Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ORGANISASI MANAJEMEN

Dosen : Syaifullah, SE,M. Sc

Disusun Oleh :

Yelfi Dwi Anahyu (11950321589)

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini banyak yang melakukan bisnis. Mulai dari
bisnis kecil-kecilan,menengah, hingga bisnis besar-besaran. Namun masalahnya belum
banyak orang yang tau tentang organisasi bisnis, sehinnga usahanya belum menggunakan
struktur bisnis yang tepat. Banyak juga orang-orang yang tidak tau mengenai bentuk-
bentuk organisasi bisnis, sehingga mereka tidak tahu bentuk usaha apa yang sedang
mereka jalani.
Agar bisnis dapat berjalan dengan sukses maka perlu diorganisasikan. Dalam
mengorganisasi suatu bisnis tentunya harus memperhatikan unsur-unsur bisnis yang ada.
Unsur bisnis yang perlu mendapat perhatian pengusaha yaitu lingkungan bisnis.
Lingkungan sangat besar pengaruhnya kepada efisiensi dari operasional perusahaan dan
kemampuannya untuk memperoleh keuntungan, Untuk itu setiap pemilik dan pemimpin
usaha harus dapat memahami keadaan lingkungannya dan dampak lingkungan tersebut
terhadap usahanya. Begitu pula dengan organisasi bisnis, suatu bisnis akan menjadi jelas
apabila terstruktur. 
Dalam dunia bisnis dibutuhkan sebuah tujuan untuk berorganisasi bisnis. Tujuan
organisasi merupakan kebutuhan yang ingin dipenuhi dalam jangka waktu
tertentu. Visi merupakan keinginan jangka panjang, yang direalisasikan melalui usaha
pencapaian tujuan jangka pendek (tahunan). Tujuan ini yang ingin dicapai oleh orang-
orang yang membentuk organisasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana tipe-tipe organisasi?


2. Apa saja contoh dari tipe-tipe organisasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tipe tipe organisasi

a. Simple structure/ struktur entrepeneur


Menurut Mintzberg Simple structure adalah menggambarkan bahwa
kompleksitasnya rendah, mempunyai sedikit formalisasi, dan mempunyai wewenang
yang sentralisasi pada seseorang. Didalam struktur sederhana ini juga
menggambarkan hampir semua orang melapor kepada seorang strategic apex dimana
kekuasaan pembuatan keputusan disentralisasi.

Karakterisistik simple structure sebagai berikut:


 Strategi apex yaitu keanggotaan yang terdiri dari kalangan elit (top
management) pada suatu organisasi.
 Penggunaan teknologi yang minimal, dan didukung oleh staf dalam jumlah
kecil.
 Pola hubungan kerja lebih sentralistik, karena tidak menangani masalah-
masalah operasional.

Contoh simple structure antara lain : Organisasi holding company, CV.

b. Machine Bureaucracy
Menurut Mintzberg birokrasi mesin mempunyai tugas operasi rutin yang sangat
tinggi, peraturan yang sangat diformalisasi, tugas yang dikelompokkan kedalam
departemen-departemen fungsional, wewenang yang disentralisasi, pengambilan
keputusan yang mengikuti rantai komando dan sebuah struktur administrasi yang
rumit dengan perbedaan tajam antara aktivitas lini dan staf.

Karakteristik Machine Bureaucracy sebagai berikut:


 Keanggotaan organisasi terdiri dari specialis karena pengalaman.
 Pembagian tugas (division of labour) didasarkan pada standarisasi.
 Mekanisme kerja berdasarkan pada technostructure yakni melalui tahapan
kerja yang jelas.
 Sifat pekerjaan bersifat repetitive, sehingga dapat menghambat kreativitas
anggota

Contoh machine bureaucracy antara lain: Bagian perencanaan dan pengendali,


industri besar.

c. Divisonalized Bureaucracy
Menurut Mintzberg struktur divisional adalah sejumlah unit yang otonom ,
masing-masing secara khas adalah birokrasi mesin, yang dikoordinasi secara terpusat
oleh sebuah kantor pusat, karena divisi-divisi tersebut berdiri sendiri. Setiap rantai
utama/kelompok kepalai oleh president atau vice president yang mewakili sebuah
divisi terpisah. Seperti halnya semua struktur divisional, setiap divisi umumnya
otonom, dimana para manajer divisi bertanggungjawab atas prestasi dan mempunyai
wewenang penuh untuk pengambilan keputusan strategis dan operasional. Alfred
Sloan yang menciptakan struktur divisional dan General Motors mengatakan bahwa
harus ada “ kegiatan dan tanggungjawab yang didesentralisasi dengan control yang
dikoordinasi”. Para manajer divisi bebas untuk mengatur divisi mereka dengan cara
yang mereka kira paling baik selama hal tersebut sesuai dengan prdoman umum yang
ditetapkan oleh kantor pusat.

Karakteristik divisionalized bureaucracy sebagai berikut:


 Proses balkanisasi dalam organisasi yakni pemisahan organisasi
menjadi sub organisasi yang berfungsi secara terpisah dan self
sufficient, tetapi menjalankan fungsi organisasi induk.
 Karakteristik keanggotaan dapat meliputi profesional atau middle skill
staffs.

Contoh divisonalized bureaucracy antara lain : Organisasi waralaba, universitas


cabang.
d. Professional Bureaucracy
Menurut Mintzberg birokrasi Profesional merupakan penggabungan antara
standarisasi dengan desentralisasi. Kekuatan desain ini terletak pada operating core
karena desain ini mempunyai kemampuan kritis yang dibutuhkan organisasi dan
mempunyai otonomi yang diberikan melalui desentralisasi untuk menerapkan
keahlian mereka, pada desain ini pembagian kerja berdasarkan pada tingkat
pendidikan, semakin tingkat pendidikan lebih tinggi maka semakin banyak beban
kerja yang diberikan oleh pimpinan

Karakteristik professional bureaucracy sebagai berikut:


 Keanggotaan organisasi adalah operating core yang terdiri dari para
profesional yang mandiri dalam bidangnya.
 Kemandirian dan otonomi menjadi ciri utama dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Suasana pekerjaan bersifat demokratis, tetapi sulit dalam mengelola,
dan menetukan jurisdiksi pekerjaan.

Contoh professional bureaucracy antara lain : Perguruan tinggi, badan litbang, kantor
konsultan.

e. Adhocracy
Menurut Mintzberg Adhocracy dicirikan oleh diferensiasi horizontal yang tinggi,
diferensiasi vertical yang rendah, formalisasi yang rendah, desentralisasi, fleksibilitas
dan daya tanggap yang tinggi. Diferensiasi horizontal besar karena adhocracy pada
umumnya diisi oleh professional dengan tingkat keahlian yang tinggi. Diferensiasi
vertical rendah karena tingkatan administrasi yang banyak akan membatasi
kemampuan organisasi untuk melakukan penyesuaian, juga akan kebutuhan akan
pengawasan adalah minimal karena para professional telah menghayati perilaku yang
diinginkan manajemen.
Karakteristik adhocracy sebagai berikut:
 Mekanisme kerja tidak terikat pada standarisasi, tetapi pada
standarisasi, tetapi pada kreativitas staf.
 Keanggotaan dapat terdiri sari kalangan profesional atau orang
berpengalaman
 Organisasi kurang mendapat pengakuan formal, tetapi kesuksesan
didasarkan pada accepabillitas produk oleh masyarakat atau kalangan
profesional

Contoh adhocracy antara lain : Organisasi kesenian, produser film, badan litbang.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Organisasi adalah hasil dari penciptaan kerja sama yang efisien antara orang dan alat-alat
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam pengertian yang lebih modern,
organisasi memiliki makna sebagai keseluruhan hubungan diantara orang-orang yang secara
disadari atau tidak, disengaja atau tidak, bekerjasama untuk memajukan kepentingan-
kepentingan pribadi mereka melalui pencapaian tujuan tertentu.
Tipe organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi yang
sudah diolah. Tipe-tipe organisasi menurut mintzberg adalah simple structure, machine
bureaucracy, divisionalized bureaucracy, professional bureaucracy, adhocracy.
DAFTAR PUSTAKA

Daldiri, Muhibin. 2011. Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan.


http://muhibindaldiri.blogspot.com/2011/06organisasi-dan-kepemimpinan.html. (5 Oktober
2019).

Frf . 2017. Pandan Elemen dan Beberapa Pilihan Dalam Desain Organisasi.
http://pengertiandanartikel.blogspot.com/2017/03/pandangan-elemen-dan-beberapa-
pilihan.html. (5 Oktober 2019).

Anda mungkin juga menyukai