2. Kemotrof
Elektron donor dapat berupa senyawa organik (kemoorganotrof) atau
inorganik (kemolitotrof). Kemolitotrof memperoleh energi dengan
mengoksidasikan amonia (NH4) menjadi nitrit (NO2-). Kemoognotrof
menggunakan glukosa untuk dioksidasikan menjadi CO2 dan H2O
Pembiakan Bakteri
3. Ototrof dan Heterotrof
Organisme yang dapat menggunakan CO2 sebagai satu satunya sumber
karbon disebut Ototrof. DIperkirakan bahwa bakteri kemolitotrofik
bersifat ototrofik, ternyata sebagian kecil bersifat bersifat heterotrofik
(miksotrofik), artinya bahwa energi diperoleh dari donor elektron yang
bersifat inorganik dan memperoleh sumber karbon dari senyawa organik.
Contoh Desulfovibrio desulfuricans yang menggunakan elektron dari H2
untuk reduksi sulfat, tetapi memperoleh karbon dari senyawa organik
dari media.
Pembiakan Bakteri
Teknik Biakan Murni
Ilmuwan yang berjasa dalam pengembangan teknik biakan
murni adalah Robert Koch yang menerima hadiah Nobel
tahun 1905. Salah satu teknik yang dikembangkan Koch
adalah metode agar tuang untuk mendapatkan koloni yang
terpisah.
Untuk memperoleh biakan murni digunakan beberapa teknik
biakan yaitu :
a. Metode agar tuang – KOCH
Pada metode ini bakteri disebarkan di atas permukaan
lempengan agar
b. Metode penggoresan lempengan agar
Metode ini dikembangkan oleh Loeffler dan Gaffky dari
Laboratorium KOCH, tujuannya memperoleh pertumbuhan
koloni yang terpisah oleh karena pengenceran dari populasi
bakteri
Koloni adalah masa sel yang berasal dari 1 bakteri.
Pembiakan Bakteri
Pembiakan Bakteri dalam Laboratorium
Bila suatu media diketahui komposisi medianya secara terinci,
maka media tersebut disebut media sintetik. Mikroorganisme
ototrof dapat tumbuh dalam media sederhana, karena
mikrobanya mempunyai kemampuan mensintesis bahan
inorganik menjadi karbohidrat, protein, asam nukleat, lipida
dan vitamin, serta komplek organik lainnya.
Bakteri heterotrof biasanya menggunakan media non sintetik.
Media ini kaya akan zat hara yang tidak diketahui
kandungannya dengan pasti, seperti
Ekstrak daging, mengandung KH, senyawa organik N dan
vitamin
Ekstrak ragi, senyawa organik N dan C.
Pepton, sumber utama senyawa organik N, vitamin dan KH.
Agar, kompleks KH yang diperoleh dari ganggang laut.
Beberapa bakteri tidak dapat dibiakan dalam media buatan,
karena sangat sulit untuk membuat suatu media yang dapat
digunakan oleh semua bakteri.
Pembiakan Bakteri
Jenis Media
1. Media Diferensial
Merupakan media yang menunjang kehidupan beberapa bakteri dan
juga dapat membedakan berbagai kelompok bakteri
2. Media Selektif
Media ini menghambat pertumbuhan bakteri tertentu dan juga
membolehkan pertumbuhan bakteri tertentu. Media ini digunakan untuk
mengisolasi bakteri tertentu, bahan penghambatnya digunakan
- Kristal violet, eosin Y, biru metilen dan brillian green digunakan untuk
menghambat bakteri Gram (+)
- Garam empedu
- pH
- Penambahan antibiotik
3. Media Selektif dan Diferensial
Media ini bersifat selektif dan diferensial, biasanya digunakan untuk
identifikasi
Pembiakan Bakteri
Jenis Media
4. Media untuk Bakteri Anaerob
Penambahan bahan kimia ke dalam media ini fungsinya
untuk mengurangi kandungan oksigen dengan cara
pengikatan secara kimiawi. Salah satu indikator anaerobik
adalah rezasurin, bila terjadi oksidasi maka akan terjadi
warna merah
5. Media Penyubur
Media ini akan mempercepat pertumbuhan organisme
tertentu, umumnya media ini menggunakan zat hara yang
serupa dengan habitat mengisolasi bakteri tersebut. Selain
menambahkan zat hara tertentu, sering juga ditambahkan
bahan penghambat, yang berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan organisme lain yang tidak diinginkan. Indikator
juga ditambahkan sehingga dapat dibedakan kelompok
bakteri yang mempunyai sifat tertentu
Pembiakan Bakteri
Zat Hara yang Ditambahkan ke dalam Media
Nitrogen
Diperlukan sebagai bahan dasar untuk protein, asam nukleat
dan vitamin. Dalam media bahan yang mengandung N
berupa : NH4Cl – N inorganik, NaNO3, pepton – N organik
Karbon
Sumber digunakan berbagai gula, pati, glikogen. Sumber C
diuraikan bakteri menjadi molekl yang lebih kecil yang
kemudian dgunakan untuk bahan dasar protein, polisakarida,
lipida dan asam, nukleat
Vitamin dan Faktor Pertumbuhan
Vitamin berfungsi sebagai koenzim atau bagian lain dari bahan
dasar dari sel. Koenzim adalah bagian aktif dari enzim dan
berkaitan dengan bagian protein dari enzim tersebut.
Bakteri juga memerlukan faktor pertumbuhan, yaitu bahan
kimiawi yang diperlukan untuk pertumbuhan, tetapi tidak
dapat disintesis sendiri oleh bakteri, Contoh purin atau
pirimidin untuk sintesis asam nukleat
Pembiakan Bakteri
Zat Hara yang Ditambahkan ke dalam Media
Termasuk dalam kelompok ini adalah Sulfur diberikan
dalam NH4SO4. S ini diperlukan sebagai koenzim,
asam amino dan komponen sel lainnya.
P ditemukan dalam asam nukleat dan fosfolipida dan
juga ATP dalam bentuk K2HPO4 dan KH2PO4. K, Mg,
Mn, Fe dan Ca berfungsi sebagai kofaktor dalam
berbagai enzim selain juga diperlukan untuk
pertumbuhan. Fe merupakan bagian dari sitokrom
dan Ca dipakai dalam enzim.
Air
Air diperlukan untuk pertumbuhan dan pembiakan
bakteri karena itu hampir 80% bakteri terdiri dari
air. Air yang digunakan dalam pembuatan media
harus aqua destilat karena dalam air kran/ledeng
terkandung bahan inorganik ataupun organik
Pembiakan Bakteri
Berbagai faktor yang memperngaruhi Pertumbuhan Bakteri
Dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Bakteri adalah
Faktor lingkungan (suhu, pH, oksigen dan tekanan osmotik)
dan Zat hara
Suhu
Bakteri tumbuh pada suhu di atas 35oC, Jika suhu lebih tinggi
daripada suhu maksimum maka pertumbuhan bakteri akan
menurun dengan cepat dan makin tinggi suhu maka aktivitas
enzim juga cepat sehingga enzim akan didenaturasikan dan
sel kemudian akan mati.
3 Kelompok bakteri menurut suhu optimum
1. Psikorofil ; 5o – 30oC
Kelompok ini banyak pada makanan yang disimpan dalam
lemari es, karena kelompok ini masih dapat tumbuh pada
suhu 4oC.
Pembiakan Bakteri
Berbagai faktor yang memperngaruhi Pertumbuhan Bakteri
3 Kelompok bakteri menurut suhu optimum
2. Mesofil ; 15o – 50oC
Bakteri umumnya masuk dalam kelompok ini. Suhu optimum bakteri
patogen 35o - 40oC sedang bakteri tanah 30oC
3. Termofil ; 50o – 60oC
Masuk juga bakteri dalam sumber air panas. Sumber air panas yang
bersifat asam suhu optimum dapat tumbuh adalah 80oC, sedang keadaan
basa suhu optimum melebihi 90oC.
Kelompok bakteri yang tahan terhasdap suhu panas disebut
thermodurik sedangkan tahan terhadap suhu dingin disebut psikrodurik.
Pembiakan Bakteri
Berbagai faktor yang memperngaruhi Pertumbuhan Bakteri
pH
Bakteri tumbuh pada pH sekitar 7, ragi tumbuh dengan baik
pada pH rendah (asam). Leperluan akan pH tertentu
digunakan untuk mengisolasi bakteri dan untuk mengatur pH
dapat ditambahkan HCl, KOH atau NaOH. pH didalam sel
sebetulnya jauh lebih tinggi, dan kemampuannya untuk
dapat tumbuh pada lingkungan dengan pH rendah adalah
kemampuan sel bakteri untuk menahan ion H+ keluar dari
sel. Jika pH media sekitar 7 maka hasil metabolisme
menghasilkan asam sehingga pH turun, untuk mencegah
penurunan perlu ditambah larutan penyangga / Buffer
(campuran asam lemah dengan basa pasangannya.
Larutan penyangga mempertahankan pH sekitar netral oleh
karena :
1. Asam kuat diubah menjadi asam lemah
- +
2. OH akan menarik H untuk membentuk air
Pembiakan Bakteri
Berbagai faktor yang memperngaruhi Pertumbuhan Bakteri
Oksigen
Bakteri dibagi 3 kelompok menurut keperluannya akan oksigen
1. Aerob Obligat
Kelompok ini selalu memerlukan oksigen untuk
pertumbuhannya.
2. Anaerob Obligat
Kelompok ini dapat tumbuh bila tidak ada oksigen karena
adanya kelompok ini tidak memiliki enzim yang dapat
menguraikan hasil oksidasi dalam metabolisme yang bersifat
toksik.
3. Fakultatif anaerob
Kelompok ini dapat tumbuh dalam keadaan dengan atau
tanpa oksigen, meskipun pertumbuhannya jauh lebih cepat
bila ada oksigen.
Pembiakan Bakteri
Keracunan oleh Oksigen
Oksigen diperlukan tapi juga dapat meracuni organisme hidup, karena daya
oksidasinya menyebabkan dapat menjadi akseptor elektron terminal
yang kuat untuk berbagai proses respirasi yang memerlukan energi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi daya racun oksigen yaitu :
1. Inaktivasi enzim oleh Oksigen
Oksigen dapat langsung mengoksidasi kelompok dalam keadaan reduksi
seperti thio atau enzim sehingga terjadi inaktivasi. Nitrogenasi, enzim
yang melaksanakan fiksasi nitrogen dirusak oleh kadar oksigen yang
rendah.
2. Kerusakan oleh senyawa turunan oksigen
Superoksida dapat menginaktivasi komponen sel, karena disebabkan
oleh pembentukan bahan toksik lain yang lebih kuat yaitu hidrogen
peroksida dan hidroksil radikal
Hidroksil radikal merupakan radikal bebas yang paling reaktif sehingga
hampir dapat merusak setiap molekul dalam sel hidup.
Hidrogen peroksida bukan merupakan radikal bebas, tetapi memiliki
kemampuan mengoksidasi yang kuat yang bersifat racun bagi banyak
sel.
Pembiakan Bakteri
Pembiakan Bakteri Anaerob
Lingkungan anaerob dapat dicapai dengan :
1. Media dengan bahan reduktor atau “prereduced media”
Bahan yang memiliki kemampuan mereduksi seperti sistin
ditambahkan untuk menurunkan kadar oksigen.
2. Ruang anaerobik yang merupakan “plastic anaerobic glove
box” yang mengandung H2, CO2 dan N2. KAtalis yang
digunakan adalah paladium
Tekanan Osmotik
Bakteri dapat tumbuh dalam kisaran tekanan osmotik yang
cukup besar oleh karena adanya enzim permease sehingga
konsentrasi garam dalam sel dapat diatur. Akan tetapi bila
konsentrasi cukup tinggi, maka air akan keluar dari sel
sehingga pertumbuhan akan berhenti.
Pertumbuhan Mikrobiologi
Tabel Pertumbuhan Jumlah berdasarkan Waktu
II. DESINFEKSI
Merupakan proses yang mematikan semua mikroorganisme patogen
dengan cara kimiawi dan fisik. Desinfeksi mempunyai daya kerja
terhadap bentuk vegetatif dari mikroorganisme, tetapi belum tentu
mematikan bentuk sporanya.
III. ANTISEPTIS
Merupakan proses yang mencakup inaktivasi atau mematikan
mikroorganisme dengan cara kimiawi. Antiseptik dapat bersifat
bakterisidal (mematikan bakteri) atau bakteriostatik (menghentikan
pertumbuhan bakteri).
Sterilisasi dan Desinfeksi
Istilah desinfeksi dan antiseptis kadang sulit dibedakan,
sehingga penggunaannya bisa dikatakan sinonim.
4. Radiasi
4.1 Sinar Gamma
Radiasi ini menyebabkan ion bersifat hiperaktif dan sering
digunakan untuk sterilisasi bahan makanan terutama bila panas
dapat menyebabkan perubahan rasa, rupa atau penampilan dari
bahan makanan. Sterilisasi dengan sinar ini disebut juga sterilisasi
dingin karena proses radiasi menghasilkan sedikit panas pada
bahan yang diradiasi.
Sterilisasi dan Desinfeksi
Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
4. Radiasi
4.2 Ultra Violet
Sinar UV dengan panjang gelombang yang pendek
memiliki daya antimikrobial yang sangat kuat. Daya
kerjanya adalah absorpsi oleh asam nukleat tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaan sel. Energi
yang diabsorpsi akan menyebabkan terjadinya ikatan
timin sehingga fungsi dari asam nukleat terganggu dan
dapat mengakibatkan kematian mikroorganisme.
Daya antimikrobial terkuat terletak pada panjang
gelombang 265 nm; termasuk dalam kisaran UV yaitu
200 – 310 nm. Lampu UV mempunyai panjang
gelombang 253,7. Daya penetrasi dari UV sangat
rendah sehingga bila ada lapisan lemak pada
permukaan daya antimikrobial UV akan sangat
menurun.
Bahan Antimikrobial
Istilah yang sering digunakan sehubungan dengan bahan antimikrobial dan
penggunaannya adalah :
1. Bakteriostatik
Bahan antimikrobial memiliki kemampuan untuk menghambat
perkembangbiakan bakteri. Jika bagan antimikrobial dihilangkan,
perkembangbiakan bakteri berjalan kembali seperti semula. Contoh
tetracyclin, sulfonamida dan klorampenicol
2. Bakterisidal
Bahan antimikrobial memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri.
Daya bakterisidal berbeda dengan bakteriostatik oleh karena prosesnya
hanya berjalan searah, yaitu bakteri yang telah mati tidak dapat
berkembang biak lagi meskipun bahan bakterisidal dihilangkan, contoh
penicilin, streptomicin, polimiksin.
Resistensi silang
Resistensi terhadap bahan antimikrobial biasanya terjadi pada antibiotik
yang memiliki struktur yang sama seperti erythriomycin – oleandomycin,
neomycin – kanamycin. Namun dapat pula terjadi pada antibiotik yang
tidak memiliki struktur yang sama yaitu erythromycin – lincomycin
Resistensi dapat diatasi dengan beberapa cara yaitu :
■ Penggunaan dosis yang benar, sehingga tidak terbentuk mutasi
■ Penggunaan 2 macam antibiotik yang tidak memiliki resistensi silang
■ Mencegah penggunaan antibiotik secara berlebihan, terutama bila ada
mikroba, seperti misalnya di rumah sakit
Bahan Antimikrobial
Cara Pengukuran Daya Antimikrobial
1. Uji Pengenceran (Dilution Test)
Antibiotik diencerkan, kemudian ditambahkan bakteri penguji. Dengan cara ini
dapat ditentukan jumlah terendah yang diperlukan untuk menghambat
pertumbuhan mikroorganisme secara in vitro; jumlah terendah ini disebut
minimal inhibitory concentration (MIC).
2. Uji Difusi (Diffusion Method)
Metode Cakram Kertas
Cara ini digunakan cakram kertas yang mengandung antibiotik dengan
konsentrasi tertentu. Wilayah jernih disekitar cakram kertas dipengaruhi oleh
tebal medium, macam medium, inokulum, dan laju difusi antibiotik.
Pengujian dengan cakram kertas menggunakan metode Kirby – Bauer. Selain itu
dapat pula digunakan metode agar lapis (agar overlay method) menurut Barry,
Garcia dan Thrupp
Metabolisme Mikroba
Biosintesis sebagai salah satu kegiatan jasad hidup di dalam metabolisme,
berbeda dengan nutrisi, karena didalam biosintesis diperlukan sumber
energi
1. Asimilasi N dan Sulfat
Asimilasi N dari senyawa anorganik (NH4+, NO3-, N2 dsb), biasanya
digabung langsung dengan asam ketoglutamat yang merupakan hasil
antara di dalam siklus Kreb:
Asam ketoglutamat asam glutamat Glutamin
Adanya penambahan NH4+ maka asam ketoglutamat akan menjadi
asam glutamat dan selanjutnya terjadi aminasi menjadi glutamin. Asam
glutamat kemudian dapat m,emindahkan gugus aminanya ke asam
alfa-keto yang lain, prosesnya dinamakan transaminasi.