Anda di halaman 1dari 5

TUGAS EKONOMI PEMBANGUNAN

KELAS : MANAJEMEN SORE


NAMA/NIM : YOHANES ANGEL R.Q/20181221098
HARI/TANGGAL : MINGGU, 05 JULI 2020

TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


o Menganalisis pilihan kebijakan dalam ketimpangan pendapatan dan kemiskinan:
Beberapa pertimbangan dasar
o Mendiskusikan perlunya suatu paket kebijakan
MATERI

Ketimpangan Pendapatan
Ketimpangan pendapatan adalah suatu kondisi dimana distribusi pendapatan yang diterima
masyarakat tidak merata. Ketimpangan ditentukan oleh tingkat pembangunan, heterogenitas
etnis, ketimpangan juga berkaitan dengan kediktatoran dan pemerintah yang gagal
menghargai property rights (Glaeser, 2006). Alesina dan Rodrik (1994) menyatakan bahwa
ketimpangan pendapatanakan menghambat pertumbuhan. Hal ini karena ketimpangan
menyebabkan kebijakan redistribusi pendapatan yang tentunya akan mahal. Todarodan Smith
(2006) menyatakan bahwa ketimpangan pendapatan akan menyebabkan beberapa hal, antara
lain:
1. Ketimpangan pendapatan yang ekstrim akan menyebabkan inefisiensi ekonomi.
2. Ketimpangan pendapatan yang ekstrim akan melemahkan stabilitas sosal dan
solidaritas.
3. Ketimpangan pendapatan yang ekstrim umumnya dianggap tidak adil.
Kemiskinan
Kemiskinan tidak hanya berkenaan dengan tingkat pendapatan, tetapi juga dari aspek
sosial, lingkungan bahkan keberdayaan dan tingkat partisipasinya, sebagaimana digambarkan
oleh World bank (2000) dalam Harniati (2007) mendefinisikan kemiskinan sebagai
berikut:“Povertyis hunger. Poverty is lack of shelter. Poverty is being sick and not being able
to go to school and not knowing to know how to read. Poverty is nothaving a job, poverty is
fear for the future, livingone day at a time. Poverty is powerlessness, lack of representation

1
and freedom “.Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasar minimum dikategorikan sebagai penduduk miskin. Nilai garis kemiskinan
yang digunakan mengacu pada kebutuhan minimum 2.100 kkal per kapita per hari ditambah
dengan kebutuhan minimum non makanan yang merupakan kebutuhan dasar seseorang yang
meliputi kebutuhan dasar untuk papan, sandang, sekolah, transportasi, serta kebutuhan rumah
tangga dan individu yang mendasar lainnya. Besarnya nilai pengeluaran (dalam rupiah) untuk
memenuhi kebutuhan dasar minimum makanan dan non makanan tersebut disebut garis
kemiskinan (BPS, 2007).
Ketimpangan di antara semua orang di dunia telah menurun secara konsisten sejak tahun
1990. Bahkan, ketimpangan di masing-masing negara telah menurun di banyak tempat sejak
tahun 2008; bagi setiap negara yang mengalami kenaikan ketimpangan dalam periode ini, dua
negara lain mengalami penurunan. Namun, ketimpangan tetap terlalu tinggi dan kekhawatiran
terkait pengumpulan kekayaan antara golongan terkaya semakin terasa.
Laporan ini menemukan bahwa di 34 dari 83 negara yang dipantau, kesenjangan
pendapatan melebar seiring dengan meningkatnya pendapatan di antara 60 persen terkaya
dibanding mereka yang berada di 40 persen termiskin. Dan di 23 negara, penduduk yang
merupakan 40 persen golongan termiskin menderita penurunan pendapatan selama beberapa
tahun, dan tidak saja bila dibanding penduduk terkaya namun secara absolut.
Setelah mempelajari sekelompok negara – termasuk Brasil, Kamboja, Mali, Peru dan
Tanzania – yang berhasil mengurangi ketimpangan secara signifikan selama beberapa tahun
terakhir, dan mempelajari berbagai bukti yang tersedia, peneliti Bank Dunia
mengindentifikasi enam strategi yang berpeluang memberi dampak. Strategi tersebut
mengungkap kebijakan yang terbukti telah menambah penghasilan masyarakat miskin,
memperbaiki akses masyarakat terhadap layanan penting, dan memperkuat prospek
pembangunan jangka panjang tanpa merusak pertumbuhan. Kebijakan ini berkinerja baik
ketika didampingi oleh pertumbuhan yang kuat, manajemen makro ekonomi yang baik, dan
pasar tenaga kerja yang dapat menciptakan lapangan kerja dan memungkinkan masyarakat
termiskin untuk memanfaatkan peluang tersebut.

ISTILAH PENTING
 Ketimpangan: perbedaan yang signifikan
 Kediktatoran: bentuk kepemimpinan yang mempunyai kekuasaan mutlak
 Heterogenitas: berbeda atau berlainan jenis

2
 Etnis: suku
 Property right: hak
 Fundamental: prinsip berdasarkan realita
 Institusi: Lembaga
 Finansial: keuangan

RINGKASAN MATERI
Mengatasi masalah ketimpangan dan kemiskinan serta mendorong pertumbuhan
diperlukan suatu paket kebijakan yang saling melengkapi satu sama lain. Pertumbuhan
ekonomi dapat mendorong kesejahteraan jika pola pertumbuhan mendorong lebih banyak dan
lebih baik kualitas pekerjaan, pendapatan yang lebih tinggi dan kesempatan ekonomi bagi
semua lapisan penduduk. Disamping itu, juga perlu memperhatikan kesehatan dan kestabilan
kontrak sosial yang menjamin bagi masyarakat miskin. Kontrak sosial antara lain dapat
menghasilkan program perlindungan sosial. Kontrak sosial yang mendorong kesejahteraan
bersama juga harus memperkenankan investasi sosial dalam institusi yang meningkatkan
kesempatan bagi semua.

PEMBAHASAN
Todaro (2009) mengatakan bahwa untuk mengatasi masalah ketimpangan dan
kemiskinan serta mendorong pertumbuhan diperlukan suatu paket kebijakan yang saling
melengkapi satu sama lain, yang meliputi empat unsur pokok kebijakan yang ditujukan
untuk: (1) menghilangkan distorsi harga faktor, (2) tercapainya perubahan struktural didalam
distribusi asset, kekuasaan dan akses pendidikan, yang disertai dengan kesempatan-
kesempatan untuk memperoleh penghasilan, (3) memperbaiki distribusi pendapatan: untuk
golongan ekonomi kuat ditempuh melalui kebijakan perpajakan
Atas pendapatan dan kekayaan mereka, sedangkan untuk golongan ekonomi lemah
ditempuh melalui penyediaan tunjangan finansial serta barang dan jasa konsumsi, (4)
meningkatkan pengembangan teknologi tepat guna dan pembangunan yang menekankan pada
penyediaan fasilitas perawatan kesehatan, perumahan, pelatihan yang murah, perbaikan
sarana pertanian, dan penyediaan lapangan pekerjaan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Cingano (2014). Dollar dan Kray (2001) mengatakan bahwa pertumbuhan akan memberikan
manfaat yang lebih besar bagi simiskin jika pertumbuhan disertai dengan kebijakan

3
penegakan hukum, disiplin fiskal, keterbukaan dalam perdagangan internasional, dan strategi
pengentasan kemiskinan.
Banyak cara untuk mencapai kesejahteraan bersama. Pertumbuhan ekonomi jelas
fundamental. Pertumbuhan ekonomi dapat mendorong kesejahteraan jika pola pertumbuhan
mendorong lebih banyak dan lebih baik kualitas pekerjaan, pendapatan yang lebih tinggi dan
kesempatan ekonomi bagi semua lapisan penduduk. Fakta lain juga menunjukkan bahwa
pengurangan ketimpangan dan kemiskinan lebih tinggi ketika pertumbuhan mengarah kepada
sektor padat tenaga kerja (Loayza and Raddatz, 2010, dalam Narayan, 2013). Tetapi untuk
mencapai hal tersebut, pertumbuhan perlu untuk didiversifikasi dan untuk mendorong
kesempatan kerja pada berbagai sektor. Sedangkan proses transformasi ekonomi didorong
oleh sektor swasta, negara perlu untuk berperan secara terbatas tapi memainkan peran yang
krusial untuk meningkatkan persaingan, menciptakan iklim investasi, dan meningkatkan
inovasi dalam sektor swasta. Peran ini meliputi penyediaan peraturan dan lingkungan makro
ekonomi yang memberikan kestabilan dan insentif bagi sektor swasta,dan investasi dalam
barang-barang publik seperti infrastruktur fisik dan manusia untuk membangun tenaga kerja
modern. Disamping itu, juga perlu memperhatikan kesehatan dan kestabilan kontrak sosial
yang menjamin bagi masyarakat miskin. Kontrak sosial antara lain dapat menghasilkan
program perlindungan sosial. Kontrak sosial yang mendorong kesejahteraan bersama juga
harus memperkenankan investasi sosial dalam institusi yang meningkatkan kesempatan bagi
semua. Redistribusi sumber daya tidak hanya sekedar transfer pendapatan dari satu kelompok
masyarakat ke kelompok yang lain, tetapi lebih kepada investasi dalam peningkatan
kemampuan masyarakat sepanjang waktu dan antar generasi, sehingga masyarakat dapat
meningkatkan kesejahteraan mereka. Pertumbuhan ekonomi merupakan syarat perlu, untuk
menghasilkan sumber daya yang dibutuhkan seperti untuk investasi yang dapat berkontribusi
terhadap pertumbuhan pendapatan berkelanjutan yang lebih tinggi sepanjang waktu.
Pertumbuhan ekonomi mendorong kemampuan manusia yang lebih tinggi, yang memberikan
umpan balik terhadap pertumbuhan.

KESIMPULAN
Determinan ketimpangan distribusi pendapatan antara lain: pertumbuhan penduduk yang
tinggi, inflasi, ketimpangan pembangunan antara wilayah, banyaknya investasi pada proyek
padat modal, kebijakan industri substitusi impor, memburuknya nilai tukar (termof trade)
bagi negara sedang berkembang dalam perdagangan dengan negara maju, pergeseran
intersektoral dalam struktur produksi dari sektor pertanian ke industri dan pergeseran

4
penduduk kesektor perkotaan, ketimpngan pengembangan pendidikan dan tingkat keahlian
tenaga kerja, ketimpangan dalam pendapatan tenaga kerja. Walaupun terdapat banyak
perdebatan para ekonom mengenai keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi, ketimpangan
pendapatan, dan kemiskinan, tetapi sebagian besar ekonom lebih mendukung hipotesis
Kuznets yang menunjukkan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi sampai pada suatu tingkat
pendapatan tertentu, maka ketimpangan distribusi pendapatan akan semakin rendah dan pada
akhirnya tentu saja kemiskinan berkurang. Artinya, peningkatan pertumbuhan ekonomi perlu
disertai adanya pemerataan pendapatan, sehingga pada akhirnya dapat mengurangi
kemiskinan.

Anda mungkin juga menyukai