DI SUSUN OLEH:
AINAYYA ALFATIMA
P00130018003
1
LAPORON PENDAHULUAN
1. DEFINISI
Pneumonia adalah suatu peradangan atau inflamasi pada parenkim
paru yang
umumnya disebabkan oleh agent infeksi. Pneumonia atau dikenal
juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang
mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara di salah
satu atau kedua paru-paru. Pada penderita pneumonia, sekumpulan
kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam
paru-paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan atau nanah.
Akibatnya, penderita mengalami sesak napas, batuk berdahak,
demam, atau menggigil.
2. . ETIOLOGI
Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi
seperti:
1. Bakteri: stapilokokus, streplokokus, aeruginosa, eneterobacter
2. Virus: virus influenza, adenovirus
3. Micoplasma pneumonia
4. Jamur: candida albicans
5. Aspirasi: lambung
3. .PATOFISIOLOGI
Sebagian besar pneumonia didapat melalui aspirasi partikel
infektif. Ada beberapa mekanisma yang pada keadaan normal
melindungi paru dari infeksi. Partikel infeksius difiltrasi di hidung,
atau terperangkap dan dibersihkan oleh mukus dan epitel bersilia di
saluran napas. Bila suatu partikel dapat mencapai paru-paru,
partikel tersebut akan berhadapan dengan makrofag alveoler, dan
juga dengan mekanisme imun sistemik, dan humoral. Bayi pada
2
bulan-bulan pertama kehidupan juga memiliki antibodi maternal
yang didapat secara pasif yang dapat melindunginya dari
pneumokokus dan organisme-organisme infeksius lainnya.
Perubahan pada mekanisme protektif ini dapat menyebabkan anak
mudah mengalami pneumonia misalnya pada kelainan anatomis
kongenital, defisiensi imun didapat atau kongenital, atau kelainan
neurologis yang memudahkan anak mengalami aspirasi dan
perubahan kualitas sekresi mukus atau epitel saluran napas. Pada
anak tanpa faktor-faktor predisposisi tersebut, partikel infeksius
dapat mencapai paru melalui perubahan pada pertahanan anatomis
dan fisiologis yang normal. Ini paling sering terjadi akibat virus
pada saluran napas bagian atas. Virus tersebut dapat menyebar ke
saluran napas bagian bawah dan menyebabkan pneumonia
4. virus.2
Kemungkinan lain, kerusakan yang disebabkan virus terhadap
mekanisme pertahan yang normal dapat menyebabkan bakteri
patogen menginfeksi saluran napas bagian bawah. Bakteri ini dapat
merupakan organisme yang pada keadaan normal berkolonisasi di
saluran napas atas atau bakteri yang ditransmisikan dari satu orang
ke orang lain melalui penyebaran droplet di udara. Kadang-kadang
pneumonia bakterialis dan virus ( contoh: varisella, campak,
rubella, CMV, virus Epstein-Barr, virus herpes simpleks ) dapat
terjadi melalui penyebaran hematogen baik dari sumber terlokalisir
atau bakteremia/viremia generalisata.2
Setelah mencapai parenkim paru, bakteri menyebabkan respons
inflamasi akut yang meliputi eksudasi cairan, deposit fibrin, dan
infiltrasi leukosit polimorfonuklear di alveoli yang diikuti infitrasi
makrofag. Cairan eksudatif di alveoli menyebabkan konsolidasi
3
lobaris yang khas pada foto toraks. Virus, mikoplasma, dan
klamidia menyebabkan inflamasi dengan dominasi infiltrat
mononuklear pada struktur submukosa dan interstisial. Hal ini
menyebabkan lepasnya sel-sel epitel ke dalam saluran napas,
seperti yang terjadi pada bronkiolitis.
5. MANIFESTASI KLINIK
• Secara khas diawali dengan awitan menggigil, demam yang
5
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl.. Jend.A.H Nasution No. G.14 Anduonohu Kota Kendari 93232
Telp. (0401) 3190492 Fax. (0401) 3193339 e-mail poltekkeskendari@yahoo.com
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama Lengkap :NY.N
2. Jenis Kelamin :PEREMPUAN
3. Umur/Tanggal Lahir : 64 THN /12/7/1956
4. Status perkawinan : KAWIN
5. Agama : ISLAM
6. Suku Bangsa : BUGIS
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan : IBU RUMAH TANGGA
9. Pendapatan :-
10. Tanggal MRS :12 APRIL
b. Identitas Penanggung
1. Nama Lengkap : TN Y
2. Jenis kelamin : LAKI-LAKI
3. Pekerjaan : WIRASUASTA
4. Hubungan dengan klien : SAUDARA
5. Alamat :BTN MARUPAA
6
II. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan Utama : SESAK NAFAS
B. Riwayat keluhan :
1. Penyebab/faktor pencetus : BATUK BERDAHAK,,DAN
KESULITAN BERNAFAS
2. Sifat keluhan : NYERI
3. Lokasi dan penyebarannya : DADA
4. Skala keluhan :8
5. Mulai dan lamanya keluhan : 1 MINGGU YANG LALU
6. Hal-hal yang meringankan/memperberat :-…………………………………..
X X Generasi 1
64
Generasi 2
Generasi 3
Keterangan:
Generasi 3: tidak ada yang mengalami masalah yang sama dengan keluarga atau orang tua klien
=n = klien
X = meninggal
b. Riwayat kesehatan anggota keluarga
1. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa: ……TDK….
2. Apakah ada keluarga yang mempunyai penyakit menular atau menurun :
TDK
V. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah:130 mmHg
2. Pernapasan : 28 kali / menit, Irama
3. Nadi : 84 kali / menit, regular/ireguler
2. Suhu badan :38 0C
3. Berat badan dan tinggi badan
1. Berat badan:58.........Kg
2. Tinggi badan:165..............Cm
3. IMT : 21,30395………..
3. Kepala :
1. Bentuk kepala : NORMAL
2. Keadaan kulit kepala: NORMAL
3. Nyeri kepala / pusing: NORMAL
4. Distribusi rambut: NORMAL
5. Rambut mudah tercabut :NORMAL ………………………………….
6. Alopesia : NORMAL………………………………….
7. Lain-lain : ……………………………………
4. Mata
1. Kesimetrisan : NORMAL……………………………….
2. Edema kelopak mata : NORMAL……………………………….
3. Ptosis : NORMAL………………………………..
4. Sklera : NORMAL……………………………….
5. Konjungtiva : NORMAL………………………
6 Ukuran pupil : NORMAL……………………………….
7. Ketajaman penglihatan : NORMAL……………………………….
8. Pergerakan bola mata : NORMAL ………………………………..
9. Lapang pandang : NORMAL……………………………….
10. Diplopia : NORMAL……………………………….
11. Photohobia : NORMAL………………………………
12. Nistagmus : NORMAL………………………………..
13. Reflex kornea : NORMAL……………………………….
14. Nyeri : NORMAL……………………………….
15. Lain – lain : ……………………………….
5. Telinga
1. Kesimetrisan : NORMAL……………………………….
2. Sekret : NORMAL……………………………….
3. Serumen : NORMAL……………………………….
4. Ketajaman pendengaran :NORMAL ……………………………….
5. Tinnitus : NORMAL……………………………….
6. Nyeri : NORMAL……………………………….
7. Lain – lain :NORMAL ……………………………….
6. Hidung
1. Kesimetrisan : …NORMAL…………………………….
2. Perdarahan : …NORMAL…………………………….
3. Sekresi : NORMAL……………………………….
4. Fungsi penciuman : NORMAL……………………………….
5. Nyeri : NORML……………………………….
6. Lain – lain : NORMAL……………………………….
7. Mulut
1. Fungsi berbicara : NORMAL……………………………….
2. Kelembaban bibir : NORMAL……………………………….
3. Posisi uvula : NORMAL………………………………
4. Mukosa : NORMAL………………………………
5. Keadaan tonsil :NORMAL……………………………….
6. Stomatitis : NORMAL……………………………….
7. Warna lidah : NORMAL……………………………….
8. Tremor pada lidah : …NORMAL…………………………….
9. Kebersihan lidah : …NORMAL…………………………….
10. Bau mulut : NORMAL……………………………….
11. Kelengkapan gigi : …NORMAL…………………………….
12. Kebersihan gigi : NORMAL……………………………….
13. Karies : NORMAL……………………………….
14. Suara parau :NORMALNORMAL ……………………………….
15. Kesulitan menelan :NORMAL ……………………………….
16. Kemampuan mengunyah : NORMAL……………………………
17. Fungsi mengecap : NORMAL………………………………..
18. Lain – lain : ……………………………….
8. Leher
1. Mobilitas leher :…NORMAL ……………………………….
2. Pembesaran kel. Tiroid : …NORMAL……………………………….
3. Pembesaran kel. limfe : …NORMAL……………………………….
4. Pelebaran vena jugularis : …NORMAL……………………………….
5. Trakhaea : NORMAL………………………………….
6. Lain-lain : ………………………………….
9. Thoraks
Paru – paru
1. Bentuk dada : …NORMAL…………………………….
2. Pengembangan dada : …NORMAL…………………………….
3. Retraksi dinding dada :NORMAL ……………………………….
4. Tanda jejas : TDK ADA………………………………..
5. Taktil fremitus : …NORMAL……………………………..
6. Massa : TDK ADA…… ……………………….
7. Dispnea :I YA…………………………………….
8. Ortopnea : IYA……………………………………………
9. Perkusi thoraks : ……………………………….
10. Suara nafas : ……………………………….
11. Bunyi nafas tambahan : ……………………………….
12. Nyeri dada : ……………………………….
13. Lain-lain : ………………… …………….
Jantung
1. Iktus kordis : ……
Normal………………………….
2. Ukuran jantung :…
normal…………………………….
3. Nyeri dada :
normal……………………………
….
4. Palpitasi : ……
normal………………………….
5. Bunyi jantung : ……
normal………………………….
