Anda di halaman 1dari 17

20/10/2020

PENANGANAN DIAGNOSTIK
PENYAKIT LEPRA
Istiqamah, S.S.T.,M.Kes
Staff Mikrobiologi
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

Disampaikan pada :
Kegiatan Webinar Nasional
“Peran ATLM dalam Penanganan Kasus Penyakit Menular di Maluku Utara”
Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
Poltekkes Kemenkes Ternate
isti_bblkmakassar_ 1

SEJARAH
Kusta/lepra merupakan salah satu dari berbagai
penyakit menular di dunia yang dapat menimbulkan
berbagai masalah kompleks.
Pertama kali pada era/zaman modern ditemukan
awalnya oleh G.H. Armaurer Hansen, tahun 1873
Mikroorganisme penyebab : Mycobacterium leprae,
sejak inilah era perkembangan baru untuk mencari
obat anti kusta dan usaha penanggulangannya
dimulai
isti_bblkmakassar_ 2

1
20/10/2020

Sejarah di Indonesia
• Dipelopori oleh Dr. Sitanala yang
memperkenalkan perubahan sistem
pengobatan yang tadinya dilakukan secara
isolasi, secara bertahap dilakukan dengan
pengobatan rawat jalan
• Perkembangan pengobatan pun beragam yang
telah dilakukan di Indonesia, hingga
pengaturan perubahan dosis MDT sesuai
rekomendasi WHO hingga saat ini

isti_bblkmakassar_ 3

Faktor-faktor Penyebab
Struktur bakteri Mycobacterium leprae

isti_bblkmakassar_ 4

2
20/10/2020

Faktor-faktor Penyebab
• Penyebabnya adalah kuman Mycobacterium
leprae

• Sumber penularan : manusia

• Cara keluar dari host: habitat banyak ditemukan


di mukosa hidung manusia, sehingga saluran
napas bagian atas merupakan sumber kuman
isti_bblkmakassar_ 5

Cara penularan

Kuman Kusta mempunyai masa inkubasi rata-rata 2-


5 tahun, namun ada juga yang bertahun-tahun.
Penularan terjadi apabila M. leprae yang utuh
(hidup) keluar dari tubuh pasien dan masuk ke
dalam tubuh orang lain,
Dapat pula dengan kontak lama dengan pasien .
Bagi pasien yang sudah meminum obat MDT tidak
akan menjadi sumber penularan

isti_bblkmakassar_ 6

3
20/10/2020

Tingkat insidensi
• Tidak terlalu banyak yang bisa menjadi pejamu,
walaupun telah terjadi kontak sebelumnya
dengan penderita
• Adanya sistem kekebalan tubuh seluler yang
berperan terhadap kuman obligat intraseluler
seperti M. leprae
• 95% manusia kebal terhadap kuman M.leprae,
5% dapat tertular, dengan presentasi dari yang
tertular yaitu 70% dapat smebuh sendiri dan 30%
yang menjadi sakit
isti_bblkmakassar_ 7

Upaya Pengendalian Penularan


1. Pengobatan MDT
2. Vaksinasi BCG

isti_bblkmakassar_ 8

4
20/10/2020

PENEGAKAN DIAGNOSTIK
SKIN SMEAR

pemeriksaan sediaan yang diperoleh lewat irisan


dan kerokan kecil pada kulit yang kemudian
diberi pewarnaan tahan asam untuk melihat
Mycobacterium leprae dibawah mikroskop .

isti_bblkmakassar_ 9

MENGAPA PEMERIKSAAN SKIN SMEAR


KEMBALI DILAKUKAN ???

Beberapa tahun terakhir ini skin smear


dianjurkan untuk diperiksa

Menurut hasil penelitian, skin smear berguna


untuk:
• Mempercepat penegakan diagnosis dan
klasifikasi. 7-10 % kasus klasifikasi PB merupakan
kasus MB dini.
• Diagnosis dan klasifikasi yang meragukan harus
dilakukan pem.skin smear.

isti_bblkmakassar_ 10

5
20/10/2020

TUJUAN PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS

1. Membantu menegakkan diagnosis


2. Membantu menentukan klasifikasi
3. Membantu mendiagnosis kasus relaps atau
kambuh

isti_bblkmakassar_ 11

Yang berwenang melakukan kegiatan


pemeriksaan skin smear

• Wasor Kab./ Prop. yg pernah dilatih ATAU


siapa saja yg sudah pernah dilatih

Penting untuk DIINGAT!!!


