Anda di halaman 1dari 32

PERCEPATAN PEMULIHAN EKONOMI

DAN PENGUATAN REFORMASI

6 O k t o b e r 2 0 2 0
1. Perkembangan
Perekonomian Terkini
dan Proyeksi Tahun 2021

APBN 2021:PERCEPATAN PEMULIHAN EKONOMI DAN PENGUATAN REFORMASI


Kasus Kumulatif Covid-19 di Dunia Masih Meningkat
Ketidakpastian global masih tinggi dan masih memberi risiko pada perekonomian

TOTAL KASUS & KEMATIAN KUMULATIF


30.000.000
2.000.000
ESKALATIF
WHO menyatakan 06 Oktober
25.000.000 Menyebar di lebih 216 negara, rata-rata
COVID-19 sebagai total kasus
1.500.000 tambahan kasus harian dunia hampir 300
20.000.000
PANDEMI 35,7 juta ribu.
15.000.000 1.000.000

total kematian
10.000.000 EPISENTER
5.000.000 1,0 juta 500.000

Bergeser ke negara berpenduduk


- -
besar: Amerika Serikat, India, Brazil,
Rusia, Afrika Selatan, dll.

05-Jul
10-Jul
15-Jul
20-Jul
25-Jul
30-Jul
02-Mar
07-Mar
12-Mar
17-Mar
22-Mar
27-Mar
01-Apr
06-Apr
11-Apr
16-Apr
21-Apr
26-Apr
22-Jan
27-Jan
01-Feb
06-Feb
11-Feb
16-Feb
21-Feb
26-Feb

01-May
06-May
11-May
16-May
21-May
26-May
31-May
05-Jun
10-Jun
15-Jun
20-Jun
25-Jun
30-Jun

04-Aug
09-Aug
14-Aug
19-Aug
24-Aug
29-Aug
03-Sep
08-Sep
13-Sep
18-Sep
23-Sep
28-Sep
± 4 bulan 40 hari 25 hari 23 hari 21 hari 19 hari NEW NORMAL
Telah diimplementasikan di banyak
5 JUTA 10 JUTA 15 JT 20 JT 25 JT 30 JT negara, tapi berdampak pada
TAMBAHAN
400.000 KASUS HARIAN kenaikan kasus kembali.
350.000
282.478
300.000 255.993 VAKSIN
232.107
250.000 Sedang dikembangkan di berbagai
200.000 Rata-rata 1 bulan negara, tapi proses masih membutuhkan
144.132
150.000 waktu.
95.057
100.000
77.638
27.505
50.000
2.637 RISIKO PADA EKONOMI
- Masih tinggi dan penuh ketidakpastian
04-Mar

11-Mar

18-Mar

25-Mar

01-Apr

08-Apr

15-Apr

22-Apr

29-Apr
22-Jan

29-Jan

05-Feb

12-Feb

19-Feb

26-Feb

06-May

13-May

20-May

27-May

03-Jun

10-Jun

17-Jun

24-Jun

05-Aug

12-Aug

19-Aug

26-Aug

02-Sep

09-Sep

16-Sep

23-Sep
01-Jul

08-Jul

15-Jul

22-Jul

29-Jul

seiring eskalasi Covid-19.

Sumber: worldometers.info, 6 Oktober 2020 3


Outlook Pertumbuhan Ekonomi Global
memburuk akibat pandemi, namun kenaikan outlook Tiongkok dan AS
mendorong dilakukannya revisi keatas
Dalam %, yoy IMF OECD World Bank
2020 2021 2020 2021 2020 2021
Jan
Outlook 3,3 3,4 2,5 2,6
Apr
Mar 3,3 3,4 Jan
Outlook -3,0 5,8
Jun Jun
Outlook -4,9 5,4 Jun -7,6 s.d. -6,0 2,8 s.d 5,2 -5,2 4,2

Sept -4,5 5,0 Sumber: IMF, OECD, World Bank

• Outlook global 2020 lebih baik khususnya karena kenaikan outlook


• Eskalasi Covid-19 Tiongkok (pertumbuhan kembali positif sejak Q2) dan outlook AS
Beberapa Risiko yg • Ketersediaan vaksin
Asesmen yang dianggap telah quick rebound dibanding estimasi sebelumnya.
dapat mempengaruhi terbaru • Outlook pertumbuhan ekonomi beberapa negara berkembang
• Tensi geopolitik
outlook ke depan internasional, termasuk OECD downgraded menggambarkan masih ada risiko eskalasi Covid-19
AS-Tiongkok yang masih terjadi seperti India (turun 6,5 pp dari proyeksi Juni),
Meksiko (2,7 pp), dan Afsel (4,0 pp)
• Efektivitas stimulus

4
(2,8) (4,1)
(22,1) SPA
(11,5) (12,3)

(2,1) (1,7)
(21,7) UK
(13,8) (10,7)

(4,4) 3,1
(23,9) IN D
(7,2) (6,6)

(3,0) (5,7)
(19,0) FRA
(11,4) (9,5)

(1,6) (1,4)
(18,9) ME X
(5,0) (11,5)

(1,6) (5,5)
(17,3) ITA
(11,7) (9,7)

(3,4) 0,7
(17,1) MAS
(6,5) (4,5)

(3,4) (0,7)
(16,5) PHP
(7,6)
Q1-2020 GDP Growth

(6,3)

(0,2) (0,3)
(13,2) SIN
(13,5) (6,0)

(2,8) (2,0)
(12,2) THA
Fiscal Deficit 2019

(6,0) (9,3)

1,4 (2,3)
(11,7) GE R
(8,4)
Q2-2020 GDP Growth

(6,5)

(2,6) (1,7)
(9,9) JPN
(11,0) (6,6)

(4,7) 0,3
(9,5) US
Source: Bloomberg, September (17,9) (5,7)
PERTUMBUHAN EKONOMI & DEFISIT (%)

(9,1)
Fiscal Deficit 2020 Forecast

0,2
(9,0) HK
(9,6) (4,5)

1,5 1,6
Namun dengan adanya berbagai stimulus diharapkan Q3 akan membaik dibandingkan Q2.

(8,5) RUS
Q3 2020 GDP growth forecast

(4,5) (4,9)
Pertumbuhan Ekonomi & Defisit Fiskal Di Berbagai Negara

(2,1) 3,0
(5,3) IN A
(6,3) -2,9 s.d -1,0
0,9 1,4
(2,9) KOR
(4,3) (1,2)
Kontraksi pertumbuhan diperkirakan masih berlanjut di Q3, di tengah kasus Covid-19 yang masih eskalatif.

0,5 1,6
(0,7) TWN
(1,9) 0,4

(4,3) 3,8
0,4 VIE T
(6,6) (1,5)

(4,9) (6,8)
3,2 CHN
(6,5) 5,0
5
Note: GDP growth dalam yoy, defisit dalam % thd GDP
Kinerja Ekonomi Domestik Tahun 2020 Mengalami Tekanan Akibat
Pandemi Covid-19
Proyeksi terkini memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kisaran -1,7% s.d. -0,6%
Proyeksi Pertumbuhan 2020 (%-yoy)
Institusi Sebelum Maret-April Latest
Realisasi PDB Semester I 2020 COVID-19
Outlook Outlook
Q3-2020 2020 Pemerintah 5,3 -0,4 s.d. 2,3 -1,7 s.d. -0,6
Komponen Q1 Q2 S1 ADB 5,2 2,5 -1,0
IMF 5,1 0,5 -0,3
Konsumsi RT &
2,6 -5,6 -1,5 -3,0 - -1,5 -2,1 - -1,0
LNPRT World Bank 5,1 -3,5 s.d. 2,1 -2,0 s.d. -1,6
OECD 5,0 -3,9 s.d -2,8 -3,3
Kons. Pemerintah 3,7 -6,9 -2,4 9,8 - 17,0 0.6 - 4.8  Konsumsi RT membaik namun masih negatif (tercemin
dari data mobilitas)
PMTB 1,7 -8,6 -3,5 -8,5 - -6,6 -5,6 - -4,4  Konsumsi pemerintah di Q3 naik tajam seiring
percepatan realisasi belanja pemerintah

Ekspor 0,2 -11,7 -5,7 -13,9 - -8,7 -9,0 - -5,5  Investasi sedikit lebih baik namun masih lemah,
tercermin dari indikator aktivitas bangunan, impor
barang modal, & penjualan kendaraan niaga. Perbaikan
Impor -2,2 -17,0 -9,6 -26,8 - -16,0 -17,2 - -11,7 aktivitas ekonomi masih tertahan membuat investasi
masih wait & see
 Perdagangan internasional masih turun tajam, terutama
PDB 3,0 -5,3 -1,3 -2,9 - -1,0 -1,7 - -0,6
impor cenderung mengalami penurunan yang lebih
tajam
6
Ekonomi Indonesia 2021 Diproyeksi Mulai Pulih Kembali pada Kisaran 5,0%
Penanganan Covid-19, Reformasi Struktural, dan Dukungan Ekspansi Fiskal harus terlaksana

PROYEKSI PEMERINTAH, 2020 & 2021


FAKTOR UTAMA
PERTUMBUHAN EKONOMI 2021
5,0 5,1 5,2 5,0 5,0 Penanganan Covid-19
 Pengendalian Covid-19
 Ketersediaan vaksin di tahun 2021

Realisasi (0,6) Dukungan Ekspansi Fiskal Melanjutkan


Proyeksi (1,7) Program PEN
 Dukungan sisi demand melalui penguatan bansos & BLT
2016 2017 2018 2019 2020 2021  Dukungan sisi supply fokus pada insentif pajak, serta bantuan
kredit & penjaminan bagi UMKM dan korporasi
PROYEKSI BEBERAPA LEMBAGA INTERNASIONAL
Akselerasi Reformasi
IMF  Reformasi untuk produktivitas, daya saing & iklim investasi
%, per Juni
Omnibus Law Reformasi Lembaga Pengelola
CiKa Anggaran Investasi
-0,3 -2,0 s.d. -1,6 -1,0 2020
Pertumbuhan Ekonomi Global
6,1 3,0 s.d. 4,4 5,3 2021  Proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang membaik menjadi
faktor positif meskipun masih penuh ketidakpastian

7
2. Pokok-Pokok APBN
Tahun 2021

APBN 2021:PERCEPATAN PEMULIHAN EKONOMI DAN PENGUATAN REFORMASI


Asumsi Dasar dan Sasaran Pembangunan 2021

Asumsi Dasar Sasaran & Indikator


Ekonomi Makro Pembangunan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan kembali menuju Upaya meningkatkan kesejahteraan a.l ditunjukkan dengan
trajectory pertumbuhan jangka menengah, meskipun masih kesepakatan untuk memperbaiki indeks Nilai Tukar Petani dan
penuh ketidakpastian Nilai Tukar Nelayan dalam APBN 2021

