Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1. Keadaan Umum Perusahaan


2.1.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan
PT. Usaha Baratama Jesindo yang dulunya bernama CV. Usaha
Baratama Jaya, berawal dari pertambangan di daerah Desa Asam asam,
Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut.Tepatnya di daerah Batu Kapit pada
tahun 2005, pada tahun 2006 baru dilakukan kegiatan penambangan. Pemilik KP
yaitu CV. Cahaya Abadi dan sub kontraktornya PT. Roda Manunggal Nusantara,
dan dalam proses penambangannya dilakukan oleh CV. Usaha Baratama Jaya.
Pada tanggal 06 Agustus 2007 dibuatlah Akte Pendirian CV. Usaha
Baratama Jaya dengan menggunakan nama baru yaitu PT. Usaha Baratama
Jesindo dan melakukan usaha penambangan sendiri pada tanggal 24 September
2009.
PT. Usaha Baratama Jesindo merupakan salahsatu perusahaan yang
bergerak dibidang pertambangan batubara, dengan memegang izin usaha
pertambangan (IUP) eksplorasi sesuai Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor :
545/120/KP/D.PE tanggal 14 Nopember 2008 dengan luas wilayah 389,1 Ha dan
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Produksi dengan Surat Keputusan Bupati Tanah
Bumbu Nomor : 545/021/IUP-OP/D.PE/2009 dengan kode wilayah: TB 08
NOPPR 102. Secara administratif IUP terletak didesa Sekapuk, Kecamatan
Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Dimulai dengan pembersihan lahan untuk pembuatan “basecamp” dan
kantor yang berlokasi di Desa Al-Kautsar, Km 177, Kecamatan Satui, Kabupaten
Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Memulai proses penambangannya pada
tanggal 28 Desember 2009 untuk produksi overburden (OB) dan mulai proses
produksi batubara bulan Februari 2010 hingga sekarang.
Selain IUP yang terletak di desa Sekapuk PT. Usaha Baratama Jesindo
juga sedang melakukan eksplorasi di IUP baru yang terletak di desa Bunati,
Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan
yang memiliki luas 228,25 Ha. Struktur organisasi PT. Usaha Baratama Jesindo
dikepalai oleh Direktur Utama dan Direktur Operasional yang membawahi
beberapa department seperti HRD & GA, engineering, production, mechanic,

II-1
port& shipment dan finance. Adapun Struktur Organisasi pada PT. Usaha
Baratama Jesindo, Gambar 2.1.

Sumber :HRD Departement. PT. Usaha Baratama Jesindo, 2017

Gambar 2.1.
Struktur Organisasi PT. Usaha Baratama Jesindo

2.1.2. Lokasi dan Kesampaian Daerah


Lokas wilayah IUP yang akan dikerjakan PT. Usaha Baratama Jesindo
secara administratif termasuk dalam Desa Bunati, Kecamatan Angsana,
Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Wilayah IUP yang akan di
tambang PT. Usaha Baratama Jesindo terletak pada koordinat (Tabel 2.1.)
Untuk mencapai lokasi daerah penyelidikan dapat ditempuh dengan
sarana transportasi darat dari Banjarbaru – Desa Bunati ( lokasi lenelitian). Rute
ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat maupun roda dua dengan
kondisi jalan yang beraspal dan tanah terkompaksi, berjarak ±195 km dari
Banjarbaru dapat ditempuh dengan waktu perjalanan ±4 jam. Rute yang
ditempuh untuk mencapai lokasi penelitian adalah Banjarbaru - Cempaka – Bati-
bati – Pelaihari – Jorong - Asam-Asam – Kintap - Sungai Cuka – Satui –
Angsana – Desa Bunati – lokasi penelitian, rute dapat dilihat pada Gambar 2.2.

II-2
Tabel 2.1.
Koordinat IUP PT. Usaha Baratama Jesindo

Nomor Titik Northing Easting

1 9585424 342873
2 9585424 344408
3 9583938 342873
4 9583938 344408

2.2. Iklim dan Cuaca


Lokasi PT. Usaha Baratama Jesindo berada di Provinsi Kalimantan
Selatan. Daerah penelitian dan sekitarnya termasuk daerah khatulistiwa yang
dipengaruhi iklim tropis basah dengan ciri khas yaitu curah hujan yang cukup
tinggi. Daerah ini memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau
namun tidak terdapat pergantian musim yang tegas antara musim hujan dan
musim kemarau. Data curah hujan bulanan, tahun 2011 – 2015.
Tabel 2.2.
Data Curah Hujan Daerah Penelitian
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2011 182.1 120.6 173.3 200.1 194.7 68.3 213.3 106.1 110.9 111.3 284.3 223.2
2012 243.6 146.5 183.8 377.8 320 271.5 843.4 140.7 110.4 218.3 250.2 366.9
2013 219.7 276.2 378.5 406.4 248.4 261.7 413.1 510.1 441.1 34.7 176.8 269.5
2014 177.4 214.4 343.7 204.1 228.5 359.4 101.9 411.5 0.2 85.6 201.3 258.4
2015 79.4 271.3 106.5 146.9 121.3 82.6 0 0 0 0 57.1 59.5
Sumber : BMKG Banjarbaru Desember, 2015
* curah hujan dalam satuan millimeter

2.3. Keadaan Flora dan Fauna


Jenis flora yang tumbuh di lokasi PT. Usaha Baratama Jesindo sebagian
kecil terdiri dari semak belukar, dan sawit. Adapun jenis fauna yang terdapat di
lokasi perusahaan diantaranya babi hutan, ular, biawak dan berbagai jenis
binatang melata serta berbagai jenis burung.

2.3.1. Sosial, Ekonomi, Budaya dan Penduduk

Daerah penyelidikan termasuk di dalam Kecamatan Angsana, Kabupaten


Tanah Bumbu. Kecamatan Angsana memiliki luas wilayah 151,54 Km2.
Penduduk yang bermukim di kecamtan Angsana berjumlah 19.613 jiwa, dengan
jumlah laki – laki 10.464 jiwa dan perempuan 9.145 jiwa. Mayoritas penduduk
yang bermukim di sekitar daerah adalah dari suku Banjar, Jawa dan Bugis
Mayoritas agama yang dianut adalah Islam dan sebagian kecil lainnya adalah
beragama lainnya..Pada umumnya mata pencaharian penduduk adalah pada

II-3
sektor pertanian, perkebunan, peternakan, pengusahaan hutan, karyawan
industri pertambangan, pedagang dan pegawai pemerintahan.
Kecamatan Angsana memiliki sarana pada sektor pendidikan antaralain
10 Sekolah Dasar Negri, 1 Sekolah dasar Swasta, 3 Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Negri, 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta, 1 Sekolah
Menengan Kejuruan Swasta dan 1 Sekolah Menengan Atas Negri. Sedangkan
untuk sarana kesehatan kecamatan angsana memiliki 1 PUSKESMAS, 10
POSYANDU dan 1 POLIDES.
2.4. Keadaan Geologi
Di Kalimantan Selatan terdapat dua cekungan yaitu cekungan barito dan
cekungan asem-asem. Daerah IUP PT. Usaha Barata Jesindo terletak pada
cekungan asem-asem.

2.4.1. Morfologi Darah Penelitian


Morfologi lokasi penelitian dan sekitarnya umumnya adalah dataran
(plain). Lokasi penelitian memiliki kemiringan lereng 3-10%, serta berada pada
ketinggian 5-10 meter di atas permukaan laut (mdpal). Daerah penelitian adalah
perkebunan sawit dan terdiri dari material jenis claystone, sandyclay, sandstone,
dan siltstone.

2.4.2. Stratigrafi Regional


Cekungan asem-asem dan cekungan barito secara umum memiliki ciri-ciri
susunan stratigrafi dari tua ke muda yang relativ sama. Urutan stratigrafi dari tua
ke muda pada daerah penelitian adalah sebagai berikut:
a) Formasi Warukin terdiri atas perselingan batupasir kuarsa, batulempung,
serpih, dan batugamping. Pada batupasir dan batulempung karbonatan sering
dijumpai konkresi besi. Lapisan batubara tebal 2 sampai lebih 10 meter,
hitam-abuabu, getas, kurang padu terdapat pada Formasi Warukin. Tebal
batuan Formasi Warukin antara 250 meter dan 750 meter.
b) Formasi Dahor terbentuk dengan diawali gerakan tektonik yang menyebabkan
batuan tua Pra-Tersier dan Tersier terangkat membentuk tinggian Meratus.
Sejalan dengan pelipatan dan pensesaran batuan tua tersebut kemudian
diikuti pengendapan batuan Formasi Dahor. Formasi Dahor diperkiran
berumur Plio- Plistosen diendapkan dalam lingkungan paralis. Batuan Formasi
Dahor terdiri atas batupasir kuarsa yang lunak, konglomerat, batulempung,
dan sisipan lignit, kaolin dan limonit;
c) Alluvial (Qa) yang terdiri dari kerikil, pasir, lanau, lempung dan lumpur.

II-4
Gambar 2.2.
Peta Lokasi Kesampaian Daerah PT. Usaha Baratama Jesindo

II-5
Gambar 2.3
Peta Geologi PT. Usaha Baratama Jesindo

II-6

Anda mungkin juga menyukai