Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAS PRESENTASI MIKROBIOLOGI INDUSTRI

BIOKONVERSI BIOMASSA SECARA ENZIMATIK

OLEH :

NAMA : ANTON
STAMBUK : F1D2 18 022
DOSEN PENGAMPU : A. LAILA NUGRAWATI, M.Si.

PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
1. Peningkatan Nutrisi Jerami Padi Melalui Fermentasi dengan Menggunakan
Konsorsium Jamur Phanerochaete Chrysosporium dan Aspergillus Niger”
(Dewi Lestari)
Jerami padi yang umumnya digunakan sebagai pakan ternak memiliki
beberapa faktor pembatas salah satunya yaitu sulitnya penguraian oleh enzim
akibat dinding sel yang diselimuti kristal silika. Biodegradasi jerami padi
berupa perubahan struktur dari lignoselulosa pada dinding jerami padi untuk
memudahkan proses penetrasi enzim oleh mikroba selulolitik di dalam rumen.
Mikroorganisme yang berperan dalam biokonversi jerami padi yaitu
Phanerochaete Chrysosporium dan Aspergillus Niger. Mekanisme
biokonversi ini melalui proses dimana Phanerochaete chrysosporium
merombak hemiselulosa, selulosa, dan lignin dari jerami padi menjadi CO 2
(karbondioksida) dan H2O (air). Kapang Phanerochaete chrysosporium
memproduksi enzim LiP, MnP, hemiselulase untuk mendegradasi lignin dan
hemiselulosa menjadi monomer gula dan asam asetat, serta Phanerochaete
chrysosporium juga menghasilkan β-endoxylanase yang berperan dalam
pemecahan xilan yang merupakan komponen utama penyusun hemiselulosa
menjadi oligosakarida. Proses ini dibantu oleh Aspergillus niger yang
memproduksi enzim β-glukosidase yang kuat, yang berperan mempercepat
konversi selobiosa menjadi glukosa. Setelah lignin terdegradasi kemudian
kapang Aspergillus niger mengeluarkan enzim amilase dan selulase untuk
menghidroslisis amilum dan selulosa yang ada pada jerami padi sehingga
kandungan lignin menurun dan protein meningkat.

2. Pembuatan Bioetanol dari Air Limbah Cucian Beras Menggunakan Metode


Hidrolisis Enzimatik dan Fermentasi (Ela Sri Andani)
Bioetanol saat ini menjadi salah satu sumber bahan bakar yang
semakin pesat penggunaannya, produksi bioetanol dapat dihasilkan melalui
proses hidrolisis dan fermentasi limbah air cucian beras, dimana air cucian
besar masih mengandung karboidrat yang cukup tinggi untuk mendukung
proses biokonversi untuk menghasilkan etanol. Proses konversi pati menjadi
etanol dilakukan melalui dua tahap dimana pada tahap pertama berupa proses
sakarifikasi oleh enzim amilase untuk mengubah pati menjadi glukosa. Tahap
kedua glukosa yang dihasilkan digunakan sebagai sumber energi khamir
S.cerevisiae, kemudian mikroba ini akan memproduksi enzim zimase dan
invertas. Enzim zimase akan memecah karbohidrat menjadi monomer glukosa,
kemudian dilanjutkan oleh enzim invertase untuk memecah glukosa menjadi
alkohol.

3. Produksi Protein Sel Tunggal dari Bagase Terhidrolisa dengan Bantuan


Saccharomyces Cereviciae (Abal Ghafla)
Protein sel tunggal berupa protein yang dihasilkan oleh
mikroorganisme bersel tunggal. Produksi protein sel tunggal dapat diperoleh
dari ampas tebu (bagase) dengan bantuan khamir Saccharomyces Cereviciae.
Proses biokonversi dapat dilakukan melalui proses delignifikasi, sakarifikasi
atau fermentasi. Proses delignifikasi bertujuan untuk memecah sifat
kristalinitas pada selulosa, dimana hasilnya dapat berupa oligosakarida,
disakarida, trisakarida, seperti selobiosa dan selotriosa, monomer glukosa dan
hasil pemecahan lain seperti levulenat. Proses sakarifikasi menggunakan
asam, namun dengan penggunaan asam ini memiliki beberapa kelemahan
salah satunya sifat kristalinitas selulosa yang tahan terhadap asam. Metode
efektif melalui fermentasi dengan memanfaatkan enzim selulase yang dapat
memecah selulosa ampas tebu sehingga menghasilkan glukosa untuk
mendukung pertumbuhan khamir Saccharomyces Cereviciae sehingga
produksi protein sel tunggal lebih optimal.

4. Biokonversi Bahan Organik pada Limbah Cair Rumah Pemotongan Hewan


Menjadi Energi Listrik Menggunakan Microbial Fuel Cell
Air limbah RPH memiliki potensi sebagai media biakan mikroba,
khususnya mikroba yang berperan sebagai Microbial Fuel Cell. Mikroba akan
melakukan metabolisme dalam keadaan anaerob dengan menguraikan glukosa
yang terkandung dalam air limbah RPH menjadi proton, elektron (e) dan
karbon dioksida (CO2). Proton mengalir ke katoda melalui jembatan garam.
sedangkan elektron yang menempel di anoda kemudian mengalir melalui
sirkuit eksternal menuju ke katoda. Pertemuan antara elektron dan proton
inilah yang menyebabkan adanya perbedaan potensial antara kedua ujung
elektroda (katoda dan anoda) sehingga menghasilkan daya listrik

5. Biokonversi Nanas menjadi Nata De Pina (Adrian Yani)


Nanas merupakan salah satu substrat yang dapat digunkan oleh Acetobacter
xylinum sebagai sumber energi dalam produksi nata. Proses produksi nata melalui
proses fermentasi dimana dilakukan melalui proses metabolisme dimana sel-sel
Acetobacter xylinum menyerap glukosa dan menggabungkannya dengan asam
lemak, membentuk suatu prekursor pada jaringan sel bersama enzim
mempolimerisasi glukosa menjadi selulosa ekstraseluler Acetobacter xylinum.

Anda mungkin juga menyukai