Jtptunimus GDL Nurhadig2a 6164 2 Babii
Jtptunimus GDL Nurhadig2a 6164 2 Babii
TINJAUAN PUSTAKA
A. ISPA
1. Pengertian ISPA
laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau
lebih dari saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk
(Nelson, 2003).
Jadi disimpulkan bahwa ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut
akibat infeksi yang terjadi disetiap bagian saluran pernafasan atau struktur
hari.
2. Etiologi ISPA
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia.
7
8
(Suhandayani, 2007).
3. Klasifikasi ISPA
2008):
1) Pneumonia Berat
Bila disertai salah satu tanda tarikan kuat di dinding pada bagian
bawah atau napas cepat. Batas napas cepat untuk golongan umur
Bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah
bulan, yaitu:
b) Kejang
c) Kesadaran menurun
d) Stridor
e) Wheezing
f) Demam / dingin.
9
1) Pneumonia Berat
bagian bawah ke dalam pada waktu anak menarik nafas (pada saat
meronta).
2) Pneumonia Sedang
3) Bukan Pneumonia
Bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak
tahun yaitu :
b) Kejang
c) Kesadaran menurun
d) Stridor
e) Gizi buruk
a. ISPA ringan
b. ISPA sedang
ISPA sedang apabila timbul gejala sesak nafas, suhu tubuh lebih dari
c. ISPA berat
nafsu makan menurun, bibir dan ujung nadi membiru (sianosis) dan
gelisah.
nafas. Salah satu penyebab ISPA yang lain adalah asap pembakaran bahan
bakar kayu yang biasanya digunakan untuk memasak. Asap bahan bakar
banyak masyarakat mengeluh batuk, sesak nafas dan sulit untuk bernafas.
Polusi dari bahan bakar kayu tersebut mengandung zat-zat seperti Dry
basis, Ash, Carbon, Hidrogen, Sulfur, Nitrogen dan Oxygen yang sangat
5. Faktor resiko
a. Faktor Demografi
1) Jenis kelamin
2) Usia
Anak balita dan ibu rumah tangga yang lebih banyak terserang
3) Pendidikan
b. Faktor Biologis
1) Status gizi
Menjaga status gizi yang baik, sebenarnya bisa juga mencegah atau
minum air putih, olah raga yang teratur serta istirahat yang cukup.
2) Faktor rumah
a) Bahan bangunan
pernapasan.
penerangan alamiah.
13
b) Ventilasi
penyebab penyakit)
c) Cahaya
mata.
c. Faktor Polusi
Adapun penyebab dari faktor polusi terdiri dari 2 aspek yaitu (Lamsidi,
2003) :
15
1) Cerobong asap
tersebut dibuat agar asap bisa keluar ke atas terbawa oleh angin.
dialirkan ke bak air akan mudah larut. Setelah larut debu halus dan
supaya tidak akan ada lagi pencemaran udara, apalagi hujan asam.
Cerobong asap juga bisa berasal dari polusi rumah tangga, polusi
2) Kebiasaan merokok
dimana ada orang yang terkena penyakit ISPA di situ juga pasti ada
salah satu keluarga yang terkena penyakit ISPA karena penyakit ISPA
hari yang baik maka penyakit ISPA akan berkurang dan kesehatannya
dada), hipoksia (kurang oksigen), dan dapat berlanjut pada gagal nafas
(Nelson, 2003).
1) Batuk
4) Panas atau demam, suhu badan lebih dari 370 C atau jika dahi anak
diraba.
gejala dari ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai
berikut:
1) Pernafasan lebih dari 50 kali per menit pada anak yang berumur
kurang dari satu tahun atau lebih dari 40 kali per menit pada anak
campak.
gejala-gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih
bernafas.
gelisah.
6) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
yang benar merupakan strategi untuk mencapai dua dari tiga tujuan
19
antibiotik dan obat batuk yang kurang tepat pada pengobatan penyakit
ISPA).
a. Pemeriksaan
gerakan dada. Untuk melihat tarikan dada bagian bawah, baju anak
b. Klasifikasi ISPA
sebagai berikut :
pneumonia..
c. Pengobatan
penisilin prokain.
tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang
Tanda bahaya setiap bayi atau anak dengan tanda bahaya harus
d. Perawatan di rumah
2) Mengatasi batuk
3) Pemberian makanan
4) Pemberian minuman
diderita.
5) Lain-lain
kesehatan.
ulang.
8. Pencegahan ISPA
mencegah kita atau terhindar dari penyakit yang terutama antara lain
lima sempurna, banyak minum air putih, olah raga dengan teratur, serta
istirahat yang cukup, kesemuanya itu akan menjaga badan kita tetap
sehat. Karena dengan tubuh yang sehat maka kekebalan tubuh kita
b. Imunisasi
akan mengurangi polusi asap dapur / asap rokok yang ada di dalam
penyakit ini melalui udara yang tercemar dan masuk ke dalam tubuh.
Adapun bentuk aerosol yakni Droplet, Nuclei (sisa dari sekresi saluran
B. Ventilasi
1. Pengertian
dalam dan pengeluaran udara kotor dari suatu ruangan tertutup secara
mempunyai sistem ventilasi yang baik dan over crowded maka akan
2. Fungsi Ventilasi
(Suhandayani, 2007) :
25
a. Ventilasi alam.
Ventilasi alam berdasarkan pada tiga kekuatan, yaitu: daya difusi dari
pintu dan lubang angin, maka ventilasi pun dapat diperoleh dari
pergerakan udara sebagai hasil sifat porous dinding ruangan, atap dan
lantai.
26
b. Ventilasi buatan
4. Syarat Ventilasi
minimal 5 % dari luas lantai. Jumlah keduanya menjadi 10% dari luas
lantai ruangan.
c. Udara yang masuk harus bersih, tidak dicemari asap dari sampah atau
lubang ventilasi berhadapan antar dua dinding. Aliran udara ini jangan
ventilasi yang memenuhi syarat kesehatan adalah 10% luas lantai rumah
27
dan luas ventilasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah < 10%
rumah yang < 10% dari luas lantai (tidak memenuhi syarat kesehatan)
sinar matahari yang masuk ke dalam rumah, akibatnya kuman yang ada di
dalam rumah tidak dapat keluar dan ikut terhisap bersama udara
pernafasan.
responden tidak ISPA dan sebanyak 82,8% menderita ISPA pada ventilasi
kurang. Hal ini menunjukkan bahwa pada ventilasi rumah yang kurang
28
baik, jumlah kejadian ISPA pada balita lebih banyak jika ventilasi rumah
yang baik.
dalam rumah yang berarti kadar CO2 (karbondioksida) yang bersifat racun
karena terjadi proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Luas
masuk ke dalam rumah, akibatnya kuman yang ada di dalam rumah tidak
C. Kerangka Teori
D. Kerangka Konsep
E. Hipotesis Penelitian
Ha : Ada hubungan antara ventilasi ruang tidur dengan kejadian ISPA pada
H0 : Tidak ada hubungan antara ventilasi ruang tidur dengan kejadian ISPA