Anda di halaman 1dari 25

PENYEDERHANAAN BIROKRASI

PEMERINTAHAN DAERAH 1
• SDM yang pekerja keras, dinamis,
1. PEMBANGUNAN terampil, dan menguasai IPTEK.

5
SDM
PRIORITAS KERJA • Mengundang talenta global

TAHUN KEDEPAN 2. PEMBANGUNAN




Penghubung produksi dan distribusi.
Mempermudah akses wisata.
INFRASTRUKTUR • Mendongkrak lapangan kerja.
• Nilai tambah perekonomian.

• Kendala regulasi disederhanakan,


3. SIMPLIKASI dipotong, dan dipangkas
REGULASI
• Omnibus law

• Penyederhanaan birokrasi menjadi 2


4. PENYEDERHANAAN (dua) level eselon
BIROKRASI • Peralihan jabatan struktural menjadi
fungsional

5. TRANSFORMASI Daya saing manufaktur dan jasa modern


EKONOMI bernilai tambah tinggi

2
3
Menjamin keberlangsungan
• pelayanan & pemberdayaan
masyarkat
• pembangunan daerah
POROS
UU NO. 23 TAHUN 2014 Pemerintahan & Politik
• Demokrasi
ttg PEMDA • penegakan hukum dan
Dalam Negeri kesatuan bangsa
MDN melakukan pembinaan dan pengawasan
umum penyelenggaraan pemda secara nasional

berlandaskan Komitmen bersama &


partisipasi masyarakat
• Penjabaran Visi, Misi, dan Program Gubernur, bupati/walikota
sesuai dgn agenda prioritas kerja Melaksanakan program
Presiden dan Wakil Presiden. secara efektif, efisien, bersih Mengelola dan memecahkan
• Penjabaran Program Operasional berwibawa dlm rangka berbagai isu strategis
KEMENDAGRI memperkokoh NKRI
• Koordinasi antar K/L secara terpadu

SASARAN PEMERINTAHAN DAERAH YG


BERSIH, EFEKTIF DAN DEMOKRATIS

4
KEMENDAGRI SEBAGAI KORBINWAS PEMDA
(BINWAS UMUM DAN BINWAS TEKNIS)

508

5
MANDAT PRESIDEN: PENYEDERHANAAN BIROKRASI
“Perlu dilakukan penyederhanaan birokrasi pada
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.”
(Pidato Presiden pada Sidang Paripurna MPR RI,
20 Oktober 2019)

Untuk peningkatan efektivitas pemerintahan


TUJUAN dan percepatan pengambilan keputusan
guna meningkatkan pelayanan publik.

Birokrasi yang lebih dinamis, agile,


dan professional guna meningkatkan
SASARAN efektivitas dan efisiendi dalam
mendukung kinerja pelayanan
pemerintah kepada publik
ASPEK PENYEDERHANAAN BIROKRASI PEMDA

STRUKTUR/KELEMBAGAAN
01 (TRANSFORMASI JABATAN STRUKTURAL KE FUNGSIONAL) “ Penyederhanaan Birokrasi
secara Substansial, Tidak
Hanya Terbatas Pada
02 KULTUR (BUDAYA KERJA) Struktur, tetapi juga aspek
kultur dan inovasi kerja “

03 INOVASI

URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH


(32 URUSAN KONKUREN + SEBAGIAN PENUGASAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT)

8
MEMBANGUN BIROKRASI YANG DINAMIS

Flexibilitas yang tinggi


• proses bisnis sederhana, organisasi yang ramping dan berbasis kinerja
(performance based organizational structure)

Kapabilitas yang baik


• kemampuan berpikir jangka panjang, dorongan berbagai inovasi dan perubahan
(contohnya melalui omnibus law), membandingkan kemajuan dan pencapaian negara
lain dan sektor swasta

Budaya yang unggul


• meritokrasi, antikorupsi, dan berorientasi pada kinerja. Perubahan budaya harus
dijadikan prioritas pembangunan 5 tahun ke depan dan dilaksanakan dengan sungguh-
sungguh

9
STATISTIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

Pria
2.087.960 Wanita Pusat
2.198.958 4.286.918
JUMLAH PNS PER 30 JUNI 2019
968.736

Struktural 460.067 JFT 2.150.870


Tenaga
Eselon I 575 Kesehatan 575
Tenaga
Eselon II 19.463 Pendidik 1.517.654
Tenaga
Eselon III 98.658 Teknis 98.658
Eselon IV 327.058 Daerah
JFU 1.675.981 3.318.182
Eselon V 14.313
Sumber : Data BKN, Juni 2019

10
STATISTIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMDA

JPTM JPTP JA JP
33 16,364 84,163 269,174
TOTAL : 369,701
Sumber: Data BKN, Juni 2020
PENYEDERHANAAN BIROKRASI PEMDA

“ Birokrasi Indonesia itu Weberian, dimana Tugas dan


Fungsi Birokrasi dibagi habis dalam struktur. Jadi, kalau
ada struktur yang dipotong, maka akan pincang.

- Menteri Dalam Negeri (Rapat TRBN, 12 Des 2019) ”

TRANSFORMASI/PENATAAN ASPEK STRUKTUR,


HANYA SALAH SATU ASPEK PENYEDERHANAAN BIROKRASI:

Struktur

Inovasi

Budaya Kerja
“Budaya Kerja dan Inovasi  Working Smart”

12
13
14
SURAT MENDAGRI
TERKAIT PENYEDERHANAAN BIROKRASI PEMDA

Menteri Dalam Negeri telah mengirimkan Surat kepada Gubernur, Bupati dan
Walikota bahwa Penyederhanaan Birokrasi dilakukan pada Bidang Perizinan,
Investasi dan Pelayanan Publik (PIPP), yaitu berdasarkan:
a. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 130/13988/SJ, tanggal 13 Desember
2019, Hal Penyederhanaan Birokrasi pada Jabatan Administrasi di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota;
b. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 130/13989/SJ, tanggal 13 Desember
2019, Hal Penyederhanaan Birokrasi pada Jabatan Administrasi di
Lingkungan Pemerintah Provinsi; dan
c. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 130/14106/SJ, tanggal 18 Desember
2019, Hal Tindaklanjut Penyederhanaan Birokrasi pada Jabatan
Administrasi di Lingkungan Pemerintah Daerah.

15
MAPPING URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

a) Setiap Urusan Pemerintahan dipilah


(clustering) item dan sub urusan apa saja
Mapping Urusan yang langsung terkait dengan PERIZINAN,
Pemerintahan Daerah DAN INVESTASI
(32 Urusan Konkuren &
Penugasan sebagian
b) Mapping Urusan Pemerintahan (pada huruf a)
urusan Absolut) PENYEDERHANAAN
sebagai basis untuk Penataan Perangkat
sebagai basis Penataan daerah (Perampingan Struktur) dan Jabatan. BIROKRASI PEMDA
Perangkat Daerah dan
Penyederhanaan Birokrasi

c) Penyesuaian regulasi & Kebijakan terkait,


antara lain: PP 18/2016

16
17
PENYEDERHANAAN BIROKRASI JANGKA PENDEK

Dinas B
Sesuai lampiran UU 23/2014 terdapat
beberapa Bidang Tugas pada KLUSTER I:
Perangkat Daerah Provinsi dan Fokus Utama Penyederhanaan Birokrasi
Perangkat Daerah Kabupaten/Kota adalah pada perizinan dan investasi, Dinas A Dinas N
terkait Perizinan dan Investasi. yaitu Dinas Penanaman Modal dan PTSP

DPMPTSP
KLUSTER II:
• Seluruh Eselon IV terkait perizinan
Penyederhanaan Birokrasi pada masing-
dan investasi berpotensi untuk
masing Dinas/Badan yang terkait
Badan Badan
disederhanakan.
• sementara Eselon IV yang tidak
perizinan dan investasi, misal: dalam N A
pemberian pertimbangan teknis,
terkait langsung perizinan dan
pemberian rekomendasi, dll.
investasi pada Tahap 1 s/d Juni 2020 Badan
tidak disederhanakan.
B

IDENTIFIKASI PENYEDERHANAAN
BIROKRASI

18
WORKSHOP PENYEDERHANAAN BIROKRASI PEMDA

Workshop Penyederhanaan Birokrasi


Pemerintah Daerah yang dilaksanakan
pada tanggal 24 Januari 2020 di Jakarta,
dihadiri oleh Kepala Biro Organisasi dari
34 Provinsi, serta Kab. dan Kota terpilih.

19
RUMUSAN HASIL WORKSHOP PENYEDERHANAAN BIROKRASI PEMDA
Penyederhanaan Birokrasi dilaksanakan secara
Penyederhanaan Birokrasi tidak diberlakukan pada Jabatan Pimpinan Tinggi 4 simultan dengan pembentukan Jabatan Fungsional

1 Pratama (Eselon II) dan Jabatan Administrator (Eselon III), hanya diberlakukan baru untuk mewadahi peralihan Pejabat Pengawas
pada Jabatan Pengawas (Eselon IV). yang ditiadakan, misal Penata Kelola Penanaman
Modal dan Penata Kelola Perizinan.
a. Pejabat Pengawas pada seluruh Bidang DPMPTSP ditiadakan, tetap
dipertahankan pada Sekretariat.
Transformasi Jabatan Pengawas ke Jabatan Fungsional
b. Pejabat Pengawas pada Dinas/Badan penerbit rekomendasi teknis
ditiadakan. 5 dilakukan dengan kebijakan afirmasi
memberikan masa transisi kepada Daerah, untuk:
serta

c. Pejabat Pengawas Seksi pada UPTD ditiadakan, sehingga UPTD terdiri dari a. Menetapkan sementara Jabatan Fungsional sesuai
kepala UPTD dan Kasubbag Tata Usaha, dan UPTD tidak lagi menggunakan dengan kebutuhan nyata masing-masing Daerah.
Tipe A dan Tipe B. b. Memberikan penghasilan setara kepada Pejabat
Fungsional yang beralih dari Pejabat Pengawas
d. Pejabat Pengawas (Seksi) pada Cabang Dinas dipertimbangkan secara
sesuai dengan penghasilan Jabatan Pengawas.
proporsional.
c. Mempermudah proses alih status dari Pejabat
Pengawas ke Pejabat Fungsional tertentu melalui
kebijakan inpassing khusus.
2
Penyederhanaan Birokrasi Pejabat Pengawas dan tahapan pelaksanaan
memperhatikan keistimewaan dan Otonomi Khusus Daerah

Penyederhanaan Birokrasi secara bertahap dilakukan sebagai berikut: 6 Kementerian Dalam Negeri akan menerbitkan Surat
Edaran sebagai panduan Penyederhanaan Birokrasi.

3 a. Tahap pertama (target jangka pendek), Penyederhanaan Birokrasi


difokuskan pada Perangkat Daerah yang membidangi Penanaman
Penyederhanaan Birokrasi dilaksanakan secara
Modal/Investasi, Perizinan dan PTSP dan Perangkat Daerah penerbit
rekomendasi/pertimbangan teknis. 7 simultan diikuti dengan peningkatan tunjangan Pejabat
Fungsional
b. Tahap kedua, Penyederhanaan Birokrasi (penghapusan Pengawas) pada
UPTD dengan klasifikasi tertentu.
c. Tahap ketiga, Penyederhanaan Birokrasi pada Cabang Dinas.
8 Penyederhanaan Birokrasi diikuti dengan perbaikan TPP

20
KRITERIA PENYEDERHANAAN BIROKRASI HASIL WORKSHOP

KRITERIA JABATAN YANG DAPAT DIALIHKAN KRITERIA JABATAN YANG TETAP

1. Tugas dan fungsi jabatan berkaitan dengan 1. Jabatan Administrator


pelayanan teknis fungsional

2. memiliki tugas dan fungsi sebagai Kepala Satuan


Kerja dengan kewenangan dan tanggung jawab
2. Tugas dan fungsi jabatan dapat dilaksanakan oleh dalam penggunaan anggaran atau pengguna
pejabat fungsional barang/jasa; atau

3. memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan


kewenangan/otoritas, legalisasi, pengesahan,
3. Jabatan yang berbasis keahlian/keterampilan
persetujuan dokumen, atau kewenangan
tertentu
kewilayahan

21
HASIL IDENTIFIKASI PENYEDERHANAAN BIROKRASI PEMDA
TAHAP PERTAMA
penyederhanaan birokrasi dilakukan untuk jabatan pengawas
pada Perangkat Daerah yang membidangi urusan Penanaman 21.954 (8,15%)
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) dan jabatan jabatan pengawas yang
pengawas pada seluruh Perangkat Daerah yang salah satu tugas dialihkan ke jabatan
fungsional
fungsinya menerbitkan rekomendasi maupun pertimbangan
teknis perizinan dan investasi.

11 Kabupaten/Kota yang belum menyelesaikan Penyederhanaan


Birokrasi, yaitu :
1. Kota Surabaya
2. Kab. Intan Jaya
3. Kab. Mamberamo Tengah
4. Kab. Enduga
269.174
5. Kab. Puncak total jabatan pengawas di seluruh
6. Kab. Pegunungan Bintang Provinsi, Kabupaten dan Kota
7. Kab. Puncak Jaya
8. Kab. Sarmi
9. Kab. Supiori
10. Kab. Waropen
11. Kab. Yalimo
REKAPITULASI JUMLAH JABATAN PENGAWAS YANG DIALIHKAN KE JABATAN USULAN JABATAN FUNGIONAL BARU
FUNGSIONAL HASIL IDENTIFIKASI PENYEDERHANAAN BIROKRASI PEMDA PADA PERANGKAT DAERAH
NO. PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH NO. PERANGKAT DAERAH JUMLAH
1. Aceh 270 1. Dinas Penanaman Modal dan PTSP 97
2. Sumatera Utara 650 2. Dinas Pendidikan 8
3. Sumatera Barat 902 3. Dinas Kesehatan 4
4. Riau 436 4. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 7
5. Kepulauan Riau 231 6. Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman 8
6. Jambi 108 Dinas Ketentraman dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan
7. 1
7. Bengkulu 477 Masyarakat
8. Sumatera Selatan 883 8. Dinas Sosial 2
9. Bangka Belitung 425 9. Dinas Tenaga Kerja 2
10. Lampung 356 10. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 6
11. Banten 244 11. Dinas Ketahanan Pangan 6
12. Jawa Barat 474 12. Dinas Pertanahan 3
13. DKI Jakarta 12 13. Dinas Lingkungan Hidup 10
14. Jawa Tengah 1.772 14. Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil 5
15. Yogyakarta 127
15. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 6
16. Jawa Timur 1.830
16. Dinas Pengendalian Penduduk dan KB 9
17. Bali 324
17. Dinas Perhubungan 27
18. Nusa Tenggara Barat 342
18. Dinas Komunikasi dan Informasi 8
19. Nusa Tenggara Timur 594
19. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah 14
20. Kalimantan Barat 521
20. Dinas Kepemudaan dan Olahraga 11
21. Kalimantan Tengah 1.519
21. Dinas Statistik 1
22. Kalimantan Selatan 655
22. Dinas Persandian 1
23. Kalimantan Timur 782
23. Dinas Kebudayaan 6
24. Kalimantan Utara 76
333 24. Dinas Perpustakaan 0
25. Gorontalo
26. Sulawesi Utara 372 25. Dinas Kearsipan 1
27. Sulawesi Barat 347 26. Dinas Kelautan dan Perikanan 1
28. Sulawesi Tengah 1.358 27. Dinas Pariwisata 7
29. Sulawesi Selatan 979 28. Dinas Pertanian 13
30. Sulawesi Tenggara 1.062 29. Dinas Kehutanan 7
31. Maluku 229 30. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 10
32. Maluku Utara 574 31. Dinas Perdagangan 14
33. Papua 660 32. Dinas Perindustrian 5
34. Papua Barat 2.030 33 Dinas Transmigrasi 1
Jumlah 21.954 Jumlah 301
24
Terimakasih
25

Anda mungkin juga menyukai