APBN APBN
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,0 Tk. Pengangguran (%) 7,7 – 9,1
Inflasi (%, yoy) 3,0 Kemiskinan (%) 9,2 – 9,7
Nilai Tukar (Rp/US$) 14.600 Gini Ratio (indeks) 0,377 – 0,379
Tingkat Bunga SBN-10 th (%) 7,29 Indeks Pembangunan
Manusia 72,78 – 72,95
Harga Minyak (US$/barrel) 45
Lifting Minyak (rbph) 705 Nilai Tukar Petani 102-104
Lifting Gas (rbsmph) 1.007 Nilai Tukar Nelayan 102-104
9
2020 2021
Uraian

POSTUR (triliun Rupiah) Perpres


72/2020
APBN

APBN A. PENDAPATAN NEGARA


I. PENDAPATAN DALAM NEGERI
1.699,9
1.698,6
1.743,6
1.742,7
Defisit APBN 2021 1. Penerimaan Perpajakan 1.404,5 1.444,5
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 294,1 298,2
5,70% PDB II. PENERIMAAN HIBAH 1,3 0,9
mendukung B. BELANJA NEGARA 2.739,2 2.750,0

Percepatan Pemulihan I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.975,2 1.954,5


1. Belanja K/L 836,4 1.032,0
Ekonomi dan 2. Belanja Non K/L 1.138,9 922,6
Penguatan Reformasi II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 763,9 795,5
1. Transfer ke Daerah 692,7 723,5
2. Dana Desa 71,2 72,0
C. KESEIMBANGAN PRIMER (700,4) (633,1)
D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A - B) (1.039,2) (1.006,4)
% Surplus/ (Defisit) Anggaran terhadap PDB (6,34) (5,70)
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN 1.039,2 1.006,4

10
Berdasarkan Kondisi Makro Fiskal Terkini, Penerimaan Perpajakan Tahun 2021
Diproyeksikan Tumbuh 2,9% dengan Fokus Kebijakan Mendukung Pemulihan
Ekonomi dan Melanjutkan Reformasi
Penerimaan Perpajakan Kebijakan Perpajakan Untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan
(triliun rupiah) Transformasi Ekonomi
1.518,8 1.546,1
1.404,5 1.444,5
1.285,0 1.343,6 Pemberian insentif  Insentif Perpajakan kepada sektor terdampak
1.240,4
perpajakan yang selektif yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi
13,0 dan terukur, a.l.:
8,2
 Insentif perpajakan dalam rangka membantu
3,6 4,6
1,8 2,9 cash flow Wajib Pajak dan relaksasi prosedur
 Pembebasan / penurunan Bea Masuk untuk
(9,2) mengakselerasi perekonomian dan investasi
Peningkatan Kualitas  Pemberian insentif untuk kegiatan vokasi dan
2015 2016 2017 2018 2019 2020* 2021 Sumber Daya Manusia litbang untuk Peningkatan kualitas SDM
*Perpres 72/2020 Growth (%) APBN
Penguatan sektor strategis  melalui Omnibus Law Perpajakan dan proses
Kepabeanan dan Cukai dalam rangka transformasi bisnis layanan yang user friendly berbasis IT
Pajak tumbuh 2,6%
(triliun rupiah) tumbuh 4,5% ekonomi  Mengembangkan layanan Kepabeanan dan
14,1 (triliun rupiah) Cukai berbasis digital
7,7 4,3 4,1 1,5 2,6 11,0
(10,0) 7,5 6,7 4,5
3,9
(0,3) (3,6)

50,3
64,7 59,2
31,9 45,8 Kebijakan Optimalisasi dan Reformasi Perpajakan
49,7 36,1
41,1 33,5 35,0
34,9 35,5 39,2 45,9
 Mengoptimalkan penerimaan melalui perluasan basis pajak
1.248,6 1.273,5 1.167,0 1.183,8
1.011,2 1.069,9 1.100,7
144,6 143,5 153,3 159,6 172,4 172,2 180,0  Memperkuat pengawasan dan penegakan hukum yang berkeadilan
 Meneruskan reformasi perpajakan yang meliputi bidang pelayanan
'15 '16 '17 '18 '19 '20* ‘21
'21 '15 '16 '17 '18 '19 '20* ‘21
'21 organisasi, SDM, IT dan basis data, proses bisnis, serta peraturan pajak
APBN
(AP) (AP)
APBN
Pajak Migas Growth Pajak (%)  Melakukan ekstensifikasi barang kena cukai
Pajak Nonmigas Cukai BM-BK Growth BC (%)

11
Proyeksi PNBP Tahun 2021
PNBP Tahun 2021 • PNBP SDA Migas mengikuti pergerakan harga dan lifting migas,
diproyeksikan sementara PNBP SDA Nonmigas terutama akan dipengaruhi harga dan
produksi Batu Bara yang diproyeksikan membaik.
mencapai Rp298,2 T • Langkah optimalisasi lifting migas dilakukan antara lain melalui
sejalan dengan pergerakan harga komoditas peningkatan iklim investasi sektor migas dan mengendalikan Cost
dan peningkatan layanan PNBP K/L Recovery
• Penerimaan Kekayaan Negara yang Dipisahkan dari dividen BUMN
dipengaruhi penurunan laba di tahun 2020 dampak Covid-19
• PNBP dari pelayanan K/L dan BLU pada tahun 2021 diharapkan akan
PNBP SDA
lebih optimal seiring dengan pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat.
PNBP Non-SDA
Growth (%) 409,3 409,0 • Penyelesaian regulasi di bidang PNBP
228,7 254,1 (Triliun Rupiah)
311,2
294,1 298,2 2021
261,9 Perpres
200,1
215,1 194,1
PNBP 2016 2017 2018 2019 Growth
31,5 72/2020 APBN
197,1 (%)
18,8
1. SDA Migas 44,1 81,8 142,8 121,1 53,3 75,0 40,7
2,5 (0,1) 1,4 2. SDA Non Migas 20,8 29,3 37,8 33,8 25,8 29,1 12,9
180,6 154,9
111,1 79,1 104,1 3. Kekayaan Negara Dipisahkan 37,1 43,9 45,1 80,7 65,0 26,1 (59,8)
64,9
(28,1) 4. PNBP Lainnya 117,9 108,8 128,6 124,5 100,1 109,2 9,1
5. BLU 41,9 47,3 55,1 48,9 50,0 58,8 17,6
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Perpres 72 APBN Total PNBP 261,9 311,2 409,3 409,0 294,1 298,2 1,4

12
Fokus Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2021

32,0 EFISIENSI
9,6 15,0 BELANJA UNTUK
(2,5) 2,8 (1,0) PERCEPATAN PEMULIHAN
EKONOMI

05

922,6
622,9 1.138,9
608,8
500,2
469,8

04
684,2 765,1 846,6 873,4 836,4 1.032,0
TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
2016 2017 2018 2019 Perpres APBN
72/2020 2021
Belanja KL Belanja Non-KL Growth (%)

13
Belanja K/L pada APBN 2021 Tumbuh 23,4 % dari 2020
diarahkan untuk melanjutkan upaya pemulihan sosial-ekonomi dan mendorong reformasi belanja dalam
rangka penyehatan fiskal sekaligus penguatan efektivitas belanja

Belanja Pegawai Belanja Barang


Melanjutkan efisiensi dengan menjaga
Mendorong birokrasi dan layanan
26,9 peningkatan belanja barang, a.l.:
publik yang agile, efektif, produktif,
23,4 dan kompetitif melalui Reformasi  Pengendalian perjadin, rapat, honor, dan RDK
Birokrasi  Kebijakan inovatif seperti WFH, open space
11,8 10,7 3,2 (4,2) Menjaga tingkat kesejahteraan ruang kerja, dan dukungan IT
(6,5) aparatur melalui pemberian gaji 13 Penajaman dan sinergitas Belanja Barang
dan THR diserahkan ke Masyarakat/Pemda sejalan
Pengendalian jumlah pegawai seiring dengan sumber pendanaan lain maupun
perubahan pola kerja & proses bisnis peningkatan bantuan sosial

Belanja Modal Bantuan Sosial


Melanjutkan kegiatan prioritas Melanjutkan program bansos. a.l. seperti
1.032,0

tertunda dampak Covid-19 secara PKH, Kartu Sembako PIP, dan PBI JKN.
732,1

684,2

765,1

846,6

873,4

836,4

sangat selektif Mendukung Reformasi Perlindungan Sosial


Mendukung agenda digitalisasi dan Perluasan cakupan KIP Kuliah untuk
sektor strategis yang mempercepat mahasiswa baru
2015 2016 2017 2018 2019 Perpres APBN
72/2020 2021 pemulihan ekonomi Mendorong efektivitas program bansos
Pengembangan infrastruktur dasar melalui penyempurnaan Data Terpadu
pada kawasan perbatasan, tertinggal, Kesejahteraan Sosial (DTKS ), pemanfaatan
Belanja K/L (triliun Rp) Growth (%) terluar dan terdepan (3T) serta TIK, serta penguatan monev
permukiman kumuh perkotaan;

14
Belanja K/L Diarahkan untuk Mendukung Upaya Pemulihan
Sosial-ekonomi dan Penguatan Reformasi

10 K/L dengan pagu terbesar dalam APBN TA 2021


(triliun rupiah)

Real Perpres APBN Real Perpres APBN


2019 72/ 2020 2021 2019 72/ 2020 2021

Kemen PUPR 100,6 75,6 149,8 Kemendikbud 36,5 70,7 *) 81,5

Kemenhan 115,4 117,9 137,3 Kemenag 63,9 62,4 67,0

Kemenhub 39,7 32,7 45,7


Polri 98,2 92,6 112,1

**)
Kemensos 57,7 Kemenkeu 39,5 39,0 43,3
104,4 92,8

Kementan 19,4 14,0 21,8


Kemenkes 67,3 78,5 84,3

*) pengalihan pendidikan tinggi dari Kemenristek ke Kemendikbud


**) termasuk anggaran BLU di Kemenkeu (thn 2019: Rp13,8T; Thn 2020: Rp15,2T; Thn 2021: Rp8,5 T)
antara lain BLU Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit dan LPDP

15
Anggaran Kesehatan 2021 Kebijakan
mencapai 6,2% APBN 2021
Diarahkan untuk percepatan pemulihan
kesehatan pasca pandemi, diikuti 1. Percepatan pemulihan kesehatan akibat Covid-19
peningkatan akses dan mutu layanan • Peningkatan dan pemerataan supply side
melalui penguatan sistem kesehatan • Penguatan koordinasi pusat, daerah, swasta
• Antisipasi untuk pengadaan vaksin

(Triliun Rupiah) 2. Penguatan program generasi unggul


87,0 • Akselerasi penurunan stunting
300 33,8 • Penguatan program promotif-preventif
18,3 4,2
(0,6) 50
250 (20,1) 3. Penguatan Sinergi dan Koordinasi Pusat dan Daerah
0
• Sinergi perencanaan, penganggaran, dan pembiayaan untuk
200 212,5 -50 mendukung supply side
169,7 -100
150 4. Reformasi JKN
-150
113,6 • Perbaikan mutu layanan dan efektivitas biaya JKN
109,0
100 92,8 92,2 -200 • Penyesuaian iuran JKN dan validitas data PBI JKN
-250 • Penguatan peran Pemda
50
-300
5. Health Security Preparedness
00 -350
• Penguatan pencegahan, deteksi, dan respon penyakit
2016 2017 2018 2019 Perpres 2021
72/2020 • Sistem kesehatan terintegrasi

16
Target Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2021
Untuk penanganan Covid-19 serta mendukung penguatan sistem kesehatan nasional

Antisipasi pengadaan Vaksin Covid-19 Layanan Pengendalian Penyakit TB


160 juta orang (Rp18,0 T) 145 layanan (Rp2,8 T)

Antisipasi pelaksanaan Imunisasi Penyediaan obat TB, HIV/AIDS &


160 juta orang (Rp3,7 T) vaksin 24 paket (Rp2,77 T)

Penyediaan Makanan Tambahan bagi


Sarpras, lab, litbang, PCR
238.000 Ibu Hamil Kurang Energi Kronis
(Kemenkes Rp1,1 T & BPOM Rp0,1 T)
dan 441.000 Balita Kurus (Rp1,1 T)

Pembangunan 971 Gedung Puskesmas


Bantuan Iuran JKN bagi PBPU
dan Pembangunan/Rehabilitasi 559 RS
dan BP kelas III (Rp2,4 T) Rujukan

Bantuan Iuran Peserta PBI JKN Bantuan Operasional Kesehatan


96,8 juta jiwa (Rp48,8 T) 10.143 Puskesmas (Rp10,7 T)

17
Anggaran Pendidikan 2021 Diarahkan Untuk Meningkatkan Mutu Hasil Pendidikan
Melalui Peningkatan Skor PISA dan Penguatan Penyelenggaraan PAUD serta
Peningkatan Kompetensi Guru
Anggaran Pendidikan 2021:
Anggaran Pendidikan Melalui Belanja (triliun Rupiah)
Pemerintah Pusat
• Anggaran Pendidikan melalui K/L (Rp160,5 T), antara lain:
 Kemendikbud Rp81,5 T, a.l untuk kebijakan
merdeka belajar, kampus merdeka, dan organisasi
penggerak.
 Kemenag Rp55,9 T, untuk melanjutkan kegiatan
prioritas dalam rangka mendukung peningkatan
kualitas SDM Indonesia
 K/L Lainnya Rp23,1 T
• Anggaran Pendidikan melalui BA BUN (Rp24,1 T)

2020 2021
Anggaran Pendidikan Melalui TKDD (299,1 T) Komponen Anggaran Pendidikan
• DTU Rp156,6 T meliputi anggaran gaji pendidik, non gaji (triliun rupiah) Perpres 72 APBN
pendidik, serta DBH Tambahan Migas Aceh dan Papua
Barat 1. Melalui Belanja Pemerintah Pusat 187,9 184,5
• DTK Rp135,1 T, untuk meningkatkan ketersediaan akses, A. Anggaran Pendidikan pada K/L 141,4 160,5
dan mutu layanan pendidikan dan mendukung program B. Anggaran Pendidikan pada BA BUN 46,5 24,1
merdeka belajar 2. Melalui Transfer ke Daerah & Dana Desa 284,5 299,1

• DID Rp1,4 T untuk mendukung digitalisasi pendidikan 3. Melalui Pengeluaran Pembiayaan 75,4 66,4

• Dana Otsus Rp6,0 T untuk pembangunan sarana dan 4. Anggaran Pendidikan (1 + 2 + 3) 547,8 550,0
prasarana serta teknologi informasi dan komunikasi untuk 5. Total Belanja Negara 2.739,2 2.750,0
perluasan akses dan peningkatan efektifitas layanan
pendidikan RASIO ANGGARAN PENDIDIKAN 20,0 20,0

18
Reformasi Pendidikan & Kebijakan Pendidikan Lainnya
mempercepat peningkatan kualitas pendidikan, kemampuan adopsi teknologi, serta sumber produktifitas memasuki
knowlegde economy di era indusutri 4.0

Transformasi Transformasi Mengajar sesuai Standar Kemitraan


kepemimpinan pendidikan & kemampuan penilaian daerah &
kepala sekolah pelatihan guru siswa global masyarakat

 Guru penggerak   Transformasi Pendidikan  Menyederhanakan  Asesmen Kompetensi  Keterlibatan Organisasi


guru terbaik yang Profesi Guru (PPG)  kurikulum  AKM Minimum (AKM)  Penggerak dalam peningkatan
mengikuti dapat Penuntasan sertifikasi guru vokasi serta kegiatan berdasarkan pengukuran PISA, kompetensi guru
diangkat sebagai kepala tahun 2021, PPG dalam dan bimbingan teknis dukungan AKM berupa  Kampus Merdeka:
sekolah, instruktur, atau jabatan, & PPG Pra Jabatan dan Fasilitasi bantuan TIK kepada sekolah,  Otonomi PTN/PTS membuka
guru penggerak.  Sekolah penggerak  Implementasi Kurikulum pembinaan AKM kepada prodi baru, & kemudahan
 Marketplace BOS sebagai katalis untuk baru sekolah-sekolah. menjadi PTN BH,
mentransformasi sekolah  Personalisasi dan  Survei karakter  mengukur  Alternatif pembiayaan pada
menjadi pusat pelatihan segmentasi hasil belajar siswa yang PTN  BOPTN berbasis IKU
guru & katalis bagi sekolah pembelajaran bersifat afektif & motivasional dan Competitive Fund
lainnya  Survei lingkungan belajar  Partisipasi perusahaan teknologi
edukasi
Kebijakan Pendidikan Lainnya

19
Capaian Dan Target Pembangunan Pendidikan untuk Mendukung
Penguatan Kualitas SDM

• 2021 Penerimaan beasiswa LPDP


• 2020 (mahasiswa)
• 4.000 – 5.000
• 5000
Bantuan Operasional Sekolah
TPG Non PNS
(juta siswa)
(ribu guru)
Kemenag Kemendikbud Kemenag
TKDD
• 274,6 • 270,9
• 44,7 • 8,9 • 274,6 • 270,9
• 45,8 • 8,9
Beasiswa Bidik Misi / KIP Kuliah Program Indonesia Pintar
(ribu mahasiswa) (juta siswa)
Kemendikbud Kemenag Kemendikbud Kemenag
• 1.095,1 • 52,6 • 17,9 • 2,2
• 985,0 • 52,6 • 17,9 • 2,2

20
Revolusi Industri 4.0 dan Ekonomi Digital
Memberikan Tantangan dan Peluang bagi Perkembangan Perekonomian ke Depan.

Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0.


TANTANGAN PELUANG 10 INISIATIF NASIONAL
 Revolusi industri 4.0  hilangnya  Digitalisasi, otomatisasi, dan penggunaan 1. Membangun infrastruktur digital
pekerjaan di dunia. kecerdasan buatan dalam aktivitas ekonomi nasional
 Potensi jabatan pekerjaan di dunia akan: 2. Perbaikan alur aliran barang dan
yang akan tergantikan oleh  meningkatkan produktivitas dan efisiensi material
otomatisasi diperkirakan 60 dalam produksi modern; 3. Desain ulang zona industri
persen.  memberikan kemudahan dan 4. Memberdayakan UMKM
 Potensi pekerjaan yang akan kenyamanan bagi konsumen. 5. Menarik minat investasi asing
hilang di Indonesia diperkirakan  Teknologi digital akan berdampak a.l: 6. Peningkatan kualitas SDM
51,8 persen .  pendidikan melalui pembelajaran jarak 7. Pembangunan ekosistem inovasi
 Tumbuhnya berbagai aktivitas jauh (distance learning), 8. Insentif untuk investasi teknologi
bisnis dan jual beli berbasis online  pemerintahan melalui e-government, 9. Mengakomodasi standar-standar
belum dibarengi oleh optimalisasi  inklusi keuangan melalui financial keberlanjutan (sustainability)
penerimaan negara dan technology (fin-tech), dan 10.Harmonisasi aturan dan
pengawasan kepatuhan pajak atas  pengembangan UMKM seiring kebijakan
transaksi tersebut. berkembangnya e-commerce.

Sumber: Peta jalan implementasi making Indonesia 4.0. Kementerian Perindustrian


21
Pembangunan Bidang TIK 2021
difokuskan untuk mengembangkan dan memanfaatkan teknologi pada beberapa sektor untuk
mendukung dan meningkatkan kualitas dan delivery layanan kepada masyarakat

Arah Kebijakan 2021


1. Akselerasi Transformasi Digital untuk penyelenggaraan
Alokasi 2021 pemerintahan;
2. Mewujudkan public service delivery yang efisien dan cepat antara
di Bidang TIK lain di bidang pendidikan dan kesehatan;
3. Mengkonsolidasi dan mengoptimasi infrastruktur dan layanan
Rp29,6 T bersama (shared services);
4. Mewujudkan inklusi masyarakat di wilayah prioritas pembangunan
dan mendorong kesetaraan dengan tambahan akses internet pada
wilayah 3T
Kominfo Rp14,7 T Kegiatan Strategis Bidang TIK tahun 2021, a.l:
Kemensos Rp1,5 T 1. Penyediaan Base Tranceiver Station (BTS) sebanyak 5.053 lokasi desa di
wilayah 3T
Kemen ATR/BPN Rp0,1 T 2. Penyediaan akses internet di 12.377 lokasi layanan publik
3. Pembangunan Pusat Data Nasional
Kemenkeu Rp2,1 T 4. Literasi Digital, Transformasi Digital Sektor Strategis, Digital Technopreneur
5. Pengendalian Penyelenggaraan Sistem Elektronik
K/L Lainnya Rp2,2 T 6. Pemutakhiran DTKS, perangkat IT dan Jaringan Komunikasi
7. Mendukung digitalisasi pendidikan seperti pengadaan alat TIK dan media
TKDD Rp9,0 T pembelajaran

22
Pembangunan Bidang Perlindungan Sosial
Sebagai Upaya Percepatan Pemulihan Sosial Bagi Keluarga Miskin dan Rentan Miskin serta
Menjamin Akses Kesehatan dan Pendidikan

Arah Kebijakan Bidang


Perlinsos 2021: Reformasi Perlinsos untuk
meningkatkan efektivitas
MELANJUTKAN pelaksanaan program, melalui:
PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
Untuk akselerasi pemulihan (antara lain SINERGI PROGRAM PEMBERDAYAAN
Kartu Sembako, PKH, Bansos Tunai selama Sinergi program pemberdayaan (seperti
6 bulan, dan Kartu Pra kerja). Kewirausahaan Sosial, Usaha Mikro serta
program ketenagakerjaan)

PROGRAM PERLINSOS INTEGRASI KARTU SEMBAKO DENGAN


YANG KOMPREHENSIF PROGRAM SUBSIDI ENERGI
Mendorong program perlinsos yang Integrasi secara bertahap dan berhati-hati
komprehensif berbasis siklus hidup dan program Kartu Sembako yang lebih
antisipasi penuaan penduduk (aging berbasis pada target penerima (beneficiaries)
population) dengan program subsidi energi yang
berbasis komoditas
PENYEMPURNAAN DATA TERPADU
KESEJAHTERAAN SOSIAL (DTKS)
Penyempurnaan Data Terpadu INTEGRASI PKH DAN PIP
Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan perbaikan Integrasi secara bertahap Program Keluarga
mekanisme penyaluran program perlinsos, Harapan (PKH) dan Program Indonesia
serta penguatan monitoring dan evaluasi. Pintar (PIP)

23
Anggaran Program Perlindungan Sosial Tahun 2021
Untuk Mencapai Target Prioritas Pembangunan Bidang Perlindungan Sosial

Anggaran Perlinsos 2016-2021 • Target Prioritas Pembangunan Bidang


• Perlindungan Sosial, antara lain:
2021
2020
% Pertumbuhan

31%

28%

7%
6% -15%
4%

2016 2017 2018 2019 2020 2021

24
Program Ketahanan Pangan 2021 Diarahkan Peningkatan
Produksi Pangan serta Dukungan Pemulihan Ekonomi

Anggaran Ketahanan Pangan 2016-2021 Kebijakan 2021


30,2
1. Mendorong Produksi Komoditas Pangan 
0,2
membangun sarpras dan penggunaan teknologi
(9,1) (4,9) (6,0)
(10,8) 2. Revitalisasi Sistem Pangan Nasional  a.l.
memperkuat korporasi petani/nelayan dan
110,4 104,2 distribusi pangan
100,3
(Triliun Rupiah)

89,5 85,1 80,0


3. Pengembangan Food Estate di Kalteng, Sumsel,
dan Papua (Merauke) untuk Meningkatkan
Produktivitas Pangan  a.l. pemberdayaan
2016 2017 2018 2019 Perpres 2021 transmigrasi/petani eksisting dan investasi small
72/2020
Belanja K/L Belanja Non K/L TKDD % Pertumbuhan farming pada lahan seluas 165.000 Ha

Target Output Prioritas 2021

Produksi Padi Produksi Jagung Produksi Kedelai Produksi Daging Pembangunan Bendungan Peningkatan/Rehabilitasi
(juta ton) (juta ton) (juta ton) (juta ton) Irigasi
43 unit on-going
58,50 24,20 0,42 0,44 4 unit baru 51.000 Ha

25
Anggaran Infrastruktur 2021 diarahkan untuk penyediaan layanan dasar,
peningkatan konektivitas, serta dukungan pemulihan ekonomi
Triliun Rp Kebijakan 2021
413,8 1. Melanjutkan
381,2 394,0 394,1 2020* 2021 pembangunan
infrastruktur
Pemerintah Pusat 140,1 236,3 pascapandemi covid 19
269,1 281,1
melalui penguatan
TKDD 131,8 infrastruktur digital dan
112,5
mendorong efisiensi
5,1% 41,6% 3,4 % 0,0 % logistik dan konektivitas
-28,7% 47,2 %
Pembiayaan 28,5 45,8 2. Diarahkan dalam bentuk
infrastruktur padat
Total 281,1 413,8 karya yang mendukung
2016 2017 2018 2019 2020* 2021 Kawasan industri dan
*Perpres 72 Tahun 2020 pariwisata
3. Pembangunan sarana
Target Output Strategis 2021 Kesehatan masyarakat
Konektivitas Energi & TI & Informasi dan penyediaan
Pelayanan Dasar
Ketenagalistrikan Penyediaan BTS kebutuhan dasar (air,
Rumah Susun & Bendungan Pembangu Jalur KA Jaringan Gas Bumi di daerah 3 T sanitasi , pemukiman)
Rumah Khusus 47 unit (43 on nan Jalan 378 km’sp utk Rumah Tangga di 5.053 lokasi untuk mendukung
11.650 unit going & 4 baru) 800,0 km 120.776 SR penguatan sistem
Palapa Ring: kesehatan nasional
Akses Sanitasi & Konversi BBM ke
Jembatan Bandara Barat 40%;
Persampahan Jaringan irigasi
13,4 km
BBG untuk Nelayan
Tengah 30 %;
4. Penyelesaian kegiatan
20 ribu Ha 10 unit 25 ribu unit
1.037.010 KK prioritas 2020 yang
Timur 30 %
tertunda
26
Pembangunan Bidang Pariwisata 2021
diarahkan untuk kegiatan prioritas dalam rangka mendorong pemulihan sektor pariwisata

Kegiatan 1. Fasilitasi Pembangunan dan Pengembangan Sarana Hunian


Strategis Pendukung dan penataan Kawasan pariwisata di 5 destinasi
pariwisata super prioritas
Bidang 2. Pengembangan 5 destinasi pariwisata prioritas lainnya,
Pariwisata infrastruktur dasar di Bangka Belitung, Bromo-Tengger-
Alokasi 2021 di Bidang Pariwisata Rp15,7 T Semeru, Wakatobi, Morotai dan Raja Ampat
(a.l. untuk pengembangan 5 destinasi super prioritas Rp5 T ) tahun 2021, 3. Promosi pariwisata
a.l: 4. Pembangunan jalan dan jembatan pada 5 Destinasi Pariwisata
Kemenparekraf Rp4,9 T Super Prioritas
5. Pembangunan dermaga di daerah wisata

Kemen PUPR Rp4,0 T


1. Pemulihan pariwisata → pengembangan pada 5 destinasi
Arah super prioritas (Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan
Kemenhub Rp0,5 T Kebijakan Bajo, Likupang);
2. Pengembangan aspek 3A (atraksi, aksesibilitas, dan
2021 amenitas) serta peningkatan pada 2P (promosi dan
K/L Lainnya Rp1,1 T partisipasi pelaku usaha swasta)
3. Pendekatan storynomics tourism yang mengedepankan
Hibah ke Daerah Rp0,9 T narasi, konten kreatif, living culture, kekuatan budaya
4. Skema KPBU dalam membangun pusat pusat hiburan
TKDD Rp4,3 T
seperti theme park yang akan menyerap banyak wisatawan

