TEKNIK PENYAMPAIAN
BERITA DUKA
1
Interkasi 2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan yang akan
disampaikan
3. Tahap Kerja 1. Membuat hubungan dengan
percakapan awal
2. Sampaikan berita duka dengan
kalimat yang jelas, jujur, dan penuh
empati
3. Sering-sering memberikan jeda
setelah penyampaian suatu kalimat.
untuk mempersilakan keluarga
berbicara atau mengajukan
pertanyaan, mengeluarkan perasaan,
dan memastikan mereka mengerti.
4. Diam dan menunggu respon klien
5. Hadir dan mendengarkan aktif
kepada pengalaman berduka orang
tersebut.
6. Dengarkan pengalaman orang
tersebut, bantulah orang yang
bertahan hidup ini mengekspresikan
perasaannya.
7. Nilai sistem pendukung orang yang
berduka: keluarga, teman, pendeta,
atau orang kepercayaan dengan siapa
orang tersebut dapat berbicara dengan
bebas.
8. Tanyakan apa yang telah mereka
ketahui tentang penyakit, dengarkan
dengan seksama jawabannya.
9. Berikan cukup waktu untuk orang
tersebut mengulang kisah kematian.
10. Dukung diskusi mengenai masa
2
depan tanpa almarhum, hal-hal yang
mereka lewatkan, peranan baru orang
yang bertahan hidup, dll.
11. Hindari penggunaan respon hafalan
seperti, “Anda akan segera menjadi
lebih baik”, “Waktu sudah tiba”, atau
“Dia lebih baik pergi sekarang”.
12. Izinkan perbedaan individual dalam
berduka karna kadang-kadang orang
“mendengar suara” orang yang
terkasih atau “merindukan baunya”.
13. Sarankan kelompok pendukung
yang membantu anggota keluarga dan
anak-anak yang telah mengalami
kehilangan orang terkasih.
Pada suatu hari di RS X terdapat seorang anak bernama An.I berusia 18th. Dokter
mendiagnosis menderita penyakit leukemia kronis. Kemudian tenaga kesehatan
akan menyampaikan informasi mengenai penyakit anak tersebut dengan pihak
keluarga.
3
Dokter : bagaimana perkembangan An.H sus?
Dokter : emm, ini leukositnya sangat tinggi ya, kalau begitu jadwalkan
untuk pemeriksaan BMP pada hari Kamis ya. Nanti saya akan menginformasikan
kepada pihak keluarga pasien.
Perawat : ibu atau bapak bisa ke nurse station sekarang? Ada informasi
perkembangan yang ingin disampaikan oleh dokter
(DIRRUANG MAWAR)
4
Dokter :Btw, Bapak kemaren sudah ambil hasilnya kan yang di nurse
situation?
Dokter : begini dek, di tubuh adek itu terdapat dua sel darah, ada sel darah
merah dan sel darah putih, lah leukemia itu kelebihan sel darah putih dan
kekurangan sel darah merah, karena terlalu banyak sel darah putih jadi nanti
dilakukan tindakan tranfusi darah dan kemoterapi biar sel darahnya itu seimbang
Perawat : jangan takut ya dek, dek Hasny pasti bisa. Kan banyak yang
sayang sama adek, ada ayah, ibu, temen-temen adek, suster, dokter, jadi banyak
yang dukung adek biar sembuh, jadi dek Hasny juga harus semangat. Oke?
Hasny : iya sus makasih ya, aku pasti bisa sembuh (sambil tersenyum).
5
(keluar si dokter dan perawat)
Tak lama kemudian Dokter memanggil pihak keluarga dari pasien, yaitu ayahnya.
Bapak : iya dok, sapaikan saja, emang ada apa dengan penyakit anak
saya?
Dokter : begini pak, dari hasil tes lab lainya yang sudah keluar, leukemia
yang diderita anak bapak sudah kronis.
Bapak : apa? Terus bagaiman dok? Masih bisa sembuh total kan?
Dokter : untuk kesembuhan saya tidak menjamin 100% tapi, kami dari tim
medis akan berusaha semaksimal mungkin unrtuk adek an. H.
Bapak : apakah saya harus memberi tahu anak saya tentang ini dok?
Dokter : saran saya pak, untuk tetap menjaga psikologis adek an. H. Lebih
baik jangan terlebih dahulu pak, kwatir kesehatan sedikit terganggu. Namun, dari
timmedis kita, akan melayani perawatan semaksimal mungkin.
Bapak :wassalamualikum.
Dokter : waalaikumsalam.
Seminggu berlalu penyakit leukemia kronik yang diderita pasien an. H mulai
menyerang organ-organ vital lainya. Seperti paru-paru, ginjal, dan susunan pusat
diotak hingga batang otaknya didiagnosa mati oleh dokter.
6
Hasny : bapak, ibuk, hasni ingin pulang ke rumah. (ucapan tersebut sudah
emberi tanda bahwa sang anak akan menemui sang Pencipta).
Dokter : adek hasni meninggal dalam keadaan damai dan tidak merasakan
sakit pak. Kami dari tim medis telah berusaha maksimal, namun tuhan yang
menentukan. Bapak yang tabah ya...(sambil menepuk pundak bapak px)
7
PENUTUP
Simpulan
Berita duka adalah suatu berita yang menusuk hati, disebabkan oleh kematian
orang yang kita sayangi. Dampak saat berita duka di ucapkan orang akan
mengalami kesedihan yang dalam dan menusuk. dapat menyebabkan suasana
sedih dan sepi, bagi orang yang ditinggalkannya. Komunikasi atau
penyampaian berita duka yang tepat akan menghasilkan pemahaman yang
baik pada keluarga pasien sehingga akan menentukan keberlanjutan tindakan
keluarga pasien yang ditinggalkan.
Saran
Diharapkan makalah yang kami buat dapat bermanfaat dan mahasiswa dapat
memahami materi yang ada di dalam makalah ini. Serta diharapkan
mahasiswa dapat mengintreprestasikan di dalam melakukan komunikasi
terhadap keluarga pasien yang akan menerima berita duka tentang kondisi
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Kozier, Barbara. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses &
Praktik Edisi 7. Jakarta : EGC
Potter & Perry.2005. Fundamental Keperawatan Volume 1. Jakarta: EGC
8
Suseno, Tutu April. 2004. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia: Kehilangan,
Kematian dan Berduka dan proses keperawatan. Jakarta: Sagung Seto.
Sheldon, Lisa Kennedy. 2009. Komunikasi Keperawatan Berbicara Dengan
Pasien Edisi kedua. Jakarta: Erlangga.