Bahwa prosedur pengambilan Skin Smear
merupakan tindakan invasif, olehnya itu
sebelumnya cuci tangan, pakai sarung tangan,
gunakan peralatan yang sdh disterilkan dan
menggunakan mata pisau baru untuk setiap pasien.

isti_bblkmakassar_ 12

6
20/10/2020

BEBERAPA KETENTUAN DLM PENGAMBILAN


SKIN SMEAR

1. Lokasi pengambilan ;
• Cuping telinga kanan & kiri
• 2-3 bercak yg aktif,

2. Pilihlah lokasi tempat lesi


• kulit yang paling aktif, kulit
wajah sebaiknya dihindari

isti_bblkmakassar_ 13

isti_bblkmakassar_ 14

7
20/10/2020

BEBERAPA KETENTUAN DLM PENGAMBILAN


SKIN SMEAR

3. Pada pemeriksaan ulangan dilakukan


pada lokasi yg sama dan ditambahkan lesi
baru

4. Petugas yg mengambil & memeriksa


sebaiknya orang yg berbeda

isti_bblkmakassar_ 15

Persiapan Pengambilan Skin smear


Tempatkan semua
material dan
perlengkapan yang anda
butuhkan di atas meja
yang
bersih.
Juga formulir permintaan
pemeriksaan kaca obyek
dan penanda (marker)
atau
label penanda kaca
obyek

isti_bblkmakassar_ 16

8
20/10/2020

isti_bblkmakassar_ 17

Hal yang perlu dilakukan sebelum


pemeriksaan skin smear
Mintalah pasien untuk
duduk dengan
tenang. Jelaskan apa
yang akan anda
lakukan dan mengapa hal
tersebut harus
dilakukan.
Jawablah tiap pertanyaan
yang diajukan pasien.
Catat permintaan pada
formulir permintaan
pemeriksaan
laboratorium

isti_bblkmakassar_ 18

9
20/10/2020

Cara Pengambilan Skin Smear


Ambillah kaca obyek sediaan yang baru,
bersih dan tidak tergores. Beri tanda atau
nomor pada bagian bawah kaca obyek
atau label kaca obyek sesuai nomor identitas
pasien.
Nomor ini harus sama dengan nomor yang
Cucilah tangan tertera pada lembar
lalu kenakan permintaan pemeriksaan skin smear.
sarung tangan

isti_bblkmakassar_ 19

Cara Pengambilan Skin Smear


• Jepitlah kulit dengan erat menggunakan
jempol dan telunjuk, tetap jepit dengan
kuat agar darah tidak ikut keluar.

• Buatlah insisi (irisan) pada kulit dengan


panjang sekitar 5 mm dan dalam 2 mm.

• Kulit tetap dijepit agar tidak ada darah


yang keluar. Jika berdarah, bersihkan
darah tersebut dengan kapas alkohol.

• Putar pisau skalpel 900 dan pertahankan


pada sudut yang tepat pada irisan.
Keroklah irisan tersebut sekali atau dua
kali menggunakan skalpel guna
mengumpulkan cairan dan bubur jaringan.
Tidak boleh ada darah pada spesimen
tersebut karena dapat mengganggu
pewarnaan dan pembacaan.

