Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu

Dosen: Agus Supriyanto, Drs M. Hum.

Disusun oleh:

Rizal El Fahim

TARBIYAH B
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.

Sebagaimana ketentuan yanga berlaku di mata kuliah Filsafat Ilmu, bahwa


mahasiswa fakultas agama islam universitas islam 45 bekasi diharuskan
menyusun makalah guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu. Dengan
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah terlibat dalam mendorong dan membantu penulis dalam
pelaksanaan penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis memohon maaf atas segala kelemahan dan kekurangan
dari makalah ini. Untuk semua saran dan kritik penulis dengan senang hati
menerimanya sebagai perbaikan pada makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan khususnya mahasiswa
Tarbiyah B Fakultas Agama Islam Universitas Islam 45 Bekasi

Bekasi, 11 Juni 2017

Rizal El Fahim

ii
DAFAR ISI

HALAMAN DEPAN .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................................. 1

1.2.1. Tujuan Penulisan ..................................................................... 1

1.2.2. Manfaat Penulisan ................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

2.1 Definisi Islam dan Ilmu Pengetahuan ................................................... 3

2.2 Islam Sebagai Agama dan Keyakinan .................................................. 3

2.3 Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan ......................................................... 5

BAB III PENUTUP........................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan........................................................................................... 9

3.2 Saran .................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah swt. Agama islam
itu sendiri disampaikan melalui malaikat jibril kepada nabi Muhammad
saw Sebagai rosulnya. Untuk menyampaikan dan mengajak umat
manusia menuju kebenaran. Sebagai agama wahyu, seperti telah
disebutkan berulang-ulang. Komponen utama agama islam adalah yang
bersumber dari al-qur’an dan al-hadis.

Begitu pula hubungan islam dengan ilmu pengetahuan. Di dalam al-


qur’an perkataan ilmu (ilmu pengetahuan tentang sesuatu) sering
disebutkan dalam berbagai hubungan. Maka dari itu, kedudukan ilmu
didalam islam sangatlah luas.

Ilmu pengetahuan mampu untuk mencapai suatu ketentraman,


kesejahteraan, dan keistimewaan bagi hamba-hamba yang menuntut
dan mengamalkannya. Karena dalam agama islam bagi hamba-hamba-
Nya yang menuntut ilmu. Maka Allah akan meninggikan derajatnya
diantara orang-orang yang beriman.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.2.1. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi islam dan ilmu pengetahuan.


2. Untuk mengetahui manfaat islam sebagai agama dan
keyakinan.
3. Untuk mengetahui manfaat islam sebagai ilmu
pengetahuan.
1.2.2. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis
Dapat memahami definisi islam dan ilmu pengetahuan serta
manfaat islam sebagai agama dan ilmu pengetahuannya.
2. Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan serta pengetahuan mengenai
islam dan ilmu pengetahuan serta manfaat islam sebagai
agama dan ilmu pengetahuannya.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi Islam dan Ilmu pengetahuan?


2. Mengapa islam sebagai agama dan keyakinan?
3. Mengapa islam sebagai ilmu pengetahuan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Islam dan Ilmu Pengetahuan

Islam menurut Syikh Mahmud Syaltut adalah agama Allah yanag


diperintahkan untuk mengajarkan tentang pokok-pokok serta peraturan-
peraturannya kepada Nabi Muhammad SAW, Dan menugaskannya
untuk menyampaikan agama tersebut kepada seluruh manusia dan
mengajak mereka untuk memeluknya.

Ilmu adalah segala pengetahuan yang bersifat universal dan harus


substansi yang akan terus berkembang sesuai perkembangan zaman.
Ilmu lama atau paradigma lama bisa saja ditolak ketika ada sebuah para
digma baru yang lebih meyakinkan karna ada bukti-bukti yang lebih
konkrit dan ilmiah.

2.2 Islam Sebagai Agama dan Keyakinan

Islam berasal dari bahasa Arab, Islam yang artinya tunduk, taat, dan
patuh kepada perintah Allah SWT, salima yang artinya selamat dan
sejahtera, dan dari katasilm yang berarti kedamaian, kepatuhan, dan
penyerahan diri. Di dalam kamus bahasa indonesia Islam adalah agama
yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad yang ajarannya
berdasarkan pada Alquran dan Hadis.

Menurut Khurshid Ahmad dalam bukunya Prinsip-prinsip Pokok


Islam, memberikan definisi bahwa islam adalah penyerahan diri dan
kepatuhan secara total kepada Allah, sehingga akan memperoleh
kedamaian sejati, baik kedamaian jasmani maupun rohani.
Menurut Muhammad dalam bukunya Al-Islam: Pendidikan Agama Islam
(PAI) untuk Perguruan Tinggi Umum, mendefinisikan bahwa Islam
adalah agama yang diturunkan Allah kepada manusia melalui rasul-
rasul-Nya, berisi hukum-hukum yang mengatur hubungan segitiga
antara manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan sesama
manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta.

Sedangkan menurut Muhaimin dalam bukunya Kawasan dan Wawasan


Studi Islam, memberikan definisi bahwa Islam adalah penyerahan diri
kepada Tuhan, mengajak kepada perdamaian dan keamanan dengan
Tuhan, manusia, dirinya sendiri, dan alam, serta bersih dan selamat dari
kecacatan, sehingga akan memperoleh kenikmatan dunia dan akhirat.

Dengan demikian, Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada


manusia melalui rasul-rasul-Nya yang mengajarkan pemeluknya
menyebarkan kedamaian kepada diri sendiri, sesama manusia dan
lingkungan sekitarnya, serta tunduk dan patuh terhadap perintah Allah
SWT dan memberikan seluruh jiwanya kepada Allah.

Muhammad Ali menyatakan bahwa Islam sebagai agama merupakan


bentuk agama yang mengajak kepada perdamaian dan kerukunan atau
persatuan. Pemahaman terhadap agama yang merupakan sumber
keteraturan dalam kehidupan manusia, merupakan keyakinan yang
secara simbolis terhadap keinginan manusia akan kebahagiaan yang
diinginkan.

Menurut Hasbi Ash-Shiddieqy menyatakan bahwa Islam sebagai agama


adalah suatu kumpulan peraturan yang ditetapkan Allah untuk
menuntun para umatnya memperoleh kebahagiaan dunia dan
akhirat. Islam itu merupakan suatu aturan yang akan mengatur jalan
hidup penganutnya, agar menuju kebenaran yang hakiki.

4
Dengan demikian Islam sebagai agama merupakan sebuah keteraturan
hidup yang mengajak penganutnya menyebarkan misi perdamaian,
penyerahan diri kepada Tuhan, agar hidup teratur, saling menghargai
dan menciptakan kerukunan kepada manusia, serta adanya
keseimbangan dalam menjalankan hidup.

2.3 Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan

Ilmu adalah suatu pengetahuan termasuk ilmu/pengetahuan ilmiah


apabila pengetahuan itu dan cara memperolehnya telah memenuhi
syarat-syarat dasar pembenaran,sistematik dan intersubjektif. Dan sifat-
sifat ilmu yang penting itu mencakup Universal, dapat dikomunikasikan
(communicable) dan progresif.

Pengilmuan islam atau paradigma islam dan islam sebagai ilmu adalah
tiga istilah yang menjadi trademark pemikiran-pemikiran Kuntowijoyo
mengenai perkembangan pengetahuan dan sains kontemporer.
Sementara “Pengilmuan Islam” adalah proses dan “Paradigma Islam”
sebagai hasil, maka “Islam sebagai ilmu” adalah proses dan hasil-nya.

Dalam peristilahan islam adalah rahmat bagi seluruh alam dan seluruh
manusia, sehingga sifat inilah yang melingkupi keseluruhan ajarannya.
Titik tekannya pada penyempurnaan akhlak. Misi penting inilah yang
menjadikan berbeda dengan agama selain Islam, sementara banyak
orang ketika melihat agama bisa dipastikan memakai paradigma agama
selain Islam termasuk umat Islam sendiri. Akibatnya pada awal
perkembangan Islam (masa awal kenabian Muhammad dan Dinasti
Abbasiya dan Umayyah) tidak terjadi masalah. Tetapi terjadi masalah
ketika terjadi penjajahan di negara-negara muslim. Sehingga terjadi
penyempitan makna Islam dan istilah-istilah dalam Islam/termasuk Arab.
Yang muncul pada akhirnya pemisahan agama terhadap ilmu dan

5
sebaliknya. Muncullah istilah Madrasah disempitkan berarti sekolah
yang mengajarkan agama saja, sementara sekolah pelajaran agamanya
sedikit. Perdebatan antara ilmu dan agama sampai saat ini masi dan
akan terjadi, hal ini merupakan konsekuensi dari berkembangnya
beragam agama, baik agama samawi maupunn ardli.

Dari sisi agama samawi-pun masih juga ada masalah karena kriteria
masing-masing agama samawi juga ada perbedaan dalam gradasi
antara ibadah mu’amalah dan ibadah ritual. Gradasi yang sangan kuat
terletak pada agama islam, sehingga memunculkan istilah islamisasi
ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh Ismail Raji’ Al Faruqi,
Naquib Al Attas dan Kuntowijoyo (ilmu profetik). Dalam hal ini ada
pendapat menarik dari seorang ulama dari Iran menyatakan dalam Al-
Quran perbandingan antara ayat muamalah (ibadah sosial) dengan ayat
berkaitan ibadah ritual (ibadah vertikal dengan Allah) adalah 100 ayat
berbanding 1 ayat.

Kesimpulan awalnya bahwa Islam (Qur’an dan Sunnah) adalah agama


untuk orang hidup, maka implikasinya Qur’an dan Sunnah mengandung
banyak ilmu keduniaan (epistemologi, aksiologi, ontologi dan lainnya).
Coba kita lacak dari Surat Yasin saja, akan muncul ilmu pertanian dan
derivasinya (ilmu tanah, ilmu untuk mengawinkan tanaman, ilmu
berkaitan dengan air hujan, sampai teknologi pertanian). Surat Yasin
ayat 33-36, menunjukkan hal tersebut.

1. Paradigma Al-Qur’an untuk merumuskan teori

Dalam pengertiannya mengarah ke pada paradigma al-quran berarti


suatu konstruksi pengetahuan yang memungkinkan kita memahami
realitas sebagaiman al-quran memahaminya. Konstruksi
pengetahuan itu dibangun oleh al-quran pertama-tama dengan tujuan

6
agar kita memiliki hikmah yang atas dasar itu dapat dibentuk perilaku
yang sejalan dengan nilai-nilai normatif al-quran, baik pada level
moral maupun pada level sosial. Tetapi, rupanya konstruksi
pengetahuan itu juga memungkinkan kita untuk merumuskan desain
besar mengenai sistem Islam, termasuk dalam hal sistem ilmu
pengetahuannya. Jadi, disamping memberikan gambaran aksiologis,
paradigma al-quran juga berfungsi untuk memberikan wawasan
epistemologis.

2. Islamisasi ilmu pengetahuan

Kini kita sampai pada uraian yang menggambarkan praktek


islamisasi ilmu pengetahuan. Dalam hubungan ini terdapat sejumlah
pendekatan yang dapat digunakan.

Pertama ,islamisasi dapat dilakukan dengan cara menjadikan islam


sebagai landasan penggunaan ilmu pengetahuan, tanpa
mempersalahkan aspek ontologis dan epistemologis ilmu
pengetahuan tersebut. Dengan kata lain ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak dipermasalahkan. Yang dipermasalahkan adalah
orang yang mempergunakannya. Cara melihat bahwa islamisasi ilmu
pengetahuan hanya sebagai penerapan etika islam dalam
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan kriteria pemilihan suatu jenis
ilmu pengetahuan yang akan dikembangkannya. Islamisasi ilmu
pengetahuan yang demikian itu didasarkan pada asumsi bahwa ilmu
pengetahuan adalah bebas nilai. Konsekuensi logisnya mereka
menganggap mustahilnya ilmu pengetahuan islam, sebagaimana
mustahilnya pemunculan ilmu pengetahuan marxistis.

Kedua, islamisasi ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui


penerapan konsep tauhid dalam arti seluas-luasnya. Tauhid bukan

7
hanya dipahami secara teosentris, yaitu mempercayai dan meyakini
adanya tuhan dengan segala sifat kesempurnaan yang dimilikinya
serta jauh dari sifat-sifat yang tidak sempurna, melainkan tauhid yang
melihat bahwa antara manusia dengan manusia lain, manusia
dengan alam, dan manusia dengan segenap ciptaan tuhan lainnya
adalah merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan dan
saling mempengaruhi, dan semua itu merupakan wujud dari
kekuasaan dan kebesaran tuhan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa Islam adalah


agama Allah yanag diperintahkan untuk mengajarkan tentang pokok-
pokok serta peraturan-peraturannya kepada seluruh umat manusia
melalui perantara Nabi Muhammad SAW.Sedangkan ilmu adalah
segala pengetahuan yang bersifat universal dan harus substansi yang
akan terus berkembang sesuai perkembangan zaman.

kedudukan ilmu pengetahuan dalam agama islam sangat penting.


Karena, menuntut ilmu adalah kewajiban seorang muslim. Demikian
juga kedudukan akal dan wahyu dalam islam. Karena dengan
menggunakan akal secara baik dan benar sesuai petunjuk Allah swt.
Manusia secara sukarela meningkatkan diri kepada Allah swt. Dan
tentunya, harus dibarengi dengan bimbingan wahyu untuk meluruskan
akal.

3.2 Saran

Penulis menyadari, dalam pembuatan makalah ini jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sebagai penyusun berharap
agar ada kritik dan saran dari semua pihak terutama dosen. Kami
hanyalah manusia biasa. Jika ada kesalahan, itu datangnya dari kami
sendiri. Dan jika ada kebenaran, itu datangnya dari Allah swt.

Anda mungkin juga menyukai