Anda di halaman 1dari 12

REKAYASA IDE 

 
MOTIVASI DAN 
KEPEMIMPINAN 

​MATA KULIAH KEPEMIMPINAN  

DOSEN PENGAMPU  
Drs.JIHEN GINTING,M.Si., Ak. 

Di Susun Oleh:  
AKTIFITAS DAELI (7202520002) 

JURUSAN AKUNTANSI  
FAKULTAS EKONOMI  
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN  
2020 
ABSTRAK  

Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  dan  menganalisis  Pengaruh  


Kepemimpinan  dan  Kompensasi  terhadap  Kepuasan  Kerja  melalui  Motivasi  Kerja.  Metode  
penelitian  yang  dilakukan  adalah  penelitian  eksploratif,  dimana  variabel  diukur  dengan  skala  
likert.  Metode  pengumpulan  data  dilakukan  berupa  daftar  pertanyaan  (questionnaire),  uji  asumsi  
klasik  dan  analisis  data  menggunakan  path  analisis.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  
kepemimpinan  berpengaruh  signifikan  terhadap  Motivasi  Kerja.  Kompensasi  berpengaruh  
signifikan  terhadap  Motivasi  Kerja.  Kepemimpinan  berpengaruh  signifikan  terhadap  Kepuasan  
Kerja.  Kompensasi  berpengaruh  tidak  signifikan  terhadap  Kepuasan  Kerja.  Motivasi  Kerja  
berpengaruh  tidak  signifikan  terhadap  Kepuasan  Kerja.  Kepemimpinan  bepengaruh  secara  
langsung  terhadap  Kepuasan  Kerja  tanpa  dimediasi  oleh  Motivasi  Kerja.  Kompensasi  
berpengaruh secara langsung terhadap Kepuasan Kerja tanpa dimediasi oleh Motivasi Kerja. 

 
 
 
 
 
 
 
 
KATA PENGANTAR  

Puji  dan  syukur  penulis  panjatkan  kepada  Tuhan  Yang  MahaEsa  atas  berkat  dan 
rahmatnya  sehingga  penulis  dapat  menyelesaikan  tugas  “​REKAYASA  IDE”  ​yang  berjudul 
“​MOTIVASI  DAN  KEPEMIMPINAN”  ​dengan  tepat  waktu.  Materi  ini  merupakan  ulasan 
mengenai  pelajaran  Pengantar  Manajemen.  Penulisan  ini  disajikan  secara  ringkas  sesuai  dengan 
kemampuan yang penulis miliki. Sekiranya tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.  

  Dalam  penyusunan  tugas  ini  penulis  menyadari  banyak  kesalahan  dan  kekurangan, oleh  karena 
itu  penulis  mengharapkan  kritik  dan  saran  yang  membangun  dari  semua  pihak  demi 
kesempurnaan tugas ini, dan dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih.  

NIAS, 10 Desember 2020  

 
 
DAFTAR ISI  

ABSTRAK..................................................................................................................................1 
KATA  PENGANTAR​.................................................................................................................3 
DAFTAR  ISI  ..............................................................................................................................4 
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................5  
1.1  RASIONAL  PERMASALAHAN/ISU  YANG  DI  BAHAS TRI.........................................5 
1.2  TUJUAN  TRI....................................................................................................................6 
1.3 MANFAAT TRI................................................................................................................6  
BAB  II  ​IDENTIFIKASI  PERMASALAHAN  MANAJEMEN  ....................................................7 
2.1  PERMASALAHAN  UMUM  MANAJEMEN  ....................................................................7 
2.2 IDENTIFIKASI MASALAH SESUAI MASALAH YANG DIBAHAS ............................8  
BAB  III  SOLUSI  DAN  PEMBAHASAN....................................................................................9 
3.1  HASIL  YANG  SELALU  TIDAK  MEMENUHI  EKSPEKTASI........................................9 
3.2  JARANG ATAU BAHKAN TIDAK PERNAH ADA IDE BARU YANG MUNCUL.......9 
3.3 TIM YANG TIDAK DAPAT BEKERJA SAMA ..............................................................9  
3.4 TIM YANG HANYA MENJALANI RUTINITAS TANPA BEKERJA DENGAN 
SEPENUH HATI ..................................................................................................................10  
BAB  IV  PENUTUP  ..................................................................................................................11 
4.1KESIMPULAN  ................................................................................................................11 
4.2 SARAN ...........................................................................................................................12 

 
BAB I  

PENDAHULUAN  
1.1 RASIONAL PERMASALAHAN/ISU YANG DI BAHAS TRI  
Manusia  adalah  mahluk  social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu  
berinteraksi  dengan  sesama  serta  lingkungan.  Manusia  hidup berkelompok baik dalam kelompok  
besar maupun berkelompok kecil.  
Manusia  adalah  mahluk  TUHAN  yang  paling  tinggi  dibandingkan  mahluk  TUHAN  yang  
lainnya.  Manusia  dianugrahi  kemampuan  untuk  berfikir,  kemampuan  untuk  memilah  mana  ynag  
baik  dan  mana  yang  buruk.  Dengan  kelebihan  itulah  manusia  seharusnya  mampu  mengelola  
lingkungan dengan baik.  
Tidak  hanya  lingkungan  yang  perlu  dikelola  dengan  baik,  kehidupan  social  manusiapun  
perlu  dikelola  dengan  baik.  Untuk  itulah  dibutuhkan  sumber  daya  manusia  yang  berkualitas.  
Sumber  daya  yang  berjiwa  pemimpin,  paling  tidak  untuk  memimpin  untuk  dirinya  sendiri.  
Dengan  berjiwa  pemimpin  manusia  akan  dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan  
baik.  Khususnya  dalam  penanggulangan  maslah  yang  relative  pelik  dan  sulit.  Disinilah  dituntut  
kerifan  seseorang  pemimpin  dalam  mengambil  keputusan  agar  masalah  dapat  terselesaikan  
dengan baik.  
Pemimpin  dapat  mempengaruhi  moral,  kepuasan  kerja,  keamanan,  kualitas  kehidupan  
kerja  dan  terutama  tingkat  prestasi suatu organisasi. Kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan  
dan  motovasi  dalam  pengarahan  adalah  factor  penting  efektivitas  manajer.  Bila  organisasi  dapat  
mengidentifikasikan  kualitaskualitas  yang  berhubungan  dengan  kepemimpinan,  kemampuan  
untuk  menyeleksi  pemimpin-pemimpin  yang  efektif  akan  meningkat,  bila  organisasi  dapat  
mengidentifikasikan  perilaku  dan  teknik-teknik  kepemimpinan  efektif  organisasi,  berbagai  
perilaku dan teknik tersebut akan dapat dipelajari.  
Penilaian  prestasi  kerja  (performance  appraisal)  adalah  proses  melalui  mana  organisasi 
organisasi  mengevaluasi  atau  menilai  prestasi  kerja  pegawai.  Kegiatan  ini  dapat  memperbaiki  
keputusan-keputusan  personalia  danmemberikan  umpan  balik  kepada  para  pegawai  tentang  
pelaksanaan  kerja  mereka.  Kegunaan-kegunaan  penilaian  prestasi  kerja  dapat  dirinci  sebagai  
berikut,  perbaikan  prestasi  kerja,  penyesuaian-penyesuaian  kompensasi,  keputusan-keputusan  
penempatan,  kebutuhan  latihan  dan  pengembangan,  perencanaan  dan  pengembangan  karier,  
penyimpangan-penyimpangan  proses  staffing,  ketidakakuratan  informasional,  kesalahan  desain  
pekerjaan,  kesempatan  kerja  yang  adil  dan  tantangan-tantangan  eksternal  (Handoko,  
1997).Disamping faktor kepemimpinan, faktor motivasi yang akan mempengaruhi kinerja  
pegawai  yang  dimiliki  seseorang  adalah  merupakan  potensi,  dimana  seseorang  belum  tentu  
bersedia  untuk  mengerahkan  segenap  potensi  yang  dimilikinya  untuk  mencapai  hasil  yang  
optimal.  
Analisis  ilmiah  tentang  kepemimpinan  berangkatbdari  pemusatan  perhatian  pemimpin  itu  
sendiri.  Theory  sifat  berkembang,  pertama  kali  di  Yunani  Kuno  dan  Romawi  yang  beranggapan  
bahwa  pemimpin  itu  dilahirkan,  bukan  diciptakan  yang  kemudian  theory  ini  dikenal  dengan  ‘’  
The  Greatma  Theory’’.  Dalam  perkembangannya,  theory  ini  mendapat  pengaruh  dari  aliran  
perilaku  pemikir  psikolosi  yang  berpandangan  bahwa  sifat  sifat  kepemimpinan  tidak  seluruhnya  
dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman.  

1.2 TUJUAN TRI  


Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah  
1. Melatih mahasiswa menyusun paper (makalah) dalam upaya lebih meningkat pengetahuan ​ ​dan 
kreatifitas mahasiswa.  
2. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang  
kepemiminan dan motivasi.  
3. Bagi pimpinan perusahaan, dapat memberikan informasi tentang pentingnya gaya  
kepemimpinan terhadap karyawan.   
4. Bagi subjek penelitian, memberikan informasi dan menambah wawasan tentang gaya  
kepemimpinan demokratis dalam meningkatkan motivasi kerja   
5. Bagi ilmuan psikologi, dapat menjadi bahan informasi dan bahan pertimbangan yang  
bermanfaat untuk penelitian sejenis.   
6. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini dapat dijadikan sebagai refrensi atau acuan dalam  
pengembangan penelitian yang sejenis.  

1.3 MANFAAT TRI  


Adapun  manfaat  dari  penulisan  makalah  ini  adalah  untuk  lebih  memahami    ​dan 
menambah  wawasan  serta  sebagai  bahan  bacaan  terkait  dengan  games  kepemimpinan  dan  
motivasi.  Penulisan  makalah  ini  juga  bermanfaat  untuk  mengetahui  Pengaruh  gaya  
kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja karyawan. 

 
 
 
 
BAB II  

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN MANAJEMEN  


2.1 PERMASALAHAN UMUM MANAJEMEN  
Dibawah ini merupaka tugas seorang pemimpin  
Menurut pandangan Prof. Dr, H. Arifin Abdurahman, tugas seorang pimpinan yang utama  
sebagai berikut :  
1. Mengantarkan  
2. Mendidik  
3. Mengetuai   
4. Memberikan bimbingan dan pimpinan yang baik  
5. Memelopori   
6. Mengerakkan bawahan.  
7. Memberi petunjuk  
Adapun tugas tugas seorang pemimpin yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Sarwono Prawirojo  
sebagai berikut :  
1. menerjemahkan (menyampaikan) dan merancang serta memimpin pelaksanaan  
putusan putusan yang diambil oleh pihak atasan.  
2. Mengatur prosedur dan tata tertib pekerjaan dari mereka yang bekerja di bawahnya. 
3. Mengawasi kemajuan dalam pekerjaan dibawah pimpinannya.  
4. Mengatur koordinasi antara usaha usaha dibawah pimpinannya.  
5. Mempercayaka (menyerahkan) beberapa wewenag tanggung jawab kepada orang  
bawahannya.  
Banyak  hal  dalam  hidup  tidak  berjalan  sesuai  rencana,  baik  dalam  konteks  bisnis  maupun 
konteks  personal.  Demikian  pula  hal  yang  terjadi  dalam  kehidupan  seorang  pemimpin.  Banyak 
hal  telah  diputuskan  dan  diproyeksikan  untuk  kelangsungan  serta  kemajuan  organisasi,  tetapi 
nyatanya masih saja ada beberapa hal yang akhirnya tidak tercapai.  

Performa  tim  yang  tidak  efektif  dapat  menjadi  penyebab  tidak  adanya  pencapaian  visi  dan 
misi  organisasi.  Namun,  sebelum  menyalahkan  tim  atas  kegagalan  organisasi,  cobalah  untuk 
melihat  ke  dalam  diri  Anda  sendiri  terlebih  dahulu  sebagai  pemimpin.  Berikut  adalah  beberapa 
hal yang mengindikasikan bahwa Anda harus memperbaiki pendekatan kepemimpinan Anda:  

1. ​Tim yang tidak dapat bekerja sama  


Merasa bahwa tim yang Anda pimpin tidak menghargai Anda? Bisa saja 
masalahnya berasal dari diri Anda sendiri.   
2. ​Tim yang hanya menjalani rutinitas tanpa bekerja dengan sepenuh hati 
Meskipun  hal  ini  terjadi,  jarang  ada  pemimpin  yang  mau  mengakui  bahwa  tim 
yang  dipimpinnya  hanya  menjalani  rutinitas  mereka  saja. Penting bagi seorang pemimpin 
untuk  menyadari  terjadinya  hal  ini  dan  menemukan  solusi  yang  tepat  untuk  kembali 
mengontrol serta memotivasi tim dalam bekerja.  
3. ​Hasil yang selalu tidak memenuhi ekspektasi  
Dalam  bisnis,  tolok  ukur  yang  mutakhir  bagi  keberhasilan  perusahaan  adalah 
kualitas  hasil  produksi.  Jika  Anda  mendapati hasil dari tim Anda yang sering atau bahkan 
selalu  tidak  memenuhi  target  yang  ditetapkan,  maka  inilah  waktu  bagi  Anda  untuk 
mengevaluasi permasalahan yang ada dan menemukan solusi yang tepat.  
4. ​Jarang atau bahkan tidak pernah ada ide baru yang muncul  
Pemimpin  organisasi  adalah  orang  yang  menetapkan  serta  memastikan 
berjalannya  working  environment  yang  produktif.  Bila  tim  Anda  tidak  aktif  dalam 
memberikan  ide  baru  untuk  perkembangan  organisasi,  maka  inilah  waktu  yang  tepat 
untuk memperbaiki kepemimpinan Anda.  

2.2 IDENTIFIKASI MASALAH SESUAI MASALAH YANG 


DIBAHAS ​1. Tim yang tidak dapat bekerja sama  
2. Tim yang hanya menjalani rutinitas tanpa bekerja dengan sepenuh hati 
3. Hasil yang selalu tidak memenuhi ekspektasi  
4. Jarang atau bahkan tidak pernah ada ide baru yang muncul 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB III  

SOLUSI DAN PEMBAHASAN  


3.1 HASIL YANG SELALU TIDAK MEMENUHI EKSPEKTASI  
Perhatikan beberapa hal di bawah ini untuk memperbaiki masalah yang terjadi:  

1. Jangan buru-buru dalam mengambil keputusan untuk menghindari munculnya masalah 


baru.  
2.  Hindari  menyalahkan  hal-hal  yang berada di luar kendali/kontrol Anda, seperti  munculnya 
produk  baru  dari  kompetitor  atau  masalah  dengan  supplier.  Mulailah  dengan  melihat  ke 
dalam diri Anda sendiri terlebih dahulu untuk menemukan masalah dan solusinya.  
3.  Ingatlah  bahwa  Anda  adalah  pemimpin.  Bila  tim  Anda  berhasil,  hal  itu  terjadi  karena 
mereka  melakukan  pekerjaan  mereka.  Bila  mereka  gagal,  maka  ini  adalah  kesalahan 
Anda sebagai seorang pemimpin.  

3.2 JARANG ATAU BAHKAN TIDAK PERNAH ADA IDE BARU YANG MUNCUL 
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendorong munculnya ide baru:  

1.  Daripada  memberi  perintah  atau  arahan  kepada  tim  untuk  melakukan  sesuatu,  cobalah 
menanyakan  mengenai  ide-ide  seperti  apa  yang  dapat  mereka  kembangkan  dalam  suatu 
proyek.  
2.  Katakan  dan  tunjukkan  kepada  tim  bahwa  Anda  terbuka  dengan  munculnya  ide  dan 
inisiatif  baru.  Dengan  ini,  maka  tim  Anda  akan  lebih  berani  untuk  bereksperimen  dan 
menghasilkan ide-ide baru untuk organisasi.  
3.  ​Jangan  langsung  memarahi  atau  menegur  tim  Anda  bila  mereka  melakukan  kesalahan. 
Sebaliknya,  berikan  pengertian  bahwa  kegagalan  adalah  kesempatan  untuk  belajar  dan 
mencoba dengan lebih baik lagi.  

3.3 TIM YANG TIDAK DAPAT BEKERJA SAMA  


1. Coba perhatikan beberapa hal di bawah ini dan tanyakan pada diri Anda untuk 
menemukan solusinya:  
2.  Apakah  Anda  memberikan  kesan  bahwa  tim  harus  bekerja  keras  untuk  mendapatkan 
kepercayaan  Anda?  Bisa  jadi  inilah  penyebab  mengapa  Anda  dan tim tidak dapat bekerja 
sama dengan baik.  
3.  Untuk  memperkuat  chemistry  sebagai  tim,  tunjukkan  kepada  tim  bahwa  Anda 
mempercayai  mereka.  Dengan  mengetahui  bahwa  Anda  mempercayai  mereka,  maka  tim 
akan berusaha dengan lebih giat lagi untuk tidak mengecewakan Anda. 
3.4 TIM YANG HANYA MENJALANI RUTINITAS TANPA BEKERJA DENGAN 
SEPENUH HATI  
Pertimbangkan beberapa hal ini untuk menemukan solusinya:  

1. Tim tidak akan semangat bekerja bila mereka tidak merasakan pentingnya peran mereka 
dalam meraih visi dan misi organisasi.  
2. Adakan regular business updates dengan tim untuk memantau progress kerja mereka dan 
memastikan bahwa mereka memahami peran mereka dalam organisasi.  
3. Berikan apreasiasi dan (bila perlu) penghargaan kepada anggota tim yang berhasil dalam 
proyek organisasi mereka untuk semakin menumbuhkan semangat dalam bekerja.  

`  Pada  akhirnya,  sebagai  pemimpin,  Anda memiliki wewenang untuk memantau dan  mengontrol 


terjadinya  teamwork  yang  produktif,  inovasi, dan solusi problem-solving yang  efektif. Meskipun 
performa  tim yang tidak maksimal sangat mengganggu, cobalah terlebih  dahulu untuk melihat ke 
dalam  diri  Anda  sendiri.  Apakah  Anda  telah  melakukan  hal-hal  yang  mencerminkan 
kepemimpinan  efektif  dalam  organisasi  Anda?  Dapatkah  Anda  menjadi  teladan  bagi  tim  untuk 
bekerja  dengan  produktif?  Lakukan  beberapa  perubahan  signifikan  dalam  kepemimpinan  Anda 
setelah  merenungkan hal-hal tersebut, maka hasil produksi tim Anda pun  akan semakin membaik 
pula. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB IV  

PENUTUP  
4.1KESIMPULAN  
Kepemimpinan  dan  motivasi  merupakan  dua  hal  yang  berbeda,  meski  memiliki tautan dalam 
konteks  kerja  dan  interaksi  antar-manusia  organisasional.  Keith  Davis  mengemukakan  bahwa 
tanpa  kepemimpinan,  organisasi  hanya  merupakan  kelompok  manusia  yang  kacau,  tidak  teratur, 
dan  tidak  akan  dapat  melahirkan  perilaku  bertujuan.  Kepemimpinan  adalah  faktor  manusiawi 
yang  mengikat  suatu  kelompok  bersama  dan  memberinya  motivasi  menuju  tujuan-tujuan 
tertentu,  baik  dalam  jangka  pendek  maupun  jangka  panjang.  Ini  berarti  antara  kepemimpinan 
dengan motivasi memiliki ikatan yang kuat.  

Dari rumusan tadi, keterkaitan antara kepemimpinan dengan motivasi dapat dianalisis 
sebagai berikut:  