6. Lain-lain : ……………………………….
10. Abdomen
1. Warna kulit : …NORMAL…………………………………..
2. Distensi abdomen : …NORMAL…………………………………..
3. Ostomy : …NORMAL…………………………………..
4. Tanda jejas : …TDK ADA………………………………….
5. Peristaltik : …TDK ADA…………………………………..
6. Perkusi abdomen : …TDK ADA…………………………………..
7. Massa : …………Lokasi :…………………
8. Nyeri tekan : ………….Lokasi : ……………….
9. Lain - lain : ……………………………………..
11. Payudara
a. Kesimetrisan : …normal……………………………
b. Keadaan puting susu : …normal……………………………
c. Pengeluaran dari putting susu : ……normal…………………………
d. Massa : normal………………………………
e. Kulit paeu d’orange : …normal……………………………
15. Ekstremitas
1. Warna kulit : …SAWO MATENG………………………………….
2. Purpura / ekimosis : …TDK ADA………….. Lokasi ……………………
3. Atropi : TDK ADA………………………………..
4. Hipertropi : TDK ADA………………………………..
5. Lesi : …TDK ADA……………………………..
6. Pigmentasi : …TDK ADA……………………………..
7. Luka : …TDK ADA…..……Lokasi……..………..Ukuran : …………
8. Deformitas sendi : ……TDK ADA…………………………..
9. Deformitas tulang : ……TDK ADA…………………………
10. Tremor : ……TDK ADA…………………………..
11. Varises : …TDK ADA……………………………..
12. Edema : …TDK ADA……………………………..
13. Turgor kulit : …NORMAL……………………………..
14. Kelembaban kulit : …NORMAL……………………………..
15. Capillary Tefilling Time (CRT) : ………………………..
16. Pergerakan : …NORMAL……………………………..
17. Kekakuan sendi : …NORMAL……………………………..
18. Kekuatan otot : NORMAL………………………………..
19. Tonus otot : NRMAL
20. Kekuatan sendi : NORMAL
21. Nyeri : TDK
22. Diaphoresis
23. Lain – lain
A.DATA SUBJEKTIF
B.DATA OBJEKTIF
DO:
- Klien nampak lesu Gangguan pola tidur
- Klien nampak sesak
-Klien nampa terlihat jarang
tidur karna terlihat sanagat
mata bersayub- sayub
KEBUTUHAN KENYAMANAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
- TTV: - TD:130MMHG
P: 28 X/menit
N: 84 X/menit
S: 38 0C
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
DS: - Klien mengatakan tidurnya jam 8 malam bagun jam 11 jam dan sulit
Bersayub-sayub
P: 28 X/menit
N: 84 X/menit
S: 38 0C
3. Nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisik
DS: - Klien mengatakan merasakan sakit pada bagian dadanya
- Klien mengatakan penyebab dari sakit pada bagian dadanya karna
adanya infeksi paru-paru
- Klien mengatakan skala nyeri yang di rasakan berada pada skala
8(berat)
DO: - Klien nampak kesakitan
- Klien nampak meringis
- Klien nampak sulit tidur
- Klien nampak pola nafas berubah`
- TTV: TD:130 mmhg
P: 28 X/menit
N: 84 X/meni
S: 38 0C
INTERVENSI KEPERAWATAN
N: 84 X/menit
S: 38 0 c
3.Nyeri akut berhubungan Setelah di lakukan Menejemen nyeri
dengan pencedera fisik intervensi keperwatan
selama 4x24 maka Observasi:
DS: - Klien mengatakan tingkat nyeri - identifikasi lokasi,karakter,durasi,
merasakan sakit pada bagian menurun dengan Frekuensi,intensitas nyeri
dadanya kreteria hasil: - identifikasi skala nyeri
- klien mengatakan - keluhan nyeri - identifikasi respon nyeri non verbal
penyebab dari sakit pada meningkat menjadi - identifikasi faktor yang memperberat
bagian dadanya karna adanya menurun Dan memperingan nyeri
infeksi paru- paru - meringis
- Klien mengatakan meningkat menjdi Terapeutik:
skala nyeri yang di rasakan menurun - berikan teknik nonfarmakologis
berada pada skala 8 ( berat) - kesulitan tidur untuk mengurangi rasa nyeri
meningkat menjadi (mis,tens,hypnosis,akupresur,terapi
DO: - klien nampak menurun music,biofeedback,terapi
kesakitan - pola nafas pijit,aromaterapi,kompres air hangat)
- klien nampak memburuk menjadi - fsilitasi istrahat dan tidur
meringis membaik
- klien nampak sulit Edukasi:
tidur - jelaskan penyebab,priode,dan
- klien nampak pola pemicu nyeri
nafas berubah - jelasakn strategi meredahkan nyeri
- TTV: TD:130 mmhg - ajarkan teknik nonfarmakologis
P:28 X/menit untuk mengurangi rasa nyeri
N: 84 X/menit
S: 38 0 c Kolaborasi:
- kolaborasi pemberian analgetik,jika
perlu
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
A.PENGERTIAN:
Cara berbaring pasien dengaan posisi setengah duduk
B.TUJUAN:
- Mengurangi sesak nafas
- Memberi rasa nyaman
- Membantu memperlancar keluarnya cairan
- Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan
D.PERSIAPAN:
- Persiapan alat
1) Sandaran punggung atau kursi
2) Bantal atau balok penahan kaki tempat tidur bila perlu
3) Tempat tidur khusus (functional bad)jika perlu
A. Definisi
Suatu kegiatan untuk memposisikan pasien setengah duduk atau kepala di
naikan
B. Tujuan
1) Membantu mengatasi masalah kardiovaskuler atau pernafasan
2) Membantu pasien beraktifitas (makan,minum,membaca dll)
3) Menurunkan tekanan intra abdomen
4) Memperlancar uterine drainage pada wanita post partum
C. Indikasi
1) Pasien dengan masalah kardiavaskuler
2) Pasien wanita post partum
D. Persiapan pasien
Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan
E. Persiapan alat
1) Tempat tidur
2) Bantal kecil 2 buah
3) Bantal biasa 2 buah
4) Handuk gulung
5) Foodboard/ bantalan kaki
6) Sarung tangan
F. Cara kerja
1) Perkenalkan diri
2) Beritau dan jelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan di
lakukan dan liat respon klien
3) Dekatkan alat ke klien
4) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
5) Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala di naikan
6) Naikkan kepala tempat tidur 150 – 450 untuk fowler rendah dan 450 –
900 untuk fowler tinggi
7) Letakan bantal kecil di bawa kaki punggung pada kurva lumbal jik ada
celah di sana
8) Letakan bantal kecil di bawah kepala kecil
9) Letakan bantal kecil dibawah kaki mulai dari lutut samapai tumit
10) Pastikan tidak ada tekanan pada area popletia dan lutut dalam
keadaan flrksi
11) Letakan gulungan handuk di samping masing- masing paha
12) Topang kaki dengan bantalan kaki
13) Letakan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan jika ada
kelemahan pada klien
14) Dokumentasikan tindakan