• Lepaslah jepitan pada kulit dan hapus


darah dengan kapas alkohol.
isti_bblkmakassar_ 20

10
20/10/2020

Cara Pengambilan Skin Smear


Buatlah apusan dari kerokan kulit
tersebut di atas kaca obyek,
pada sisi yang sama dengan letak
identitas. Buatlah apusan
berbentuk lingkaran dengan
diameter 8 mm

Fiksasi apusan dengan melewatkannya di


atas nyala api bunsen 3
Kali, jangan sampai terlalu panas.
Kaca obyek tersebut jangan
sampai terlalu panas saat disentuh

isti_bblkmakassar_ 21

Cara Pewarnaan Sediaan


Alat dan Bahan :

1. Zat warna yang terdiri dari:


• Larutan karbol fuchsin 0,3%
• Larutan asam alkohol 3%
• Larutan methylene blue 0,3%

2. Lampu spiritus (Bunsen)

3. Timer

4. Botol /wadah air pencuci

5. Pipet tetes

6. Rak Pewarnaan

7. Kertas tissue

8. Sarung tangan
isti_bblkmakassar_ 22
9. Rak pengering

11
20/10/2020

Cara Pewarnaan Sediaan


Proses Pewarnaan:
1. Sebelum digunakan, saringlah carbol fuchsin 0,3%
menggunakan kertas saring biasa.
Tutupi seluruh permukaan kaca obyek dengan larutan
carbol fuchsin

2. Panaskan kaca obyek dengan hati-hati di atas lampu


spiritus sampai uap karbol fuchsin keluar.

3. Ulangi langkah ini 3 kali selama 5 menit. Pastikan bahwa


pewarnaan tidak sampai mendidih. Jika pewarna
mengering, tambahkan lagi reagens dan panaskan
kembali. Basuh dengan hati-hati di bawah air mengalir.

4. Keringkan air hingga kaca obyek tidak lagi berwarna,


meskipun apusan akan menjadi merah tua.
Tetesi permukaan kaca obyek sampai tertutup
dengan asam alcohol 3% selama 10 detik.

5. Metode lain adalah dengan menggunakan asam


sulfat 25 % selama 10 menit.
Bilas perlahan dengan air. isti_bblkmakassar_ 23

Cara Pewarnaan Sediaan


Proses Pewarnaan:

6. Tetesi sediaan dengan


methylene blue 0,3% selama 1
menit.

7. Bilas dengan air dan biarkan


kaca obyek mengering di rak
pengeringan dengan posisi
miring dengan sisi apusan
menghadap ke bawah.

8. Sekarang apusan siap dibaca

isti_bblkmakassar_ 24

12
20/10/2020

Cara Pembacaan Sediaan (Skin smear)

MIKROSKOP

pembesaran obyek 10 dan 100 kali.


Mulailah pemeriksaan menggunakan
obyektif 10 kali

isti_bblkmakassar_ 25

Apa yang dicari……..???

isti_bblkmakassar_ 26

13
20/10/2020

Gambaran Mikroskopik bakteri Mycobacterium leprae dengan


pewarnaan Ziehl-Neelsen

isti_bblkmakassar_ 27

Proyeksi Mikroskopik

isti_bblkmakassar_ 28

14
20/10/2020

isti_bblkmakassar_ 29

Indeks Bakteriologi /IB


(Jumlah kepadatan kuman dalam sediaan)

0 Tidak ada BTA dalam 100 LP

1+ 1-10 BTA dalam 100 LP

2+ 1-10 BTA dalam 10 LP hitung 100 LP

3+ 1-10 BTA dalam rata-rata 1 LP 25 LP

4+ 10-100 BTA dalam rata-rata 1 LP 25 LP

5+ 100-1000 BTA dalam rata-rata 1 LP 25 LP

6+ >1000 BTA dalam rata-rata 1 LP 25 LP

isti_bblkmakassar_ 30

15
20/10/2020

Indeks Morfologi /IM


(Presentase BTA yg solid terhadap semua BTA )

Lokasi Kepadatan Solid Frag/Gran


1. Cuping Kiri 5+ 6 94

2. Cuping Kanan 3+ 5 95

3. Paha Kiri 4+ 4 96

4. Bokong Kanan 2+ 5 95

Jumlah 14+ 20 380

isti_bblkmakassar_ 31

Cara Menghitung IB dan IM


14 +
I B = ------------- = 3,5 +
4

20
I M = -------------- x 100 % = 5 %
20 + 380

Bagi petugas yg belum mampu cukup


Menulis negatif atau positif

isti_bblkmakassar_ 32

16
20/10/2020

isti_bblkmakassar_ 33

17

Anda mungkin juga menyukai