RK3K PDF
RK3K PDF
DAN
KENDALA SOLUSI
(RENCANA PENANGANAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)
Penyedia :
Nama : SOLEKAH
Jabatan : Direktur
Perusahaan : CV MARDI PUTRA KARYA
Alamat : JL. Cimanuk VIII / 92 Semarang
dalam rangka pengadaan Pembangunan Ruang Gamelan, UPK, PKH, KPU, Pramuka dan Parkir
Kecamatan Godean berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero
Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:
SOLEKAH
DIREKTUR
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA KONTRAK (RK3K) DAN KENDALA
SOLUSI
I. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Permen PU Nomor : 05/PRT/M/2014 tanggal 22 April 2014 dan Kepmen Tenaga Kerja Nomor :
05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka CV. MARDI PUTRA KARYA,
demi menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh personil dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan dilapangan membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pelaksanaan pekerjaan yang merujuk pada ketetapan / aturan resmi dari
pemerintah seperti tersebut diatas.
III. TUJUAN
Untuk menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan Kerja DPU telah mencakup / menjamin hal-hal
tentang :
1. Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai
2. Dapat mengidentifikasi sumber-sumber/potensi bahaya
3. Melaksanakan Metode yang benar (Menyediakan Tempat-tempat khusus untuk material yang memerlukan
pananganan khusus, bongkar muat)
IV. RUANG LINGKUP
Instruksi kerja ini dipakai berlaku pada Kegiatan DPU Propinsi Jawa Tengah.
V. DEFINISI
1. Pekerjaan ini adalah Pembangunan Ruang Gamelan, UPK, PKH, KPU, Pramuka dan Parkir
Kecamatan Godean dengan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang menuju kearah tujuan akhirnya,
yakni mencegah terjadinya cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan karena kejadian dan
keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
2. Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada prinsipnya tidak
membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3. Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban luka berat atau
mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
4. Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban meninggal dunia.
VI. KEBIJAKSANAAN K3
1. Keselamatan kerja adalah tanggung jawab moril baik karyawan maupun pimpinan perusahaan
2. Penanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek adalah Pelaksana K3, dengan memastikan melakukan
inspeksi secara berkala.
3. Setiap personil/pegawai harus diberikan pelatihan mengenai K3 yang sesuai dengan lingkup dan tugasnya.
4. Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya, harus menyediakan
petunjuk-petunjuk/informasi-informasi yang tepat cara penanganan dan pencegahan bahaya- bahaya yang
mungkin terjadi.
5. Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana cara
menggunakan, dan digunakan tempat yang seharusnya.
6. Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan diperlakukan sedemikian
rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya kebakaran
7. Alat-alat penyelamat harus tersedia diareal atau tempat-tempat yang membutuhkan
8. Pekerjaan yang dilakukan diatas air harus menyediakan peralatan keselamatan, seperti pelampung/ life
jacket yang mudah dijangkau dan diketahui oleh pegawai yang berada dilokasi tersebut.
9. Peralatan / kendaraan sebelum digunakan harus diperiksa dulu kelayakannya
10. Pihak Manajemen proyek harus melakukan tinjauan manajemen mengenai safety secara berkala
11. Setiap personil saat bekerja dilapangan harus dilakukan secara berkelompok
12. Masing-masing kelompok harus disediakan sarana untuk berkomunikasi.
13. Pada saat bekerja pegawai disarankan mengenakan identitas pengenal
14. Kontraktor harus menyediakan fasilitas keselamatan kerja upaya pencegahan dan personil yang mampu
menangani, serta peralatan P3K.
VII. TANGGUNG JAWAB
1. Site Manager
a. Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan diproyek
b. Memimipin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya
c. Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan program K3
d. Memimpin upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3
CATATAN :
1. Jika dilokasi pekerjaan banyak terdapat kayu-kayu kering, yang diperhatikan adalah :
- Dilarang membuang puntung rokok yang masih menyala sembarangan
- Bara-bara api / bekas api unggun harus dipastikan telah benar-benar padam ketika akan meninggalkan
tempat.
2. Peralatan pemadam api I Fire extinguisher, harus disediakan pada tempat-tempat rawan tertentu yang
memerlukan
X. PERALATAN KESELAMATAN KERJA PEGAWAI
Setiap personil yang bertugas pada pelaksanaan pekerjaan, untuk paket pekerjaan yang berisiko tinggi terutama
yang dilapangan wajib menggunakan Peralatan Pelindung Diri Yang sesuai dengan Standar yaitu :
1. Helm Proyek, disarankan dipakai setiap kelapangan dan diwajibkan dipakai pada tempat-tempat yang berisiko
tinggi terhadap kejatuhan / benturan material;
2. Sepatu Proyek, Dipakai setiap hari dilapangan l site; Pakaian Seragam, dan identitas pengenal diri;
4. Masker, jika bekerja didaerah yang beracun/ berbau yang bisa mengakibatkan terganggunya kesehatan;
5. Sarung Tangan, bila hal tersebut diperlukan (untuk tukang Las Diwajibkan);
6. Kacamata Pelindung, jika hal tersebut diperlukan
7. Body Protector (pelindung Badan), apabila hal tersebut diperlukan (untuk tukang Las Diwajibkan);
8. Life Jacket (Pelampung), untuk bekerja diatas air dipakai setiap menggunakan transportasi air
9. P3K, disediakan ditempat-tempat yang memerlukan
10. Perlengkapan P3K harus diperiksa kembali kelengkapannya setelah dipergunakan
11. Setiap Pembantu Pelaksana, pelaksana, koordinator pengukuran harus dilengkapi dengan sarana komunikasi;
12. Memastikan sarana komunikasi berfungsi dengan baik
13. Disediakan layout ruangan ditempat-tempat strategis
2 Keracunan
a Keracunan akibat makanan atau - Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air putih
minuman yang tidak diketahui - Gejala : mual, pusing, kaki dingin, bola mata membesar
sebelah
- Segera dimuntahkan
b Keracunan Akibat makanan atau - Segera berikan susu/puith telur/air kelapa atau air putih
minuman yang mudah terbakar : - segera berikan 3 sendok Air the/kopi dalam 1/2 gelas
minyak tanah, bensin, baygon, dll
c Keracunan Akibat Alkohol
Menggunakan peralatan
kerja dan APD yang benar,
- Terkena paku saat menggunakan penyokong
PEKERJAAN
memasang papan yang baik, Menggunakan
TERHAMBAT
nama proyek metode / cara kerja yang
Pekerjaan ATAU HARUS
1 - Terkena parang saat 1 2 2 1 benar dan peralatan kerja
Persiapan DIHENTIKAN ,
memasang tiang patok yang baik, Pemeriksaan
PEKERJA
- Terkena palu saat Kesehatan (sebelum kerja,
TERLUKA
memasang tiang patok Selama kerja, sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
- Tertimbun tanah/
longsoran Menggunakan peralatan
- Galian runtuh kerja dan APD yang benar,
- Tertimbun pasir menggunakan penyokong
PEKERJAAN
- Menghirup gas yang baik, Menggunakan
TERHAMBAT
Pekerjaan beracun metode / cara kerja yang
ATAU HARUS
2 Tanah dan - Menghirup 1 2 2 1 benar dan peralatan kerja
DIHENTIKAN ,
Pasir debu/kotoran yang baik, Pemeriksaan
PEKERJA
- Terkena/tertimpa alat Kesehatan (sebelum kerja,
TERLUKA
kerja/material Selama kerja, sesudah kerja
- Terperosok/terjatuh ke , Instruksi Kerja Dari
dalam galian penanggungjawab
- Tersengat listrik
Menggunakan peralatan
- Tertimpa material kerja dan APD yang benar,
- Tertimbun galian menggunakan penyokong
PEKERJAAN
tanah/tanah longsor yang baik, Menggunakan
TERHAMBAT
- Terpeleset metode / cara kerja yang
Pekerjaan ATAU HARUS
3 - Kecelakaan karena 1 2 2 1 benar dan peralatan kerja
Pondasi DIHENTIKAN ,
operasional peralatan yang baik, Pemeriksaan
PEKERJA
kerja Kesehatan (sebelum kerja,
TERLUKA
- Terkena sengatan Selama kerja, sesudah kerja
listrik , Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
- Menghirup
debu/semen
- Perancah ambruk
- Bekisting jebol
- Terjatuh saat
pengecoran
- Terbentur Menggunakan peralatan
material/peralatan kerja dan APD yang benar,
- Tersengat listrik menggunakan penyokong
Pekerjaan PEKERJAAN
- Terpotong/tergores yang baik, Menggunakan
Beton TERHAMBAT
- Tertusuk ujung metode / cara kerja yang
(termasuk ATAU HARUS
4 besi/benda tajam 1 2 2 1 benar dan peralatan kerja
perancah, DIHENTIKAN ,
- Tertimba material yang baik, Pemeriksaan
bekisting, PEKERJA
- Terperosok/terpeleset Kesehatan (sebelum kerja,
pembesian) TERLUKA
- Iritasi kulit Selama kerja, sesudah kerja
- Kejatuhan benda , Instruksi Kerja Dari
- Hubungan pendek penanggungjawab
listrik
- Bunga api pada
pekerjaan las
- Ujung besi mencuat
- Anyaman besi
tulangan roboh
Menggunakan peralatan
kerja dan APD yang benar,
- Iritasi kulit menggunakan penyokong
PEKERJAAN
- Terpapar sinar yang baik, Menggunakan
TERHAMBAT
matahari metode / cara kerja yang
Pekerjaan ATAU HARUS
5 - Terjatuh dari 1 2 2 1 benar dan peralatan kerja
Pasangan DIHENTIKAN ,
ketinggian yang baik, Pemeriksaan
PEKERJA
- Tertimpa material Kesehatan (sebelum kerja,
TERLUKA
yang jatuh Selama kerja, sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
- Komponen jatuh
- Sambungan lepas Menggunakan peralatan
- Tertimpa benda jatuh kerja dan APD yang benar,
- Terjatuh dari menggunakan penyokong
PEKERJAAN
ketinggian yang baik, Menggunakan
TERHAMBAT
Pekerjaan - Mesin las terbakar metode / cara kerja yang
ATAU HARUS
6 Rangka dan - Baut patah 1 2 2 1 benar dan peralatan kerja
DIHENTIKAN ,
Penutup Atap - Terkena sengatan yang baik, Pemeriksaan
PEKERJA
listrik Kesehatan (sebelum kerja,
TERLUKA
- Bunga api pada Selama kerja, sesudah kerja
pekerjaan las , Instruksi Kerja Dari
- Terkena penanggungjawab
peralatan/material
Menggunakan peralatan
kerja dan APD yang benar,
- Terkena mesin menggunakan penyokong
PEKERJAAN
pemotong keramik yang baik, Menggunakan
TERHAMBAT
- Menghirup debu metode / cara kerja yang
Pekerjaan ATAU HARUS
7 - Tertimpa material 1 2 2 1 benar dan peralatan kerja
Lantai DIHENTIKAN ,
- Terkena sengatan yang baik, Pemeriksaan
PEKERJA
listrik Kesehatan (sebelum kerja,
TERLUKA
- Terpeleset Selama kerja, sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan peralatan
kerja dan APD yang benar,
- Tertimpa kusen yang menggunakan penyokong
PEKERJAAN
roboh yang baik, Menggunakan
TERHAMBAT
Pekerjaan - Tergores/tertusuk metode / cara kerja yang
ATAU HARUS
8 Kusen potongan alumunium 1 2 2 1 benar dan peralatan kerja
DIHENTIKAN ,
Alumunium - Kecelakaan akibat yang baik, Pemeriksaan
PEKERJA
operasional mesin Kesehatan (sebelum kerja,
TERLUKA
pemotong Selama kerja, sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
- Terjatuh dari Menggunakan peralatan
kerja dan APD yang benar,
ketinggian
menggunakan penyokong
- Menghirup debu PEKERJAAN
yang baik, Menggunakan
akibat pemotongan TERHAMBAT
metode / cara kerja yang
Pekerjaan material penutup ATAU HARUS
9 1 2 2 1 benar dan peralatan kerja
Plafond plafond DIHENTIKAN ,
yang baik, Pemeriksaan
- Terkena palu PEKERJA
Kesehatan (sebelum kerja,
- Terkena paku TERLUKA
Selama kerja, sesudah kerja
- Terluka akibat , Instruksi Kerja Dari
operasional peralatan penanggungjawab
Menggunakan peralatan
kerja dan APD yang benar,
- Menghirup bahan
menggunakan penyokong
dasar cat PEKERJAAN
yang baik, Menggunakan
- Terjatuh dari TERHAMBAT
metode / cara kerja yang
Pekerjaan ketinggian ATAU HARUS
10 1 2 2 1 benar dan peralatan kerja
Pengecatan - Terpeleset DIHENTIKAN ,
yang baik, Pemeriksaan
- Tertimpa material PEKERJA
Kesehatan (sebelum kerja,
yang jatuh TERLUKA
Selama kerja, sesudah kerja
- Terkena percikan cat , Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
- Menghirup lem pipa Menggunakan peralatan
- Terperosok/terpeleset kerja dan APD yang benar,
saat pekerjaan galian menggunakan penyokong
PEKERJAAN
septictank yang baik, Menggunakan
Pekerjaan TERHAMBAT
- Tertimpa metode / cara kerja yang
Sanitasi, ATAU HARUS
11 peralatan/material 1 2 2 1 benar dan peralatan kerja
Sanitair dan DIHENTIKAN ,
- Terjatuh akibat yang baik, Pemeriksaan
Air Bersih PEKERJA
tersandung Kesehatan (sebelum kerja,
TERLUKA
peralatan/material Selama kerja, sesudah kerja
- Terkena mesin , Instruksi Kerja Dari
pemotong pipa penanggungjawab
Menggunakan peralatan
kerja dan APD yang benar,
- Adanya bahaya kejut menggunakan penyokong
PEKERJAAN
- Sambungan pendek yang baik, Menggunakan
TERHAMBAT
Pekerjaan arus listrik metode / cara kerja yang
ATAU HARUS
12 Instalasi - Terkena sengatan 1 2 2 1 benar dan peralatan kerja
DIHENTIKAN ,
Listrik listrik yang baik, Pemeriksaan
PEKERJA
- Terjatuh dari Kesehatan (sebelum kerja,
TERLUKA
ketinggian Selama kerja, sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan peralatan
- Tertimbun galian kerja dan APD yang benar,
tanah longsor menggunakan penyokong
PEKERJAAN
- Kecelakaan yang baik, Menggunakan
Pekerjaan TERHAMBAT
operasional metode / cara kerja yang
Talud dan ATAU HARUS
13 pemotongan pipa besi 1 2 2 1 benar dan peralatan kerja
Saluran DIHENTIKAN ,
- Terkena yang baik, Pemeriksaan
Irigasi PEKERJA
peralatan/material Kesehatan (sebelum kerja,
TERLUKA
- Terkena sengatan Selama kerja, sesudah kerja
listrik , Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3
Nama Perusahaan : CV. MaRDI PUTRA KARYA
Menggunakan
peralatan kerja dan
APD yang benar,
menggunakan
rambu rambu,
penyokong yang baik,
Apabila SDM yang
Menggunakan Tidak ada harus sudah
ada yang memadai, pimpinan
metode / cara kerja pekerja lengkap 100%
terluka instruksi kerja teknis,
1 Pekerjaan Persiapan yang benar dan yang sebelum sesuai checklist
dapat yang baik, penanggungjaw
peralatan kerja yang terluka mulai standart
segera tersedianya ab k3
baik, Pemeriksaan parah bekerja
ditangani APD, kondisi
Kesehatan (sebelum
alat yang baik
kerja, Selama kerja,
sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan
peralatan kerja dan
APD yang benar,
menggunakan
rambu rambu,
penyokong yang baik,
Apabila SDM yang
Menggunakan Tidak ada harus sudah
ada yang memadai, pimpinan
metode / cara kerja pekerja lengkap 100%
Pekerjaan Tanah dan terluka instruksi kerja teknis,
2 yang benar dan yang sebelum sesuai checklist
Pasir dapat yang baik, penanggungjaw
peralatan kerja yang terluka mulai standart
segera tersedianya ab k3
baik, Pemeriksaan parah bekerja
ditangani APD, kondisi
Kesehatan (sebelum
alat yang baik
kerja, Selama kerja,
sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan
peralatan kerja dan
APD yang benar,
menggunakan
rambu rambu,
penyokong yang baik,
Apabila SDM yang
Menggunakan Tidak ada harus sudah
ada yang memadai, pimpinan
metode / cara kerja pekerja lengkap 100%
terluka instruksi kerja teknis,
3 Pekerjaan Pondasi yang benar dan yang sebelum sesuai checklist
dapat yang baik, penanggungjaw
peralatan kerja yang terluka mulai standart
segera tersedianya ab k3
baik, Pemeriksaan parah bekerja
ditangani APD, kondisi
Kesehatan (sebelum
alat yang baik
kerja, Selama kerja,
sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan
peralatan kerja dan
APD yang benar,
menggunakan
rambu rambu,
penyokong yang baik,
Apabila SDM yang
Menggunakan Tidak ada harus sudah
Pekerjaan Beton ada yang memadai, pimpinan
metode / cara kerja pekerja lengkap 100%
(termasuk perancah, terluka instruksi kerja teknis,
4 yang benar dan yang sebelum sesuai checklist
bekisting, dapat yang baik, penanggungjaw
peralatan kerja yang terluka mulai standart
pembesian) segera tersedianya ab k3
baik, Pemeriksaan parah bekerja
ditangani APD, kondisi
Kesehatan (sebelum
alat yang baik
kerja, Selama kerja,
sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan
peralatan kerja dan
APD yang benar,
menggunakan
rambu rambu,
penyokong yang baik,
Apabila SDM yang
Menggunakan Tidak ada harus sudah
ada yang memadai, pimpinan
metode / cara kerja pekerja lengkap 100%
terluka instruksi kerja teknis,
5 Pekerjaan Pasangan yang benar dan yang sebelum sesuai checklist
dapat yang baik, penanggungjaw
peralatan kerja yang terluka mulai standart
segera tersedianya ab k3
baik, Pemeriksaan parah bekerja
ditangani APD, kondisi
Kesehatan (sebelum
alat yang baik
kerja, Selama kerja,
sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan
peralatan kerja dan
APD yang benar,
menggunakan
rambu rambu,
penyokong yang baik,
Apabila SDM yang
Menggunakan Tidak ada harus sudah
ada yang memadai, pimpinan
metode / cara kerja pekerja lengkap 100%
Pekerjaan Rangka terluka instruksi kerja teknis,
6 yang benar dan yang sebelum sesuai checklist
dan Penutup Atap dapat yang baik, penanggungjaw
peralatan kerja yang terluka mulai standart
segera tersedianya ab k3
baik, Pemeriksaan parah bekerja
ditangani APD, kondisi
Kesehatan (sebelum
alat yang baik
kerja, Selama kerja,
sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan
peralatan kerja dan
APD yang benar,
menggunakan
rambu rambu,
penyokong yang baik,
Apabila SDM yang
Menggunakan Tidak ada harus sudah
ada yang memadai, pimpinan
metode / cara kerja pekerja lengkap 100%
terluka instruksi kerja teknis,
7 Pekerjaan Lantai yang benar dan yang sebelum sesuai checklist
dapat yang baik, penanggungjaw
peralatan kerja yang terluka mulai standart
segera tersedianya ab k3
baik, Pemeriksaan parah bekerja
ditangani APD, kondisi
Kesehatan (sebelum
alat yang baik
kerja, Selama kerja,
sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan
peralatan kerja dan
APD yang benar,
menggunakan
rambu rambu,
penyokong yang baik,
Apabila SDM yang
Menggunakan Tidak ada harus sudah
ada yang memadai, pimpinan
metode / cara kerja pekerja lengkap 100%
Pekerjaan Kusen terluka instruksi kerja teknis,
8 yang benar dan yang sebelum sesuai checklist
Alumunium dapat yang baik, penanggungjaw
peralatan kerja yang terluka mulai standart
segera tersedianya ab k3
baik, Pemeriksaan parah bekerja
ditangani APD, kondisi
Kesehatan (sebelum
alat yang baik
kerja, Selama kerja,
sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan
peralatan kerja dan
APD yang benar,
menggunakan
rambu rambu,
penyokong yang baik,
Apabila SDM yang
Menggunakan Tidak ada harus sudah
ada yang memadai, pimpinan
metode / cara kerja pekerja lengkap 100%
terluka instruksi kerja teknis,
9 Pekerjaan Plafond yang benar dan yang sebelum sesuai checklist
dapat yang baik, penanggungjaw
peralatan kerja yang terluka mulai standart
segera tersedianya ab k3
baik, Pemeriksaan parah bekerja
ditangani APD, kondisi
Kesehatan (sebelum
alat yang baik
kerja, Selama kerja,
sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan
peralatan kerja dan
APD yang benar,
menggunakan
rambu rambu,
penyokong yang baik,
Apabila SDM yang
Menggunakan Tidak ada harus sudah
ada yang memadai, pimpinan
metode / cara kerja pekerja lengkap 100%
Pekerjaan terluka instruksi kerja teknis,
10 yang benar dan yang sebelum sesuai checklist
Pengecatan dapat yang baik, penanggungjaw
peralatan kerja yang terluka mulai standart
segera tersedianya ab k3
baik, Pemeriksaan parah bekerja
ditangani APD, kondisi
Kesehatan (sebelum
alat yang baik
kerja, Selama kerja,
sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan
peralatan kerja dan
APD yang benar,
menggunakan
rambu rambu,
penyokong yang baik,
Apabila SDM yang
Menggunakan Tidak ada harus sudah
ada yang memadai, pimpinan
Pekerjaan Sanitasi, metode / cara kerja pekerja lengkap 100%
terluka instruksi kerja teknis,
11 Sanitair dan Air yang benar dan yang sebelum sesuai checklist
dapat yang baik, penanggungjaw
Bersih peralatan kerja yang terluka mulai standart
segera tersedianya ab k3
baik, Pemeriksaan parah bekerja
ditangani APD, kondisi
Kesehatan (sebelum
alat yang baik
kerja, Selama kerja,
sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan
peralatan kerja dan
APD yang benar,
menggunakan
rambu rambu,
penyokong yang baik,
