Anda di halaman 1dari 15

1.

Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung
dan tidak langsung secara cermat, teliti dan obyektif.
Besaran Dan Satuan 4). Angka nol yang terletak dibelakang angka
No Besaran Satuan Dimensi bukan nol bukan angka penting kecuali jika
m diberi tanda khusus. Contoh : 2500 memiliki 2
1 Panjang et [L] AP dan 25000 memiliki 4 AP
er 5). Angka nol yang terletak di depan angka bukan
ki nol bukan angka penting. Contoh : 0,0210
lo memiliki 3 AP
2 Massa gr [M] Aturan Berhitung dengan Angka Penting
a 1. Hasil penjumlahan
m atau pengurangan bilangan penting hanya
se boleh memiliki satu angka taksiran
k 2. Hasil perkalian atau
3 Waktu [T]
o pembagian bilangan- bilangan penting,
n sebanyak bilangan penting yang memiliki
a angka penting paling sedikit
m 3. Hasil perkalian atau
4 Arus Listrik p [I] pembagian bilangan antara bilangan penting
er dan bilangan eksak, memiliki angka penting
e sebayak bilangan penting itu
k 4. Hasil memangkatkan
el atau menarik akar dari bilangan penting,
5 Suhu [θ]
vi memiliki angka penting sebanyak bilangan
n penting tersebut.
m Vektor
6 Jumlah Zat [N]
ol Dari gambar vektor berikut untuk melakukan
k penjumlahan dan pengurangan terlebih dahulu kita
a uraikan terhadap komponen X dan komponen Y.
n
7 Intensitas Cahaya [J]
d
el
a
Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah alat
yang dapat digunakan untuk mengukur panjang
sebuah benda secara sangat teliti (dalam ukuran
mm). Dari penguraian vektor kita dapatkan:
Terhadap sumbu X : - F1 cos  dan F2 cos 
Terhadap sumbu X : F1 sin  dan F2 sin 
 Penjumlahan antar F1 dan F2
Pada sumbu X : FX = - F1 cos  + F2 cos 
Pada sumbu Y : FY = F1 sin  + F2 sin 
 FR = √F X 2+ F Y 2
 Pengurangan antar F1 dan F2
Pada sumbu X : FX = - F1 cos  - F2 cos 
Pada sumbu Y : FY = F1 sin  - F2 sin 
FX + FY 2
2
Angka Penting (AP)
 FR = √
Angka-angka hasil pengukuran yang terdiri dari Batas besar resultan dua buah vektor.
angka pasti dan angka taksiran disebut angka Besar resultan terbesar jika kedua vektor searah,
penting. terkecil jika kedua vektor berlawanan arah. Secara
matematis ditulis :
1). Semua angka yang bukan nol adalah angka
penting. Contoh: 12,25 memiliki 4 AP v 1+ v 2 ≤ R ≤| v 1 − v 2 |
2). Semua angka nol yang terletak di antara Besar dan arah resultan vektor :
angka-angka bukan nol adalah angka R= R 2 +R
penting. Contoh : 105,06 memiliki 5 AP Besar Resultan :
√ X y2
3). Angka nol yang terletak di belakang angka
bukan nol dan di belakang tanda desimal RX
adalah angka penting. Contoh : 45,0600 tan α =
memiliki 6 AP Arah Resultan RY

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Dari besaran fisika di bawah ini, yang merupakan besaran pokok adalah …(Ebtanas 2006)
A. massa, berat, panjang, gaya
B. panjang, daya, momentum, kecepatan
C. kuat arus, jumlah zat, suhu, panjang
D. waktu, energi, percepatan, tekanan
E. usaha, intensitas cahaya, gravitasi, gaya normal
Pembahasan :
Jawab : C cukup jelas

2. Perhatikan tabel berikut ini ! penting, luas lantai tersebut adalah …(Ebtanas
No Besaran Satuan Dimensi 2006)
1 Momentum Kg. ms –1
[M] [L] [T] –1 A. 65 m2
2 Gaya Kg. ms –2
[M] [L] [T] –2 B. 65,5 m2
3 Daya Kg. ms –3
[M] [L] [T] –3 C. 65,572 m2
Dari tabel di atas yang mempunyai satuan dan D. 65,6 m2
dimensi yang benar adalah besaran nomor … E. 66 m2
(Ebtanas 2003) Pembahasan :
A. 1 saja 12,61 = 4 AP
B. 1 dan 2 saja 5,2 = 2 AP
C. 1, 2 dan 3 Hasil perkalian = 2 AP (aturan berhitung 2)
D. 1 dan 3 saja Jawab : E
E. 2 dan 3 saja 6. Panjang sebatang paku diukur dengan jangka
Pembahasan : sorong ternyata 58,90 mm. Jika hasil pengukuran
 Momentum = massa x kecepatan tersebut ditulis dengan sistem eksponensial
Satuan = Kg.ms-1 adalah .... (Ebtanas, 1986)
Dimensi = [M] [L] [T] –1 A. 5,890 X 101 mm
 Gaya = massa x percepatan B. 5,89 X 101 mm
Satuan = Kg.ms-2 C. 5,9 X 101 mm
Dimensi = [M] [L] [T] –2 D. 5,890 X 102 mm
 Daya = usaha : waktu E. 5,89 X 102 mm
Satuan = Kg.ms-2. m . s-1 Pembahasan :
Dimensi = [M] [L] 2 [T] –3 58,90 = 4 AP
Jawab : B Jawab : A
3. Seorang siswa mengukur tebal kayu dengan 7. Yang bukan besaran vektor di antara besaran –
menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan besaran berikut ini adalah .... (Sipenmaru, 1986)
pada gambar. Hasil pengukuran tersebut adalah …. A. kecepatan
A. 6,44 cm B. kelajuan
B. 6,34 cm C. gaya
C. 4,84 cm D. perpindahan
D. 4,74 cm E. percepatan
E. 4,73 cm Pembahasan :
Pembahasan : Jawab : B (cukup jelas)
Skala utama : 4,7 8. Dua buah vektor gaya F1 dan F2 masing-masing
Skala nonius: skala 4 berimpit skala utama besarnya 15 N dan 9 N, bertitik tangkap sama dan
Hasil pengukuran = 4,74 cm saling mengapit sudut 60°, nilai resultan dari kedua
Jawab : D vector tersebut ... (Ebtanas 2006)
4. Hasil pengukuran diameter sebuah kelereng A. 15 N
dengan menggunakan mikrometer sekrup, B. 20 N
ditunjukkan oleh gambar di bawah, tentukan besar C. 21 N
dari diameter kelereng tersebut! (Ebtanas 2006) D. 24 N
A. 4,78 mm E. 30 N
B. 5,28 mm Pembahasan :
C. 5,70 mm F R =√ F 12+ F 22 +2 F 1 F 2 cos α
D. 8,50 mm ¿ √ 152+ 92 +2 .15 . 9 cos 600
E. 9,28 mm
Pembahasan : ¿ √ 32 (52 +32 +15)
Skala utama = 4,5 ¿ 3 √ 49 = 21 N
Skala geser = 0,28 Jawab : C
Hasil pengukuran = 4,78 cm 9. Perhatikan vektor vektor yang besar dan arahnya
Jawab : A terlukis pada kertas berpetak seperti pada gambar
5. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai di samping. Jika panjang satu petak adalah satu
adalah 12,61 m dan 5,2 m. Menurut aturan angka
newton (N), maka besar resultan kedua vektor Pembahasan :
adalah .... (Ebtanas, 1990)
A. 8 N
B. 9 N
C. 10 N
D. 11 N
E. 12 N
Pembahasan :
F1 arah sumbu X : 4 kotak = 4 N
F2 arah sumbu X : 4 kotak = 4 N
 FX = 8 N
F2 arah sumbu Y : 6 kotak = 6 N Komponen vektor arah sumbu X
 FY = 6 N  FX = F1 – F3 cos 450
F R =√ F X2 + F Y 2 =√ 82+ 62=10 N = 30 √ 2 – 80 √ 2
Jawab : C = – 50 √ 2 N
10. Resultan ketiga gaya pada gambar di bawah Komponen vektor arah sumbu Y
adalah …(Ebtanas, 1994)  FX = F3 sin 450 – F2
A. 125 N = 80 √ 2 – 30 √ 2
B. 100 N = 50 √ 2 N
C. 75 N F R =√ Σ F X 2 +Σ F Y 2
D. 50 N 2 2
E. 25 N √
¿ (50 √ 2) +(50 √2) =100 N
Jawab : B

2. Memahami gejala alam dan keberaturannya dalam cakupan mekanika benda titik, benda tegar,
kekekalan energi, elastisitas, impuls, dan momentum.
Gerak Lurus Beraturan Persamaan benda jatuh bebas dari ketinggian awal
a =0 ho:
v = kecepatan (tetap) Pers. posisi : ht = ho – ½ g . t 2
v0 = kecepatan awal Pers. kelajuan : vt = g . t = √ 2. g . h
s = jarak/perpindahan 2. h0
s = luas grafik v-t
= v0 . (t2 – t1)
Waktu benda menyentuh tanah : t =

Gerak vertikal ke atas


√ g
Gerak Lurus Berubah Beraturan Persamaan gerak benda yang ditembakkan vertikal
a = percepatan (konstan) ke atas dengan kecepatan awal vo
a = gradien grafik v –t Pers. posisi : ht = vo . t – ½ g . t 2
v 2−v 1 Pers. kecepatan : vt = vo – g . t
=
t 2−t 1 Waktu benda mencapai titik tertinggi (vt = 0)
s = jarak/perpindahan v0
t =
s = luas grafik v-t g
= ½ . (t2 – t1) . (s2 – s1)
v2
a. Perpindahan Tinggi maksimum : hmak = 0
Perpindahan adalah garis yang menghubungkan g
posisi awal dan posisi akhir. Gerak parabola
b. Jarak Gerak parabola merupakan perpaduan antara GLB
Jarak adalah panjang lintasan benda. pada arah mendatar dan GLBB pada arah vertikal.
c. Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata adalah perpindahan benda per
satuan waktu.
d. Kelajuan rata-rata
Kelajuan rata-rata adalah jarak tempuh benda per
satuan waktu.
e. Potongan pita ketik untuk troli yang ber GLB dan
GLBB untuk setiap interval waktu yang sama Pers. kecepatan:
vx = vo cos θ
vy = vo sin θ - gt
Pers. posisi:
x = vox t = (vo cos θ) t
y = voy t – ½ g t2
= (vo sin θ) t – ½ g t2
Gerak jatuh bebas Pada saat di titik tertinggi, P berlaku vy = 0
Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda dari v o sin v o2 sin2
atas permukaan bumi dengan kecepatan awal nol ty max = ymax =
dan percepatan tetap (g = 10 m/s2). g 2g
Pada saat di titik terjauh, Q berlaku y = 0 v o2 sin 2
xmax =
v o sin 2g
tx max = 2 ty max = 2
g

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Hadi tiap pagi selalu joging mengelilingi tanah lapang yang berukuran 100 m × 400 m sebanyak 12 kali
dalam waktu 1 jam. Kecepatan rata-rata serta kelajuan rata-rata dari gerak Hadi adalah …(Ebtanas 2000)
A. 0 km/jam dan 12 km/jam D. 6 km/jam dan 6 km/jam
B. 0 km/jam dan 6 km/jam E. 12 km/jam dan 12 km/jam
C. 6 km/jam dan 12 km/jam
Pembahasan : h = ½ g t2 = ½ 10 × 22 =20 m
perpidahan Jawab : E
Kelajuan rata-rata ¿
selang waktu 5. Sebuah benda bergerak dengan persamaan y =
0 27t – t2 meter. Jika y adalah arah vertikal. Maka
v́= =0 km/ jam ketinggian maksimum benda tersebut adalah …
1
jarak (Ebtanas 2006)
Kecepatan rata-rata ¿ A. 3 m
selang waktu
B. 27 m
12 × keliling C. 54 m
v=
1 D. 81 m
12×2 ×(100+ 400) E. 108 m
¿
1
12×1000 Pembahasan :
¿
1 y = 27 t – t2
= 12000 m/jam = 12 km/jam v = 27 – 2 t
Jawab : A Syarat benda sampai titik tertinggi v = 0
2. Grafik di bawah ini merupakan hubungan 0 = 27 – 2 t
kecepatan (V) dan waktu (t) dari suatu gerak t = 27/2 = 13,5 s
lurus. Bagian grafik yang menunjukkan gerak y = 27 t – t2 = 27 × 13,5– (13,5)2
lurus beraturan adalah …(Ebtanas 1986) y = 364,5 – 182,25
A. a = 182,25 m
B. b Jawab : Tidak ada jawaban
C. c 6. Sebuah perahu motor menyeberangi sungai
D. d dengan arah perahu tegak lurus terhadap arus
E. e sungai. Kecepatan perahu motor dan kecepatan
Pembahasan : arus sungai berturut-turut 0,4 m s–1 dan 0,3 m s–1.
Benda melakukan gerak lurus beratuan jika Bila lebar sungai 60 m, maka perahu mencapai
kecepatannya tetap seberang dalam waktu …(Ebtanas 1999)
Jawab : C A. 120 sekon D. 300 sekon
B. 150 sekon E. 400 sekon
3. Gerak sebuah mobil menghasilkan grafik
C. 200 sekon
kecepatan (v) terhadap waktu (t) yang
diperlihatkan pada gambar di samping. Bila luas Pembahasan :
2
daerah di bawah grafik (yang diarsir) 48 m, maka v R= √ v X2−v Y 2=√ ( 0,4 ) −(0,3)2=0,5 m s−1
percepatan mobil adalah …(Ebtanas 1999) R S
A. 2 m s–2 =
vR vX
B. 3 m s–2 vR 0,5
C. 4 m s–2 R= S= 60=75 m
D. 6 m s–2 vX 0,4
E. 8 m s–2 R 75
t= = =150 sekon
Pembahasan : v R 0,5
v 2−v 1 16−8 Jawab : B
a= = =8 m/s
t 2−t 1 1 7. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan
Jawab : E 20 m s–1. Jika sudut elevasinya 600 dan
4. Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara percepatan gravitasi = 10 m s –2 maka peluru
tanpa kecepatan awal. Setelah 2 detik benda sampai di mencapai titik tertinggi setelah …(Ebtanas 2001)
tanah (g = 10 m s2). Tinggi menara tersebut …… A. 1 sekon
(Ebtanas 1991) B. 2 sekon
A. 40 m C. √3 sekon
B. 25 m D. 2√3 sekon
C. 20 m E. 3√2 sekon
D. 15 m Pembahasan :
E. 10 m Syarat benda sampai titik tertinggi vY = 0
Pembahasan : vY = v0 sin  – g t
1. = 20 sin 600 – 10t 9. Posisi sebuah benda dinyatakan dengan
0 = 20 × ½ √ 3 – 10t persamaan :
t = √ 3 sekon ^ ( 15 t−5 t 2 ) ^j } m
r⃗ ={( 15 √ 3t ) i−
Jawab : C Setelah benda bergerak selama 1,5 sekon
8. Seorang anak melempar batu dengan kecepatan kelajuannya menjadi …
awal 12,5 m s–1 dan sudut 300 terhadap A. 0 m s-1
horizontal. Jika percepatan gravitasi 10 m s –2, B. 15 m s-1
waktu yang diperlukan batu tersebut sampai ke C. 11,5√ 3 m s-1
tanah adalah …(Ebtanas 1998) D. 22,5 m s-1
A. 0,40 s D. 1,60 s E. 15√ 3 m s-1
B. 0,60 s E. 2,50 s
C. 1,25 s
Pembahasan :
Pembahasan :
r⃗ =( 15 √3 t ) i− ^ ( 15t−5 t 2 ) ^j
Syarat benda sampai titik tertinggi vY = 0
vY = v0 sin  – g t ⃗v =( 15 √ 3 ) i−^ (15−10 t ) ^j
1 = 12,5 sin 300 – 10 t ^ (15−10 ×1,5 ) ^j
⃗v =( 15 √ 3 ) i−
0 = 12,5 × ½ – 10 t ^ ( 0 ) ^j
⃗v =( 15 √ 3 ) i−
th max = 0,625 sekon 2
tx max = 2 th max v= ( 15 √3 ) +(0)2

= 2 × 0,625 v = 15 √ 3 m s-1
= 1,25 sekon Jawab : E
Jawab : C
Hukum Newton dan penerapannya pada dalam kehidupan sehari-hari
1. Hukum I Newton (kelembaman)  Pada benda yang digantung dengan tali melalui
”Bila resultan gaya yang bekerja pada benda katrol
bernilai nol maka benda cenderung diam atau Katrol licin dan m2 > m1
bergerak lurus beraturan “. Benda 1
F=0  F1 = m1 a
2. Hukum II Newton (resultan gaya dan percepatan) T – w1 = m1 a
”Percepatan yang diakibatkan suatu resultan gaya T = m1 g + m1 a
sebanding dengan nilai resultan gaya tersebut dan Benda 2
berbanding terbalik dengan massa bendanya “  F2 = m2 a
w2 – T = m2 a
a=
∑F F=ma T = m2 a – m2 g
m Pada sistem
3. Hukum III Newton (aksi-reaksi) m1 g + m1 a = m2 g – m2 a
” Bila dikerjakan suatu gaya aksi pada suatu benda m1 a + m2 a = m2 g – m1 g
maka akan timbul gaya reaksi dari benda tersebut m −m1
yang besarnya sama dan berlawanan arah “. a= 2 g
m1+ m2
Pasangan gaya aksi reaksi bekerja pada suatu titik
yang sama.  Gaya kontak
 Faksi = –  Freaksi Benda 1
4. Penerapan Hukum Newton  F1 = m1 a
 Pada Lift F – F21 = m1 a
Klasifikasi Formula Benda 2
Lift diam/bergerak lurus  F2 = m2 a
beraturan F=0 F12 = m2 a
N–w=0 Pada sistem
N=w F = (m1 + m1) a
N  Benda pada bidang miring
w = berat orang (N)
N = gaya normal (N) Gaya arah vertikal Gaya arah horisontal
w
 FY = 0  FX = m a
Lift dipercepat ke atas N – w cos  = 0 w sin  = m a
N a N > w N = w cos  m g sin  = m a
N–w=ma a = g sin 
N=w+ma
a = percepatan lift
w (m/s2)
Lift dipercepat ke bawah
N<w
N w–N=ma
a N=w–ma
w  Benda melalui sisi dalam lingkaran vertikal
Pada titik A
v2 v2
F=m N A =w cos θ−m
R R
v2 5. Gaya Gesek
N−w=m  Gaya gesek statis
R
Benda diam atau sesaat akan bergerak
v2
N=w+m fS = S N
R
Pada titik B
v2
N B −w cos θ=m
R
v2
N B =w cos θ+m
R
Pada titik C
 Gaya gesek kinetis
v2
N C =m fk = k N
R F=ma
 Benda melalui sisi luar lingkaran F – fk = m a
Di titik A
v2  Bidang miring kasar
F A=m Gaya arah vertikal
R
v 2  FY = 0
w−N A =m N = w cos 
R
N = m g cos 
v2 a = g sin 
N A =w−m
R Gaya arah horizontal
Di titik B  FX = m a
v2 w sin  – f = m a
F B=m
R m g sin  –  m g cos  = m a
v2 Percepatan sistem
w cos θ−N B=m a = g (sin  –  m cos )
R
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Sebuah mobil truk yang massanya 10.000 kg 750 N. Dengan demikian percepatan lift adalah
–1
bergerak dengan kecepatan 20 m s . Mobil direm …(Ebtanas 2001)
dan dalam waktu 20 sekon mobil tersebut A. 5,0 m s–2 D. 12,5 m s–2
–2
berhenti. Gaya rem yang bekerja pada mobil B. 7,5 m s E. 15,0 m s–2
–2
tersebut hingga berhenti adalah …(Ebtanas 1999) C. 10,0 m s
A. 10.000 N D. 40.000 N Pembahasan :
B. 20.000 N F=ma
E . 50.000 N T–w=ma
C. 30.000 N T −w 750−500
Pembahasan :
a= = =5 m s−2
m 50
Jawab : A
0−20 4. Sebuah massanya 1 kg balok diletakkan di atas
a= =−1m s−2
20 bidang miring licin dengan sudut kemiringan α =
F=ma 300, sehingga benda bergerak dengan percepatan
= 10 000 × 1 konstan. Bila g = 10 m s–2, maka gaya penggerak
= 10 000 N balok tersebut adalah …(Ebtanas 1992)
Jawab : A A. 5 N C. 7 N E. 10 N
2. Pada gambar disamping, pasangan gaya aksi dan B. 6 N D. 8 N
reaksi adalah … Pembahasan :
A. T2 dan T3 Dari gambar terlihat gaya yang menyebabkan
B. T2 dan T1 benda bergerak adalah :
C. T1 dan W F = w sin 
D. T1 dan T3 = m g sin 300
E. T2 dan W = 1 × 10 × ½
Pembahasan : =5N
Gaya aksi reaksi besarnya sama arahnya Jawab : A
berlawanan dan bertitik tangkap sama 5. Sebuah sistem benda terdiri dari balok A dan B
Jawab : A seperti gambar. Jika permukaan lantai licin, maka
3. Sewaktu berada di dalam lift yang diam, berat percepatan sistem adalah ….(UN 2009)
Sandi adalah 500 N. Percepatan gravitasi = 10 m A. 6 m/s2
–2
s . Sewaktu lift dipercepat, tegangan tali menjadi B. 5 m/s2
C. 4 m/s2
D. 2 m/s2 gaya F yang diperlukan tepat saat balok B akan
E. 1 m/s2 bergerak (g = 10 m s–2) adalah ….(Ebtanas 1988)
Pembahasan : A. 10 N
F=ma B. 14 N
F = (m1 + m2) a C. 20 N
F 10 D. 24 N
a= = =2m s−2 E. 28 N
m1 +m 2 5
Pembahasan :
Jawab : D
F=ma
6. Pada gambar di samping, C adalah roda katrol
F – fB – fA = 0
dan massa beban B lebih besar dari massa beban
F = fB + fA
A. Jika percepatan gravitasi = 10 m s –2 dan
tegangan tali T1 = 24 N, maka tegangan tali T 2 = F = B (mA+mB) g + A mA g
…(Ebtanas 1999) = 0,8 × (1+2) × 10 + 0,4 × 1 × 10
A. 28 N D. 22 N = 24 + 4
B. 26 N E. 20 N = 28 N
C. 24 N Jawab : E
Pembahasan : 9. Dua buah balok yang beratnya sama yaitu 50 N
Karena katrol licin dan tali terhubung langsung dihubung kan dengan seutas tali melalui katrol
maka: (lihat gambar). Kedua bidang mempunyai
T1 = T2 = 24 N koefisien gesek sama μk = 0,2. Bila massa tali
Jawab : C serta gesekan tali dengan katrol diabaikan, maka
7. Balok I bermassa 1 kg dan balok II bermassa 2 percepatan gerak balok …(Ebtanas 1989)
kg terletak di atas lantai licin seperti pada A. 0,12 m/detik2
gambar. Jika F = 6 N, maka gaya kontak antara B. 0,20 m/detik2
kedua balok adalah ….(UMPTN 2001) C. 0,25 m/detik2
A. 0 N D. 6 N D. 0,26 m/detik2
B. 1 N E. 18 N E. 1,2 m/detik2
C. 2 N Pembahasan :

Pembahasan :
F=ma
F = (mI +mII) a
F
a=
(mI + mII )
6 F=ma
¿ =2m s−2
1+ 2 w1 sin  – f1 – f2 = (m1+m2) a
F12 = – F21 w1 sin  –  w1 cos  –  w2 = (m1+m2) a
F12 = mI a = 1 × 2 = 2 N 1 1
Jawab : C 50 √ 2 – 0,2 × 50 √ 2 – 0,2 × 50 = (5 + 5) a
2 2
8. Dari gambar di bawah diketahui bahwa massa 25√ 2 – 5√ 2 – 10 = 10 a
balok A = 1 kg, massa balok B = 2 kg. Koefisien 20√ 2 – 10 = 10 a
gesekan antara A dan B = 0,4 dan koefisien
a = 2√ 2 – 1
gesekan antara B dengan alasnya = 0,8. Besar
= 1,83 m s-2
Jawab : E
Besaran-besaran fisis terkait dengan gaya gravitasi antar planet
1. Hukum Gravitasi Newton Berat benda di titik B
Gaya tarik-menarik dua benda sebanding wA : wB = RB2 : RA2
perkalian massa keduanya dan berbanding gA
terbalik dengan kuadrat jaraknya. g B= 2
RB
m 1 m2 3. Kecepatan lepas
F=G Kecepatan untuk melepaskan benda dari gaya
r2
gravitasi
2. Kuat medan gravitasi 2G M
g=G 2
M
r
v=√ 2 g R atau v=
√ R
4. Hubungan periode dan jarak (Hukum III Kepler)
Percepatan gravitasi di titik B Hubungan periode planet dengan jarak planet-
gA : gB = RB2 : RA2 matahari
gA
g B= 2 2 π2 R3
RB T =2
GM
T12 : T22 = R13 : R23 T 1 2 R1 3

( ) ( )
T2
=
R2
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Besar gaya gravitasi antara dua benda yang saling berinteraksi adalah ... (Ebtanas 2005)
A. berbanding terbalik dengan massa salah satu benda.
B. berbanding terbalik dengan masing-masing benda.
C. berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda.
D. berbanding lurus dengan jarak kedua benda.
E. berbanding lurus dengan kuadrat jarak kedua benda.
Pembahasan :
Besar gaya gravitasi antara dua benda dirumuskan :
m 1 m2
F=G
r2
Terlihat bahwa besar gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda
Jawab : C
2. Perbandingan massa planet A dan B adalah 2 : 3 gA
sedangkan perbandingan jari-jari planet A dan B g B =
R B2
adalah 1:2. Jika berat benda di planet A adalah w,
RB = 2, maka gB = 1/4 gA
maka berat benda tersebut di planet B adalah …
Jawab :B
(UAN 2011)
A. 3/8 w D. 4/3 w 4. Planet A dan B masing-masing berjarak rata-rata
B. 3/4 w E. 8/3 w sebesar p dan q terhadap matahari. Planet A
C. 1/2 w mengitari matahari dengan periode T. Jika p = 4q
Pembahasan : maka B mengitari matahari dengan periode …
Rumus berat benda adalah : (Ebtanas 2004)
M .m A. T/12 D. T/6
F=G B. T/10 E. T/4
R2 C. T/8
Karena m sama, MB = 3/2 MA, dan RB =2RA, Pembahasan :
maka FB = 3/8 FA (FA = w)
Jawab : A T B 2 RB 3
3. Percepatan gravitasi rata-rata di permukaan bumi
sama dengan a. Untuk tempat di ketinggian R (R
( ) ( )
TA
=
RA
R 2 R
= jari-jari bumi) dari permukaan bumi, memiliki
percepatan gravitasi sebesar …(Ebtanas 1997) ( ) ( )
T B2= B × B ×T A2
RA RA
A. 0,125 a D. 1,000 a R RB q q
B. 0,250 a
C. 0,500 a
Pembahasan :
E. 4,000 a T B= B ×
RA
1 1
√ RA
× T A=
T
4q
×

4q
×T

T = × ×T =
B
4 2 8
Jawab : C
Titik berat benda
1. Benda tidak homogen ∑ V x = V 1 x 1 +V 2 x 2 +…
x 0=
x 0=
∑ w x = w1 x1 + w2 x 2 +… ∑V V 1 +V 2 +…
∑w w1 + w2 +… ∑ V y = V 1 y 1 +V 2 y 2 +…
y 0=
y 0=
∑ w y = w1 y 1 +w 2 y 2 +… ∑V V 1 +V 2+ …
∑w w1 +w 2+ … 5. Letak titik berat benda
2. Benda berbentuk garis (satu dimensi)
x 0=
∑ L x = L 1 x 1 + L2 x 2 + …
∑L L1 + L2 + …

y 0=
∑ L y = L1 y 1 + L2 y 2 + …
∑L L1+ L2 +…
3. Benda berbentuk bidang (dua dimensi)
x 0=
∑ A x = A1 x1 + A 2 x 2+ …
∑A A1 + A 2+ …

y 0=
∑ A y = A 1 y 1 + A 2 y 2+ …
∑A A1 + A2 +…
4. Benda berbentuk ruang (tiga dimensi)
Nama Benda Gambar Letak Titik
Berat
a. Benda berbentuk garis
Garis lurus 1
x 0= l
2
b. Benda berbentuk bidang

1
Segitiga
y 0= t
3

Segiempat 1
y 0= l
2

Bidang 4R
setengah
y 0=

lingkaran

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Di mana letak titik berat dari bangun seperti pada 5 ( 200 )+15 ( 300 )
gambar di bawah? (UMPTN 1994) ¿
200+300
A. x = 6 cm; y = 4 cm 5500
B. x = 4 cm; y = 6 cm ¿ =11 cm
500
C. x = 4,3 cm; y = 4 cm
D. x = 4 cm; y = 4,3 cm 3. Sebuah karton
E. x = 3 cm; y = 3 cm homogen berbentuk
Pembahasan : huruf F seperti terlihat
l1 = 6 cm, x1 = 3 cm, y1 = 3 cm pada gambar.
l2 = 4 cm, x2 = 2 cm, y2 = 5 cm Koordinat titik berat
l3 = 6 cm, x3 = 6 cm, y3 = 3 cm benda tersebut adalah
l4 = 4 cm, x4 = 6 cm, y4 = 6 cm …. (Ebtanas 1990)
A. (2,1 cm; 6,1 cm)
L 1 x 1 + L2 x 2 + L3 x 3 + L4 x 4
x 0= B. (2,5 cm; 6,3 cm)
L1 + L2 + L3 + L4 C. (3,2 cm; 6,4 cm)
6 ( 3 )+ 4 ( 2 ) +6 ( 6 )+ 4 (6) 86 D. (3,4 cm; 6,5 cm)
¿ ¿ E. (3,5 cm; 6,6 cm)
6+ 4+6+ 4 20
Pembahasan :
= 4,3 cm
A1 = 20; x1 = 1 ; y1 = 5
L1 y 1 + L 2 y 2 + L 3 y 3 + L 4 y 4 A2 = 8; x2 = 4 ; y2 = 9
y 0=
L 1 + L2 + L3 + L4 A3 = 6; x3 = 4,5; y3 = 6
6 ( 3 )+ 4 ( 5 )+ 6 (3 )+ 4 (6) 80 A 1 x 1 + A2 x2 + A3 x 3
¿ ¿ x 0=
6+ 4+6+ 4 20 A 1+ A 2 + A 3
= 4 cm 20 ( 1 ) +8 ( 4 ) +6 ( 4,5 ) 73
Jawab : C ¿ ¿ =2,1 cm
20+8+6 34
A y +A y +A y
y 0= 1 1 2 2 3 3
2. Perhatikan gambar! Letak titik berat bidang A 1 + A 2 + A3
tersebut terhadap AB adalah …. (UAN 2011) 20 ( 5 )+ 8 ( 9 ) +6 ( 6 ) 208
A. 5 cm ¿ ¿ =6,1 cm
20+ 8+6 34
B. 9 cm
Jawab : A
C. 11 cm
D. 12 cm 4. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini. Benda-
E. 15 cm benda yang mengalami kesetimbangan labil ialah
Pembahasan : … (Ebtanas 1987)
Bidang persegi panjang  y1 = 5 cm, A1 = 200 cm2 A. P dan S
Bidang segitiga  y2 = 15 cm, A2 = 300 cm2 B. Q dan S
Titik berat : C. Q dan R
D. P, Q dan S
y 1 A 1+ y 2 A2
y 0= E. P, Q, R dan S
A 1+ A 2 Pembahasan :
Keseimbangan labil : jika benda dikenai gaya titik Jawab : A
berat benda akan turun

Hubungan besaran-besaran yang terkait gerak rotasi


1. Kecepatan linier (v) arahnya tegak lurus dengan 6. Torka/momen gaya (τ) adalah gaya yang
jari-jari lintasan dikerjakan tidak pada pusat massa benda yang
v = ω.R menyebabkan benda berputar
2. Percepatan sentripetal (as) timbul akibat τ=r×F
perubahan arah kecepatan linier (v) τ = r F sin 
as = ω2.R = v2/R 7. Hubungan antara momen inersia (I),
Pada gerak melingkar beraturan nilai v dan as torka/momen gaya (τ), dan percepatan anguler
konstan. (α)
3. Hubungan roda-roda dihubungkan tali v1 = v2 Στ = I. α
seporos/sepusat ω1 = ω2 Persamaan ini disebut juga hukum II Newton
untuk gerak rotasi.
8. Energi kinetik rotasi
EkRot = ½ I 2
9. Momentum sudut dan Hkm. Kekekalan
momentum sudut
L=I
I1 1 = I2 2
10. Usaha pada gerak rotasi
W=
W = EkRot akhir – EkRot awal
W = ½ I  22 – ½ I  12

4. Gerak Rotasi
t = 0 +  t s=r
 = 0 t + ½  t2 v=r
t2 = 02 + 2   a=r

5. Momen inersia n benda titik, I


n
I = ∑ m i r i2
i−1
mi = massa benda titik ke-i
ri = jarak benda titik dari sumbu putar

Nama Benda Letak Sumbu Rumus


Putar
Batang a. Tengah-tengah 1
b. Pada salah satu
I = ml 2
12
ujung
1
I = m l2
3

Silinder/roda
 Silinder I = m r2
berongga
 Silinder
Pejal I = ½ m r2

Bola
 Bola 2
I = m r2
Berongga 3

 Bola Pejal 2
I = m r2
5
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Balok 1 kg ikut bergerak melingkar pada v2
dinding.sebelah dalam sebuah tong yang
berputar dengan koefisien gesek statis 0,4. Jika
B. (
w 1+
gR )
g
jari-jari tong l m kelajuan minimal balok
bersama tong agar tidak terjatuh adalah .... w v2
C.
(SPMB 2001) w+ gR
A. 0,4 m/s v2
B. 4 m/s D. (
w 1−
R )
C. 5 m/s
g
D. 8 m/s
v2
E. 25 m/s
Pembahasan :
E. (
w 1−
gR )
Agar balok tidak jatuh, maka : Pembahasan :
 Fy = 0 Perhatikan posisi dan gaya-gaya pada mobil,
fs – W = 0 sehingga berlaku :
 Fs = W FS =  FY
v2 FS = N – w
m =mg
R v2 v2
gR 10 × 1 100
N=m
R
−w=w 1−
gR ( )
v=
10
√ √
μ
=
−1
0,4
=
4 √ Jawab : E
4. Sebuah benda tegar berputar dengan kecepatan
¿ =5 m s sudut 10 rad/s. Kecepatan linier suatu titik
2
Jarab: C pada benda berjarak 0,5 m dari sumbu putar
2. Sebuah belokan jalan raya memiliki radius 40 adalah … (Ebtanas 2004)
√ 3 m dibuat miring dengan sudut 300,sehingga A. 10 m/s
mobil dengan kelajuan v m/s tidak tergelincir. B. 5 m/s
C. 20 m/s
Besar v tersebut haruslah ….
D. 10,5 m/s
A. 15 m/s
E. 9,5 m/s
B. 20 m/s
Pembahasan :
C. 30 m/s
Perhatikan posisi dan gaya-gaya pada mobil,
D. 50 m/s
sehingga berlaku :
E. 400 m/s
Pembahasan : v=R
Benda tidak bergerak ke atas, sehingga berlaku : = 10 × 0,5 = 5 m s–1
Jawab : B
 Fy = 0
5. Pada sebuah benda yang bergerak beraturan
N cos300 – W = 0
dengan lintasan melingkar, kecepatan liniernya
N cos300 = m g
bergantung pada … (Ebtanas 2003)
mg
N= A. massa dan jari-jari lingkaran
cos 30 0 B. massa dan periode
Benda bergerak melingkar: C. massa dan frekuensi
FS = N sin 300 D. periode dan jari-jari lintasan
v2 mg 0 E. kecepatan sudut dan jari-jari lingkaran
m = sin 30
R cos 30 0 Jawab : E (cukup jelas)
6. Perhatikan pernyataan-pernyataan tentang gerak
1

¿ √ 400=20 m s −1

v=√ g R tan 30 2= 10× 40 √ 3 ×
√3
melingkar beraturan berikut:
(1). kecepatan sudut sebanding dengan frekuensi
(2). kecepatan linier sebanding dengan kecepatan
Jawab : B sudut
3. Sebuah jembatan melengkung dengan jari-jari (3). kecepatan sudut sebanding dengan periode
kelengkungan R. Titik pusat kelengkungannya Pernyataan yang benar adalah nomor … (Ebtanas
ada di bawah jembatan itu. Gaya yang 1999)
diakibatkan pada jembatan itu oleh sebuah A. (1)
mobil yang beratnya W yang bergerak dengan B. (1) dan (2)
kecepatan v sewaktu berada di puncak C. (2)
jembatan itu, jika g adalah percepatan gravitasi D. (2) dan (3)
adalah sebesar …. ( UMPTN 2000) E. (3)
Jawab : B (cukup jelas)
v2
A. ( )
w 1+
R
7. Momen inersia sebuah benda yang berotasi
terhadap titik tetap dipengaruhi oleh … (Ebtanas
g 2003)
A. massa benda
B. volume benda A. 4,00 m s–2
C. massa jenis benda B. 1,60 m s–2
D. percepatan sudut rotasi C. 0,64 m s–2
E. kecepatan sudut awal D. 0,16 m s–2
Jawab : A (cukup jelas) E. 0,04 m s–2
8. Berikut ini pernyataan tentang faktor-faktor gerak Pembahasan :
rotasi t = 0 +  t
(1). Kecepatan sudut ωt −ω 0 4−0 −2
(2). Letak sumbu rotasi α= = =4 rad s
t 1
(3). Bentuk benda at = r  = 0,04 × 4 = 0,16 m s–2
(4). Massa benda Jawab : D
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya 12. Perhatikan gambar di samping. Tiga partikel
momen inersia adalah …(Ebtanas 2002) dengan massa m, 2m, dan 3m dipasang pada
A. (1), (2), (3) dan (4) ujung kerangka yang massanya diabaikan. Sistem
B. (1), (2) dan (3) terletak pada bidang xy. Jika sistem diputar
C. (1), (3) dan (4) terhadap sumbu y, maka momen inersia sistem
D. (2), (3) dan (4) adalah …(Ebtanas 1998)
E. (2) dan (4) saja A. 5 m a
Jawab : D (cukup jelas) B. 7 m a
9. Sebuah mesin penggiling padi menggunakan dua C. 5 m a2
buah roda yang dihubungkan dengan sabuk seperti D. 6 m a2
pada gambar di bawah ini Jika jari-jari roda A dua E. 7 m a2
kali jari-jari roda B, maka perbandingan kecepatan Pembahasan :
sudut roda A dan roda B adalah .... (Ebtanas 2003) I = m1 r12 + m2 r22 m3 r32
A. 4 : 1 = m (2a)2 + 2m (0)2 + 3m (a)2
B. 2 : 1 = 4 m a2 + 0 + 3 m a 2 = 7 m a2
C. 1 : 1 Jawab : E
D. 1 : 2 13. Seorang penari berputar, tangan terentang
E. 1 : 4 sepanjang 160 cm. Kemudian tangan dilipat
Pembahasan : menjadi 80 cm, sepanjang siku, jika kecepatan
vA = vB A RA = B RB sudut putar dari penari itu tetap maka momentum
A : B = RB : RA liniernya ... (Ebtanas 2006)
A : B = 1 : 2 A. tetap
Jawab : D B. menjadi ½ kali semula
10. Seorang anak memutar sebuah batu yang C. menjadi 3/4 kali semula
diikatkan pada ujung seutas tali. Batu diputar D. menjadi 2 kali semula
secara horizontal, seperti gambar di samping. E. menjadi 4 kali semula
Jika laju berputarnya batu dijadikan 2 kali Pembahasan :
semula, maka gaya sentripetalnya menjadi … L1 = I1 1 = m r12  = 1602 m 
(Ebtanas 1998) L2 = I2 2 = m r22  = 802 m 
A. 6 kali semula L2 = (80/160)2 = (½)2 = ¼ kali semula
B. 5 kali semula Jawab : tidak ada jawaban
C. 4 kali semula 14. Batang AB
D. 3 kali semula massanya dapat
E. 2 kali semula diabaikan. Jika
FR = resultan
Pembahasan : ketiga gaya F1,
v 22 F2 dan F3, maka besar gaya F2
m dan jarak x adalah … (Ebtanas 2001)
Fs2 R
= A. 50 N ke bawah dan 0,5 m di kiri A
Fs1 v 12 B. 50 N ke atas dan 0,5 m di kanan A
m
R C. 50 N ke atas dan 0,75 m di kiri A
v 2 D. 50 N ke bawah dan 0,75 m di kanan A
F s 2= 22 F s 1 E. 50 N ke atas dan 0,2 m di kanan A
v1 Pembahasan :
2
2 FR = F1 + F2 – F3
¿ 2 F s 1=4 F s 1 40 = 10 + F2 – 20
1
Jawab : C F2 = 40 + 10
11. Dari keadaan diam sebuah benda berotasi = 50 N arah ke atas (karena positif)
sehingga dalam waktu 1 sekon benda memiliki A = 0
kecepatan 4 rad s–1. Titik A berada pada benda FR (0) – F1 (1) – F2 (x) + F3 (1,75) = 0
tersebut, berjarak 4 cm dari sumbu rotasinya. 40 (0) – 10 (1) – 50 (x) + 20 (1,75) = 0
Percepatan tangensial rata-rata yang dialami titik 0 – 10 – 50 x + 35 = 0
A adalah … (Ebtanas 1999) 50 x = 25
x = 25/50 = 0,5 m di kanan A
Jawab : B 6 = 0,5 × 5 × 0,2 × 
6 = 0,5 
15. Pada gambar di samping besar tegangan tali P  = 12 rad s–2
adalah .... (Ebtanas 2006) Jawab : E
A. l00 newton 18. Batang AB massa 2 kg diputar melalui titik A
B. 180 newton ternyata momen inersianya 8 kg.m2. Bila diputar
C. 210 newton melalui titik pusat O (AO = OB), momen
D. 300 newton inersianya menjadi .... (Ebtanas 2008)
E. 400 newton A. 2 kg m2
Pembahasan : B. 4 kg m2
Keseimbangan tiga gaya berlaku rumus : C. 8 kg m2
P w D. 12 kg m2
=
sin 135 sin 1350
0 E. 16 kg m2
Pembahasan :
P w
= Batang diputar di ujung Batang diputar di
sin 135 sin 1350
0
tengah
P=w = 300 N 1 1
I = M L 2 I = M L2
Jawab : D 3 12
16. Pada gambar di atas batang AB beratnya 100 N. 1 2 1
Jika sistem dalam keadaan seimbang maka berat 8= M L I = 24
3 12
beban W adalah … (Ebtanas 2001) M L2 = 24 I = 2 kg m2
A. 5 N Jawab : A
B. 37,5 N 19. Pada sistem keseimbangan benda tegar seperti
C. 50 N tampak pada gambar di samping. Batang
D. 75 N homogen AB panjangnya 80 cm dengan berat 18
E. 100 N N, berat beban = 30 N, dan BC adalah tali. Jika
Pembahasan : jarak AC = 60 cm, tegangan pada tali adalah …
C = 0 newton. (UMPTN 1991)
WBT (0,75) – F (2) = 0 A. 36
100 (0,75) – F (2) = 0 B. 48
2 F = 75 C. 50
F = 37,5 D. 65
Jawab : B E. 80
17. Perhatikan gambar sebuah roda pejal homogen di Pembahasan :
samping ini. Pada tepi roda dililitkan sebuah tali BC2 = AB2 + AC2
dan kemudian ujung tali ditarik dengan gaya F = 802 + 602
sebesar 6 N. Jika massa roda 5 kg dan jari-jarinya = 6400 + 3600
20 cm, percepatan sudut roda tersebut adalah … BC= √ 10000
(Ebtanas 2001) ¿ 100 cm
sin = 60/100 = 0,6
A. 0,12 rad s–2
Syarat benda seimbang:
B. 1,2 rad s–2
 A = 0
C. 3,0 rad s–2
D. 6,0 rad s–2  A = w AB + WBT AD – T sin  AB
E. 12,0 rad s–2 0 = w AB + WBT ½ AB – T sin  AB
Pembahasan : = 30 + 18 (½) + T (0,6)
 = I  T = 39/(0,6) = 65 N
Jawab : D
F R = ½ M R2 

Usaha dan Energi


1. Usaha
Usaha (W) didefinisikan sebagai hasil perkalian titik (dot product) gaya
dan perpindahannya.
W=F s
W = F s cos 
Pada grafik hubungan antara gaya (F) terhadap posisi (s), maka
usaha yang dilakukan untuk berpindah dari posisi s1 ke s2 adalah luas area grafik F- s
2. Energi Kinetik 4. Hubungan Usaha dan Perubahan Energi
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda Energi adalah kemampuan melakukan usaha.
yang bergerak Berarti usaha merupakan perubahan energi.
Ek = ½ m v2 W =  Ek =  Ep
3. Energi Potensial = ½ m v22 – ½ m v12 = m g h2 – m g h1
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda 5. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
karena kedudukannya Jumlah energi kinetik dan energi potensial tetap
Ep = m g h jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda.
EM1 = EM2 Daya adalah kecepatan melakukan usaha atau
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2 usaha persatuan waktu.
6. Daya P = W/t = F v
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Sebuah peluru yang ditembakkan dengan 5. Sebuah bola bermassa 0,1 kg dilempar
kecepatan v0 dan sudut elevasi α. Pada titik mendatar dengan kecepatan 6 ms-1 dari atap
tertinggi, maka … (Ebtanas 2003) gedung yang tingginya 5 m. Jika percepatan
A. tenaga kinetiknya nol gravitasi di tempat tersebut 10 ms-1, maka
B. tenaga kinetiknya maksimal energi kinetik bola pada ketinggian 2 m
C. tenaga potensialnya maksimal adalah … (UAN 2011)
D. tenaga totalnya maksimal A. 6,8 joule D. 3 joule
E. kecepatannya maksimal B. 4,8 joule E. 2 joule
Pembahasan : C. 3,8 joule
Karena mencapai titik tertinggi maka energi Pembahasan :
potensialnya terbesar.  Ep = Ek
Jawab : C Ep1 – Ep2 = Ek2 – Ek1
2. Seorang anak menarik benda bermassa 2 kg Ep1 – Ep2 = Ek2 – 0
dengan gaya 80 N dengan sepotong tali dan Ek2 = m g (h1 – h2)
membentuk sudut 600 terhadap horizontal = 0,1×10×(5 – 2) = 3 joule
seperti gambar di samping. Usaha yang Jawab : D
dilakukan anak tersebut untuk memindahkan 6. Seseorang bermassa 50 kg memanjat sebuah
benda sejauh 5 meter adalah … (Ebtanas pohon durian hingga ketinggian 4 meter.
2003) Untuk mencapai ketinggian itu orang tersebut
A. 40 joule memerlukan waktu 8 detik, maka daya yang
B. 80 joule dibutuhkan orang tersebut agar dapat
C. 120 joule memanjat pohon itu (g = 10 m/s -2) adalah …
D. 200 joule (Ebtanas 2006)
E. 400 joule A. 20 watt D. 2.500 watt
Pembahasan : B. 200 watt E. 25 watt
W = F s cos  C. 250 watt
= 80 × 5 cos 600 Pembahasan :
= 400 0,5 = 200 joule W m g ∆ h 50 ×10 × 4
P= = =
Jawab : D t t 8
3. Energi 4900 joule digunakan untuk = 250 watt
mengangkat vertikal benda bermassa 50 kg. Jawab : C
Benda akan naik setinggi … (g = 9,8 m s–2) 7. Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula
(Ebtanas 2002) diam di atas lantai licin, didorong selama 3
A. 0,1 m C. 98 m E. 960 m sekon bergerak lurus dengan percepatan 2
B. 10 m D. 245 m m.s-2. Besar usaha yang terjadi adalah ….
Pembahasan : (UAN 2009)
W =  Ep = m g h A. 20 joule
4900 = 50 × 9,8 h B. 30 joule
4900 = 490 h C. 60 joule
h = 10 m D. 180 joule
Jawab : B E. 360 joule
4. Benda bermassa 5 kg dilempar vertikal ke
atas dengan kecepatan awal 10 m s–1.
Besarnya energi potensial di titik tertinggi Pembahasan :
yang dicapai benda adalah …(g = 10 m s–2) vt = v0 + a t
(Ebtanas 1994) = 0 + 2 (3)
A. 200 J D. 350 J = 6 m s-1
B. 250 J E. 400 J W = Ek
C. 300 J = ½ m (v)2
Pembahasan : = ½ 10 (6 – 0)2
 Ep = Ek = 180 joule
Ep2 – Ep1 = Ek1 – Ek2 Jawab : D
Ep2 – 0 = Ek1 – 0 8. Sebuah balok ditahan di puncak bidang
Ep = ½ m v2 miring seperti gambar. Ketika dilepas, balok
= ½ 5 × 10 × 10 = 200 J meluncur tanpa gesekan sepanjang bidang
Jawab : A miring. Kecepatan balok ketika tiba di dasar
bidang miring adalah …. ( UAN 2009)
A. 6 m.s-1 potensial peluru pada titik tertinggi adalah …
B. 8 m.s-1 joule. (UMPTN 1997)
C. 10 m.s-1 A. 2
D. 12 m.s-1 B. 4
E. 16 m.s-1 C. 5
Pembahasan : D. 6
EM1 = EM2 E. 8
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2 Pembahasan :
mgh1 + 0 = 0 + ½ m v2 EM1 = EM2
v=√ 2 g h Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
¿ √ 2× 10× 5=10 m s−1 0 + Ep2 = Ek1 – Ek2
Jawab : C Ep2 = ½ m v2 – ½ m (v0 cos 300)2
9. Gambar berikut mernperlihatkan balok besi = ½ 0,02 × 402 – ½ 0,02 (40 × ½√3)2
yang diarahkan pada sebuah paku. Dari = 16 – 12 = 4 joule
gambar tersebut, ketika balok besi mengenai Jawab : B
paku secara tegak lurus, maka usaha yang 11. Sebuah silinder pejal megelinding tanpa selip
dilakukan balok besi terhadap paku adalah menuruni bidang miring seperti pada gambar
(anggap g = 10 m.s-2) ….. ( UAN 2010) di samping. Jika percepatan gravitasi bumi
A. 12 J 10 m s–2, maka kelajuan silinder tersebut di
B. 10 J ujung lintasan adalah ….
A. 9 m s–1
C. 8 J
B. 6 m s–1
D. 5 J C. 4 m s–1
E. 4 J D. 3 m s–1
Pembahasan : E. 2 m s–1
W =  Ep = m g h Pembahasan :
= 2 × 10 × (0,45 – 0,5) EM1 = EM2
= 8 joule EP 1 + EK Tot 1 = EP 2 + EK Tot 2
Jawab : C mgh + 0 = 0 + ½ I 2 + ½ m v2
10. Sebuah peluru dengan massa 20 gram mgh = ½ ½ m R2 2 + ½ m v2
ditembakkan dengan sudut elevasi 300 dan gh = ¼ v2 + ½ v2
dengan kecepatan 40 m s–1. Jika gesekan 4 gh 4 ×10 ×2,7
dengan udara diabaikan, maka energi v=
Jawab : B
√ 3
=
√ 3
=6 m s−1

a. Menentukan besaran-besaran fisis gerak lurus, gerak melingkar beraturan, atau gerak parabola.
b. Menentukan berbagai besaran dalam hukum Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Menentukan hubungan besaran-besaran fisis yang terkait dengan gaya gravitasi,
d. Menentukan letak titik berat dari berbagai benda homogen.
e. Menganalisis hubungan besaran-besaran yang terkait dengan gerak rotasi.
f. Menentukan besaran-besaran yang terkait dengan usaha dan perubahan energi.
g. Menjelaskan sifat elastisitas benda atau penerapan konsep elastisitas dalam kehidupan sehari-hari.
h. Menentukan besaran-besaran yang terkait dengan hukum kekekalan energi mekanik.
i. Menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan impuls, momentum, atau hukum kekekalan
momentum.

3. Memahami prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan
perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta penerapannya
dalam mesin kalor.
4.

Anda mungkin juga menyukai