1. Tanpa kepemimpinan, organisasi tidak lain adalah sekelompok manusia yang kacau. 
Manusia organisasional, baik dalam kapasitas masing-masing dan terutama ​ ​sebagai 
anggota kelompok, dituntut dapat memacu upaya pencapaian tujuan organisasi ​ ​yang 
sekaligus bagian dari tujuan dirinya. Kehadiran pemimpin memungkinkan manusia  
organisasional dimotivasi untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien. Kelompok  
dengan sistem yang kurang padu dapat menurunkan produktifitas organisasi. Atas dasar  
itu, manusia organisasi perlu diarahkan dan dimotivasi oleh pemimpinnya agar dapat  
bekerja secara efektif dan efisien, dengan akuntabilitas tertentu.  
2. Kepemimpinan berkaitan dengan kepengikutan.  
Kepengikutan  (followership)  adalah  bagian  yang  paling  dalam  usaha  melahirkan  
perilaku  organisasi  yang  sesungguhnya.  Bahkan  ada  yang  mengatakan  bahwa  pada  
hakikatnya  kepemimpinan  adalah  kepengikutan  (leadership  is  follower).  Istilah  ini  
adakalanya  diberi  makna  luas,  bahwa  pemimpin  yang  baik  dihasilkan  dari  pengikut  yang  
baik.  Manusia  pengikut  di  sini  tidak  dapat  dipersepsi  sebagai  robot,  Melainkan  mereka  
adalah  manusia  biasa  yang  memiliki  perasaan,  kebutuhan,  harapan,  dan  aspek manusiawi  
lainnya.  Tanpa  pemahaman  terhadap  aspek-aspek  manusiawi  yang  dipimpin,  
kepemimpinan akan gagal.  
3. Kepemimpinan mengandung arti kemampuan memotivasi.   
Kompetensi  bawahan  antara  lain  tercermin  dari  motivasi  kerjanya.  Dia  bekerja  
disebabkan  oleh  dua  kemungkinan,  yaitu  benar-benar  terpanggil  untuk  berbuat  atau  
karena  diharuskan  untuk  melakukan  tugas-tugas  itu.  Banyak  faktor  yang  mempengaruhi  
motivasi manusia dalam bekerja, antara lain bahwa manusia mempunyai seperangkat  
kebutuhan,  mulai  dari  kebutuhan  yang  paling  dasar  (biologis)  sampai  kepada  taraf  
kebutuhan  paling  tinggi,  aktualisasi  diri.  Salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi  motivasi  
kerja  seseorang  adalah  gaya  kepemimpinan.  Dengan  demikian,  kepemimpinan dapat pula  
berarti kemampuan memberi motivasi kepada bawahan.  
Motivasi  adalah  perpaduan  antara  keinginan  dan  energi  untuk  mencapai  tujuan  
tertentu.  Memengaruhi  motivasi  seseorang  berarti  membuat  orang  tersebut  melakukan  
apa  yang  kita  inginkan.  Karena  fungsi  utama  dari  kepemimpinan  adalah  untuk  
memimpin, maka kemampuan untuk memengaruhi orang adalah hal yang penting.  
Rahasia  utama  kepemimpinan  adalah  kekuatan  terbesar  seorang  pemimpin  bukan  
dari  kekuasaannya,  bukan  kecerdasannya,  tapi  dari  kekuatan  pribadinya.  Seorang  
pemimpin  sejati  sealalu  bekerja  keras  memperbaiki  dirinya  sebelum  sibuk  memperbaiki  
orang  lain.  Pemimpin  bukan  sekedar  gelar  atau  jabatan  yang  diberikan  dari  luar  
melainkan  sesuatu  yang  tumbuh  dan  berkembang  dari  dalam  diri  sesorang.  
Kepemimpinan lahir dari sesorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal.  

4.2 SARAN  
Sangat  diperlukan  sekali  jiwa  kepemimpinan  pada  setiap  pribadi  manusia  dan  
motivasipun  begitu.  Jiwa  kepemimpinan  itu  perlu  selalu  dipupuk  dan  dikembangkan,  paling  
tidak  untuk  memimpin  diri  sendiri.  Jika  saja  Indonesia  memiliki  pemimpin  dan  motivasi  
yang  sangat  tangguh  tentu  akan  menjadi  luar  biasa.  Karena  jatuh  bangun kita tergantung dari  
pemimpin.  Pemimpin  memimpin  pengikut  mengikuti  jika  pemimpin  sudah  tidak  bisa  
memimpin  dengan  baik,  cirinya  adalah  pengikut  tidak  mau  lagi  mengikuti.  Oleh  karena  itu  
kualitas  kita  tergantung  kualitas  pemimpin  kita.  Maikin  kuat  yang  memimpin  maka  makin  
kuat pula yang dipimpin. 

Anda mungkin juga menyukai