Apabila SDM yang
Menggunakan Tidak ada harus sudah
ada yang memadai, pimpinan
metode / cara kerja pekerja lengkap 100%
Pekerjaan Instalasi terluka instruksi kerja teknis,
12 yang benar dan yang sebelum sesuai checklist
Listrik dapat yang baik, penanggungjaw
peralatan kerja yang terluka mulai standart
segera tersedianya ab k3
baik, Pemeriksaan parah bekerja
ditangani APD, kondisi
Kesehatan (sebelum
alat yang baik
kerja, Selama kerja,
sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
Menggunakan
peralatan kerja dan
APD yang benar,
menggunakan
rambu rambu,
penyokong yang baik,
Apabila SDM yang
Menggunakan Tidak ada harus sudah
ada yang memadai, pimpinan
metode / cara kerja pekerja lengkap 100%
Pekerjaan Talud dan terluka instruksi kerja teknis,
13 yang benar dan yang sebelum sesuai checklist
Saluran Irigasi dapat yang baik, penanggungjaw
peralatan kerja yang terluka mulai standart
segera tersedianya ab k3
baik, Pemeriksaan parah bekerja
ditangani APD, kondisi
Kesehatan (sebelum
alat yang baik
kerja, Selama kerja,
sesudah kerja
, Instruksi Kerja Dari
penanggungjawab
XV. IDENTIFIKASI KECELAKAAN DAN PENGENDALI RISIKO BAHAYA lainnya
No. Jenis Pekerjaan Identifikasi Kecelakaan Identifikasi Penyebab Pencegahan
2 Pekerjaan Besi / Kayu a. Terpukul - Tidak ada / Tidak Mau Menggunakan Alat - Instruksi Kerja
b. Kejatuhan Benda Pengaman - Pemakaian Perlatan Safety ; sepatu,
c. Terkena Percikan - Kurangnya Pengetahuan & Ketrampilan helm. Masker, kacamata
3 Pekerjaan Beton a. Terjatuh - Masa Bodoh terhadap Bahaya - Penempatan Rambu-rambu
b. Terpukul - Kurang / Tidak Mengenal Sumber-sumber Bahaya - Pemakaian Perlatan Safety ; sepatu,
c. Tergelincir - Tidak mematuhi Aturan, Metode Kerja & Instruksi helm. Masker, kacamata
d. Kejatuhan Benda Kerja - Instruksi Kerja
e. Terkena Batu
4 Pekerjaan Las a. Terkena Percikan - Kesalahan metode pengelasan - Instruksi Kerja
- Pemakaian Perlatan Safety ; sepatu,
helm. Masker, kacamata
5 Pekerjaan Listrik a. Terkena Aliran Listrik - Korsleting / arus pendek - Instruksi Kerja
10 Pengecatan a. Terjatuh - Kurang memahami metoda pengecatan - Pemakaian Perlatan Safety ; sepatu,
b. Tergelincir - Tempat pijakan kurang stabil helm. Masker, kacamata
c. Terpukul -
d. Kejatuhan Benda
e. Terkena Debu
11 Bahan Bakar a. Kebakaran - Salah menempatkan / menyimpan - Instruksi Kerja
- Croboh / teledor - Pemakaian Perlatan Safety ; sepatu,
helm. Masker, kacamata
12 Perkakas a. Terjepit - Instruksi Kerja
b. Terpukul - Pemakaian Perlatan Safety ; sepatu,
c. Terbelit helm. Masker, kacamata
- Pelampung
13 Peralatan Bengkel a. Terpukul - Instruksi Kerja
b. Terkena Percikan - Pemakaian Perlatan Safety ; sepatu,
c. Terkena Aliran Listrik helm. Masker, kacamata
d. Kejatuhan Benda - Pelampung
e. Terkena Debu
f. Kebakaran
g. Terbelit
h. Kejatuhan Benda
XVI. JENIS PEKERJAAN, PENYEBAB dan PENCEGAHAN KECELAKAAN LAINNYA
4. Pekerjaan Kayu a. Gaduh - Pemakaian Peralatan Safety ; sepatu helm, masker, kacamata, sarung
b. Suhu tangan,
c. Getaran - Pemeriksaan Kesehatan
d. Debu - Terampil
5. Pekerjaan Batu a. Gaduh - Pemakaian Peralatan Safety ; sepatu helm, masker, kacamata, sarung
b. Suhu tangan,
c. Getaran - Pemeriksaan Kesehatan Instruksi Kerja
d. Debu - Terampil
6. Pekerjaan Las a. Gaduh - Pemakaian Peralatan Safety ; sepatu helm, masker, kacamata, sarung
b. Tekanan Udara tangan,
c. Sinar / Radiasi - Pemeriksaan Kesehatan Instruksi Kerja
d. Percikan - Terampil
7. Pekerjaan Penggunaan Bahan Peledak a. Gaduh - Pertukaran Udara
b. Tekanan Udara - Pemakaian Peralatan Safety ; sepatu helm, masker, kacamata, Penutup
c. Suhu Telinga, sarung tangan,
d. Getaran - Pemeriksaan Kesehatan (sebelum kerja, Selama kerja, sesudah kerja
e. Sinar / Radiasi - Instruksi Kerja
f. Gas / Uap - Terampil
g. Zat Kimiawi
h. Debu
8. Pekerjaan Pengecatan / Pengapuran a. Debu - Pemakaian Peralatan Safety ; sepatu helm, masker, kacamata, Penutup
Telinga, sarung tangan,
- Pemeriksaan Kesehatan (sebelum kerja, Selama kerja, sesudah kerja
- Instruksi Kerja
9. Survey a. Serangga - Pemakaian Peralatan Safety ; sepatu helm, masker, kacamata, Penutup
b. Bakteri / virus Telinga, sarung tangan,
c. Jamur - Pemeriksaan Kesehatan (sebelum kerja, Selama kerja, sesudah kerja
d. Getah - Instruksi Kerja
e. Cacing
10. Laboratorium a. Gas - Pemakaian Peralatan Safety ; sepatu helm, masker, kacamata, Penutup
b. Uap Telinga, sarung tangan,
c. Zat Kimia - Pemeriksaan Kesehatan (sebelum kerja, Selama kerja, sesudah kerja
d. Debu - Instruksi Kerja
11. Pekerjaan Kantor a. Mental / Tanggung Jawab - Pemeriksaan Kesehatan (sebelum kerja, Selama kerja, sesudah kerja
b. Penyesuaian diri
NO. JENIS/TYPE IDENTIFIKASI PENGENDALIAN RISIKO K3
PEKERJAAN JENIS BAHAYA & RISIKO K3
1. Mobilisasi Alat Berat - Terjadi tabrakan > Kerusakan alat berat dan korban jiwa. - Sopir yang memobilisasi alat berat harus yang memiliki keahlian dan memiliki izin
megemudi yang resmi.