27 27
Dukungan atas Lembaga Hankam dan Penegak Hukum
diberikan untuk peningkatan stabilitas nasional dalam pelaksanaan pembangunan dan pemulihan ekonomi

Kejaksaan RI
Kemenhan
 117,9  137,3  2020  2021  5,7  9,6
(Perpres
 pemenuhan, modernisasi, dan 72/2020)
(triliun rupiah)  Penanganan/penyelesaian pemulihan
perawatan alutsista aset terkait tindak pidana
 memelihara kestabilan  pembangunan ruang pemantauan
pertahanan mendorong serangan siber, dan pusat data SOC
pemulihan ekonomi (Secure Online Communication)

POLRI KPK
 92,6  112,1  0,9  1,3
 memperkuat stabilitas  monitoring implementasi Strategi
Polhukhankam mendorong Nasional Pencegahan Korupsi
pemulihan ekonomi  Pengembangan Sistem
 modernisasi almatsus MA Penanganan Perkara Pidana
Korupsi mendukung SPPT-TI
 profesionalisme SDM  9,9  11,2  Pemulihan Aset Tindak Pidana
 Peningkatan fungsi SPPT TI (Sistem Peradilan Korupsi
Pidana Terpadu berbasis Teknologi Informasi) di
283 pengadilan
 pengembangan prosedur beracara elektronik di
pengadilan (e-court)
28
Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2021
Peningkatan Quality Control TKDD dan Mendorong Pemerintah Daerah dalam Pemulihan Ekonomi, serta Meningkatkan Kualitas
Pendidikan dan Kesehatan dalam rangka mendukung pemulihan dan penguatan ekonomi nasional

TKDD, 2015-2021 (triliun rupiah) KEBIJAKAN UMUM :

14,0% Mendukung upaya pemulihan ekonomi sejalan dengan prioritas


8,6% 7,3%
4,5% 2,1% 4,1% nasional, melalui:
-6,0%  Pembangunan aksesibilitas dan konektivitas sentra pertumbuhan
ekonomi.
 Dukungan insentif kepada daerah untuk menarik investasi,
01 perbaikan sistem pelayanan investasi, dan dukungan terhadap
UMKM.

742,0 757,8 813,0 763,9 795,5 Mensinergikan TKDD dan Belanja K/L dalam pembangunan human
710,3 02
623,1 capital (Pendidikan dan Kesehatan).

Mendorong belanja Infrastruktur daerah melalui creative financing


seperti pinjaman daerah, KPBU daerah, serta kerjasama antardaerah
2015 2016 2017 2018 2019 Perpres 2021
03 untuk mendukung pencapaian target RPJMN.
72/2020 APBN
TKDD Growth TKDD
Redesain pengelolaan TKDD, terutama DTU dan DTK dengan
04 mengedepankan penganggaran berbasis kinerja dan peningkatan
akuntabilitas.
Catatan : Dukungan Pemerintah kepada daerah selain melalui TKDD juga
Meningkatkan kinerja anggaran TKDD dan melakukan reformasi APBD
dilakukan melalui: hibah daerah dan pinjaman daerah melalui implementasi Standar Harga Satuan Regional (SHSR) dan
05 Penyusunan Bagan Akun Standar (BAS).

29
Pembiayaan Anggaran 2021

Pembiayaan Anggaran 2020 Growth 2021 Growth


(dalam triliun rupiah) (Perpres 72/20) (%) (APBN) (%)

I. PEMBIAYAAN UTANG 1.220,5 178,9 1.177,4 (3,5)

II. PEMBIAYAAN INVESTASI (257,1) 420,6 (184,5) (28,2)

III. PEMBERIAN PINJAMAN 5,8 (554,5) 0,4 (93,1)

IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN (0,6) - (2,7) 357,2

V. PEMBIAYAAN LAINNYA 70,6 365,3 15,8 (77,6)

JUMLAH 1.039,2 158,5 1.006,4 (3,2)

30
KESIMPULAN
1. Perekonomian global dan domestik di 4. Prioritas pembangunan nasional akan
tahun 2021 masih akan diliputi difokuskan pada bidang Kesehatan,
ketidakpastian. Pengendalian pandemi dan Pendidikan, Teknologi Informasi dan
ketersediaan vaksin akan menentukan Komunikasi, Ketahanan Pangan, Perlindungan
percepatan pemulihan ekonomi Sosial, Infrastruktur, dan Pariwisata.

2. Defisit APBN 2021 5,70 persen PDB 5. Rincian APBN TA 2021 akan diatur dalam
ditujukan untuk menjaga momentum Peraturan Presiden. Sesuai Pasal 45 ayat (2),
pertumbuhan ekonomi, serta menghindari UU APBN Tahun 2021, disebutkan bahwa
opportunity loss dalam mendorong “Rincian APBN, sebagaimana ayat (1),
pencapaian target pembangunan nasional sekurang-kurangnya berisikan rincian
program, kegiatan, keluaran (output), serta
3. APBN 2021 akan melanjutkan kebijakan rincian jenis belanja dan Kerangka
countercyclical yang ekspansif- Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)”
konsolidatif dengan memperhatikan
fleksibilitas dalam merespon kondisi
perekonomian dan mendorong pengelolaan
fiskal yang prudent dan sustainable
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai