Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Elektronika Industri

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kegiatan mata solder 2018

Disusun Oleh :
Muhammad Tri Agung (1187070060)

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Bandung
2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat IllahiRabbi yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“ELEKTRONIKA INDUSTRI”.

Makalah ini merupakan hasil mengumpulkan beberapa data dari beberapa sumber
yang penyusun amati. Dengan demikian, maksud dari penulisan makalah ini diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas kegiatan mata solder 2018.

Penyusun menyadari bahwa meski laporan ini telah disusun dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang penyusun miliki, namun pasti masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan, baik dalam segi isi maupun sistematikanya. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari semua pihak untuk perbaikan dan kesempurnaan penulisan laporan di masa yang akan
datang.

Besar harapan penyusun supaya laporan ini dapat menjadi suatu yang berharga dan
bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya dan menambah ilmu wawasan terutama
terhadap pemahan ilmu teknologi informasi dan komunikasi.

Bandung, 21 September 2018

Penyusun ii

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan dan Manfaat 1
1.4 Metode Penulisan 2
1.5 Sistematika Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN3
2.1 Kontaktor 3
2.1.1 Definisi 3
2.1.2 Jenis-Jenis Kontaktor Magnet 3
2.1.3 Prinsip Kerja Kontaktor Magnet 5
2.1.4 Karakteristik Kontaktor Magnet 6
2.2 Motor Listrik 7
2.2.1 Definisi 7
2.2.2 Prinsip Kerja Motor Listrik 7
2.2.3 Jenis-Jenis Motor Listrik 9
2.3. MCB 1 Phasa dan 3 Phasa 11
2.4. Sekering 11
2.5 Relay 12
2.6 Pengendalian Motor Listrik Dengan Kontaktor 13
2.6.1 Stop Start/ Motor 13
2.6.2 Rangkaian Pembalik Putaran Motor 14
2.6.3 Rangkaian Bintang Segitiga Otomatis 15
BAB III KESIMPULAN 17
3.1 Kesimpulan 17
3.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motor listrik sebagai penggerak cukup banyak kita jumpai penggunaannya pada
rumah tangga, industri-industri dan sarana transfortasi. Pada umumnya setiap industri selalu
menggunakan motor listrik untuk melaksanakan kegiatannya. Hal ini disebabkan karena
harganya relatif murah dan mudah pengoperasiannya.

Memandang semakin pesatnya pertumbuhan industri yang semakin modern dan


semakin padatnya sarana transfortasi maka penggunaan motor-motor listrik ini
menunjukkan peningkatan. Sejalan dengan perkembangan perlistrikan, teknologi komponen
listrik mempunyai peranan yang sangat penting. Komponen listrik lain banyak digunakan
dalam pengendali peralatan motor dan generator listrik, komponen listrik yang banyak
digunakan saat ini adalah kontaktor.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Apa definisi kontaktor?


2) Bagaimana prinsip kerja kontaktor ?
3) Apa definisi motor listrik induksi?
4) Bagaimana kontaktor dapat mengendalikan motor listrik induksi ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Adapun penyusunan makalah ini bertujuan antara lain sebagai berikut:

1. Mahasiswa mengetahui definisi dari kontaktor.


2. Mahasiswa memahami prinsip kerja kontaktor.
3. Mahasiswa mengetahui definisi dari motor listrik.
4. Mahasiswa memahami cara kontaktor mengendalikan motor listrik induksi.

1
2. Manfaat

Dalam hal ini pemakalah berharap dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat memanfaatkan kontaktor sebagai pengendali motor induksi.


2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang kontaktor untuk keperluan
lain dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mahasiswa dapat menjadi penyuluh di masyarakat tentang manfaat dan aplikasi
kontaktor.

1.4 Metode Penulisan

Dalam menyusun makalah ini penulis menggunakan metode studi pustaka, yaitu
metode yang menggunakan sumber tertulis didapatkan baik melalui buku atau internet
sebagai dasar dalam pembahasannya.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bab I. Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang penulisan, tujuan dan manfaat penulisan,
rumusan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.

2. Bab II. Tinjauan Pustaka

Menjelaskan tentang pengertian kontaktor, motor listrik, jenis-jenis kontaktor


magnet, jenis-jenis motor listrik dan prinsip kerja kontaktor serta menguraikan
keterkaitan antara kelimanya.

3. Bab III. Pembahasan

Bab ini berisi penjelasan rinci mengenai cara kontaktor mengendalikan motor
listrik induksi.

4. Bab IV. Penutup

Menguraikan kesimpulan yang dapat di ambil dari pengerjaan makalah ini


dan saran yang sedapat mungkin diberikan guna penyempuranaan dalam tugas
selanjutnya. .

5. Daftar Pustaka

2
Mencantumkan sumber-sumber pendukung dalam penyusunan makalah.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kontaktor

2.1.1 Definisi

Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja
apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation (NEMA)
mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk
menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang
untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban
tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik.

Sedangkan menurut glossary standard kompetensi tenaga teknik ketenaga listrikan


bidang transmisi, kontaktor adalah alat yang secara berulang-ulang menutup dan membuka
rangkaian listrik.

2.1.2 Jenis-Jenis Kontaktor Magnet

A. Kontaktor Magnet

Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan
kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai
penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan
memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir
selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat
dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini
pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus
kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut
dapat bekerja normal. Sedangkan pada kumparan
magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang
cincin hubung singkat.

4
Komponen terpenting pada kontaktor magnet terdiri dari :

 kumparan magnit (coil) dengan simbol A1 – A2 yang akan bekerja bila mendapat
sumber tegangan listrik.
 kontak utama terdiri dari simbol angka : 1,2,3,4,5, dan 6.
 kontak bantu biasanya tediri dari simbol angka 11,12,13,14, ataupun angka
21,22,23,24 dan juga angka depan seterusnya tetapi angka belakang tetap dari 1
sampai 4.

Pada umumnya kontaktor magnit memiliki 3 kontak yang merupakan NO (Normally


Open) utama. Bila pada kontaktor mempunyai 4 kontak semuanya NO yang terdiri dari 3
kontak utama dan 1 kontak bantu. Bila pada kontaktor mempunyai 5 kontak maka terdiri dari
3 kontak utama NO dan 1 kontak bantu NO dan 1 kontak bantu NC (Normally Close). Bila
pada kontaktor mempunyai 7 kontak maka terdiri dari 3 kontak utama NO, 2 kontak bantu
NO, dan 2 kontak bantu NC.

B. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)

Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat
dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi
magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/
membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan
pegas akan menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup.

Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang
besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang
melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat
panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien
pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik


transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single Pole

5
Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini
menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220
V. Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk
dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay
dihubungkan dengan anak kontak.

Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan
timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.

C. Kontaktor Magnet Arus Bolak-Balik (AC)

Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada


dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus searah.
Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang
sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali
besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC
50 Herz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50
gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 =
0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali
titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat
kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit
induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka
arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu).

Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada
kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila
kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan hubung singkat diberikan
arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada
kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali.

6
2.1.3 Prinsip Kerja Kontaktor Magnet

Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan
beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan
pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu
ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak
NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi
dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang
dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat
yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar
prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang
telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka
magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak.

Yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus
dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung
dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga
kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparan
tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan tidak tergantung
dari keperluan alat pemakai tertentu.

2.1.4 Karakteristik Kontaktor Magnet

Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya


kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul,
kemampuan menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere,
kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220
Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya
ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan,
penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.

7
2.2 Motor Listrik

2.2.1 Definisi

Motor listrik merupakan sebuah perangkat


elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik
digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik
kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

2.2.2 Prinsip Kerja Motor Listrik

A. Secara Umum

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus listrik dalam
medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan
menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan
tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada
dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya
dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami
sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban
mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.

Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok, yaitu:

8
 Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh
beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan.
 Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal
dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
 Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan
daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

B. Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Phasa

Motor 3 phasa akan bekerja


/berputar apabila sudah dihubungkan dalam
hubungan tertentu. Mendapat tegangan
(jala-jala /power /sumber) sesuai dengan
kapasitas motornya.

Bekerjanya hanya mengenal 2 hubungan


yaitu :

1. Motor bekerja bintang /star (Y) berarti motor harus dihubungkan bintang baik
secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.
2. Motor bekerja segitiga /Delta (▲) berarti motor harus dihubungkan segitiga baik
secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.

Kecuali :mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10 HP, maka motor tersebut wajib
bekerja segitiga (▲) dan harus melalui rangkaian kontrol star delta baik secara mekanik ,

9
manual, konvensional, digital , PLC. Dimana bekerja awal (start) motor tersebut bekerja
bintang hanya sementara, selang berapa waktu barulah motor bekerja segitiga dan motor
boleh dibebani.

Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) :

 Cukup mengkopelkan /menghubungkan salah satu dari ujung-ujung kumparan phasa


menjadi satu.
 Sedangkan yang tidak dihhubungkan menjadi satu dihubungkan kesumber tegangan.
Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga (▲) :
 Ujung-ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung kedua dari
kumparan phasa III.
 Ujung-ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung kedua dari
kumparan phasa I.
 Ujung-ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung kedua dari
kumparan phasa II.
 Sedangkan untuk kesumber tegangan terserah kita menghubungkannya , boleh
melalui ujung–ujung pertama atau ujung-ujung kedua.

2.2.3 Jenis-Jenis Motor Listrik

Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: DC dan motor. Dafar
para pemasok motor listrik tersedia di www.directindustry.com/find/electric-motor.
memperlihatkan motor listrik yang paling umum.

A. Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC)

10
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara
teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik:
"stator" dan"rotor" seperti ditunjukkan daalam. Stator merupakan komponen listrik
statis.Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor.

Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC


lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan
penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan
dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena
kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya
setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya
terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).

B. Motor Listrik Arus Searah (DC)

Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak

langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana

11
diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran
kecepatan yang luas. input, konstruksi, dan mekanisme operasi,

Secara fisik mesin DC tampak jelas ketika rumah motor atau disebut stator dibongkar
terdapat kutub-kutub magnet bentuknya menonjo. Mesin DC yang sudah dipotong akan
tampak beberapa komponen yang mudah dikenali. Bagian yang berputar dan berbentuk
belitan kawat dan ditopang poros disebut sebagai rotor atau jangkar. Bagian yang berputar
dan berbentuk belitan kawat dan ditopang poros disebut sebagai rotor atau jangkar.

Bagian yang berputar dan berbentuk belitan kawat dan ditopang poros disebut
sebagai rotor atau jangkar .

Bagian rotor mesin DC salah satu ujungnya terdapat komutator yang merupakan
kumpulan segmen tembaga yang tiap-tiap ujungnya disambungkan dengan ujung belitan
rotor. Komutator merupakan bagian yang sering dirawat dan dibersihkan karena bagian ini
bersinggungan dengan sikat arang untuk memasukkan arus dari jala-jala ke rotor.

Sikat arang (carbon brush) dipegang oleh pemegang sikat (brush holder) (Gambar 13)
agar kedudukan sikat arang stabil. Pegas akan menekan sikat arang sehingga hubungan sikat
arang dengan komutator tidak goyah. Sikat arang akan memendek karena usia pemakaian
dan secara periodik harus diganti dengan sikat arang baru.

Salah satu kelemahan dari mesin DC adalah kontak mekanis antara komutator dan
sikat arang yang harus terjaga dan secara rutin dilakukan pemeliharaan. Tetapi mesin DC
juga memiliki keunggulan khususnya untuk mendapatkan pengaturan kecepatan yang stabil
dan halus. Motor DC banyak dipakai di industri kertas, tekstil, kereta api diesel elektrik, dan
sebagainya.

2.3. MCB 1 Phasa dan 3 Phasa

MCB adalah suatu alat pengaman hubung


singkat yang banyak di gunakan pada instalasi motor
listrik , juga sering di gunakan karena benda ini praktis
penggunaannya. Pada instalasi rumah misalnya apabila

12
ada hubung singkat, maka MCB ini akan memutuskan kontaknya dan seluruh instalasi akan
terputus.

2.4. Sekering

Sekering adalah suatu alat pengaman untuk mengisolir rangkaian bila terjadi
gangguan atau kesalahan pada rangkaian saat di lakukan revisi perbaikan arus yang mengalir
pada suatu hantaran menimbulkan panas, supaya suhu penghantarnya tidak terlalu tinggi
dan tidak melampaui batas yang dimiliki nya, maka arus dibatasi.Untuk mengamankan
hantaran atau peralatan listrik yang di gunakan pengaman lebur Sekering merupakan syatu
pengaman yang di gunakan untuk:

 Menbatasi arus lebih


 Mengamankan hantaran/ peralatan listrik
 Mengamankan terjadinya hubung sigkat
 Dll.

Berikut jenis sekering:

 Sekering partum
 Sekering NH
 Sekering tabung
 Kode warna sekering patrum, yaitu:
 Sekering 2A : Merah muda
 Sekering 4A: Coklat
 Sekering 6A: Hijau
 Sekering 10A: Merah tua
 Sekering 16A: Abu-abu
 Sekering 20A : Biru
 Sekering 25A: Kuning
 Sekering 35A: Hitam
 Sekering 50A :Putih

13
 Sekering 63A: Kuning emas

2.5 Relay

Relay adalah suatu saklar magnet yang kerjannya berdasarkan arus listrik yang
mengalir menuju koil yang bila di beri arus listrik akan menjadi magnet yang akan menarik
kontak-kontaknya pada reley tersebut.

2.6 Pengendalian Motor Listrik Dengan Kontaktor

2.6.1 Stop Start/ Motor

Rangkaian
stop/start
motor banyak
di gunakan dipakai pada mesin-mesin produksi. Selain

14
itu system kendaliseperti ini sangat sederhana dan banyak kelebihannya. Sistem seperti ini
sudah banyak di pakai oleh banyak industri, pertambangan,dan rumah sakit.rangkaian
sepertiini banyak memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya itu sendiri adalah
tidak memakan tempat dalam pengendaliannya.Hal ini sangat diminati oleh banyak
perusahaan, rangkaiannya memang sangat sederhana dan bisa diterapkan pada mesin-
mesin produksi.

Berikut ini penjelasan tentang alat-alat listrik yang di pakai dalam system pengendali
stop/start motor, terdiri dari:

 1 Magnetik kontaktor
 Tombol Push Button ON
 Tombol Push Button OFF
 1 Motor listrik 3 Fasa
 MCB 1 Fasa

2.6.2 Rangkaian Pembalik Putaran Motor

Selain itu ,di antara rangakain


yang bias di modifikasi adalah pembalik puteran motor Rangkain hampir sama seperti
rangkaian motor di atas. Berikut ini di jelaskan alat-alat listrik yang di pakai dalam
pemasangan ini :

 2 Magnetik kontaktor

15
 1 MCB 1fasa
 Tombol push button ON
 Tombol push button OFF
 1 MOTOR 3 fasa
 Over load

Rangkaian pengendali motor ini, dapat memutar motor kearah kanan dan kiri,
menggunakan 2 buah magnetic kontaktor, yang akan di tukar salah satu fasanya, dan
menukar NC (normaly close) pada rangkaian kontrol (lihat gambar). pada saat NO (normaly
open) S2 ditekan maka K1 bekerja dan motor akan berputar, dan saat NO S3 ditekan maka
NC S3 akan memutuskan K1, dan K2 akan bekerja serta motor akan berputarke arah
sebaliknya, tekan tombol S1 untuk berhenti/ memutuskan rangkain.

2.6.3 Rangkaian Bintang Segitiga Otomatis

Rangkaian bintang segitiga


dan bintang cara kerjanya hampir sama dengan rangkaian STOP/START motor. Berikut ini di
jelaskan alat-alat listrik yang di pakai dalam pemasangan ini :

 3 Magnetik kontaktor

16
 1 MCB 1 fasa
 Tombol push button ON
 Tombol push button OFF
 1 MOTOR 3 fasa

Sistem kerja rangkaian :

A. Hubungan Bintang Segitiga

1. Hubungan Bintang

Tombol S2 di-ON-kan terjadi loop tertutup pada rangkaian koil Q1 dan menjadi
energized bersamaan dengan koil Q2. Kontaktor Q1 dan Q2 energized motor terhubung
bintang. Koil timer K1 akan energized, selama setting waktu berjalan motor terhubung
bintang.

2. Hubungan Segitiga

Saat Q1 dan Q2 masih posisi ON dan timer K1 masih energized, sampai setting waktu
berjalan motor terhubung bintang. Ketika setting waktu timer habis, kontak Normally Close
K1 dengan akan OFF menyebabkan koil kontaktor Q1 OFF, bersamaan dengan itu Q3 pada
posisi ON. Posisi akhir kontaktor Q2 dan Q3 posisi ON dan motor dalam hubungan segitiga.
Untuk mematikan rangkaian cukup dengan meng-OFF-kan tombol tekan S1 rangkaian
kontrol akan terputus dan seluruh kontaktor dalam posisi OFF dan motor akan berhenti
bekerja. Kelengkapan berupa lampu-lampu indikator dapat dipasangkan, baik indikator saat
rangkaian kondisi ON, maupun saat saat rangkaian kondisi OFF, caranya dengan
menambahkan kontak bantu normally open yang diparalel dengan koil kontaktor dan sebuah
lampu indicator.

17
18
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat di tarik beberapa kesimpulan antara lain


sebagai berikut:

 Motor-motor listrik dapat dikendalikan dengan menggunakan kontaktor magnet.


 Pengendalian motor-motor listrik dengan kontaktor dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu stop start/motor, rangkaian pembalik putaran motor dan
rangkaian segitiga bintang otomatis.
 Stop start adalah pengendalian motor dengan rangakain kontaktor sederhana.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan saklar biasa.
 Rangkaian pembalik putaran motor adalah pengendalian motor yang dapat memutar
ke arah kanan dan kiri dengan menggunakan dua buah kontaktor magnetik.
 Rangkaian segitiga bintang otomatis adalah pengendali motor dengan 3 buah
kontaktor magnetik.

3.2 Saran

Dengan semakin berkembangnya teknologi di tanah air ini, baik teknologi komunikasi
maupun teknologi informasi, harapannya semoga perangkat-perangkat teknologi
tersebutmemberi banyak manfaat untuk tanah air ini,dengan syarat tetap mempertahankan
budaya yang ada.Sehingga budaya-budaya dari setiap daerah tetap bisa bertahan, walaupun
budaya-budaya luar mulai masuk ke negeri kita ini melalui berbagai macam perangkat
teknologi. Sebagai generasi muda harapan bangsa, kita juga harus turut andil dalam
melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia khususnya dalam masa perkembangan
teknologi yang semakin pesat ini.Dengan tetap mengikuti perkembangan dalam dunia
teknologi yang ada, tanpa melupakan norma-norma yang ada di Negara kita.

19
DAFTAR PUSTAKA

Suryatmo. 2002. Teknik Listrik Arus Searah. Jakarta: PT Bumi Aksara

A.J. Watkins. R.K Parton. 2010. Perhitungan Instalasi Listrik . Jakarta: Penerbit Erlangga

Dennis Roddy John Coolen. 2000. Komunikasi Elektronika Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga

https://rekayasalistrik.wordpress.com/2013/03/29/apa-itu-kontaktor/

https://teknikelektronika.com/pengertian-motor-dc-prinsip-kerja-dc-motor/

https://www.plcdroid.com/2018/03/mcb-circuit-breaker.html

https://teknikelektronika.com/mengukur-pengertian-fungsi-fuse-sekering/

https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/

http://jagootomasi.com/pengendalian-motor-listrik-dengan-direct-online/

20

Anda mungkin juga menyukai