- Lepasnya alat berat dari mobil angkutan/ jatuh
- Alat berat yang diangkut harus diikat dengan pengikat yang standar
- Terkena alat berat > luka berat
- Pengangkatan / Penurunan alat berat harus mengikuti prosedur yang standar
2. Pekerjaan Drainase
- Galian untuk Selokan - Terkena peralatan kerja -> luka ringan / berat - Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar, menggunakan penyokong yang
Drainase dan Saluran baik.
Air
- Memeriksa segala instalasi bawah tanah sebelum memulai pekerjaan.
- Kerusakan prasarana umum seperti pipa air, kabel listrik,
jaringan telepon bawah tanah - Selama pekerjaan sebaiknya aliran instalasi tersebut diputuskan sementara.
- Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan peralatan kerja yang baik.
- Pasangan Batu dengan - Terkena runtuhan material > luka ringan / berat
Mortar
3. Pekerjaan Tanah
- Galian Biasa - Terkena peralatan kerja > luka ringan / berat - Menggunakan peralatan kerja yang benar.
- Pekerja / orang jatuh kedalam galian > Luka - Memasang pagar pengaman.
- Memasang rambu-rambu
- Penyiapan Badan Jalan
- Menempatkan pemandu lapangan
4. Pekerjaan Struktur
- Pasangan Batu - Terkena runtuhan material > luka ringan / berat - Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan peralatan kerja yang baik.
- Sediakan papan lantai untuk mencegah jatuhnya material yang tidak perlu.
BURHANUDIN
PENANGGUNGJAWAB K3
EMERGENCY/
KEBAKARAN
KEDARURATAN P3K
Abstraksi
Alat pelindung diri (APD) adalah suatu kewajiban dimana biasanya para pekerja atau buruh
bangunan yang bekerja disebuah proyek atau pembangunan sebuah gedung, diwajibkan
menggunakannya. Alat-alat demikian harus memenuhi persyaratan tidak mengganggu kerja
dan memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya. Alat Pelindung Diri yang
disediakan oleh pengusaha dan dipakai oleh tenaga kerja harus memenuhi syarat pembuatan,
pengujian dan sertifikat. Tenaga kerja berhak menolak untuk memakainya jika APD yang
disediakan jika tidak memenuhi syarat. Alat Pelindung diri berperan penting terhadap
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta mencegah berguna untuk mencegah pekerja dari
kecelakaan seperti: Tertimpa benda keras dan berat, tertusuk atau terpotong benda tajam,
terjatuh dari tempat tinggi, terbakar atau terkena aliran listrik, terkena zat kimia berbahaya pada
kulit atau melalui pernafasan, pendengaran menjadi rusak karena suara kebisingan,
penglihatan menjadi rusak diakibatkan intensitas cahaya yang tinggi, terkena radiasi dan
gangguan lainnya.Macam alat pelindung diri antara lain adalah: Masker alat pelindung hidung,
topi pengaman, sarung tangan, sepatu pengaman sebagai alat pelindung kaki, pakaian kerja,
tali pengaman untuk melindungi pekerja dari kemungkinan jatuh.
A. Pendahuluan.
Dalam setiap kegiatan melakukan pekerjaan seseorang yang terlibat dengan
pekerjaan yang dimaksud tidak akan lepas dengan kemungkinan kecelakaan ataupun
pengaruh yang berdampak pada kesehatan itu sendiri. Keselamatan dan kecelakaan
kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan yang tak diharapkan yang dapat
menyebabkan kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai
yang yang paling berat.
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban
kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh
produktifitas kerja yang optimal.
Hazard adalah suatu potensi bahwa dari suatu urutan kejadian akan timbul suatu
kerusakan atau dampak yang akan merugikan. Ruang lingkup upaya kesehatan kerja
meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan
kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal cara maupun metode kerja dan kondisi
yang bertujuan untuk :
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja disemua
lapangan kerja.
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pekerja yang diakibatkan oleh keadaan
atau kondisi lingkungan pekerjaannya.
3. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari kemungkinan dari
bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
4. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungkan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.
1). MASKER
Masker digunakan untuk pada tempat-tempat kerja tertentu dan seringkali udaranya
kotor yang diakibatkan oleh bermacam-macam hal antara lain :
a. Debu-debu kasar dari penggerinderaan atau pekerjaan sejenis
b. Racun dan debu halus yang dihasilkan dari pengecatan atau asap
c. Uap sejenis beracun atau gas beracun dari pabrik kimia
d. Gas beracun seperti CO2 yang menurunkan konsentrasi oksigen diudara.
Kebanyakan tenaga kerja merasa enggan memakai kaca mata karena ketidak
nyamanan sehingga dengan alasan tersebut merasa mengurangi kenyamanan dalam
bekerja. Sekalipun kaca mata pelindung yang memenuhi persyaratan demikian
banyaknya. Upaya untuk pembinaan kedisiplinan pada pekerja, atau melalui
pendidikan dan keteladanan, agar tenaga kerja memakainya. Tenaga kerja yang
berpandangan bahwa resiko kecelakaan terhadap mata adalah besar akan
memakainya dengan kemauan dan kesadarannya sendiri. Sebaliknya tenaga kerja
yang merasa bahwa bahaya itu kecil, maka mereka tidak begitu mengindahkannya dan
tidak akan mau memakainya. Kesulitan akan pemakaian kacamata ini dapat diatasi
dengan berbagai cara. Pada beberapa perusahaan, tempat kerja dengan bahaya
pekerjaan mata hanya boleh di masuki jika kaca mata pelindung di kenakan.
Sebagaimana fungsi sebagai tempat kerja tersebut, maka suatu keharusan setiap
tenaga kerja akan selalu memakai kaca mata pelindung selama jam kerja, dan bagi
barang siapa tidak memakai kaca mata pelindung akan merasa kalah bersaing bila
dibandingkan tenaga kerja yang memakai kaca mata.
E. Kesimpulan
- Alat pelindung diri (APD) adalah suatu kewajiban dimana biasanya para pekerja atau
buruh bangunan yang bekerja disebuah proyek atau pembangunan sebuah gedung,
diwajibkan menggunakannya.
- Alat-alat demikian harus memenuhi persyaratan tidak mengganggu kerja dan
memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya.
- Alat Pelindung Diri yang disediakan oleh pengusaha dan dipakai oleh tenaga kerja
harus memenuhi syarat pembuatan, pengujian dan sertifikat. Tenaga kerja berhak
menolak untuk memakainya jika APD yang disediakan jika tidak memenuhi syarat.
- Alat Pelindung diri berperan penting terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta
mencegah berguna untuk mencegah pekerja dari kecelakaan seperti: Tertimpa benda
keras dan berat, tertusuk atau terpotong benda tajam, terjatuh dari tempat tinggi,
terbakar atau terkena aliran listrik, terkena zat kimia berbahaya pada kulit atau melalui
pernafasan, pendengaran menjadi rusak karena suara kebisingan, penglihatan menjadi
rusak diakibatkan intensitas cahaya yang tinggi, terkena radiasi dan gangguan lainnya.
- Macam alat pelindung diri antara lain adalah: Masker alat pelindung hidung, Topi
pengaman, sarung tangan, sepatu pengaman sebagai alat pelindung kaki, pakaian
kerja, tali pengaman untuk melindungi pekerja dari kemungkinan jatuh.
METODE KENDALA SOLUSI
DAN TINDAK LANJUT APABILA
TERJADI KOMPLAIN
Penyedia :
Kendala yang sering dihadapi proyek gedung lebih banyak ke masalah non teknis dan
teknis. Berbeda dengan proyek jalan yang lebih banyak menghadapi masalah sosial.
Namun tidak dipungkiri jika lokasi proyek gedung berada ditengah kota padat
Permasalahan di proyek memang sudah biasa terjadi. Oleh karena itu kontraktor harus
terselesaikan.
Pada artikel ini akan diambil contoh proyek yang berada di tengah perkotaan dengan
padat penduduk di sekitarnya. Ada beberapa faktor penghambat yang menjadi kendala
di proyek antara lain masalah teknis, non teknis, dan sosial. Berikut penjelasan satu
persatu.
1. Masalah Teknis
Masalah teknis ini sangat berpengaruh terhadap performa bangunan atau kualitas dari
bangunan setelah jadi. di sini peran engineer sangat berpengaruh terutama untuk
menyelesaikan masalah-masalah teknis seperti ini. Beberapa kendala teknis yang ada
sehingga pekerja tidak mengutamakan kualitas dalam bekerja. Hal ini biasa
2. Banyak desain gambar yang tidak sinkron antara gambar arsitektur, gambar
struktur, dan gambar MEP. Oleh karena itu pekerjaan pertama seorang drafter
saat awal proyek adalah superimpose gambar. Hal ini untuk meminimalisir
beberapa proyek gedung yang gambar perencanaan tidak bisa dijadikan acuan
4. Pemutusan merk dan spesifikasi material yang lambat oleh owner. Sehingga
pekerjaan harus ditunda dulu. Oleh karena itu, kontraktor harus bisa mengclaim
terhadap lokasi gudang. Apabila terpaksa lahan gudang tidak ada maka
pelaksanaan proyek bisa dibagi dengan sistem 2 zona. Zona 1 dikerjakan dan
Zona 2 sementara untuk gudang material struktur seperti besi dan kayu.
perbaikan beton.
2. Masalah Non-Teknis
lapangan sehingga semua masalah harus bisa diminimalisir termasuk masalah non
teknis. Permasalahan non teknis ini berbeda dengan masalah teknis. Beberapa
1. Komplain warga sekitar akibat adanya pengeboran sumur dalam. Banyak sekali
pengetahuan warga yang salah kaprah yaitu masih menganggap sumur dalam
kedalaman lebih dari 70 m sehingga sudah jelas sumber air yang diambil
2. Adanya pungutan liar yang dilakukan oleh oknum pejabat dan preman setiap kali
3. Terjadi delay armada ready mix yang mengakibatkan pengecoran lebih lama.
4. Ada beberapa operator concrete pump yang meminta pungutan liar diluar biaya
5. Apabila di proyek perkotaan harus selalu mengurus surat ijin kendaraan berat
tertentu.
3. Masalah Sosial
Kendala-kendala lainnya yang sering terjadi di proyek gedung adalah masalah sosial
pun berbeda dengan masalah teknis. Penanganan masalah sosial lebih menggunakan
cara pendekatan ke warga. Pada dasarnya warga tidak bisa dilawan dengan kekerasan
sehingga kontraktor harus lebih banyak mengalah. Berikut masalah sosial yang sering
terjadi
1. Genteng tetangga pecah akibat kejatuhan material. Walaupun keliling proyek
sudah diberi jaring pengaman kadang masih ada material yang lolos.
lantai atas.
3. Komplain warga akibat terlalu berisik pemotongan keramik saat malam hari
4. Komplain warga akibat sampah dari atas gedung. Walaupun di dalam proyek
sudah diberi tempat sampah dan mck, masih ada tukang yang sembarangan
5. Komplain warga akibat rumahnya tidak terkena cahaya matahari akibat tertutup
oleh gedung
6. dan sebagainya.
Kendala-kendala di atas masih wajar dialami di proyek karena masih bisa ditangani.
Pada prinsipnya dalam menghadapi keluhan warga, harus diakomodir dengan baik
Tahap Pasca Construction merupakan tahap akhir sebelum proyek diserahkan kepada
Pemilik Proyek / Pengguna Jasa. Pada tahap ini dilakukan pembersihan area dari sisa-
sisa pekerjaan proyek, sehingga area proyek bersih dari sisa-sisa bahan / material
Setelah masa pelaksanaan pekerjaan selesai dan telah diserahterimakan, kami akan
tetap memelihara hasil pekerjaan tersebut, sehingga pada akhir masa pemeliharaan
tetap baik.
pembersihan ruangan atau hal – hal lain yang diakibatkan oleh kesalahan atau
2. Pelayanan (service) apabila ada keluhan atau compalin dari pengguna maka
dalam waktu 3 x 24 jam kami akan datang ke lokasi (response time 72 jam)
4. Rapat secara berkala setiap 2 bulan sekali untuk membahas keluhan – keluhan
yang timbul
1. UMUM
Menyadari kegiatan pembangunan ini diperkirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan hidup, dan mengacu pada ketentuan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 17 Tahun 2001
tentang Jenis Usaha dan / atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL), maka kegiatan tersebut perlu dilengkapi dengan studi AMDAL (Studi Andal,
RKL dan RPL).
Dari semua solusi penanganan yang akan diaplikasikan, perlu dikaji dari segala aspek, termasuk aspek
lingkungan yang akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup baik dampak positif
maupun negatif yang terjadi pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi maupun tahap pasca konstruksi.
3. PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Komponen Air
- Kualitas Air
Parameter yang akan dianalisa dalam pendugaan dampak terhadap kualitas air sungai diantaranya
adalah kandungan sedimen dalam perairan. Kandungan sedimen di amati melalui pengambilan
contoh air pada sungai yang selanjutnya ditetapkan berdasarkan metode Laboratorium. Metode
analisis kualitas air disesuaikan dengan metode yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Kep/MenLH/10/1995.
Kegiatan konstruksi fisik
Kontraktor melakukan pengaturan pelaksanaan pekerjaan dengan baik
Dengan frekwensi pelaksanaan sebanyak dua kali selama kegiatan konstruksi berlangsung.
Lokasi pemantauan disekitar lokasi pemukiman sebanyak 3 titik.
Kebisingan
Parameter yang dipantau adalah tingkat kebisingan dengan menggunakan sound level meter. Data
yang ada dianalisis dan dibandingkan dengan baku mutu. Periode pengelolaan sejak tahap
konstruksi sampai dengan selesai konstruksi. Dengan metode pengelolaan lingkungan
a. Kegiatan mobilisasi alat dan bahan
Pemilihan jalur yang tidak padat penduduknya
Melakukan penyiraman secara periodic pada lokasi yang dekat dengan pemukiman
Mengatur kecepatan kendaraan angkut tidak lebih dari 30 km/jam
Dengan frekwensi pelaksanaan sebanyak dua kali pada sebelum kegiatan kontruksi dan selama
kegiatan konstruksi berlangsung. Lokasi pemantauan di sekitar lokasi pemukiman sebanyak 3 titik.
Dengan frekwensi pelaksanaan sebanyak dua kali selama kegiatan konstruksi berlangsung. Lokasi
pemantauan disekitar lokasi quarry dan borrow area sebanyak 3 titik.
b. Komponen Biologi
- Fauna & Flora Air / Darat
Parameter yang dipantau adalah perubahan komposisi dan keberadaan fauna & flora air/darat
dengan cara pengamatan dan pencatatan di lapangan. Data yang ada dianalisis secara deskritif.
Periode pengelolaan sejak tahap konstruksi sampai dengan selesai konstruksi. Dengan metode
pengelolaan lingkungan :
a. Penanaman berbagai jenis tanaman
b. Pemberian pupuk dan penyiraman secara teratur
c. Memelihara dan mengganti tanaman yang mati
d. Jenis tanaman : Tanjung, akasia, Jatimas, Palem, dll.
Dengan frekwensi pelaksanaan sebanyak dua kali selama kegiatan konstruksi berlangsung. Lokasi
pemantauan disekitar lokasi quarry dan borrow area.
- Kerusakan Jalan
Parameter yang dipantau adalah jenis alat berat yang digunakan, kondisi prasarana jalan, frekuensi
pengangkutan, tingkat kerusakan jalan dan jembatan, pelaksanaan perbaikan jalan. Di analisa
dengan pengamatan lapangan, Data yang ada dianalisa secara deskritif kualitatif. Periode
pengelolaan sejak tahap konstruksi sampai dengan selesai konstruksi. Dengan metode pengelolaan
lingkungan :
1 PERSIAPAN K3
2 PERSONIL K3
3 FASILITAS SARANA KESEHATAN
4 RAMBU RAMBU
Schedule K3
Jadwal Pelaksanaan K3 ini dimulai awal proyek sampai berakhirnya proyek/serah terima proyek. Mengikuti
jadwal kegiatan pekerjaan fisik
SOLEKAH
DIREKTUR