Anda di halaman 1dari 38

Baby Friendly

Hospital Initiative
(BFHI)

Miftakhur Rohmah, SST, M.Keb


Prodi Kebidanan
IIK STRADA Indonesia
Email: m1111ftaa@gmail.com
Baby Friendly Hospital Initiative
(BFHI)
Merup. program secara mendunia dari WHO dan
UNICEF, dimulai th 1991.
Initiative: upaya global untuk peningkatan role dari
pelayanan maternitas dalam memberdayakan ibu utk
menyusui bayinya sejak awal kehidupan.
Bertujuan pada peningkatan asuhan ibu hamil, ibu dan BBL
pada tatanan fasilitas kesehatan yang menyediakan
pelayanan maternitas yang protecting, promoting dan
supporting breastfeeding, sesuai dengan International
Code of Marketing of Breastmilk Substitutes.
Dasar
• Keputusan Menteri Kesehatan RI No
450/Menkes/SK/IV/2004 Tentang Pemberian Air Susu
Ibu (ASI) Secara Ekslusif pada Bayi di Indonesia
• Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan, Menteri Kesehatan dan Menteri Tenaga
Kerja dan transmigrasi
NOMOR 48/Men.PP/XII/2008
NOMOR 1177/Menkes/PB/XII/2008
NOMOR PER.27/Men/Xii/2008
Tentang Peningkatan Pemberian Asi Selama
Waktu Kerja Di Tempat Kerja
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
(RS, RSB, RS KHUSUS, RB)
SEPULUH LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI

1. Mempunyai kebijakan tertulis tentang ASI


2. Melatih petugas untuk melaks kebijakan tersebut
3. Memberikan penjelasan manfaat ASI dan cara
menyusui pada ibu hamil
4. Membantu ibu-ibu memberikan ASI dalam 30 menit
setelah melahirkan, apabila ibu mendpt operasi caesar
bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar
5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yg benar dan
mempertahankan pemberian ASI
4
6. Tidak memberikan makanan/minuman apapun selain
ASI dari sejak lahir sampai dengan 6 bulan
7. Ibu dan bayi dirawat dalam satu ruang selama 24 jam
8. Mendrong ibu agar membrkn ASI sesuai dgn keinginan
bayi tanpa pembatasan terhdp lama dan frekuensi
menyusui
9. Tidak memberikan dot atau kempeng pada bayi
10. Membina kelompok pendukung ASI

5
KEBIJAKAN PROVINSI JATIM

a. Melakukan koord lintas prog & lintas sektoral tk


Kab./Kota mengenai Program PP-ASI dg Dinas
Kesehatan Kab./Kota sebagai leading sektor;
b. Melaksanakan penyebarluasan informasi dan
advokasi program;
c. Mengefektifkan Forum Kesehatan Desa dan
membentuk Kelompok-kelompok Pendukung ASI ;
d. Mewajibkan pelayanan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
dan ASI Eksklusif pd yankes Ibu dan Anak di
Sarana Pelayanan Kesehatan tk. Kab./Kota;

6
e. Melarang pemasaran produk susu formula
bayi,baik dalam bentuk promosi media massa
maupun promosi langsung di sarana yankes;
f. Mengupayakan Ruang Laktasi di semua Kab./Kota;
g. Mengupayakan tersedianya fasilitas Ruang Laktasi
di semua Kab./Kota;
h. Mengadvokasi direktur perush pimpinan tempat-
tempat kerja untuk mengupayakan tersedianya
fasilitas Ruang Laktasi di tempat kerjanya

7
i. Mengadvokasi pengelola sarana-sarana umum
untuk menyediakan fasilitas ruang laktasi di
lingkungannya dan mendorong pemanfaatannya
oleh ibu menyusui yang berkunjung ketempat
tersebut;
j. Meningkatkan peran serta masyarakat, swasta dan
LSM dalam program PP-ASI.

8
The Seven Point Plan for Sustaining
Breastfeeding in the Community
1. Have a written breastfeeding policy that is routinely
communicated to all healthcare staff.
2. Train all staff involved in the care of mothers and babies in the
skills necessary to implement the policy.
3. Inform all pregnant women about the benefits and
management of breastfeeding.
4. Support mothers to initiate and maintain breastfeeding.
5. Encourage exclusive and continued breastfeeding, with
appropriately-timed introduction of complementary foods.
6. Provide a welcoming atmosphere for breastfeeding families.
7. Promote co-operation between healthcare staff, breastfeeding
support groups and the local community.
KOMITMEN INTERNASIONAL DEKLARASI
INNOCENTI TH 1990 DI ITALIA

➢Setiap negara agar memberikan perlindungan &


dorongan kpd Ibu agar berhasil memberikan ASI
eksklusif kpd bayinya sampai usia 6 bulan.
➢Sasaran prog. perbaikan gizi Jateng th. 2010 > 65 %
dan th. 2015 > 80 %
➢Cakupan ASI Jateng th 2010 35, 45 %, Laporan dari
Kab/Kota = Klaten 58,55 %
---→ mempunyai perangkat legislasi pelaks ASI
eksklusif berupa Peraturan Daerah (PERDA) ttg ASI
Eksklusif 10
➢Rekomendasi dari Badan
Kesehatan Dunia (WHO), tapi
juga diakui oleh agama
Pemberian ASI :
❖ Sebagai makanan bayi yang
tidak bisa digantikan
dengan makanan atau
minuman lain.
❖Hak azasi bayi terhadap
makanan, kesehatan dan
interaksi psikologis terbaik
dapat diperoleh dengan 11
memberikan ASI
BREASTFEEDING TARGET WHO

1. Keluar dari Rumah Sakit


BF = 70%
2. ASI Eks 6 bulan
= 80%
Merangkak mencari
payudara
• Penelitian:
• Ibu – bayi – ayah berinteraksi dalam
menit – menit pertama setelah lahir
• Bayi pada usia beberapa menit dapat
merangkak kearah payudara dan
menyusu sendiri (“the breast crawl”)
IMD / BREAST CRAWL

• Bayi menyusu sendiri


segera setelah lahir
• Bagian ASI eksklusif.
• 22% kematian dapat
dicegah → mulai menyusu
dalam 1 jam setelah lahir
• 21,000 bayi di Indonesia
dapat diselamatkan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Bayi diberi kesempatan MULAI (INISIASI)


MENYUSU sendiri SEGERA setelah lahir / DINI

Segera setelah lahir, keringkan bayi lap seluruh


bagian tubuh bayi kecuali bagien lengan, karena
bau verniks pada lengan bayi yang akan
membimbing bayi mencapai payudara

Takut kedinginan, silahkan diberi selimut atau


topi.
Kontak kulit
Membiarkan bayi KONTAK
KULIT dengan KULIT ibu
setidaknya SATU JAM
sampai menyusu pertama
selesai.

Apabila menyusu pertama


dilakukan sebelum satu
jam, tetap biarkan bayi
bersama ibunya sampai
satu jam
IMD / Rawat gabung

Bayi menyusu

-
Kontak mata dengan mata
(jangan telfon & SMS sambil menyusui)
- Kontak kulit dengan kulit
(saat menyusui jangan digedong)
Kapan IMD ?
• 30 menit setelah lahir
• Segera setelah lahir
• Sebelum placenta lahir
• Sebelum tali pusat dipotong
• Sebelum mandi
• Sebelum suntik
• Sebelum obat tetes mata
• Selama 1-2 jam
Biarkan Bayi Baru Lahir Bersama Ibunya Selama 1 Jam
Psikologis

Percaya diri

ASI cepat Tumbuh kembang


keluar Optimal
optimal
IMD

Angka kesakitan ↓
Angka kematian ↓ Kesejahteraan ↑
• Ada lima tahap yang akan dilalui sebelum
bayi menyusu
Tahap Pertama
• Dalam 30 menit pertama bayi akan
diam dan siaga.
• Sesekali ia akan melihat ibunya, ini
adalah proses adaptasi bayi
Tahap kedua
• Pada 30 – 40 menit bayi akan mulai
mengeluarkan suara membuat gerakan
mengisap, mengecap dan mulai
memasukkan tangannya ke dalam
mulutnya.
Tahap ketiga
• Berikutnya bayi mulai mengeluarkan
air liur
Tahap keempat
• Bayi mulai merangkak ke arah payudara
ibu dengan kaki menekan – nekan perut
ibu untuk bergerak ke arah payudara
Tahap kelima
• Menjilat – jilat kulit ibu, menyentuh putting
dengan tangannya, menghentak kepala ke dada
ibu menoleh ke kanan dan kiri, menemukan
putting menjilat, mengulum putting susu,
membuka mulut lebar dan menyusu dengan baik
RG malam hari, ibu ingin istirahat
- Bayi > sering menyusu pada malam hari
- Prolaktin > banyak keluar pada malam
hari
→Menyusui pada malam hari → prolaktin
↑ → produksi ASI cepat ↑↑
* Malam hari bayi diberikan baby sitter
diberi SF → produksi tidak cepat banyak
Rawat gabung
1. Bayi dirawat dalam satu kamar
dengan ibunya
2. Ibu dan bayi dirawat dalam satu
tempat tidur
3. Bayi dirawat bersama ibu dalam 24
jam
Bayi cukup cairan jika kencing lebih dari 5 kali sehari
Setelah pulang dari Rumah Sakit, kapan
kontrol ?
• 2-3 hari setelah pulang :
• Jika ada masalah segera ditangani
• Masalah :
- perlekatan
- cara menyusui
- BB ↓
- Bayi kuning
- - Bayi diare
• Ibu mau bekerja
Anak < 6 bulan sakit dan opname sudah berhenti menyusu
→ lakukan relaktasi
Jika ibu ingin menyusui→sakit
kepala, flu, masuk angin
•Boleh minum obat flu,
penghilang sakit kepala,
bahkan antibiotik
Saat kontrol sudah pakai botol
• Tanyakan kenapa pakai botol
• Apa yg diberikan susu formula atau
ASI ?
• Anjurkan/motivasi untuk kembali ke
ASI
• Ke klinik laktasi (mengatasi bingung
puting)
-Pemeriksaan payudara
- KIE menyusui
- manfaat ASI
- menyusui di bangsal
ANC - menyusui di rumah
- menyusui di tempat kerja
→ Motivasi menyusui

-Segera setelah bayi dilahirkan ibu sangat ingin melihat,


memperhatikan, mengelus/ mengusap, mendekap/ memeluk
dan menyusui
IMD - bayi dapat merangkak dan mencari putting dan
menghisapnya

- Bantu ibu menyusui


- bantu ibu mengatasi masalah
RG - beri kesempatan RG 24 jam
- jangan diberi SF
Breastfeeding
• HIV negative women: exclusive breastfeeding ➔ 6 months
• HIV positive women
> Exclusive breastfeeding ➔ 6 months unless replacement
feeding acceptable, feasible, affordable, sustainable and safe
–‘AFASS’

depending on individual circumstances, health status of


woman, local situation, availability of health services,
counseling and support.

References: Guidance on infant feeding and HIV in emergencies, UNHCR 2008


Israel-Ballard et al, 2007, Flash heat inactivation of HIV-1 in human milk: a potential method to reduce postnatal transmission in developing countries, J Acquir
Immune Defic Syndr
KONTRA INDIKASI
• Bayi galaktosemia: kelainan metabolik
genetik langka yang mempengaruhi
kemampuan individu untuk
memetabolisme galaktosa
• Ibu TB dan belum diobati
• Ibu dengan kanker
• Ibu mengkonsumsi Narkoba
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai