LP Susan Silla
LP Susan Silla
1. Pengertian
a Menurut (Winkjosastro, 2005) kistoma ovarii merupakan suatu tumor, baik yang
kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan,
tumor ovarium yang dijumpai yang paling sering ialah kista dermoid, kista coklat
atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan
dalam panggul.
yang membentuk seperti kantong. Kista ovarium secara fungsional adalah kista
yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus mentsruasi (Bobak,
atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari
d Tumor ovarium sering jinak bersifat kista, ditemukan terpisah dari uterus dan
Tumor ovarium sering jinak bersifat kista, ditemukan terpisah dari uterus
bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis
3. Kistadenoma ovari serosum, kista yang berasal dari epitel germinativum, kista
sempurna dan lebih menonjol dari pada mesoderm dan endoterm. Dinding kista
2. Etiologi
Berdasarkan (Smelzer & Bare, 2002), penyebab dari kista belum diketahui secara
Kista folikuler dapat timbul akibat hipersekresi dari FSH dan LH yang gagal
mengalami involusi atau mereabsorbsi cairan. Kista granulosa lutein yang terjadi
didalam korpus luteum indung telur yang fungsional dan dapat membesar bukan
karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah yang berlebihan saat fase
pendarahan dari siklus menstruasi. Kista theka-lutein biasanya bersifay bilateral dan
berisi cairan bening, berwarna seperti jerami. Penyebab lain adalah adanya
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit
nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar
dan menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-
gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti
endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker
perubahan ditubuh Anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Berdasarkan
(Mansjoer, 2002), gejala-gejala berikut mungkin muncul bila anda mempunyai kista
ovarium:
2. Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
4. Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung
9. Nyeri sanggama
10.Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.
4. Patofisiologi
Berdasarkan Smeltzer & Bare (2002) menyatakan bahwa fungsi ovarium yang
normal tergantung pada sejumlah hormon, dan kegagalan salah satu pembentukan
hormon dapat mempengaruhi fungsi ovarium tersebut. Ovarium tidak akan berfungsi
secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormon hipofisa dalam jumlah
yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal dapat menyebabkan penimbunan folikel
yang terbentuk secara tidak sempurna didalam ovarium. Folikel tersebut gagal
Setiap hari ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut
folikel de graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari
2.8cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur akan menjadi korpus
luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5-2 cm dengan kista di tenga-
tengah.
Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis
dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-
mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu
jinak. Kista dapat berupa kista folikural dan luteal yang kadang-kadang disebut kista
theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuik FSH dan
HCG.
5. Phatway
Klien mengalami
ketakutan dalam
melakukan mobilisasi
Hambatan
mobilisasi fisik
b.d kelemahan
fisik
6. Pemeriksaan Penunjang
tumor berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk menentukan silat-sifat tumor itu.
2. Ultrasonografi, pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor apakah
tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik
atau solid, dan dapatkah dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut yang
Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat gigi dalam tumor.
Penggunaan foto rontgen pada pictogram intravena dan pemasukan bubur barium
7. Penatalaksanaan
Winkjosastro (2005) bahwa penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada klien dengan
a. Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan bedah
operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan
tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor.
Akan tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi, perlu dilakukan
oovorektomi).
menghilangkan kista.
pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah pada distensi abdomen yang
berat. Hal ini dapat dicegah dengan memberikan gurita abdomen sebagai
penyangga.
seperti kompres hangat pada abdomen atau teknik relaksasi napas dalam,
e. Asuhan post operatif merupakan hal yang berat karena keadaan yang mencakup
dilakukan untuk mengetahui tanda-tanda vital, asupan dan keluaran, rasa sakit dan
menurun. Selain itu juga diperlukan monitor terhadap keseimbangan cairan dan
elektrolit, suara nafas dan usaha pernafasan, tanda-tanda infeksi saluran kemih,
setelah satu minggu di rumah, tetapi tidak boleh mengendarai atau menyetir untuk
3-4 minggu, hindarkan mengangkat benda-benda yang berat karena aktifitas ini
dalam 4-6 minggu setelah operasi, kontrol untuk evaluasi medis pasca bedah
sesuai anjuran.
8. Komplikasi
bertanggung jawab atas terjadinya kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun.
Mekanisme terjadinya kanker masih belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang
berusia diatas 40 tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap
kemungkinan terjadinya kanker ovarium. Faktor resiko lain yang dicurigai adalah
Maka dari itu bila seorang wanita usia subur menggunakan metode konstrasepsi ini
dan kemudian mengalami keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera
1. Pengkajian
usus, palpasi terhadap nyeri tekan dan massa, tanyakan tentang perubahan pola
h. Periksa laporan operasi terhadap tipe anestesi yang diberikan dan lamanya waktu
di bawah anestesi.
2. Diagnosa
o Keperawatan
verbal
nyeri
Terapeutik :
Edukasi :
- jelaskan penyebab,periode,dan
pemicu nyeri
mandiri
secara tepat
Kolaborasi :
-
2 Ansietas b.d Setelah dilakukan Redukasi ansietas
tindakan keperawatan
perubahan status 3x24 jam tingkat ansietas Tindakan
menurun dengan kriteria
kesehatan hasil: Observasi :
- perilaku gelisah
-identifikasi saat tingkat ansietas
menurun (5)
berubah
- perilaku tegang
- identifikasi kemampuan
menurun (5)
mengambil keputusan
-pola tidur membaik (5)
- monitor tanda-tanda ansietas
-konsentrasi membaik (5)
Terapeutik :
menumbuhkan kepercayaan
ansietas
Edukasi :
mengenai diagnosis,pengobatan,dan
prognosis
bersama pasien
Kolaborasi :
antiansietas
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermilk, & Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, alih bahasa Maria A.
Wijayarini, Peter I. Anugrah (Edisi 4). Jakarta: EGC.
Hefner, Linda J. & Danny J.Schust. (2008). At a Glance Sistem Reproduksi Edisi II. Jakarta :
EMS, Erlangga Medical Series.
Johnson, Meridian Maas, & Sue Moorhead. (2000). Nursing Outcame Clasification. Mosby.
Philadelphia.
McCloskey & Gloria M Bulechek. (1996). Nursing Intervention Clasification. Mosby. USA.
Sjamjuhidayat & Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC.