Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME DAN UAS

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

Di susun
O
L
E
H
Nama : Alvina Khairunnissa
Kelas : 3A (Mahasiswa Kontrak Bawah)
Nirm : 1701046

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH MANADO
2020/2021
Mengenal Emos Kita
Emosi adalah suatu konsep yang sangat majemuk sehingga tidak dapat satu pun definisi
yang diterima secara universal. Emosi sebagai reaksi penilaian(positif atau negatif) yang
kompleks dari sistem saraf seseorang terhadap rangsangan dari luar atau dari dalam diri
sendiri.
Ada Enam emosi dasar (gembira, sedih, marah, takut, jijik dan terkejut). Dari enam emosi
dasar ini sering dibagi menjadi 2 golongan yaitu emosi positif dan emosi negative. Emosi
positif adalah emosi yang kita harapkan muncul karena kita anggap itu menyenangkan,
sedangkan emosi negative adalah emosi yang kita tidak harapkan muncul karena kita tidak
anggap itu menyengkan.
Emosi positif ini mempunyai fungsi yang namanya dijelaskan melalui Broaden-and-Build
Theory (Teori memperluas-dan-membangun). Golongan dari emosi positif yaitu gembira,
bersyukur, berpuas hati, kagum, tenang,takjub. Dan golongan yang termasuk emosi negative
yaitu sedih, takut, cemas, marah, kecewa, cemburu. Secara halomia, secara psikologis emosi
positif dan negative itu perlu ada,karena emosi negative sering muncul di pengaruhi oleh
faktor.
Teori Cannon-Bard menyatakan bahwa emosi yang dirasakan dan reaksi tubuh dalam emosi
tidak tergantung satu sarna lain, keduanya dicetuskan secara bergantian. Menurut teori ini,
kita pertama kali menerima emosi potensial yang dihasilkan dari dunia luar; kemudian daerah
otak yang lebih rendah, seperti hipothalamus diaktifkan. Otak yang lebih rendah ini kemudian
mengirim output dalam dua arah: (1) ke organ-organ tubuh dalam dan otot-otot eksternal
untuk menghasilkan ekspresi emosi tubuh, (2) ke korteks cerebral, dimana pola buangan dari
daerah otak lebih rendah diterima sebagai emosi yang dirasakan. Kebalikan dengan teori
James-Lange, teori ini menyatakan bahwa reaksi tubuh dan emosi yang dirasakan berdiri
sendiri-sendiri dalam arti reaksi tubuh tidak berdasarkan pada emosi yang dirasakan karena
meskipun kita tahu bahwa hipothalamus dan daerah otak di bagian lebih bawah terlibat dalam
ekspresi emosi, tetapi kita tetap masih tidak yakin apakah persepsi tentang kegiatan otak lebih
bawah ini adalah dasar dari emosi yang dirasakan.
Berbagai macam-macam emosi dimiliki manusia sebagai makhluk yang sempurna. Baik
buruknya suatu emosi tergantung bagaimana kita menyikapinya. Dan Setiap manusia
memiliki karakteristik emosinya masing-masing yang semuannya itu merupakan suatu bentuk
kebesaran Allah SWT sebagai pencipta manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan
yang dimilikinya.
Fungsi emosi diantaranya adalah  pertama, emosi mempersiapkan kita untuk
bertindak. Kedua, emosi membentuk perilaku kita di masa depan. Ketiga, emosi membantu
kita untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain secara lebih efektif. Secara biologis emosi
dekendalikan oleh system syaraf otonom yang dibagi menjadi system syaraf simpatetis dan
parasimpatetis
Manfaat merasakan kesedihan dan emosi negatif adalah Meningkatkan kemampuan
memori, Meningkatkan kemampuan berkomunikasi, Memicu pengambilan keputusan yang
lebih baik, Meningkatkan fokus Meningkatkan kemampuan
Gangguan Psikosomatis
Gangguan psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh, di mana
pikiran memengaruhi tubuh hingga penyakit muncul atau menjadi bertambah parah. Istilah
gangguan psikosomatis digunakan untuk menyatakan keluhan fisik yang diduga disebabkan
atau diperparah oleh faktor psikis atau mental, seperti stres dan rasa cemas. Gejala fisik yang
muncul bisa macam-macam dan berbeda-beda buat tiap orang, bisa pegal atau tegang dileher,
dibahu, dipinggang, maag, pusing berat atau bisa juga sesak nafas kaya asma. Intinya
gangguan psikosomatis ini, melibatkan dua hal yaitu tubuh (soma) dan pikiran (psyche)
sehingga terjadinya psikosomatis ini.
Sumber penyebab psikosomatis sebenarnya yang pasti multifactor. Tapi salah satu
penyebab utamanya yaitu stress. Dalam hidup seseorang pasti bakal selalu ketemu sama
situasi yang bikin stress, contohnya kaya masalah keuangan, kerjaan, sekolah, cinta, orang
tua dan lain sebagainya. Ketika seseorang stress, otak akan mengirim sinyal ke beberapa
organ tubuh untuk mengeluarkan tiga jenis hormon, ada hormone kortisol, hormon adrenalin,
dan hormon norepinefrin. Gangguan psikosomatis adalah jenis gangguan yang sebaiknya
ditangani oleh psikiater, dan tak jarang gangguan psikosomatis memerlukan perpaduan antara
psikoterapi dengan obat-obatan medis. Meski tidak terlihat secara fisik, keluhan psikosomatis
ini menimbulkan permasalahan yang nyata bagi penderitanya.
Ketika stres atau gangguan psikologis paten dari individu. Penyebab lain yaitu depresi atau
kecemasan yang berlebihan dan mungkin munculin penyakit-penyakit yang sebelumnya
seseorang gak rasakan, misalnya demam, sakit maag, diare, tegang otot, migraine dan lain
sebagainya. Begitu lagi sebaliknya, jika seseorang mengalami sakit, pikiran kita mulai
kemana-mana, fokusnya jadi hal yang negative, jika hal yang buruk, emosi juga tidak
terkontrol pas kita lagi sakit, sampai akhirnya hormon stress tadi terus-terusan maksa organ
tubuh kita buat kerja keras lagi.
Dan Saat seseorang menghadapi kondisi yang memicu stres, tubuh akan bereaksi secara
alami, yaitu dengan melepas hormon yang dinamakan kortisol dan adrenalin. Reaksi
ini sebenarnya baik untuk membantu seseorang menghadapi situasi yang berbahaya atau
mengancam, sehingga bisa keluar dari situasi tersebut.
Pentingnya Mengenal Kemampuan Diri Sendiri
Pada dasarnya, tidak ada manusia yang terlepas dari masalah. Baik dengan keluarga, teman
kerja bahkan lawan interaksi saat berhadapan dengan fasilitas publik. Jika dianalisa lebih
lanjut, semua masalah tersebut terkoneksi langsung dengan diri sendri. Dan Kita sadar kalau
manusia itu tidaklah sempurna. kita sendiri merasa kalau kita tidaklah sempurna, tapi
terkadang kita melihat diri kita kadang-kadang bukan hanya tidak sempurna tapi justru
melihat diri kita terlalu buruk karena adanya suatu bias atau ketidak akuratan cara kita
berfikir dengan kata lain negativity Bias.
Setiap orang diciptakan oleh Tuhan saling berbeda, unik dan memiliki kemampuan yang
tidak sama persis satu sama lain meskipun sekilas terlihat sama. Jika ditelusuri lebih dalam,
perbedaan itu pasti ditemukan. Dengan mempercayai bahwa diri sendiri unik,
akanmemudahkan diri untuk memutuskan bakat apa yang harus digali dari dalam diri. 

Dalam ilmu psikologi, self-esteem atau harga diri adalah istilah yang digunakan untuk
mendeskripsikan rasa keberhargaan dan nilai personal seseorang terhadap dirinya sendiri.
Self-esteem merujuk pada cara individu tersebut menghargai, mengapresiasi, dan menyukai
diri sendiri.Memiliki self-esteem yang sehat dengan cara menghargai diri sendiri sangat
penting untuk dilakukan. Dengan kondisi harga diri yang sehat, kita menjadi lebih percaya
diri dalam menjalani hidup. Rasa insecure yang gede dapat membangun perasaan bahwa kita
ngga punya kemampuan dan itu membuat kita ngga percaya diri, cemas dan merasa hidup
penuh ketidakpastian.Maka dari itu kita harus meningkatkan kualitas hubungan, dan
membuat kita tidak takut dalam mengekspresikan pendapat.

Ada 2 caranya agar kita bisa lebih nggak –insecure, atau secure? Caranya seperti apa dan
jbagaimana? Cara pertama yang bisa seseorang lakukan buat melakukan insecure karena
pemikiran negatif adalah dengan mengentikan pikiran-pikiran itu saat muncul. Untuk hal
tersebut yang bisa kita lakukan adalah kita harus sadar ketika kita sudah mulai berfikir
negative bias. Dan cara yang kedua yakni belajar menutup balik pikiran negatif dengan yang
positif

Tetap Berusaha untuk tetap berpikir positif, Karena Hidup ibarat roda yang berputar untuk
setiap orang. Di satu waktu, terkadang seseorang bisa berada di atas dan adakalanya ia akan
berada di bawah. Namun, setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menyikapi
persoalan yang terjadi pada hidupnya
Manfaat Psikososial dan Budaya

Saya sangat senang dengan Mata Kuliah ini karena mata kuliah ini membahas tentang
konsep-akonsep psikologi dalam praktik keperawatan yang mencakup konsep diri, kesehatan
spiritual, seksualitas, stress adaptasi dan konsep kehilangan.

Psikososial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara kondisi


sosial seseorang dengan kesehatan mental atau emosionalnya sedangkan Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi; diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. 

Masalah psikososial merupakan masalah psikologis dan sosial yang dialami seseorang,
yang dapat mengganggu kesejahteraan fisik dan mentalnya serta mengganggu kemampuan
orang tersebut untuk menjalankan fungsinya.

Masalah dari psikososial Paling umum adalah kecemasan (anxiety) dan depresi. Selain itu,
pembatasan kontak sosial dan pergerakan fisik dapat menghambat orang yang memiliki
gangguan mental kronis untuk mendapatkan akses konsultasi dan obat rutin dari dokter
spesialis kedokteran jiwa (psikiater). Hal ini berisiko menimbulkan kekambuhan gejala
gangguan mental.

Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan emosi, motivasi


dan perkembangan pribadi manusia serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan
dengan orang lain.Jadi, perkembangan psikososial merupakan kepribadian yang saling
berkaitan dengan hubungan social.

Dan Menurut Saya belajar tentang perkembangan psikososial adalah bisa melihat
perkembangan persamaan ego. Persamaan ego adalah perasaan sadar yang kita kembangkan
melalui interaksi sosial. Maksutnya, perkembangan ego selalu berubah berdasarkan
pengalaman dan informasi baru yang kita dapatkan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Erikson juga percaya bahwa kemampuan memotivasi sikap dan perbuatan dapat membantu
perkembangan menjadi positif, inilah alasan mengapa teori Erikson disebut sebagai teori
perkembangan psikososial.

Jika saya menjadi perawat, saya akan berperan sebagai perawat dalam memberikan
dukungan psikologis kepada pasien harus mampu untuk memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, jujur, aman, tepat waktu, ketersediaan. Hal
ini seorang perawat mampu melayani setiap pasien sesuai dengan waktu yang diperlukan.
Pasien tidak menunggu lama dalam kebutuhannya seperti jadwal obat, jadwal makanan,
jadwal kebersihan, dan masih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai