Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RISET KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

HAYUNING RACHMITA KURNIANTI

1834028

YAYASAN WAHANA KARYA BHAKTI HUSADA

AKADEMI KEPERAWATAN RSPAD GATOT SOEBROTO

JAKARTA

2020
Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tujuan Umum:

Untuk mengetahui perbedaan efektifitas menurunkan suhu tubuh menggunakan kompres


hangat atau menggunakan kompres dingin.

Tujuan Khusus:

1. Mengidentifikasi suhu tubuh sesudah kompres air hangat pada tubuh


2. Mengidentifikasi suhu tubuh sesudah kompres air dingin pada tubuh
3. Menganalisa perbedaan suhu tubuh sesudah kompres air hangat atau air dingin pada
tubuh
4. Menganalisa perbedaan penurunan suhu tubuh ketika kompres air hangat dan ketika
kompres air dingin pada tubuh
KOMPRES PANAS ATAU DINGIN, MANAKAH YANG PALING TEPAT
TURUNKAN DEMAM?

Selama ini masih banyak yang salah kaprah memberikan kompres dingin atau kompres
es batu baik pada anak maupun orang dewasa yang sedang demam. Padahal saat
demam, tubuh perlu kompres panas sebagai sinyal kepada otak untuk menurunkan
suhu tubuh.

Suhu tubuh normal manusia adalah sekitar 37-37,5 derajat Celsius. Ketika berada di
atas itu, sudah masuk dalam kategori demam. Sebelum minum obat, memberikan
kompres bisa jadi salah satu cara membuat tubuh lebih nyaman.

Kompres panas atau dingin?


Di pusat otak, ada hipotalamus yang bertugas mengatur suhu tubuh. Ketika ada infeksi
virus atau bakteri, maka sistem kekebalan tubuh akan merespon dengan menaikkan
suhu tubuh. Tujuannya, agar virus atau bakteri tidak bisa bertahan dalam tubuh.

Ketika sedang demam  tinggi bahkan sampai menggigil, sebenarnya tubuh sedang


“berperang” melawan virus atau bakteri. Jadi, demam adalah hal yang baik untuk
tubuh, asalkan jangan terlalu tinggi.

Namun seringkali, orang yang sedang menderita demam  tidak merasa nyaman.


Bahkan, penderita demam bisa merasa lemas hingga tak kuasa beraktivitas.

Pertanyaannya kemudian adalah: mana yang benar, memberikan kompres panas atau
kompres dingin saat seseorang demam? Jawabannya adalah kompres panas.

Ketika ada kompres panas diletakkan di bagian tubuh seperti dahi, lipatan ketiak,
maupun dada, maka hipotalamus di otak akan menganggap lingkungan sekitar terasa
“panas”. 

Dengan demikian, hipotalamus akan merespon dengan menurunkan suhu tubuh


sehingga lebih “dingin”. Jadi, bukan kompres es batu jawaban yang tepat untuk
meredakan demam, namun kompres panas.

Prosedur memberikan kompres panas


Perlu diingat bahwa memberikan kompres panas terkadang lebih sulit atau menantang
ketimbang kompres es batu. Perlu kehati-hatian lebih agar air yang digunakan tidak
terlalu panas dan berisiko membakar kulit.

Caranya, pertama-tama siapkan kain lembut dan baskom berisi air hangat. Jangan
terlalu panas atau bahkan mendidih.

Kemudian, rendam kain tersebut di air hangat sehingga bisa dijadikan kompres panas.
Tempelkan di bagian tubuh yang diinginkan sampai suhunya turun. Biasanya, saat
seseorang sedang demam tinggi, kain kompres panas akan dengan cepat berubah suhu
karena kontak langsung dengan kulit.
Terus-menerus, kembali rendam kain dalam air panas dan tempelkan di bagian tubuh
yang diinginkan, tidak hanya di dahi. Jika air sudah dingin, ganti dengan yang masih
panas.

Langkah menurunkan demam


Selain kompres panas, masih ada beberapa hal lain yang bisa dilakukan untuk
membantu menurunkan demam. Namun perlu diingat, ketika mengupayakan
lingkungan seakan-akan terasa “panas”, jangan berlebihan melakukannya.

Contohnya, jangan malah berendam di air es ketika sedang demam. Mungkin terlintas
bahwa mandi air es adalah langkah tepat untuk menurunkan suhu tubuh, namun itu
salah.

Justru, berendam atau mandi dengan air es memang menurunkan suhu tubuh sementara
namun dengan cepat kembali naik. Bahkan, bisa menyebabkan seseorang menggigil
dan demam jadi semakin lama.

Jadi, pastikan melakukan beberapa langkah aman ini saat berusaha menurunkan
demam:

 Berendam dengan air hangat , bukan air dingin


 Mengenakan pakaian tipis dan tidak terlalu tebal
 Hindari memakai selimut berlapis-lapis saat beristirahat
 Banyak minum air dengan suhu ruangan
 Mengonsumsi sesuatu yang dingin seperti yogurt atau popsicle
 Memastikan suhu ruangan dingin dan sirkulasi udaranya lancar

Baik pada anak-anak maupun orang dewasa, demam bukan hal yang perlu
dikhawatirkan berlebihan. Umumnya, demam akan turun dengan sendirinya ketika
sistem kekebalan tubuh sudah selesai “berperang” melawan virus atau bakteri.

Jika demam masih bisa ditahan tanpa interupsi obat-obatan, justru akan membuat
proses pertahanan tubuh semakin optimal. Namun jika demam sudah berlangsung
lebih dari 3 hari dan tidak turun meski telah mengonsumsi obat penurun panas,
saatnya memeriksakan diri ke dokter.
Daftar Pustaka

Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/safe-ways-to-treat-a-fever-4023633


Healthline. https://www.healthline.com/health/how-to-break-a-fever

Anda mungkin juga menyukai