
detik untuk memulihkan diri, agar ia bisa mengkerut lagi.
Pada saat istirahat yang sangat penting itu, otot jantung mengatur kembali dirinya
sehingga ia bisa memendek atau mengkerut kembali dirinya sehingga bisa memendek
atau mengkerut kembali tanpa menjadi lelah. Ketika berdenyut ia mengguanakn oksigen
yang diambil dari dalam darah untuk menggubah glukosa yang ada dalam simpanannya
menjadi energi
www.wikipedia.org
D. MANIFESTASI KLINIS
Semua Semua pasien PJK memiliki pengalaman dan tanda-tanda secara fisik dan
gejala PJK dari waktu ke waktu yaitu mengalami perasaan nyeri di dada, kegelisahan atau
perasaan sakit pada kaki, pinggang, perut, tulang rusuk, rahang, sendi, tulang belakang,
tenggorokan dan tulang leher belakang, merasa lemah, lelah, dan kehilangan energi, nafas
pendek, pusing, sakit kepala, tidak mampu untuk melakukan pekerjaan dengan normal
sebagai akibat dari obesitas. Semua pasien PJK yang mendapat pengobatan atau
perawatan fisik sebelumnya sudah melakukan pengobatan mengenai asma, kegemukan,
tidak menentunya detak jantung, penyakit perdarahan jantung, paru-paru, ginjal atau
masalah pada spinal, rasa sakit pada kaki, diabetes atau arthritis.
Sebagian besar dari pasien PJK telah aktif dengan kehidupan mereka sehari-hari,
tetapi serangan jantung koroner membuatnya tidak aktif, tidur, lemah,
tidak berdaya, dan tergantung pada pengobatan-pengobatan dan keluarga maupun
tetangga untuk mendapatkan dukungan. Secara psikologi, pasien PJK mengalami
ketakutan yang luar biasa, kegelisahan, khawatir dan depresi, sementara beberapa yang
lain menjalani keadaan normal pikiran dan mendengarkan berita-berita baru dari
statusnya yang positif terkena PJK. Sebagian besar dari pasien PJK merasa bosan dengan
kehidupannya, berlebihan dan di bawah emosional, mudah marah dan bermusuhan.
Pemeriksaan laborat CPK-MB/CPK Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung
meningkat antara 4-6 jam, memuncak dalam 12-24 jam, kembali normal dalam 36-48
jam. LDH/HBDH Meningkat dalam 12-24 jam dam memakan waktu lama untuk kembali
normal. AST/SGOT Meningkat ( kurang nyata/khusus ) terjadi dalam 6-12 jam,
memuncak dalam 24 jam, kembali normal dalam 3 atau 4 hari. Perubahan EKG yang
terjadi pada fase awal adanya gelombang T tinggi dan simetris. Setelah ini terdapat
elevasi segmen ST. Perubahan yang terjadi kemudian ialah adanya gelombang Q/QS
yang menandakan adanya nekrosis. (Elizabeth and Braunwald Journal, www.nejm.org)
E.PEMERIKSAAN POLA FUNGSI, FISIK DAN DATA PENUNJANG
1.Fokus pengkajian
a.Anamnesa riwayat kesehatan klien dan keluarga dahulu apakah mempunyai riwayat
penyakit jantung
b. Nutrisi dan metabolic
Gejala: mual. Kehilangan nafsu makan, nyeri ulu hati
Tanda: penurunan turgor kulit, kulit atau berkeringat, muntah, perubahan berat
badan.
c.Nyeri dan ketidaknyamanan
Gejala:
Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tak berhubungan
dengan aktivitas), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin.
Lokasi: tipikal pada dada anterior, substernal, prekordia dapat menyebar
ke tangan, rahang, wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti epigastrum,
siku, rahang, abdomen, punggung, leher.
Kualitas: chrushing, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti dapat
dilihat.
Intensitas: biasanya 10 pada skala 1-10, mungkin pengalaman nyeri paling
buruk yang pernah di alami.
Tanda: wajah meringis, perubahan postur tubuh, menangis, merintih,
meregang, menggeliat, menarik diri, kehilangan kontak mata, respon
otomatis perubahan frekuensi atau irama jantung, tekanan darah,
pernafasan, warna kulit atau kelembaban, kesadaran.
d. Integritas ego
Gejala: menyangkal gejala penting atau adanya kondisi, takut mati, perasaan ajal
sudah dekat, marah pada penyakit atau perawatan yang tak perlu, kuatir tentang
keluarga, kerja dan keuangan.
Tanda: menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah,
perilaku menyerang, focus pada diri sendiri atau nyeri.
e. Pernafasan
Gejala: dispnea dengan atau tanpa kerja, dispnea nocturnal, batuk dengan atau
tanpa produksi sputum, riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis.
Tanda: peningkatan frekuensi pernafasan, nafas sesak atau kuat, pucat atau
sianosis, bunyi nafas bersih atau krekels atau mengi, sputum bersih merah muda
kental.
f. Aktivitas dal latihan
Gejala atau tanda: kesulitan melakukan tugas perawatan diri.
g.Neurosensori
Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau istirahat)
h.Sirkulasi dan TTV
Tekanan darah: dapat normal atau tidak, perubahan postural dicatat dari tidur
sampai duduk atau berdiri.
Nadi: dapat normal, penuh atau tidak kuat atau lemah atau kuat kualitasnya
dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratur ( disritmia ).
Bunyi jantung: bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin menunjukkan gagal
jantung atau penurunan kontraktilitas atau complain ventrikel.
Murmur: Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung.
Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur
Edema: distensi vena juguler, esema dependent, perifer, edema umum, krekles
mungkin ada dengan gagal jantung atau ventrikel.
Warna: Pucat atau sianosis, kuku datar, pada membran mukosa dan bibir.
2. Data Penunjang
a. Elektrokardiografi (EKG) Adanya elevasi segmen ST pada sadapan tertentu
Lead II, III, aVF : Infark inferior
Lead V1-V3 : Infark anteroseptal
Lead V2-V4 : Infark anterior
Lead 1, aV L, V5-V6 : Infark anterolateral
Lead I, aVL : Infark high lateral
Lead I, aVL, V1-V6 : Infark anterolateral luas
Lead II, III, aVF, V5-V6 : Infark inferolateral Adanya Q valve patologis
pada sadapan tertentu
b. Ekokardiogram
Digunakan untuk mengevaluasi lebih jauh mengenai fungsi jantung khususnya
fungsi vertrikel dengan menggunakan gelombang ultrasoouns.
c. Laboratorium
Peningkatan enzim CK-MB, CK 3-8 jam setelah sernagan puncaknya 10-30
gram dan normal kembali 2-3 hari- Peningkatan LDH setelah serangan
puncaknya 48-172 jam dan kembali normal 7-14 hari- Leukosit meningkat
10.000 – 20.000 kolesterol atau trigliserid meningkat sebagai akibat
aterosklerosis.
d. Foto thorax roentgen
Tampak normal, apabila terjadi gagal jantung akan terlihat pada bendungan
paru berupa pelebaran corakan vaskuler paru dan hipertropi ventrikel.
e. Tes Treadmill
Uji latih jantung untuk mengetahui respon jantung terhadap aktivitas.
F. PENATALAKSANAAN DAN PENGOBATAN
1. Penyakit Jantung Koroner
a. Terapi Farmakologi
Analgetik morfin
AntikoagulanAntilipemik:Cholestyramin,lovastatin,simvastatin,asamni,kot
inik, gemfibrozil, colestipol
Betha bloker adrenergik
Calcium channel blocker
Therapi aspirin dosis rendah
Nitrates
b. Non Farmakologi
Perubahan aktivitas: penurunan BB jika perlu
Atherectomy
Pembedahan bypass arteri koroner
Coronary artery stent placement
Perubahan diet: rendah garam, kolesterol, lemak, peningkatan diet serat
rendah kalori
Mengganti estrogen pd wanita post menopause
Pola hidup: berhenti merokok
Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTSA)
2. Angina Pectoris
a. Terapi Farmakologi
Antikoagulan: heparin, aspirin
Betha Blocker adrenergic: propranolol, nadolol, atenolol, metoprolol
Calcium channel Blocker: verapamil, diltiazem, nifedipin, nicardipin
Terapi Aspirin dosis rendah
Nitare: nitrogliserin, isosorbid dinitrat, topical nitrogliserin, transdermal
nitrogliserin
b.Non Farmakologi
DIET : rendah lemak, rendah garam, rendah kolesterol, rendah kalori
Coronary artery bypass grafting
Terapi oksigen 2-4 liter
Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTSA), Stent
placement
Posisi semi fowler
3. Akut Miocard Infark
a. Terapi Farmakologi
Analgetik morfin IV
ACE inhibitor: Captopril, enalapril
Antiaritmia: Amiodaron, lidocain, procainamid
Antikoagulan: aspirin, dalteparin, enoxaparin, hepain IV setelah terapi
trombolitik
Anti hipertensi: hidralazin
Betha bloker adrenergik
Calcium channel bloker
Atropin IV atau Pacemaker jika ada gejala bradikardi atan block jantung.
Nitrat: Nitrogliserin IV
Trombolitik therapi: alteplase, streptokinase, anistreplase, reteplase, biasa
diberikan dlm 6 jam pertama tetapi lebih efektif pd 3 jam awal serangan
b. Non Farmakologi
Bed rest di “Bedside commode”
Coronary artery bypass graft.
IABP (Intraaortic Ballon Pump)
Left Ventricular assist device
Diet rendah kalori, rendah lemak, & rendah kolesterol
Monitoring TTV, output urine, EKG, & status hemodinamik
Pemeriksaan laboratorium lanjut : Analisa gas darah (AGD), CK dgn
isoenzim, kadar elektrolit, troponin jantung.
Therapi oksigen
PTCA atau coronary stent placement
Kateterisasi arteri pulmonal (untuk deteksi kegagal jantung
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA
KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl.. Jend.A.H Nasution No. G.14 Anduonohu Kota Kendari 93232
Telp. (0401) 3190492 Fax. (0401) 3193339 e-mail poltekkeskendari@yahoo.com
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama Lengkap : TN.S
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur/Tanggal Lahir :57 / 07 April 1962
4. Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Makassar
6. Pendidikan : S1
7. Pekerjaan : PNS
8. Pendapatan : 2,5
9. Tanggal MRS : Senin 20 April 2020
B. Identitas Penanggung
1. Nama Lengkap : Tn.F
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Pekerjaan : ibu rumah tangga
4. Hubungan dengan klien : istri
5. Alamat : Jln. Wayong 2 dalam
II. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan Utama: Klien mengatakan sesak nafas,dada terasa tertekan dan
bernafas terasa berat
B. Riwayat keluhan :
1. Penyebab/faktor pencetus : terlalu banyak beraktivitas
2. Sifat keluhan : terus menerus
3. Lokasi dan penyebarannya : area dada sebla kiri menjalar ke leher,bahu
lengan kiri
4. Skala keluhan : 8 (nyeri berat)
5. Mulai dan lamanya keluhan : tanggal 7 april 2020
6. Hal-hal yang meringankan/memperberat :pergerakan dan posisi tubuh
C. 1. Keluhan saat
1. Penyebab/faktor pencetus : setelah beraktivitas yang berat
2. Sifat keluhan : terus menerus
3. Lokasi dan penyebarannya : area dada seblah kiri menjalar ke
leher,bahu lengan kiri
4. Skala keluhan : klien mengatakan skala nyeri 7 (nyeri berat)
5. Mulai dan lamanya keluhan : sejak 1 minggu yang lalu
7. Hal-hal yang meringankan/memperberat :
8. Lain-lain :
KET: : Laki-laki
: Perempuan
: pasien
: Meninggal
: tinggal serumah
8. Leher
1. Mobilitas leher :……baik…………………………….
2. Pembesaran kel. Tiroid : ……tidak ada …………………………….
3. Pembesaran kel. limfe : ……tidak ada…………………………….
4. Pelebaran vena jugularis : ……tidak ada…………………………….
5. Trakhaea : ……baik…………………………….
6. Lain-lain : ………………………………….
9. Thoraks
Paru – paru
1. Bentuk dada : ……barel ces………………………….
2. Pengembangan dada : ……simetris………………………….
3. Retraksi dinding dada : ……costa 4-5 dextra……………………….
4. Tanda jejas : …tidak ada……………………………..
5. Taktil fremitus : menurun pada parukanan……………………………..
6. Massa : …tidak ada…………………………….
7. Dispnea : ……ada……………………………….
8. Ortopnea : ……ada………………………………………
9. Perkusi thoraks :sonor dari clavikula(batas atas)-ics 5(batas bawa)
……………………………….
10. Suara nafas : …………………………….
11. Bunyi nafas tambahan : …ada( ronchi)…………………………….
12. Nyeri dada : …tdk………………………….
13. Lain-lain : ……………………………….
Jantung
1. Iktus kordis : ……ics v sinistra………………………….
2. Ukuran jantung : …normal…………………………….
3. Nyeri dada : ……iya ………………………….
4. Palpitasi : ……iya………………………….
5. Bunyi jantung : ……suara 1-2 reguler,lemah………………………….
6. Lain-lain : ……………………………….
10. Abdomen
1. Warna kulit : ………sawo matang……………………………..
2. Distensi abdomen : …………tidak ada…………………………..
3. Ostomy : …………tidak ada…………………………..
4. Tanda jejas : …………tidak ada………………………….
5. Peristaltik : usus 12x/ menit…………………………..
6. Perkusi abdomen : ……timpani pada area
gaster………………………………..
7. Massa : ……tdk……Lokasi :…………………
8. Nyeri tekan : …tidak ada……….Lokasi : ……………….
9. Lain - lain : ……………………………………..
11. Payudara
a. Kesimetrisan : ………………………………
b. Keadaan puting susu ……………………………
c. Pengeluaran dari putting susu : ………………………………
d. Massa : ………………………………
e. Kulit paeu d’orange : ………………………………
f. Nyeri : ……………………………
g. Lesi : ……………………………
h. Lain – lain : ………………………………
12. Genitalia
Pria
1. Keadaan meatus uretra eksterna : baik
2. Lesi pada genital : …… tdk ada……………………
3. Scrotum : …… baik……………………
4. Pembesaran prostat : tidak
5. Pendarahan : tidak
6. Lain – lain : ………………………………
Wanita
1. Keadaan meatus uretra eksterna
2. Leukorrhea : ……………..
3. Perdarahan : ……………………..
4. Lesi pada genital : ……………………………..
5. Lain - lain :
15. Ekstremitas
1. Warna kulit : ……pucat……………………….
2. Purpura / ekimosi : …tidak ada………….. Lokasi ……………………
3. Atropi : ……tidak ada…………………………..
4. Hipertropi : ………tidak ada………………………..
5. Lesi : ……tidak ada…………………………..
6. Pigmentasi : ……tidak ada…………………………..
7. Luka : tidak ada Lokasi……..………..Ukuran : …………
8. Deformitas sendi : positif articulation cubiti
sinista………………………………..
9. Deformitas tulang : …tidak ada……………………………
10. Tremor : ……tidak ada…………………………..
11. Varises : ……ada…………………………..
12. Edema : …… ada…………………………..
13. Turgor kulit : ……baik …………………………..
14. Kelembaban kulit : ……jelek…………………………..
15. Capillary Tefilling Time (CRT) : 1,8 detik………………………..
16. Pergerakan : …sedikit ada hambatan…………………………..
17. Kekakuan sendi : ……sedikit mengalami
kekakuan…………………………..
18. Kekuatan otot :…4…………………………..
19. Tonus otot : ………baik………………………..
20. Kekuatan sendi : ………baik………………………..
21. Nyeri : …skala 5……………………..
22. Diaphoresis : ………tidak ada………………………..
23. Lain – lain : ………………………………..
b. Kebutuhan Aktivitas
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Kegiatan rutin Berea-beres rumah Hanya tidur
Waktu senggang nonton tidur
Kemampuan berjalan baik Kurang baik
Kemampuan merubah baik Baik
posisi saat berbaring
Kemampuan berubah Baik baik
posisi : berbaring ke duduk
Kemampuan baik baik
mempertahankan posisi
duduk
Kemampuan berubah Baik baik
posisi : duduk ke berdiri
Kemampuan baik Kurang baik
mempertahankan posisi
berdiri
Kemampuan berjalan baik Kurang baik
Penggunaaan alat bantu Tidak tidak
dalam pergerakan
Dispnea setelah Kadang-kadang Ya
beraktivitas
Ketidaknyamanan setelah tidak Ya
beraktivitas
Pergerakan lambat tidak Ya
Lain-lain
c. Kebutuhan Kenyamanan :
a.Keluhan nyeri : Skala 5 lokasi tenggorokan
b. Pencetus nyeri : Jika beraktifitas
c.Upaya yang meringankan nyeri : Istirahat
d. Karakteristik nyeri : Menetap
e.Intensitas nyeri : …………………………….
f. Durasi nyeri : Selama beraktifitas
g. Dampak nyeri terhadap aktivitas : Terganggu
h. Lain – lain : ……………………………..
d. Kebutuhan Spiritual :
1. Kemampuanmenjalankanibadah :Sewaktu -waktu
2. Hambatan mengikuti ritual keagamaan : Tidak dipersoalkan
3. Perasaan yang dialami terkait aktivitas keagamaan : Biasa
4. Lain – lain : ……………………………….
VII Pemeriksaan penunjang
A. Laboratorium :
Studi diagnostic
KLAFIKASI DATA
A.Data subjektif
1. Klien mengatakan sesak nafas
2. Klien mengatakan dada terasa tertekan
3. Klien mengatakan bernafas terasa berat
4. Klien mengatakan sesak napas sejak 7 hari yang lalu
5. Klien mengatakan nyeri di bagian dadanya
6. Klien mengatakan sulit untuk tidur
7. Klien mengatakan skala nyerinya 8 (berat)
8. Klien mengatakan lemas
9. Klien mengatakan tidak bias beraktifitas karna nyeri yang di rasa
10. Klien mengatakan tidak bisa beraktifitas seperti sebelumnya
B.Data objektif
1. Klien Nampak sesak nafas
2. Klien Nampak gelisah
3. Klien Nampak terpasang 02 3 liter/menit
4. Klien Nampak warna kulit puca
5. Klien Nampak meringis
6. Klien Nampak bersikap protektif (mis,waspada posisi menghindari nyeri)
7. Klien Nampak gelisa
8. Klien Nampak frekuensi nadai meningkat
9. Klien Nampak sulit tidur
10. Klien Nampak lemah
11. Klien Nampak meringis
12. Klien Nampak detak jantung tidak teratur
Korelasi jantung
menurun
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DO:
- Nampak klien sesak nafas
- Nampak klien gelisah
- Nampak terpasang 02 3 liter/menit
- Nampak warna kulit pucat
- TTV: - TD: 150/110 mmhg
- P: 32 X/menit/irama tdk teratur
- N: 100 X/menit
- S: 36,6 0C
DS:
1.Klien mengatakan lemas
2.Klien mengatakan tidak bias beraktifitas karna nyeri yang di rasa
3.Klien mengatakan tidak bisa beraktifitas seperti sebelumnya
DO:
1.Klien Nampak lemah
2.Klien Nampak meringis
3.Klien Nampak detak jantung tidak teratur
TTV: - TD: 150/110 mmhg
- P: 32 X/menit/irama tdk teratur
- N: 100 X/menit
- S: 36,60C
INTERERVENSI KEPERAWATAN
B. Tahap Kerja
1. Siapkan nasal kanul 1 set tabung oksigen ( oksigen
central )
2. Hubungkan nasal kanul dengan flowmeter pada tabung
oksigen atau oksigen dinding
3. Bila hidung pasien kotor, bersihkan lubang hidung
pasien dengan cotton budd atau tissu
4. Cek fungsi flowmeter dengan memutar pengatur
konsetrasi oksigen dan mengamati adanya gelembung
udara dalam humidifier
5. Cek aliran oksigen dengan cara mengalirkan oksigen
melalui nasal kanul kepunggung tangan perawat
6. Pasang nasal kanul kelubang hidung pasien dengan
tepat
7. Tanyakan pada pasien, apakah aliran oksigennya terasa
atau tidak
8. Atur pengikat nasal kanul dengan benar, jangan terlalu
kencang dan jangan terlalu kendor
9. Pastikkan nasal kanul terpasang dengan aman Atur
aliran oksigen sesuai dengan program
10. Alat-alat dikembalikan di tempat semula
11. Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan
12. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam
13. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam
D. D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan