KELOMPOK IV :
2018/2019
KONSEP TEORI KEBUTUHAN
1. Definisi
2. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi Fisiologi Saluran Kemih
a. Ginjal
Ginjal manusia berjumlah 2 buah, terletak dipinggang, sedikit dibawah
tulang rusuk bagian belakang. ( Daniel S, Wibowo, 2005 )
Ginjal manusia berjumlah 2 buah, terletak dipinggang, sedikit dibawah
tulang rusuk bagian belakang. ( Daniel S, Wibowo, 2005 )
Fungsi Ginjal :
a. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme
tubuh.
b. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
c. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh
bagian tubulus ginjal
d. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh
e. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan
sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang
f. Hemostasis Ginjal, mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan
komposisi air dalam darah. (Guyton, 1996 ).
b. Ureter
Ureter merupakan dua saluran dengan panjang sekitar 25 sampai 30 cm,
terbentang dari ginjal sampai vesika urinaria. Fungsi satu – satunya adalah
menyalurkan urin ke vesika urinaria. ( Roger Watson, 2002 )
c. Vesika Urinaria
Vesika urinaria adalah kantong berotot yang dapat mengempis, terletak 3 sampai
4 cm dibelakang simpisis pubis ( tulang kemaluan ).
Vesika urinaria mempunyai dua fungsi yaitu :
a. Sebagai tempat penyimpanan urin sebelum meninggalkan tubuh.
b. Dibantu uretra vesika urinaria berfungsi mendorong urin keluar tubuh.
(RogerWatson, 2002 ).
Didalam vesika urinaria mampu menampung urin antara 170 - 230 ml.
(Evelyn, 2002 )
d. Uretra
Uretra adalah saluran kecil dan dapat mengembang, berjalan dari kandung
kemih sampai keluar tubuh. Pada wanita uretra pendek dan terletak didekat
vagina. Pada uretra laki – laki mempunyai panjang 15 – 20 cm. ( Daniel S,
Wibowo, 2005 ).
Uretra dilengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada
perbatasan kandung kemih dan uretra. Sfingter uretra interna ini dipersarafi oleh
system simpatetik sehingga pada saat kandung kemih penuh, maka sfingter ini
akan terbuka dan manusia akan mengalami proses berkemih/miksi. Uretra juga
dilengkapi dengan sfingter uretra posterior yang dipersarafi oleh system somatik.
3. Faktor Predisposisi dan Prepitasi
1. Intake cairan
Jumlah dan type makanan merupakan faktor utama yangmempengaruhi output
urine atau defekasi. Seperti protein dan sodium mempengaruhi jumlah urine yang
keluar, kopi meningkatkan pembentukan urine intake cairan dari kebutuhan,
akibatnya outputurine lebih banyak.
2. Aktivitas
Aktifitas sangat dibutuhkan untuk mempertahankan tonus otot,eliminasi urine
membutuhkan tonus otot kandung kemih yang baik untuk tonus sfinkter internal
dan eksternal. Hilangnya tonus ototkandung kemih terjadi pada masyarakat yang
menggunakan kateter untuk periode waktu yang lama.Karena urine secara terus
menerusdialirkan keluar kandung kemih, otot-otot itu tidak pernah
merenggangdan dapat menjadi tidak berfungsi. Aktifitas yang lebih berat
akanmempengaruhi jumlah urine yang diproduksi, hal ini disebabkan karena lebih
besar peningkatan metabolisme tubuh.
a. Jenis Pemeriksaan
1) Pemeriksaan USG
2) Pemeriksaan foto rontgen
3) Pemeriksaan laboratorium urin dan feses
b. Parameter Yang Diperiksa
1) Pemeriksaan Makroskopis Urin
o Volume urine
o Warna urine
o Kekeruhan
o Bau urine
o Derajat keasaman urine
o Berat Jenis urine (BJ Urine)
2) Pemeriksaan Mikroskopis Urin
o Eritrosit
o Leukosit
o Torak,silinder
o Sel epitel
o Kristal
o Bakteri
o SGOT
o SGPT
c. hasil temuan(yang tidak normal)
o Terjadinya peningkatan ataupun penurunan nilai SGOT
Normal dewasa : 5-40 U/L (Frankel), 4-36 u/L,16-60 U/L, 8-33 U/L pada
wanita nilainya sedikit lebih rendah.
o Terjadinya peningakatan ataupun penurunan SGPT
Normal : 1.836 U/L
d. Interpretasi hasil
o Penurunan nilai SGOT
Penurunan kadar SGOT dapat terjadi pada wanita hamil , diabetic
ketoasidosis, dan beri-beri. Peningkatan kadar dapat terjadi pada Infark
miokard akut, ensefalitis, nekrosis hepar, penyakit dan traumamusculoskeletal
, pankreatitis akut, gagal jantung kongestif dan efek dari obat-obatan.
o Peningkatan nilai SGOT
Apabila terjadi peningkatan nilai SGOT maka dapat diindikasikan adanya
kerusakan sel hati,seperti serangan virus hepatitis
o Peningkatan nilai SGPT
hepatitis akut,hepatoksisitas yang menyebabkan nekrosis hepar /toksisitas
obat ataukimia agak atau meningkat sedang (sirosis, kanker hepar,
gagal jantung kongestif, intoksisitas alcohol akut peningkatan marginal,
infark miokardakut. Antibiotik ,narkotik, metildopa,sediaan digitalis, salisilat,
rifampisin
6. penatalaksanaan medis
a. penatalaksanaan terapi
b. penatalaksanaan operatif
1. Eliminasi Urine
a. Retensi Urine
- Minta klien untuk berusaha berkemih pada waktu yang terjadwal yang teratur.
- Instruksikan klien untuk melakukan latihan dasar panggul (kegle exercise) diluar waktu
berkemihnya. Minta klien melakukan latihan ini setiap kali berkemih
- Minta klien menggunakan konpresi kandung kemih ( metode crede) selama berkemih.
b. Inkontinensia
- Pemasangan kateter
- Penerapan kateterisasiintermiten
a. Konstipasi
- Anjurkan pasinen atau keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi dan konsistensi
tinja
- Ajarkan pasien atau keluarga tentang kerangka waktu untuk resolusi untuk sembelit
b. Diare
- Instruksikan pasien atau keluarga untuk mencatat warna, jumlah, frekuensi dan konsistensi
dari feces
- Instruksikan pasien untuk makan rendah serat, tinggi protein dan tinggi kalori jika
memungkinkan
c. penatalaksanaan cairan
Intake cairan 2000-3000 cc perhari (sesuai toleransi). Hindari cairan yang terlalu
hangat atau terlalau dingin, kafein dan minuman berkarbonasi.
A. Tinjauan Teori Masalah Kesehatan Pemenuhan Kebutuhan Keamanan dan
Kesehatan
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn.Adi
Umur : 23th
Jenis kelamin : Pria
Agama : Hindu
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan` : Belum Menikah
Golongan darah :O
Alamat : Renon, Denpasar Selatan.
No. CM : 0001
Diagnosa medis : Gangguan Eliminasi Urine
Tanggal masuk : 12 Juni 2019
Tanggal pengkajian : 12 Juni 2019
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan….
2) Riwayat Penyakit Sekarang
...............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
5) Riwayat Kesehatan
- Adakah penyakit keturunan?
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Jika iya, menderita penyakit apa?
- Bagaimana pengobatannya, tuntas atau tidak?
- Obat apa saja yang pernah digunakan?
- Riwayat anestesi dan operasi sebelumnya.
- Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-
obatan)
- Riwayat alergi
2) Air
a) Sebelum sakit :
- Konsumsi air :
- Kondisi air :
- Skala mandi : x/hari
b) Saat sakit :
Minum air
- Frekuensi
- Jenis
- Cara
- Keluhan ..
3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
- Frekuensi
- Jenis
- Porsi
- Diet khusus :
- Makanan yang disukai :
- Pantangan :
- Napsu makan
b) Saat sakit :
- Frekuensi
- Jenis
- Porsi
- Diet khusus :
- Makanan yang disukai :
- Pantangan :
- Napsu makan
4) Eliminasi
a) BAB
- Sebelum sakit :
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Bau
Cara
Keluhan
- Saat Sakit
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Bau
Cara
Keluhan
b) BAK
- Sebelum sakit :
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Bau
Cara
Keluhan
- Saat sakit :
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Bau
Cara
Keluhan
Sebelum sakit
- Apakah frekuensi waktu anda beraktivitas lebih banyak dari pada
waktu anda beristirahat?
- Apakah anda pernah mengalami insomnia?
- Berapa jam anda tidur: malam…………., siang ………
Saat sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia?
- Berapa jam anda tidur: malam…………., siang ………
6) Interaksi sosial
- Kegiatan Lingkungan :
- Interaksi Sosial :
- Keterlibatan Kegiatan Sosial :
7) Pemeliharaan kesehatan
- Konsumsi vitamin :
- Imunisasi :
- Olahraga :
- Upaya keharmonisan keluarga :
- Sters dan adaptasi
B. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama : keluhan yang paling dominan dirasakan dan yang menjadi
alas an masuk rumah sakit.
b) Riwayat Penyakit Sekarang : scenario dari pertama kali kejadian, siapa, apa
yang dilakukan, kapan kejadian tersebut, kenapa kejadian itu bisa terjadi,
bagaimana tindakan selanjutnya. Sesampai di RS tindakan apa yang
dilakukan, obat-obatan, hasil lab, hasil radiologi dll.
c) Riwayat Penyakit Dahulu : scenario apakah pasien pernah sakit apa dan
dirawat dirumah sakit mana dll.
d) Riwayat Penyakit Keluarga
e) Riwayat Cedera atau Jatuh
Pengkajian risiko jatuh dapat menggunakan instrument Morse Fall Scale,St.
Thomas Risk Assesment Tool in Falling Elderly Inpatients (STRATIFY),
Resident Assesment Instrument (RAI), Fall Risk Assesment Tool, Henrich
Fall Risk Model, dan lain-lain (Aranda-Galardo,2013)
f) Riwayat Imunisasi
g) Riwayat infeksi akut atau kronik
h) Terapi yang sedang dijalani
i) Stressor emosional: ekspresi verbal dannon verbal, gaya hidup
j) Proses penyakit yang terlihat pada pasien dan keluhan fisik
A .Pemeriksaan fisik
a. Pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan mengecil, lingkar
kepala, lingkar abdomen membesar,
b.Keadaan umum :
Klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.
Tekanan darah mmHg, suhu tubuh C, pernapasan ..x/menit, nadi ..x/menit (regular), GCS
:E=.. M=... Vapasia. BB ( sakit) : tidak diketahui, BB ( Sebelum Sakit ) ;tidak diketahui,
hasil pengukuran LL 25 cm.(BB=2xLL; 50kg).
c.Kepala : Ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1 tahun
lebih
d.Mata : Cekung, kering, sangat cekung
e.Sistem pencernaan : Mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic meningkat >
35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, minum normal atau tidak haus, minum
lahap dan kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum
f.Sistem Pernafasan:Dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena asidosis metabolic
(kontraksi otot pernafasan)
g.Sistem kardiovaskuler : Nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi menurun pada diare
sedang .
h.Sistem integumen :Warna kulit pucat, turgor menurun >2 dt, suhu meningkat > 375 0 c,
akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill time memajang > 2 dt,
kemerahan pada daerah perianal.
i.Sistem perkemihan :
Urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang dari
sebelum sakit. Perlu dikaji :
a. Pola berkemih:Pada orang-orang untuk berkemih sangat individual.
b. Frekuensi: Frekuensi untuk berkemih tergantung kebiasaan dan kesempatan.
Banyak orang-orang berkemih kira-kira 70 % dari urine setiap hari pada
waktu bangun tidur dan tidak memerlukan waktu untuk berkemih pada
malam hari. Orang-orang biasanya berkemih : pertama kali pada waktu
bangun tidur, sebelum tidur dan berkisar waktu makan.
c. Volume:Volume urine yang dikeluarkan sangat bervariasi.Usia Jumlah / hari :
1. Hari pertama & kedua dari kehidupan 15–60 ml
2. Hari ketiga–kesepuluh dari kehidupan 100–300 ml
3. Hari kesepuluh–2 bulan kehidupan 250–400 ml
4. Dua bulan–1 tahun kehidupan 400–500 ml
5. 1–3 tahun 500–600 ml
6. 3–5 tahun600–700 ml
7. 5–8 tahun 700–1000 ml
8. 8–14 tahun 800–1400 ml
9. 14 tahun-dewasa 1500 ml
10. Dewasa tua 1500 ml / kurang Jika volume dibawah 500 ml atau diatas 300 ml dalam
periode 24 jam pada orang dewasa, maka perlu lapor
C . TERAPI
1. Obat-obatan
a.obat anti sekresi : Asetosal, 25 mg/hari dengan dosis minimal 30 mg
klorpromazine 0,5–1 mg / kg BB/har
b.obat anti spasmotik : Papaverin, opium, loperamide
c.antibiotik : bila penyebab jelas, ada penyakit penyerta
3.perencanaan
No Problem( masalah kesehatan Perencanaan
Tujuan Intervensi rasional
anestesi)
1 Perubahan nutrisi dari kebutuhan
2 Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
3 Resiko peningkatan suhu tubuh
4 Resiko gangguan integritas kulit
5 Kecemasan
4. Penatalaksanaan
2. Alimul, Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
WOC