PENDAHULUAN
Napza adalah zat yang bisa mengubah mood seseorang atau disebut mood
altering substance. Setiap orang rentan dengan Napza dalam tingkat yang
berbeda-beda, salah satunya karena faktor lingkungan yang mempengaruhi
seseorang. Orang yang menyalahgunakan Napza dan dalam ketergantungan
pada Napza baik secara fisik maupun psikis disebut pecandu Napza (Humas
BNN, 2019).
Menurut Badan Narkotika Nasional (2020) di lihat dari data statistik P4GN
tahun 2015 sampai tahun 2019 telah di laporkan oleh seluruh provinsi di
Indonesia dengan total kasus Napza sebanyak 6.207 kasus, 8.735 total
tersangka kasus Napza, dan 23.314 total pasien penyalahgunaan Napza.
1
2
Menurut Sugiyatno (2010) kesibukan orang tua yang terlalu padat akan
membuat berkurangnya waktu bersama anaknya sehingga akan lupa dengan
hak seorang anak untuk mendapatkan kasih sayang dari orang tua. Hal ini
akan mempengaruhi baik fisik, mental, maupun sosial emosionalnya,
sehingga anak akan cenderung lari dalam pergaulan negatif di luar rumah.
menyebutkan bahwa frekuensi pertemuan orang tua dengan anak semakin
tinggi maka akan semakin besar pengaruh positif kepada anak, karena
dengan semakin tinggi frekuensi pertemuan orang tua dengan anak, akan
membuat komunikasi orang tua dengan anak akan lebih efektif, sehingga
anak akan merasa mendapat perhatian dari orang tua.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
aspek kognitif, efektif dan psikomotor. Selain itu peran orang tua
juga sangat penting dalam keluarga.
2.2.2 Peran Orang Tua Dalam Keluarga
Peran keluarga menurut Jhonson (2010) sebagai berikut:
2.2.2.1 Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, serta sebagai kepala keluarga.
2.2.2.2 Ibu berperan sebagai pengurus rumah tangga, pelindung, pengasuh,
dan pendidik anak-anaknya
2.2.2.3 Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangannya.
baik. Jenis perlindungan yang bisa dan biasa diberikan orang tua
kepada anak-anaknya terdiri atas perlindungan terhadap
kesehatan anak-anaknya, perlindungan terhadap keamanan anak-
anaknya, dan perlindungan terhadap jaminan kesejahteraan bagi
anak-anaknya.
c. Orang Tua Sebagai Pengarah
Peran orang tua yang ini tidak berbeda dengan peran orang tua
terhadap anak sebagai pendidik. Dalam perannya kali ini, tugas
orang tua adalah mengarahkan anak-anaknya. Tentu saja
mengarahkan pada hal-hal baik yang akan berguna bagi
kehidupannya. Peran ini sangat dituntut berlebihketika anak
sudahmenginjak masa remaja. Mereka anak-anak remaja, dikenal
memiliki kelabilan emosi. Pada masa ini mereka menjalani tahap
memilih serta mencari hal yang dianggap benar. Tidak jarang
mereka menyerap, mengambil semua yang ditemuinya dijalan
dan tugas orangtua yang membantu mengarahkan bukan hanya
mengarahkan, tetapi orang tua dituntut untuk mengawasi agar
anak tidak melanggar peraturan-peraturan di rumah dan di luar
rumah.
d. Peran orang tua sebagai penasehat
Peran orang tua terhadap anak yang satuini boleh dikatakan
sebagai peran lanjutan dari peran pendidik dan tenaga
pengarah. Memberi nasihat adalahsesuatu yang sangat identik
dengan orang tua. Namun, dalammenjalankan perannya ini, tidak
sedikit orang tua yang menemui hambatan sehingga cukup
kesulitan. Pada dasarnya, tidak ada manusia yang suka
dinasehati, mereka akan merasa apabila mendapat
nasehatmembuat dirinya terlihat bodoh, terlihat tidak berguna dan
salah. Oleh karena itu, sebagai orang tua juga dituntut pintar ketika
akan memberikan nasihat, pastikan caranya berbeda dan tidak
berkesan menggurui.
23
Menurut Ali & Asrori (dalam Monks dkk, 2012) bahwa remaja
sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah tidak
termasuk golongan anak-anak tetapi belum juga diterima secara
penuh untuk masuk pada golongan orang dewasa. Oleh karena itu
remaja sering kali di kenal dengan fase “mencari identitas diri” atau
fase “topan dan badai”. Karena remaja masih belum mampu
25
Kecenderungan
Peran Orang Tua penyalahgunaan
Napza pada remaja
2.4 Hipotesis
Ada pun Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 : Ada hubungan peran orang tua dengan kecenderungan
penyalahgunaan Napza pada remaja di Wilayah Puskesmas
Rawat Inap Cempaka Kota Banjarbaru Tahun 2020.