Pada Jumat-Sabtu, 21-22 September 2018 telah berlangsung seminar dan workshop yang diadakan oleh swarakampus.com bersama Kemenkominfo, didukung Prodi Magister Komunikasi Pasca Sarjana Universitas Atmajaya. Tema Pelatihan Literasi Media Sosial Lintas Iman. Adapun tujuan dari seminar adalah sebagai berikut: 1. Memanfaatkan media secara bijak 2. Meningkatkan pemahaman mengenai penggunaan media secara tepat 3. Meningkatkan pemahaman mengenai jurnalistik Pada hari jumat, 21 September 2018. Sekitar 150 mahasiswa dari 20 kampus di DIY datang mengikuti Pelatihan Literasi Media Sosial Lintas Iman yang diadakan di Hotel Neo Awana. Acara berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB. Acara diawali dengan menyanyikan lagi kebangsaan Indonesia Raya. Sesi berikutnya adalah Berita acara yang dibacakan oleh panitia. Pada pukul 10.00 WIB, Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Wiryanta, Memberi materi mengenai “Stop Ujaran Kebencian dan Hoax” Tema ini menarik perhatian para peserta seminar yang dibawakan oleh Narasumber yang sangat berkaitan dengan media sosial Indonesia saat ini yang banyak berita mengandug ujaran kebencian dan banyaknya hoax. Menurutnya literasi ini dapat membantu para mahasiswa untuk mengetahui apa itu ujara kebencian dan hoax. Topik-topik berikutnya pun tidak kalah menarik dari para narasumber. Berturut-turut, berikut ini adalah beberapa pembahasan yang ada di dalam seminar tersebut: Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Wiryanta, ”Stop Ujaran Kebencian Dan Hoax” Beliau ber-kata Mahasiswa harus diselamatkan dari virus hoax dan ujaran kebencian, yang saat ini juga melanda kalangan kampus, dan menghasilkan radikalisasi. Pelatihan ini sungguh besar manfaatnya dalam membendung kecenderungan itu” Pemimpin Redaksi swarakampus.com, Krisno Wibowo, mengatakan pelatihan ini adalah ruang bagi mahasiswa untuk berdiskusi, berinteraksi, dan meneguhkan visi bersama atas nama kejujuran, kekritisan dalam bermedia. Krisno pun menambahkan ucapannya “Saya berharap proses ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi ada bangunan jejaring yang dapat dibentuk, sehingga dapat muncul komunitas yang inspiratif, yang mampu mempromosikan nilai-nilai etika-moral bermedia.” “Kemampuan atau keterampilan menulis bagi mahasiswa juga penting selain pengetahuannya itu sendiri. Kami membuka kesempatan kepada mahasiswa peserta untuk belajar ataupun memperdalam kompetensi mereka dalam menulis,” Tambahnya. Adapun beberapa narasumber memberi infomasi yang sangan interaktif, games dan kuis menarik bagi para peserta. Hadiah yang diberikan pun bagus dan berguna yang pasti bagi mahasiswa seperti powerbank dll. Para mahasiswa pun memberikan feedback melalui pertanyaan-pertanyaan untuk para narasumber dan ikut berkomentar dalam acara tersebut, karena mahasiswa generasi muda yang harus memiliki pengetahuan yang luas agar bisa memahami media-media jaman sekarang yang banyak sekali hoax dan ujaran kebenciannya. Selain itu, mahasiswa pun harus bisa menulis sebuah berita atau artikel agar kedepannya para mahasiswa bisa menjadi pemberi informasi yang dapat dipercaya dimedia jaman sekarang ini. Berikut adalah komentar para mahasiswa mengenai acara yang dilaksanakan oleh swarakampus.com dan Kemenkominfo yang dibantu oleh prodi magister komunikasi pasca sarjana Atmajaya: “Kami dari Universitas Diponegaro Semarang berangkat naik travel bersama dan menginap di Yogya, ikut acara ini, karena substansi acara ini sangat penting”, ungkap seorang peserta dari UNDIP. “Senang sekali. Dinamika kelas pelatihan terbangun, kami juga bisa saling mengenal. Dan pastinya suasana jadi cair, tidak stress ataupun ngantuk. Acara dua hari tidak terasa dan rasanya kurang,” ujar Josef mahasiswa Teknik STTNAS asal Papua. Di akhir seluruh rangkaian acara, suasana pelatihan berubah menjadi haru. Diawali oleh MC yang dipandu Fetty Kartini dan Relisa Wahyu Ningrum, meminta seluruh peserta menyanyikan lagu Kemesraan dan dipimpin oleh Tim Kominfo, Waji Cahyaningrum dan Riski Lystiono. Seluruh peserta dan panitia lebur bernyanyi lagu yang memang sudah populer itu. Sedikit dokumentasi dari acara tersebut: