net/publication/316829942
CITATIONS READS
0 768
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Wireless Structural Health Monitoring applied on Hydro-elastic Model of Submarine View project
All content following this page was uploaded by Wibowo Harso Nugroho on 10 May 2017.
ABSTRAK
Rekayasa desain garis lambung kapal muat barang (U – Form) dan kapal cepat (V – Form) dengan
ukuran utama Lpp = 35,715 m, B = 7,5m , D = 2,5 m serta T = 1.5 m, dipresentasikan pada makalah ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengambil segi positip dari kedua bentuk lambung kapal ini. Yaitu
pertama berupa kemampuan dari U – form untuk mengangkut barang yang besar dan stabilitas serta
seakeeping yang baik dan selanjutnya kemampuan kecepatan kapal yang tergolong tinggi dengan angka
Froude > 0.4 serta manuverabilitas yang lincah bisa didapat dari bentuk yang kedua. Kajian
hidrodinamika yang terdiri dari perhitungan numerik dan uji model di kolam uji tarik UPT – BPPH akan
ditampilkan pada paper ini. Dari hasil pengujian model di kolam tarik menunjukkan kemampuan kapal
desain baru ini untuk melaju dengan kecepatan operasional hingga 19, 5 knot dengan baik dengan
melakukan beberapa modifikasi desain untuk mengurangi efek “wash” dan spray kapal saat berada di
daerah perairan sungai dan laut. Desain garis badan kapal hasil rekayasa setelah dimodifikasi berdasar
hasil penguian model tersebut ditampilkan juga pada paper ini. Perilaku kapal melalui pendekatan
numerik juga menunjukkan kemampuan seakeeping serta maneuvering kapal yang memenuhi syarat
keamanan yang diijinkan.
7
I. PENDAHULUAN terlebih dahulu mencari ukuran utama kapal
Kegiatan transportasi sungai dan laut untuk tersebut dengan metode yang sudah ada.
angkutan penumpang dan barang tujuan Rencana garis (lines plan) adalah suatu gambar
Palembang atau Bangka sebagai penghubung proyeksi kapal pada suatu bidang gambar dengan
antar pulau dengan menggunakan kapal telah bantuan garis-garis. Gambar tersebut berisi
berlangsung lama. Permasalahan yang sering kurva-kurva yang menggambarkan bentuk
muncul adalah terbatasnya jumlah armada kapal sebuah kapal. Lines plan ini terdiri atas
untuk mengangkut penumpang dan barang dan beberapa gambar proyeksi yaitu pandangan
juga kurang aman serta nyaman untuk kondisi depan (body plan), pandangan samping (sheer
perairan yang dilaluinya. Sarana transportasi plan) dan pandangan tampak atas (half breadth
saat ini yang digunakan untuk angkutan plan), seperti terlihat pada Gambar 1. Desain
penyeberangan adalah kapal cepat penumpang kapal tersebut dibuatkan suatu model fisik (lihat
dan barang baik kapal yang terbuat dari bahan Gambar 2) untuk pengujian hidrodinamika di
fibreglass maupun dari aluminium. Pemakaian kolam uji guna mengetahui performansi
kapal berbahan aluminum sangat dianjurkan hidrodinamikanya yang meliputi aspek
karena peraturan pemerintah tentang pembatasan hambatan, karakteristik aliran disekitar lambung
pemakaian kapal berbahan fibreglass. Dengan dan olah gerak serta kehandalan gerakan kapal
adanya desain melalui rekayasa kapal diatas gelombang.
aluminium ini tentunya akan didapat sarana
transportasi untuk transportasi penghubung antar Adapun ukuran utama kapal adalah :
pulau yang benar-benar sesuai kondisi perairan Panjang kapal ( Lpp ) = 35,715 m
yang dilaluinya serta aman dan nyaman. Lebar ( B ) = 7,5 m
Paper ini membahas kajian teknis yang Tinggi ( H ) geladak utama = 2,5 m
komprehensif tentang kapal aluminium dimulai Sarat ( T ) = 1,5 m.
dari aspek desain awalnya berupa bentuk Vs (Service Speed) = 19.5 KNOT
rencana garisnya berasal dari kajian ABK = 10 Orang
hidrodinamika penelitian-penelitian sebelumnya.
Penumpang = 75 Orang Eksekutif, 200
Kajian rencana garis ini berdasarkan
Orang Ekonomi
penyesuaian dari hasil survei lapangan yang
Sepeda Motor = 15 unit
dilengkapi uji hidrodinamika terhadap aspek
resistance kapal, olah gerak hingga
seakeepingnya. Dari hasil penelitian ini akan
didapatkan suatu desain yang optimal dan
rasional. Secara umum hasil penelitian ini dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat banyak dan
menjadi sumbangsih bagi bangsa dalam bidang
teknologi kelautan.
8
RS (Rm RFm ( ))
Gambar 2. Model Desain Kapal
Penyeberangan Aluminium RFS ( ) R
(1)
Model kapal No. LHI – 0139 kegiatan SINas 19 RS (Rm FD ) (2)
KFC dibuat dari material kayu dengan laminasi
fiberglass, dengan skala 9.524 dari ukuran kapal Dimana : FD
sebenarnya. 2 R
m Sm ( )(CFm CFS )
III. Hasil dan Diskusi Kajian Eksperimen & atau (3)
Uji Model Hidrodinamika Kapal 2
)(CFm
FD m Sm {( CFS )
1. Hambatan, Propulsi dan Aliran Air pada C }
Lambung Kapal
Pengujian hambatan (resistance test) dan paint (4)
smear test pada model kapal dilakukan di kolam Pada prosedur ekstrapolasi, hambatan total kapal
tarik (towing tank) Laboratorium Hidrodinamika dapat ditentukan dengan menggunakan koefisien
Indonesia. Selanjutnya untuk mengetahui besar penambahan hambatan korelasi model – kapal
power yang diperlukan, maka dilakukan (CA) dan faktor bentuk (1+k) sesuai dengan
perhitungan numerik. formula ITTC–1957 :
Dalam uji hambatan, model kapal ditarik oleh CA for the extrapolation to ideal trial condition
carriage (kereta tarik) dan pengukuran total : 0.00068
gaya longitudinal pada model dilakukan dalam The form factor (1+k) kondisi muatan penuh
beberapa variasi kecepatan. Stimulator turbulen : 1.120
terdapat di halauan model kapal untuk Hasil pengujian hambatan dan power model
menstimulasi transisi dari aliran laminer menjadi kapal diperlihatkan pada Gambar 3. Sedangkan
turbulen dalam lapisan batas. Selama Gambar 4 mempresentasikan besar effective
menjalankan pengukuran, model kapal dapat power dan shaft power pada variasi kecepatan.
bergerak bebas untuk gerakan heave dan pitch.
Model kapal ditarik pada kondisi beban penuh
(full load condition). untuk mengukur besarnya
hambatan kapal dengan variasi kecepatan model
1.667 – 3.334 m/det yang mewakili kecepatan
prototype 10 – 20 knot. Hasil pengujian pada
skala model di-ekstrapolasi untuk mengetahui
hambatan total kapal. Disamping itu, model
kapal diberikan ’paint smear’ untuk mengetahui
(secara visualisasi) karakteristik aliran (flow
pattern) disekitar lambung kapal.
Pada pengujian hambatan model kapal,
digunakan hipotesis Froude,. Hambatan kapal
atau model dapat dibagi menjadi dua komponen
bebas yaitu komponen viskos yang sebanding
dengan tahanan gesek dari plat datar yang sama
panjang dan permukaan basah saat ditarik
dengan kecepatan yang sama dan komponen
Gambar 3. Hambatan dan Power Efektif (PE)
lainnya termasuk komponen gelombang (RW).
Pada umumnya, hambatan kapal dapat dihitung
dengan persamaan (ITTC, 2002; Molland, 2008,
2011) sebagai berikut :
9
Gambar 5. Aliran Air dibagian Tengah (Mid)
Lambung Kapal
10
Parameter gerakan kapal yang dianalisa adalah a(e) = amplitude of frequency e of wave
gerakan kapal yang paling siknifikan yakni elevation
gerakan rolling, pitching & heaving. Adapun Suu(e) = spectral density of signal u
parameter gelombang adalah pada kondisi S(e) = spectral density of wave elevation
characteristic wave height 4 meter dan modal
wave period 9.99 detik, dengan arah gelombang Karakteristik RAO gerakan rolling, pitching &
0o (following seas), gelombang 45o (stern heaving dapat dilihat pada Gambar 8 – 10 dan
quartering seas), 90o (beam seas), 135 o (bow dijelaskan sebagai berikut:
quartering seas ) & 180o (head seas), seperti yang Gerakan Pitch
dipresentasikan pada Tabel 1. Sedangkan Salah satu gerakan yang sangat dominan dimana
parameter kecepatan kapal yang disimulasikan terjadi anggukan naik dan turunnya haluan
adalah 20 knots. maupun buritan kapal. Gerakan tersebut sangat
tergantung pada kondisi gelombang dan arah
Tabel 1. Kondisi Gelombang dan Arah kecepatan kapal terhadap gelombang. Hasil
Gelombang simulasi memperlihatkan bahwa "pitch motion"
yang extreme terjadi pada arah gelombang datang
Modal dari belakang (following seas, 0o) dengan nilai
Characteristic Wave
Wave RAO= 3.0 dan pada arah gelombang dari samping
Wave High Heading
Period belakang (stern quartering seas, 45o) dengan nilai
[meter] [degree] RAO= 2.5.
[second]
0, 45, 90,
4.000 9.995 Gerakan Heave
135, 180 Gerakan naik dan turunnya lambung kapal dimana
gerakan ini berkaitan erat dengan pitch motion.
Spektrum gelombang tipe P-M (Pierson and Maksimum "heave motion" terjadi pada stern
Moskowitz, 1963) diformulasikan sebagai quartering seas (45o) dengan nilai RAO= 3.1 dan
berikut: pada following seas (0o) dengan nilai RAO= 2.55.
4
S ( ) A. 5 . e B.
Gerakan Roll
(5) Gerakan ini harus mendapat perhatian karena
dimana: dapat menimbulkan sudut dinamis yang besar
S() = spectral density of wave heights. dimana energi atau gaya gelombang akan
= circular frequency (rad/sec). menimbulkan eksitasi rolling yang ekstrim pada
A = 172.8 * (w1/3)2 * (T)-4 frekuensi resonansi. Hasil simulasi
B = 691 * (T)-4 memperlihatkan bahwa "roll motion" yang
w1/3 = significant wave height (meter). extreme terjadi pada arah gelombang datang dari
T = average wave period (second). samping (beam seas, 90o) dengan nilai RAO= 3.4.
Kemudian menurun pada kondisi stern
Performansi seakeeping dari hasil analisa quartering seas (45o) dan bow quartering seas
simulasi numerik gerakan kapal dipresentasikan (135o) dengan nilai RAO= 2.4.
dalam nilai RAO (Response Amplitude Dengan analisa di atas dapat disimpulkan bahwa
Operators). RAO atau Transfer Function adalah untuk satu hasil rancangan bentuk badan kapal
nilai rasio antara amplitudo gelombang (wave yang direncanakan, arah sudut datang
amplitude) dan amplitudo gerakan kapal gelombang (wave heading) sangat
(motion amplitude) untuk setiap frekwensi mempengaruhi besarnya RAO gerakan yang
gelombang (Maxsurf-User Manual, 2006). terjadi pada kapal. Dengan demikian, maka
u a e S uu e (6)
diharapkan hasil analisa ini perlu diketahui oleh
Hu Nahkoda kapal untuk dapat menentukan heading
a e S e dimana: kapal yang tepat relatif terhadap gelombang
Hu = datang agar gerakan kapal yang terjadi bisa
response function of a signal u sekecil mungkin.
Ua(e) = amplitude of frequency e of signal u
11
Response Amplitude Operator HEAVE
V=20 knots
3,5
Kapal harus dapat merespon secara akurat untuk
3
beragam pola manuver di laut atau di pelabuhan,
2,5
termasuk menghindari kapal lain, merapat di
RAO (Transfer Function)
2 0 deg
1,5
45 deg dermaga, dll. Kinerja manuver kapal biasanya di
90 deg
1 135 deg
periksa dalam tahapan desain, dan khususnya
0,5
180 deg pada tahap kapal selesai dibangun yakni pada
0 pelaksanaan seatrial. Kaidah-kaidah kestabilan
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
-0,5
Wave Freq (rad/s)
dan olah gerak kapal disajikan dalam peraturan-
peraturan yang ada, baik nasional maupun
Gambar 8. RAO Heave sebagai fungsi wave internasional. Perihal kaidah maneuvering kapal,
heading regulasi IMO (International Maritime
Response Amplitude Operator ROLL Organization) yang disebut “Standard for Ship
V=20 knots
4
Maneuverabilty” (IMO, 2002). Hendaknya
3,5 dipenuhi pada saat perancangan dan operasional
3 kapal.
RAO (Transfer Function)
2,5
0 deg Karakteristik turning circle kapal diprediksi
2 45 deg
1,5
90 deg berdasarkan perhitungan numerik dengan
1
135 deg
180 deg
menggunakan software Maneuvering Prediction
0,5 Program. Parameter ukur gerakan turning circle
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
diperlihatkan pada Gambar 11.
Wave Freq (rad/s)
2,5
RAO (Transfer Function)
2 0 deg
45 deg
1,5
90 deg
1 135 deg
180 deg
0,5
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
-0,5
Wave Freq (rad/s)
IV. KESIMPULAN
13
User Manual, Seakeeper-Maxsurf Formation
Design Systems Pty Ltd 1984 – 2006.
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] IMO, Standards for Ship Manoeuvrabilty,
Resolution SMC 137, 2002
[2] IMO, Interim Standard for Ship
Maneuvrability, Resolution A 751, 1993.
[3] ITTC, Recommended Procedures –
General Information, ITTC 7.5-02 -03-
01.1, 1957.
[4] ITTC, Recommended Procedures and
Guidelines, Testing and Extrapolation
Methodsin Resistance Towing Tank Tests,
ITTC 7,5-02-02-02, 2002.
[5] Jonk, A. and Rem, A., Hydrodynamics
Optimization in Ship Design with Regard to
Manoeuvrability, MARIN, Wageningen,
Netherlands, 1989.
[6] Journee, JMJ. and Pinkster, J, Introduction
in Ship Hydromechanics, Lecture Notes,
Delf University of Technology,
Netherlands, 2002.
[7] Lewis, E.V., Principles of Naval
Architecture, Vol. III: Motions in Waves
and Controllabity, The Society of Naval
architects and Marine Engineers, USA,
1989.
[8] Molland, A.F., A Guide to Ship Design,
Construction and Operation, The Maritime
Engineering Reference Book, Butterworth-
Heinemann, Elsevier, 2008.
[9] Molland, A.F., Turnock, S.R., dan Hudson,
D.A., Ship Resistance and Propulsion:
Practical Estimation of Ship Propulsive
Power, Cambridge University Press, New
York, USA, 2011.
[10] Pierson, W.J. and Moskowitz, L., A
proposed spectral form for fully developed
wind seas based on similarity theory of S.A.
Kitaigorodskii,Technical Report
AD0421610, New York Univ Bronx Dept
of Meteorology and Oceanography, 1963.
14