INDIKATOR PEMBELAJARAN
5. Siswa dapat memilih salah satu teks untuk diidentifikasi unsur kebahasaannya
6. Siswa dapat menjelaskan ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks yang telah dipilih
8. Siswa dapat menjelaskan perbedaan unsur kebahasaan pada teks yang telah dibandingkan
A. Definisi Unsur Kebahasaan dalam Teks Novel Sejarah.
Unsur kebahasaan adalah unsur-unsur yang mengatur bahasa untuk membangun sebuah kata
atau kalimat. Inti dari novel sejarah adalah rekaman peristiwa. Rekaman peristiwa ini diuraikan
dari awal hingga akhir secara kronologis. Jadi, unsur kebahasaan dalam teks novel sejarah
diartikan sebagai unsur-unsur yang mengatur bahasa untuk menbangun kata atau kalimat
kronologis dalam novel sejarah
Unsur kebahasaan merupakan ciri-ciri suatu teks. jadi, jika tidak ada unsur kebahasaan
maka sebuah teks akan terlihat sama dan tidak ada bedanya dengan teks lain. Tujuan dari
unsur kebahasaan novel sejarah ialah untuk membedakan teks novel sejarah dengan jenis
teks yang lain.
D. Unsur Kebahasaan dalam Teks Novel Sejarah
Berikut ini ciri kebahasaan yang terdapat di dalam teks cerita sejarah:
yaitu kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai sseorang atau sesuatu
secara tidak langsung. Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yaitu 1)
pronomina persona, 2) pronomina penunjuk, dan 3) pronomina penanya.
A. Pronomina Persona
Pronomina persona adalah pronomina yang dipakai untuk mengacu pada orang. Pronomina
persona dapat mengacu pada diri sendiri (pronomina persona pertama), mengacu pada
orang yang diajak bicara (pronomina persona kedua), atau mengacu pada orang
dibicarakan (pronomina persona ketiga).
a. Persona pertama
b. Persona kedua
Persona kedua tunggal mempunyai beberapa wujud, yakni engkau, kamu, Anda, dikau,
kau.
- Orang tua terhadap orang muda yang telah dikenal dengan baik dan lama.
Contoh: Kamu sudah bekerja, ‘kan?
- Orang yang status sosialnya lebih tinggi. Contoh: Apakah hasil rapat kemarin
sudah kamu ketik, Lisa?
- Orang yang mempunyai hubungan akrab, tanpa memandang umur atau status sosial.
Contoh: Kapan kerbaumu akan kamu carikan rumput?
c. Persona ketiga
Persona ini mengacu kepada orang yang dibicarakan atau orang ketiga. macam
persona ketiga , yaitu ia, dia, dan –nya, beliau. Mereka.
B. Promina Petunjuk
C. Promina Penanya
Pronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai pertanyaan. Dari segi
maknanya, yang ditanyakan itu dapat mengenai 1) orang, 2) barang, atau 3) pilihan.
Pronomina siapa dipakai jika yang ditanyakan adalah orang atau nama orang; apa bila
barang; dan mana bila suatu pilihan tentang orang atau barang.
Contoh:
3. Verba Material
Verba material merupakan kata kerja berimbuhan yang mengacu pada tindakan fisik,
ataupun perbuatan yang dilakukan secara fisik oleh partisipan.
4. Konjungsi Temporal
konjungsi “kata sambung”, temporal digunakan supaya urutan peristiwa dapat tertata secara
kronologis. Konjungsi temporal yang menghubungkan dua hal atau peristiwa, terdiri dari
dua bagian yakni konjungsi temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang sederajat
dan konjungsi temporal yang menghubungkan dua bagian kalimat yang tidak sederajat.
A. Konjungsi Temporal Sederajat
Kata konjungsi yang sering digunakan antara lain: Sebelumnya, sesudahnya, lalu,
kemudian, selanjutnya.
Contoh:
Contoh:
1. Abah menonton TV sambil meminum kopi.
2. Ade dibelikan sepeda apabila dia mendapat nilai 90 di ulangan.
3. Hasan demi membanti pengobatan ibunya, ia rela menjual sepeda motornya.
4. Semenjak dia menikah dengan Sari, kehidupannya menjadi lebih tenang.
A. Kesimpulan
Inti dari novel sejarah adalah rekaman peristiwa. Rekaman peristiwa ini diuraikan
dari awal hingga akhir secara kronologis. Perlu diperhatikan bahwa novel sejarah
mengandung banyak konjungsi, terutama yang berhubungan dengan waktu. Keterangan
dan rujukan waktu, tempat, dan benda juga menjadi salah satu ciri-ciri kebahasaan dalam
teks novel sejarah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kepada semua agar kiranya dapat memahami kaidah – kaidah dasar bahasa indonesia
2. Kita diharuskan berbicara bahasa indonesia dengan baik dan benar agar lebih mudah
dipahami orang lain
3. Sebaiknya kita mempelajari lagi tentang kaidah – kaidah dasar bahasa indonesia agar
kita lebih lancar dalam berbahasa Indonesia