Anda di halaman 1dari 95

LAPORAN KEGIATAN

PANITIA PEMBINA ILMIAH (PPI)


TAHUN 2019

Penyusun:

Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes


Dr.Dra.Woro Riyadina, M.Kes
Dra. Noer Endah Pracoyo, M.Kes
Anorital, SKM, M.Kes
Dr. Feri Ahmadi, S.SI, MPH
Rina Marina, S.Si,M.KM
Siti Masitoh, SKM
Zubaidah, SKM
Rahmawati Martha Putri, SE

Desain Layout :
Zubaidah, SKM
Hersa Khoirunisa, S.Gz

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
BADAN LITBANG KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………..………………………………………………………2

DAFTAR TABEL…………..…………………………………………………………………4

DAFTAR LAMPIRAN.……………………………………………………………………….5

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 6

BAB I ......................................................................................................................................... 7

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 7

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 7

B. Tujuan ............................................................................................................................. 8

C. Sistematika ...................................................................................................................... 9

BAB II PEMBINAAN PENELITI DAN PENELITIAN ........................................................ 11

A. Pembinaan Fungsional Peneliti ..................................................................................... 11

1. Pertemuan Ilmiah Berkala ......................................................................................... 12

2. Peningkatan Kapasitas Peneliti ................................................................................. 18

B. Pembinaan Penelitian .................................................................................................... 21

1. Pembahasan Protokol Penelitian Tahun 2020 ........................................................... 22

2. Pendampingan Penelitian Tahun 2019 ...................................................................... 41

3. Pembahasan Proposal Penelitian Tahun 2021 ........................................................... 41

4. Pembahasan Laporan Akhir Penelitian Tahun 2019 ................................................. 53

5. Pembinaan Balai Litbang Kesehatan Ampuan .......................................................... 58

BAB III .................................................................................................................................... 63

PENINGKATAN MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN ............................ 63

A. Rapat Kerja ................................................................................................................... 63

B. Kunjungan Tim PPI ke unit litbang lainnya ................................................................. 65

C. Rapat Rutin ................................................................................................................... 66


2
D. Pagu anggaran PPI dan Realisasi Anggaran tahun 2019 .............................................. 67

BAB IV .................................................................................................................................... 70

CAPAIAN, TANTANGAN, DAN RENCANA TINDAK LANJUT ..................................... 70

A. Pencapaian Kinerja ....................................................................................................... 70

B. Masalah dan Kendala yang Dihadapi ........................................................................... 72

C. Kekuatan, Kelemahan, Tantangan dan Ancaman ......................................................... 74

D. Kegiatan yang Belum Terlaksana ................................................................................. 75

E. Kegiatan tambahan........................................................................................................ 76

F. Garis Besar Rencana Kegiatan Tahun 2020 ................................................................. 76

BAB V ..................................................................................................................................... 77

PENUTUP................................................................................................................................ 77

3
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Judul dan topik kegiatan Temu Ilmiah Berkala (TIB) Tahun 2019 …...........….....13

Tabel 2 : Pembagian review proposal 2021………………………………………................43

Tabel 3 : Daftar Laporan Penelitian 2018 Puslitbang Ukesmas dan Balai Litbangkes Ampuan
yang Dibahas Dalam Pertemuan Tanggal 9 – 11 Desember tahun 2019
……………………………....................................................................................54

Tabel 4 : Realisasi Kegiatan Pembinaan 2019.........................................................................60

Tabel 5 : Pelaksanaan Rapat Rutin PPI tahun 2019…………........……...................…….....66

Tabel 6 : Penyerapan Anggaran Kegiatan PPI Tahun 2019……………...............……….....68

Tabel 7 : Pencapaian Kinerja PPI Tahun 2019………………………....…….......................70

4
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : SK Panitia Pembina Ilmiah tahun 2019

Lampiran 2 : SK Pembinaan Fungsional Penelitian tahun 2019

Lampiran 3 : SK Pembinaan Penelitian Puslitbang Ukesmas tahun 2019

Lampiran 4 : SK Pembinaan Balai Litbangkes Ampuan tahun 2019

5
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya, penyusunan laporan kegiatan Panitia Pembina Imiah (PPI) tahun 2019 ini dapat
diselesaikan. Pada laporan telah disampaikan tugas dan fungsi PPI 2019, rincian kegiatan
pelatihan, pembinaan peneliti dan pendampingan penelitian maupun gambaran hasil kegiatan
PPI, gambaran masalah dan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan PPI tahun
2019, dan langkah-langkah serta tindak lanjut yang diperlukan untuk peningkatan kegiatan
PPI selanjutnya.
Laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban PPI atas kegiatan yang sudah
dilaksanakan PPI selama tahun 2019. Terima kasih kami sampaikan kepada Kepala
Puslitbang Upaya Masyarakat Badan Litbang Kesehatan atas kepercayan yang diberikan, dan
juga kepada seluruh pejabat struktural, seluruh anggota PPI dan sekertariat PPI di Puslitbang
Upaya Masyarakat Badan Litbang Kesehatan, atas dukungan dan kerja sama yang baik
sehingga sebagian besar kegiatan dapat dilaksanakan dan dilaporkan.
Kami menyadari, masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan kegiatan ini.
Untuk penyempurnaan laporan kegiatan PPI di masa yang akan datang, saran dan masukan
dari semua pihak yang terlibat dan berkepentingan, sangat kami harapkan.
Semoga Laporan Kegiatan PPI ini bermanfaat bagi Pimpinan, pejabat struktural, tim
Pembina Ilmiah dan manajemen pelaksanaan kegiatan PPI di Pusat Upaya Kesehatan
Masyarakat Badan Litbang Kesehatan.

Jakarta, Desember 2019


Ketua PPI

Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes


NIP 196006101982022001

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Panitia Pembina Ilmiah (PPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat (Puslitbang Ukesmas) adalah sebuah panitia yang dibentuk
dengan maksud dan tujuan khusus (panitia ad-hoc). Sifatnya sementara disebabkan
masih adanya tupoksi yang seharusnya dilaksanakan oleh unit kerja eselon 3 dan 4
belum dapat dilaksanakan secara penuh. Tingginya beban kerja Puslitbang Ukesmas
dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan masyarakat dan pesatnya kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan faktor utama adanya kebutuhan
perlunya suatu panitia ad-hoc dibentuk.
Berdasarkan Keputusan Kepala Puslitbang Ukesmas Nomor
HK.02.04/I/056/2019 tanggal 2 Januari 2019 tentang Pembentukan Panitia Pembina
Ilmiah Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat untuk
periode tahun 2019. Pembentukan PPI ini merupakan salah satu upaya percepatan
pencapaian tujuan dan sasaran kerja Puslitbang Ukesmas.
Dari keputusan tersebut, selanjutnya ditetapkan tugas pokok dan fungsi PPI.
Tugas pokok PPI adalah melaksanakan pembinaan dan pendampingan bidang ilmiah
kesehatan di Puslitbang Ukesmas dan Loka/Balai Litbangkes dilingkungan Badan
Litbangkes. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, PPI Puslitbang Ukesmas
mempunyai fungsi membantu Kepala Puslitbang Ukesmas melaksanakan pembinaan
dan pendampingan penelitian ilmiah kesehatan serta membantu penyusunan peta jalan
(road map) penelitian.
Adapun kegiatan pembinaan dan pendampingan bidang ilmiah meliputi
kegiatan (1) penyusunan usulan kajian dan penelitian, (2) penyusunan kerangka acuan
(term of reference) kajian dan protokol penelitian, (3) monitoring pelaksanaan
penelitian, (4) penyusunan laporan kajian, laporan penelitian dan materi diseminasi,
(5) penulisan karya tulis ilmiah.
Untuk mendukung tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, susunan organisasi
PPI terdiri atas Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, serta Anggota. Untuk jabatan ketua,
wakil ketua, dan sekretaris juga merangkap sebagai anggota. Sekretaris dibantu oleh

7
Wakil Sekretaris dan Staf Sekretariat. Wakil Sekretaris dan Staf Sekretariat bukan
Anggota PPI.
Selama periode 2019 PPI telah melaksanakan pembinaan dan pendampingan
pada 5 kegiatan yaitu (1) penyusunan usulan kajian dan penelitian, (2) penyusunan
kerangka acuan (term of reference) kajian dan protokol penelitian, (3) monitoring
pelaksanaan penelitian, (4) penyusunan laporan kajian, laporan penelitian dan materi
diseminasi, dan (5) penulisan karya tulis ilmiah. Seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan perlu dilaporkan dalam sebuah dokumen laporan.
Dengan adanya laporan kerja PPI, maka dapat diketahui gambaran sasaran dan
target yang telah tercapai dan kendala serta masalah yang dihadapi dalam setiap
kegiatan. Laporan kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
kepada Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat sesuai dengan Keputusan
Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat No. HK.02.04/I/056/2019 tanggal 2
Januari 2019.
Tujuan umum penyusunan laporan kegiatan PPI ini adalah diperolehnya
dokumen laporan kegiatan PPI selama tahun 2019. Dari laporan ini akan diperoleh
gambaran hasil kegiatan PPI, gambaran masalah dan kendala yang dihadapi selama
pelaksanaan kegiatan PPI tahun 2019, dan langkah-langkah serta tindak lanjut yang
diperlukan untuk peningkatan kegiatan PPI selanjutnya.

B. Landasan Hukum
Landasan hukum laporan kegiatan PPI ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

8
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700)
5. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.
6. Peraturan Presiden RI Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015 -2019.
7. Peraturan Presiden No. 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun
2017
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.
10. Surat Keputusan Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat No.
HK.02.04/I/056/2019 tanggal 2 Januari 2019 tentang Pembentukan Panitia
Pembina Ilmiah Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat.

C. Sistematika
Sistematika laporan kegiatan PPI adalah sebagai berikut.
BAB I : Pendahuluan yang terdiri atas (1) latar belakang berisikan tentang
tupoksi dan susunan organisasi, (2) tujuan penyusunan laporan, (3)
landasan hukum, dan (4) sistematika
BAB II : Pembinaan dan Pendampingan dalam kegiatan (1) pertemuan ilmiah
berkala, (2) pelatihan peneliti, (3) pembahasan laporan penelitian
tahun 2019, (4) monitoring penelitian tahun 2019, (5) pembahasan
protokol penelitian tahun 2020, (6) pembahasan proposal penelitian
tahun 2021, dan (7) supervisi dan pembinaan satker ampuan
BAB III : Peningkatan manajemen dan administrasi keuangan yang meliputi
kegiatan (1) rapat kerja PPI, (2) kunjungan kerja ke unit litbang
lainnya ke unit litbang lainnya, (3) kegiatan rapat rutin, dan (4)
penyerapan anggaran
9
BAB IV : Capaian, tantangan, kendala dan rencana tindak lanjut yang berisikan
tentang (1) pencapaian kinerja PPI selama 2019, (2) masalah dan
kendala yang dihadapi, (3) kekuatan, kelemahan, tantangan dan
ancaman, (4) tindak lanjut kegiatan yang belum terlaksana, dan (5)
garis besar kegiatan tahun berikutnya.
BAB V Penutup, yang merupakan rangkuman ketercapaian tujuan dan
manfaat PPI dan harapan pelaksanaannya di tahun mendatang

10
BAB II
PEMBINAAN PENELITI DAN PENELITIAN

A. Pembinaan Fungsional Peneliti


Sesuai dengan terbitnya Peraturan Kepala LIPI Nomor 14 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti, menggantikan Peraturan Kepala LIPI
sebelumnya, dimana setiap jenjang jabatan fungsional peneliti wajib memenuhi Hasil
Kinerja Minimal (HKM), dimana salah satu butirnya adalah wajib membina peneliti di
bawah jenjangnya, maka disarankan agar proses pembinaan peneliti dilakukan secara
berjenjang pula. Dengan demikian yang dapat menjadi pembina bukan hanya Peneliti
Madya dan Peneliti Utama saja, tetapi juga Peneliti Pertama dan Peneliti Muda.
Pembinaan dapat dilakukan oleh peneliti dengan jenjang peneliti setingkat lebih tinggi
dari peneliti yang dibina.
Penetapan Pembina fungsional peneliti pada tahun 2019 ditetapkan sendiri oleh
peneliti yang bersangkutan. Pembinaan dilakukan secara berjenjang dan diharapkan
menjadi rutinitas di Pusat penelitian dan pengembangan di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat. Pembinaan yang dimaksud adalah
pemberian saran, masukan, dan rekomendasi dari peneliti senior kepada peneliti di
tingkat ke bawahnya dalam hal pembuatan proposal, protokol, dan laporan penelitian,
pembuatan artikel ilmiah yang akan dimasukkan ke dalam jurnal nasional maupun
internasional, pembinaan penyusunan angka kredit, dan sebagainya.
Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat No. HK.02.03/I/072/2019 tanggal 2 Januari 2019 tentang
Tim Pembinaan Fungsional Peneliti di Lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2019, maka diputuskan bahwa Pembinaan
dilakukan oleh Peneliti Madya dan/atau Peneliti Utama kepada Peneliti Muda, Peneliti
Pertama, dan Calon Peneliti.
Tugas dan fungsi pembina dalam surat keputusan tersebut yaitu:
a) Membuat rencana kerja pembinaan bersama dengan anggotanya
b) Membina pejabat peneliti di bawahnya dalam merumuskan, menulis, menyusun
makalah ilmiah dan bahan presentasi
c) Membina untuk menyusun proposal penelitian atau produk ilmiah lainnya untuk
diajukan ke Panitia Pembina Ilmiah atau pihak lainnya
11
d) Bersama dengan pejabat peneliti di bawahnya senantiasa berperan aktif dalam
kegiatan penelitian dan pengembangan kesehatan
e) Bersama anggota melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja individu secara
berkala.
Pembinaan pada tahun 2019 secara umum sudah berjalan dengan baik,
walaupun masih ada beberapa kendala seperti kesibukan dari masing–masing pembina
dan peneliti yang dibina, kurangnya monitoring dan evaluasi dari Panitia Pembina
Ilmiah atau pun pejabat struktural yang berkaitan, dan hal–hal lainnya. Namun
demikian, proses pembinaan sudah berjalan dengan baik dan dibuktikan dengan
semakin membaiknya karya ilmiah maupun produk penelitian (proposal, protokol,
laporan penelitian, dan rekomendasi kebijakan) yang dihasilkan oleh para peneliti
pertama dan peneliti muda di Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat.
Pembinaan fungsional peneliti pada tahun 2019 juga dilakukan melalui
penyelenggaraan kegiatan pertemuan ilmiah berkala dan peningkatan kapasitas peneliti.

1. Pertemuan Ilmiah Berkala


Kegiatan Pertemuan Ilmiah Berkala (PIB) merupakan wadah pertemuan
yang bertujuan untuk mengasah kemampuan peneliti dalam menyampaikan hasil
penelitian atau kajian dan berbagai gagasan kreatif dalam pengembangan Iptek
13
kesehatan. Kegiatan pertemuan ilmiah berkala juga merupakan wadah ilmiah
sebagai upaya untuk menciptakan suasana ilmiah di puslitbang Upaya Kesehatan
Masyarakat. Kegiatan pertemuan ilmiah berkala tersebut dinamakan Pertemuan
Ilmiah Berkala (PIB).
Selama tahun 2019, telah dilaksanakan 4 (empat) kali kegiatan Pertemuan
Ilmiah Berkala (PIB) dengan tujuan memberikan kesempatan kepada para peneliti
yang berada di Subbidang Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, Gizi dan
Kesehatan Keluarga, serta Kesehatan Komunitas; untuk menjadi pembicara
memaparkan kompetensinya dalam suatu bidang ilmu yang ada di kelompoknya.
Topik yang dipaparkan dapat merupakan hasil penelitian, hasil mengikuti
pertemuan ilmiah nasional atau internasional dan hasil pelatihan. Judul dan topik
yang dipaparkan dicantumkan pada Tabel 1.

12
Tabel 1
Judul dan topik kegiatan Pertemuan Ilmiah Berkala (PIB) Tahun 2019

Penyelenggara Tanggal Tema Topik Pembicara Jumlah


peserta
Subbid Gizi dan 5 Juli 2019 Strategi dan 1. Strategi dan target 1. Pungkas Bahjuri Ali, 68
Kesga Kelti Tantangan mengurangi STP, MS, Ph.D orang
Kesga Menurunkan kesenjangan dan (Direktur Kesehatan
Kematian menurunkan kematian dan Gizi
Maternal dan maternal dan neonatal, Masyarakata,
Neonatal di Era serta riset yang BAPPENAS)
JKN dibutuhkan 2. Sekretaris Direktur
Jenderal Kesehatan
Masyarakat
3. Direktur Jaminan
Pelayanan Kesehatan,
BPJS
2. Hasil-hasil riset yang Prof. Dr. Asri C.
terkait kematian Adisasmita, Ph.D (Guru
maternal dan neonatal Besar FKM UI)
di era JKN, serta riset
yang dibutuhkan
3. Hasil riset terkait Dr.dr. Harimat
kesehatan maternal dan Hendarwan, M.Kes
neonatal bersumber
fasilitas dna komunitas
tingkat nasional

13
Penyelenggara Tanggal Tema Topik Pembicara Jumlah
peserta
4. Hasil riset penurunan Dr. Dr. Teti Tejayanti,
kematian maternal MKM
dan neonatal dan
advokasi lokus
kab/kota penurunan
kematian maternal
dan neonatal
Subbid PTM 20 Agustus Seminar Faktor 1. Tatalaksana,Deteksi Prof. Dr. dr. Bambang 132
2019 Risiko, Deteksi dini, Diagnosis da Budi orang
Dini, Diagnosa, Kebutuhan Riset Siswanto,SpJP(K)FIHA
Tata Laksana Cerebrovasculer
Dan Kebutuhan Diseases
Riset Penyakit 2. Updating Kriteria Dr. dr. Yuda Turana,
Tidak Menular Diagnostik PTM dan Sp.S
Kebutuhan Riset PTM
3. Protokol Studi Kohor Dr. Ekowati Rahajeng,
: Faktor Risiko PTM SKM, M.Kes
4. Studi Kohor Faktor Sulistyowati Tuminah,
Risiko PJK di Kota S.Si
Bogor
5. Risiko Hipertensi dr. Dewi Kristanti. M.
Tidak Terkontrol dan Epid
Peningkatan PTM
6. Instrumen Deteksi Rofingatul Mubasyiroh,
Dini Kesehatan Jiwa SKM, M.Epid

14
Penyelenggara Tanggal Tema Topik Pembicara Jumlah
peserta
Subbid PM 1 Vector-Borne 1. Success story of Prof. Yichao Yang orang 121
November and Elimination of (Institute of Parasistic orang
2019 Communicable Lymphatic Filariasis Diseases, Guangxi
Diseases in PR China Zhuang Autonomous
Research and Region Center for
Control Effort Disease Control and
Prevention)
2. Hepatitis B Virus and Prof. Zhongliao Fang
Hepatocellular (Center for Disease
Carcinoma (HCC) in Prevention and Control
Guangxi PR China of Guangxi Zhuang
Autonomous Region)
3. Update Wiendra Waworuntu,
Communication MD, M.Kes (Direktorat
Disease Prevention P2P, Kemenkes RI)
and Control in
Indonesia
4. Multicenter Study of Helena Ullyartha, M.
Lymphatic Filariasis Biomed (Badan
in Indonesia Litbangkes)
5. Endemicity of Santoso, M.Kes (Balai
Lymphatic Filariasis Litbangkes Baturaja,
in Belitung District Badan Litbangkes)
Post Elimination
6. Hepatitis B Detection Noer Endah Pracoyo,
Study in Pregnant M.Kes (Badan
Women Litbangkes)

15
Penyelenggara Tanggal Tema Topik Pembicara Jumlah
peserta
7. Syphilis and Dr. Wresti Indriatmi,
Anogenital Wart in MD, SPKK(K) - RSCM
Hospital Academic
Health System in
Jakarta
8. Reproductive Tract Luxi Riajuni Pasaribu,
Infections and HIV in MScPH (Badan
Pregnant Women Litbangkes)
9. The Role of NGOs in Adi Sasongko, MD, MA
Assisting AIDS and (Kusuma Buana
PIMS Programs in Foundation)
Supporting the
Achievement of SDGs
Subbid Gizi dan 5 Seminar 1. Program kesehatan Direktorat Gizi 96
Kesga, Kelti Desember Mengatasi terkait penanggulangan orang
Gizi 2019 Masalah Gizi stunting pada Anak
Sebagai
Balita di Indonesia
Investasi Masa
Depan Bangsa 2. Program pangan dan Badan Ketahanan Pangan
keterkaitannya dengan
penanggulangan
stunting pada anak
balita di indonesia
3. Deteksi dini Direktorat Kesehatan
perkembangan anak Keluarga

16
Penyelenggara Tanggal Tema Topik Pembicara Jumlah
peserta
4. Upaya pencegahan Kantor Setwapres RI
dan penanggulangan
stunting pada balita
yang dilakukan oleh
Pemerintah Indonesia
5. Komitmen pemerintah Kementerian Keuangan
dari sektor
penanggaran untuk
penanggu-langan
stunting
6. Analisis peran faktor Sri Poedji Hastoety
kontekstual terhadap Djaiman
kejadian baduta
stunting di Indonesia
7. Faktor yang terkait Budi Setyawati
ketahanan balita untuk
tidak menjadi stunting
8. Hubungan antara Fery Ahmadi
Stunting dengan
Kognitif anak Balita

17
Berdasarkan Tabel 1 di atas, menunjukkan bahwa dari rencana kegiatan
Pertemuan Ilmiah Berkala (PIB) sebanyak 4 kali dapat dilaksanakan semua (100%).
Namun, ada satu subbidang yang tidak bisa menyelenggarakan PIB yaitu subbid
Kesehatan Komunitas dan digantikan oleh Subbid Gizi dan Kesehatan Keluarga yang
akhirnya menyelenggarakan dua kali PIB dari dua kelompok peneliti yang berbeda yaitu
kelompok peneliti gizi dan kelompok peneliti kesehatan keluarga. PIB tahun 2019 selain
menghadirkan narasumber dari peneliti Puslitbang Ukesmas, juga menghadirkan
narasumber dari luar instansi Badan Litbangkes untuk memperkaya pengetahuan dan
diskusi.

2. Peningkatan Kapasitas Peneliti


Salah satu tugas dan fungsi PPI adalah melaksanakan pembinaan ilmiah bagi
peneliti di lingkungan Puslitbang Ukesmas dan satuan kerja yang berada di bawah
ampuan Puslitbang Ukesmas; agar dapat ditingkatkan kapasitas dan kualitas baik
terhadap peneliti maupun kegiatan litbangkesnya melalui kegiatan pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi peneliti. Pembinaan jabatan fungsional perlu dilakukan sesuai
Peraturan BKN Sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan BKN yang baru no 9 tahun
2019 tentang Petunjuk Pelaksaan Pembinaan Jabatan Fungsional Peneliti tedapat pada
Bab XIII tentang Pendidikan dan Pelatihan pasal 28 ayat 1 disebutkan bahwa:
“Peningkatan kompetensi dalam bentuk pelatihan fungsional dan pelatihan teknis, serta
bentuk lain seperti mempertahankan kompetensi sebagai peneliti (mantaining), seminar,
lokakarya (workshop) atau konferensi, ditujukan untuk meningkatkan profesionalisme
Jabatan Fungsional Peneliti”. Dan pada Per.Ka LIPI No 14 tahun 2018, menyatakan
bahwa setiap jenjang mempunyai kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap
peneliti. Salah satu kompetensi dasar sebagai peneliti adalah: “menguasai dasar keilmuan
sesuai Bidang Kepakaran melalui tahapan: mengidentifikasi masalah; melakukan
penelusuran informasi ilmiah untuk mencari alternatif solusi atas masalah; mencari solusi
atas masalah; menganalisis hasil; dan menyampaikan hasil yang menjadi topik kegiatan
sesuai tingkat jabatan fungsional peneliti yaitu tingkat dasar (untuk peneliti pertama),
tingkat pemula (untuk peneliti muda); tingkat menengah (peneliti madya) dan tingkat
lanjut (peneliti utama)”
Untuk mengimplementasikan aturan-aturan diatas maka perlu dilaksanakan
pelatihan peningkatan kapasitas peneliti. Seharusnya pelatihan peningkatan kapasitas
peneliti di tahun 2019 dilaksanakan sebanyak 3 kali, namun dalam pelaksanaannya hanya
dapat dilaksanakan satu kali saja.
Untuk itu dipilihlah topik Pelatihan “Sistematika Review dan Meta-Analisis”
Pelatihan ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi para peneliti.
Pada kompetensi peneliti tersebut terdapat unsur kemampuan peneliti untuk melakukan
penelurusan informasi ilmiah yang mana hal ini merupakan salah satu bagian dari
kegiatan Sistematika Review dan Meta-Analisis. Systematika review dan meta-analisis
merupakan salah satu metode kajian data dari berbagai hasil penelitian yang telah terbit

18
di berbagai jurnal ilmiah. Keuntungan Sistematika review adalah memperoleh informasi
hasil-hasil penelitian secara cepat dan dengan meta-analisis hasil-hasil tersebut dapat
diolah untuk merumuskan suatu topik kesehatan tertentu yang dapat digunakan untuk
menyusun suatu simpulan yang komprehensif dan dapat menjadi bahan untuk
rekomendasi kebijakan. Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan peneliti untuk melakukan Systematika Review dan Meta-
analisis, dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam menyusun
proposal Systematika Review dan Meta-analisis. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 9-
10 Oktober 2019, di Ruang Rajawali, Gedung Badan Litbang Kesehatan Lantai 2. Ada 2
narasumber pelatihan ini yaitu pak Didik Setiawan, Ph.D, Apt dan Ully Adhie Mulyani,
Apt, M.Si, M.Sc. Target jumlah peserta maksimal 40 orang. Proses rekrutmen peserta
melalui pemberitahuan di semua Sub Bidang di lingkungan Puslitbang Upaya Kesehatan
Masyarakat. Proses pendaftaran melalui kontak person PJ Pendaftaran Peserta Pelatihan
Sdr. Sugiharti, SKM, MKM, kemudian diikuti dengan pengiriman form peserta berupa
Google form yang diakses melalui google atau smartphone. Jumlah peserta yang hadir
sesuai dengan target yaitu 40 orang peserta yang berasal dari Pusat 3, Pusat 1, Pusat 2,
Pusat 4, Balai GAKY Magelang bahkan ada peserta dari luar Litbangkes.
Evaluasi kegiatan pelatihan dilakukan dengan membagikan Form Evaluasi
Pelatihan kepada Peserta dan dikembalikan sebanyak 25 form yang terisi. Komponen
yang dikumpulkan dalam form evaluasi adalah, yaitu;
a) Materi Pelatihan yang mengidentifikasi apakah pelatihan dibutuhkan dan
mendukung kompetensi peneliti dan Evaluasi terhadap narasumber utama
b) Kemungkinan minat terhadap pelatihan SR Cochrance Approach dan Jenis Materi
yang ingin diulang pada pelatihan mendatang
c) Ruang pertemuan, Konsumsi, Penyelenggaraan secara umum
d) Komentar peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan
e) Usulan pelatihan yang diinginkan

Adapun hasil evaluasi sebagai berikut:


a) Materi pelatihan dan narasumber utama

19
b) Minat mengikuti Pelatihan Tahap 2

c) Ruang pertemuan dan Penyenggaraan secara Umum

d) Komentar terhadap Penyenggaraan secara umum


Dokumen Evaluasi Penyelenggaraan secara umum berdasarkan komentar adalah sebagai berikut:

1) Good job… Lanjutkan

2) ok

3) ok

4) Penyelenggaraan sudah bagus

5) Pelatihannya asyik, menyenangkan. Bahan ajr PPTmya agar bisa diberikan

6) penyelenggaraan sangat baik


7) Ruangan terlalu luas sehingga sulit untuk melihat layar dan bertanya pada
instruktur
8) internet ok, tapi tampilan layar besar di depan kurang fokus sehingga membuat
sakit mata
9) Mengapa pada saat menalankan aplikasi Revman
10) Kadang narasumber terlalu cepat, karena beberapa masih awam dalam
penggunaan metode ini, terutama praktek sistematika review mohon step by
step dan didampingi

20
11) Materi dan Pemateri sangat bagus
12) Waktu pelatihan diperpanjang dan lebih banyak contoh kasus
13) Cukup
14) Banyak latihan dan ditambah waktu
15) Sudah baik
16) Udah baik
17) Sangat baik
18) Materi contoh: sebaiknya topik Public Health juga disampaikan PICO dan Bias

e) Usulan pelatihan yang dibutuhkan peneliti

Pelatihan sebagai upaya peningkatan kompetensi peneliti perlu dilakukan secara rutin.
Untuk itu, pada pelatihan kami mengumpulkan informasi terhadap kebutuhan jenis pelatihan
yag diinginkan peserta. Berikut adalah daftar usulan pelatihan dari peserta
Usulan Pelatihan:
1) Analisis dengan SPSS
2) Pengolahan data dengan STATA
3) SEM
4) Predictive analisis with R
5) workshop lanjutan sampai analisis
6) Pelatihan SRMA dg pendekatan berbeda dan pembahasan materi lebih mendalam
7) Penulisan ilmiah untuk Jurnal Internasional (publikasi)
8) Pelatihan Penulisan Ilmiah Populer
9) Meta analisis & praktek
10) Analisis data
11) Metodologi penelitian
12) Metode pelatihan dan pelatihan analisis data
13) Pelatihan analisis data dan interpretasinya
14) Perlu dilakukannya pengulangan pelatihan karena sangat diperlukan bagi peneliti
15) Grup tetap berlangsung, sampai ada yang berhasil menjadi artikel di Jurnal ilmiah
16) Pelatihan analisis data
17) Contoh dan Latihan review artikel ditambah
18) Analisis data longitudinal
19) Analisis data open access; IFLS, BoD dll
20) Proyeksi dengan STATA
21) Visualisasi data; dengan STATA

B. Pembinaan Penelitian
Pembinaan penelitian tahun 2019 dilakukan melalui pembahasan protokol
penelitian tahun 2020, pendampingan penelitian tahun 2019, pembahasan proposal tahun
2021 dan pembahasan laporan penelitian 2019.

21
1. Pembahasan Protokol Penelitian Tahun 2020
Pembahasan protokol penelitian dilakukan dengan tujuan tersusunnya protokol
penelitian tahun 2020 dengan baik secara ilmiah dan mampu dilaksanakan, mencakup
metode penelitian dan rencana anggarannya. Kegiatan dilakukan melalui pertemuan
antara ketua pelaksana penelitian tahun 2020 yang mempresentasikan protokol
penelitiannya di hadapan narasumber, PPI dan para pejabat struktural. Dalam pertemuan
ini dilaksanakan pemaparan protokol penelitian dan rencana anggaran biaya penelitian,
serta perbaikan teknis dan anggaran oleh ketua pelaksana setelah dipresentasikan di
depan PPI dan pejabat struktural. Kegiatan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 2-4
September 2019 di Hotel Mercure Cikini. Pada pembahasan protokol penelitian tahun
2020 menghadirkan 6 narasumber yaitu :
a) Prof. Meiwita Budiharsana
b) Prof. Budi Utomo
c) Prof. Emilia Tjitra
d) dr. Iwan Ariawan, MSPH
e) Dr. Tri Yunis Miko
f) Prof. Dr. Pusparini.
Jumlah protokol yang dibahas sebanyak 23 protokol. Pelaksanaan pembahasan
dan pembinaan protokol penelitian tahun 2020 terbagi dalam tiga kelompok dimana
setiap kelompok dipandu oleh para Pakar dan Tim Pembina PPI Puslitbang Upaya
Kesehatan Masyarakat yang telah disesuaikan dengan topik peneltian yang diusulkan.
Berikut adalah rincian dan hasil kegiatan dari masing-masing kelompok :

1.1. Kelompok 1
Jumlah protokol yang dibahas pada kelompok 1 yaitu sebanyak 8 (delapan) judul
protokol. Topik penelitian yang dibahas meliputi gizi, Penyakit Tidak Menular, dan
Kesehatan Lingkungan. Protokol dibahas oleh 3 pakar yaitu Prof. Budi Utomo, Prof.
Meiwita dan. Dr. Trihono. Adapun judul, nama ketua pelaksana, dan hasil masukan para
Pakar dan Tim PPI Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat adalah sebagai berikut :

JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
1 Studi Kohort Tumbuh 1. Judul dipertajam sesuai hipotesis dan Perbaikan :
Kembang Anak tujuan khusus yang jelas dan dapat 1. Judul dipertajam
diukur 2. Variabel yang akan
Ketua Pelaksana : 2. Variabel yang akan dicari banyak, tapi diteliti
Nazarina, M.Med. Sci yang akan dilihat terlebih dulu yang 3. Pertanyaan penelitian
Puslitbang Ukesmas mana? Apakah stunting? Lalu stunting 4. Tujuan
mau dilihat dari sisi ibunya atau 5. Proposal dipecah
anaknya missal. Yang mana yang akan menjadi beberapa

22
menjadi dependent variable? penelitian analitik
3. Yang masih belum jelas pertanyaan
penelitian apa yang mau dijawab? Ada
9 pertanyaan namun seperti
menjabarkan dari teori. Sebaiknya
pertanyaan melihat juga dari evidence.
Pilih dua saja pertanyaan yang ingin
diselesaikan namun focus.
4. Tujuan yang dibuat masih seperti
listing. Tujuan boleh lebih dari satu
tapi tujuan dibawahnya adalah anak
dari tujuan. Jadi tujuannya membentuk
pyramid. Tujuan utama harus
merupakan hipotesis.
5. Proposal dipecah menjadi beberapa
penelitian analitik agar lebih dalam.
Kalau ini kan penelitiannya memang
komprehensif semua ingin dicari tapi
metodenya jadi kurang bagus.
2 Studi Kohort Faktor 1. Perlu dilakukan konsolidasi protokol Perbaikan:
Risiko PTM metodologi penelitian sekitar 3-4 1. Metodologi penelitian
halaman saja 2. Tujuan
Ketua Pelaksana : 2. Tujuan terlalu deskriptif dan tidak 3. Hipotesis utama
Dr. Sudikno, SKM, jelas apa hypothesisnya. 4. Kerangka konsep
M.KM 3. Perlu dituliskan hipotesis utama 5. Analisis data
Puslitbang Ukesmas penelitiannya apa?  yaitu pertanyaan 6. Sampel, kriteria dan
yang jawabannya memiliki implikasi karakternya, perlu
justru yang penting. Tapi kalau yang memperhtaikan factor
sifatnya deskriptif tidak perlu lingkungan dan lama
dimasukkan. pengamatan
7. Variabel
4. Perlu ada kerangka konsep yang jelas 8. Cara pengukuran
apa yang akan diusulkan an. Kerangka 9. Pengembangan model
konsep perlu dipertajam sehingga intervensi
mencerminkan pertanyaan penelitian. 10. Tinjauan Literatur
Contoh misalnya, Literatur
 Adakah hubungan antara kondisi
ibu hamil dengan panjang badan
bayi; juga adakah hubungan
antara berat badan ibu hamil

23
JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
dengan panjang badan anak usia 2
tahun
5. Untuk analisis perlu dipecah
berdasarkan umur. Karena umur
sangat mempengaruhi misal 25-30, 30
-35 karena kaitannya dengan respon
terhadap factor risiko
6. Karena ini open, perlu hati-hati
menambah sampel bisa menambah
bias. Lihat karakternya sama atau
tidak. Lama pengamatan perlu
dijustifikasi, factor lingkungan perlu
dilihat
7. Variabel perlu dibedakan antara factor
genetic, individual demografi,
perilaku, dan lingkungan. Kalau bisa
nanti protocol cara mengukur juga
disampaikan dengan jelas.
8. Cara pengukuran perlu diperjelas
9. Mungkin bisa dikembangkan model
intervensi, dimana kohort sebagai
kontrolnya.
Perlu tinjauan literatur yang up to date
tentang korelasi antara status
kesehatan ibu hamil dengan status
bayi s/d anak usia 2 tahun, dan
dokumen renstra serta RPJMN
3 Studi Kualitas Air 1. Tujuan sebaiknya ditambah dg hal-hal Perbaikan :
Minum Rumah Tangga yang bisa diobservasi seperti 1. Tujuan penelitian
di Indonesia infrastruktur, pendanaan perencanaan, 2. Unit analisis
SDM yang ada, dst. Hal-hal ini yang 3. Perlu ditambahkan
Ketua Pelaksana : akan memberi nilai tambah saat hipotesis
Zahra, S.Si, MKM menyusun rekomendasi untuk 4. Sampel
Puslitbang Ukesmas Bappenas. 5. Metode
2. Yang paling banyak digunakan
masyarakat adalah air tanah. Dalam
perspektif jangka panjang air tanah
akan berubah. Dengan pertambahan
penduduk yang pesat, kualitas tanah

24
juga akan menurun. Jadi kita
menginginkan PDAM yang mengolah
air minum dari sumber air minum dari
sungai, danau, dan air hujan.
3. Kalau survei itu cocoknya yang
melakukan adalah direktorat karena
ini surveillans. Kalau penelitian
perspektifnya yang idealnya seperti
apa, gap nya apa. Faktor strategis apa
yang mempengaruhi ketimpangan/gap
itu.
4. Seharusnya ada hipotesis, masalahnya
apa kita buktikan, variasinya seperti
apa.
5. Unit analisisnya bukan rumah tangga,
karena sebenarnya yang pengen kita
lihat adalah penyelenggaraan sumber
air minum. Kita lihatnya unitnya
adalah system mulai dari sumber mata
airnya, perpipaan sampai ke rumah
tangga
6. Protokol/ proposal hasil penelitian
untuk perbaikan sistem penyediaan air
minum – Apakah hasil penelitian
dapat memandu bagaimana cara
memperbaiki sistem air minum yang
ada.
7. Dilakukan pada sampel saja jangan ke
semua populasi.
8. Diperlukan sampel di daerah-daerah
yang padat dan bisa dibuatkan model
surveilans yang cocok seperti apa.
Justru ini yang sangat dibutuhkan oleh
program
9. Pengumpulan data menggunakan
water sanitasi kit yang dibeli program
harus hati2, seharusnya penelitian kita
justru punya alat yang bagus untuk
mendeteksi kualitas air. Jadi kita
yang menentukan merknya apa,

25
JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
spesifikasinya apa jangan karena
program menggunakan sanitarian kit
lalu kita pakai itu.
10. Perlu dirinci dalam protokol
mengenai tahapan persiapan, uji alat,
uji validasi dsb
4 “Asesmen Cepat 1. Judul. Deskriptif, Survei. Kalau Perbaikan:
Kualitas Air Minum di dilakukan berulang seperti surveilans 1. Konteks penelitian
Indonesia Tahap II” kualitas air minum, merupakan 2. Jenis penelitian
pekerjaan rutin direktorat program 3. Cakupan penelitian
Ketua Pelaksana : P2PL.
Eva Laelasari, S.Si, 2. Konteks penelitian, tahap II
MKKK kelanjutan: Tahap 1 Identifikasi
Puslitbang Ukesmas masalah, dan Tahap 2 Pengembangan
dan pengujian solusi. Proposal, tahap
II perluasan daerah penelitian, lebih
cocok dilakukan program, bukan
penelitian. Penelitian cukup pada
sampel (lokasi dan waktu)
3. Penelitian formatif/ diagnostik –
memahami/ menilai masalah (Tahap
1). Pada tahap 2 seharusnya penelitian
analitik – dengan hipotesis/ focus –
mencari cara solusi STRATEGIK
4. Proposal penelitian baru menilai
masalah/ belum sampai system
(konteks kesehatan masyarakat – unit
analisis tidak semata orang/ rumah
tangga tetapi masyarakat/ sistem) –
dan belum/ tidak mencari solusi.
5 Riset Model 1. Penelitian yang sangat tepat guna. Perbaikan :
Pemberdayaan Perlu dirumuskan kedua tujuan 1. Tujuan penelitian
Masyarakat dalam khusus: 1) utk intervensi perilaku 2. Kerangka teori dan
Meningkatkan Perilaku buang air besar dan 2) utk intervensi kerangka konsep
Hidup Bersih dan Sehat zero sampah. 3. Pendekatan multidisiplin
di DAS Citarum, Jawa ada 4. Saran menambahkan
2. Kerangka teori sebaiknya
Barat cost efficiency
kerangka konsep utk intervensi BAB
5. Saran untuk intervensi
dan ada kerangka konsep utk zero
ke anak sekolah

26
JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
5 Ketua Pelaksana : sampah 10. Pendekatan wilayah
Cahyorini, S.Si, M.Si perlu dilakukan
3. Perlihatkan pendekatan multi-disiplin
Puslitbang Ukesmas dengan tentara dan usaha pendidikan 11. Kerjasama lintas sector
12. Lokasi
kesehatan anak sekolah
13. Literatur
4. Bisa dihitung cost efficiency.

5. Kita tidak menyangka citarum ini


sudah dicoba bermacam2 cara
intervensi, ternyata dengan
mengerahkan tentara selama 2-3 bulan
lalu it changed everything. Kemenkes
perlu memikirkan hal itu. Litbang
harus menyasar kerjasama dengan
ketahanan dan keamanan, dan
penggunaan sosial media atau
teknologi informasi.

6. Citarum banyak yang mengerjakan.


Di sekitar masyarakat harus ada
tentara, anak buahnya bukan tentara
namun pimpinannya harus tentara.
Artinya, kita harus pendekatan
wilayah dan kerjasama lintas sektor.

7. STBM terlalu mudah. Harus


perubahan perilaku. Apakah berani
indikatornya adalah indikator output?

8. Pendekatan anak sekolah menarik.


Belajar dari utara jawa tengah ada
yang namanya posyandu anak
sekolah. Anak sekolah diminta
membuatvundangan untuk kunjungan
balita ke posyandu. Hal ini dapat
meningkatkan kunjungan balita ke
posyandu.

9. Pendekatan keluarga juga penting,


misalnya berhenti merokok karena
anak atau cucunya.

9. Banyak yang dapat diubah dari anak


kecil/anak sekolah.

27
JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
10. Pendekatannya adalah basic wilayah
(Regional approach) bukan program.

11. Misal intervensinya jangan 12


wilayah itu bagaimana? Dipilih desa
yang kira2 akan signifikan perubahan
perilakunya.

12. Pemberdayaan ini perlu


dipertimbangkan mengenai sumber2
pendanaan untuk melakukan
pemberdayaan ini agar sustainable.

13. Literatur Bisa ditambah journal


articles ttg zero sampah di negara2
yang sudah melakukan

6 Evaluasi Model Integrasi 1. Yang tercantum adalah kerangka Perbaikan:


Lintas Sektor Gerakan strategi dari STRANAS bukan 1. Judul
“Kampung Gizi” kerangka teori yang khusus dari 2. Tidak bisa evaluasi
Terhadap Penurunan literatur terkait stunting dan ouput, lebih baik
Prevalensi Stunting di pemberdayaan masyarakat. Kerangka evaluasi proses
Kabupaten Tasikmalaya teori harus ada agar lebih kuat 3. Kerangka teori
analisisnya ditambahkan
Ketua Pelaksana : Tidak ada kerangka konsep yang 4. Kerangka konsep
Novianti, S.Sos, M.Si mencerminkan hipotesis yang akan 5. Metode : DO variable,
Puslitbang Ukesmas ukurannynya apa?
diteliti. Kerangka konsep masih
6. Sampel
sangat makro, tidak semua indicator
7. Menambahkan daerah
sensitif dan spesifik dimasukkan
kontrol
dalam kerangka konsep. Variabel
8. Studi literatur
sebaiknya disederhanakan

2. Perlu dilakukan uji signifikansi satu


desa dengan desa yang lainnya agar
terlibat intervensi yang mana yang
berpengaruh.

3. Penelitian ini baru berjalan 2 tahun,


belum cukup untuk menilai output
atau outcome. Sebaiknya penelitian
ini focus pada evaluasi proses.

4. Tidak dijelaskan dengan baik

28
JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
5. mengenai cara mengukur beberapa
variabel misalnya edukasi gizi,
keberhasilan intervensi, konsep
integrasi lintas sector, diare dll

6. Sampel dalam penelitian ini siapa?


Balita dan bumil diukur lagi
bertambah atau tidak?

7. Tidak ada populasi control untuk


membandingkan perubahan di lima
dusun yang di intervensi dengan
dusun yang tida di intervensi
Perbanyak literatur jurnal mengenai
artikel yang mengekspose prediktor
kampung gizi

7 Intervensi Gizi Spesifik 1. Perlu penambahan studi literatur Perbaikan:


pada 1000 HPK mengenai pendekatan linear 1. Metodologi, harus
Berdasarkan Kearifan programming. Yang paling popular mengikuti standar
Lokal untuk Mendukung literatur dari Umi Fahmida CONSORT, tahapan dan
Penanggulangan (SEAMEO) dengan keyword local dokumentasi riset
Stunting di Kabupaten food base complmenetary feeding. 2. Protokol pada penelitian
Polewali Mandar Tulisan beliau sangat banyak sejak pertama harus lebih
Sulawesi Barat tahun mulai tahun 2007 hingga detail
(Eksplorasi Pangan sekarang. Ada guidelines juga agar 3. Studi literatur
Berdasarkan Kearifan pengembangan makanan olahan 4. Outcome
Lokal Masyarakat 2. berbasis bahan-bahan lokal dapat 5. Cara Penilaian Sampel
Polewali Mandar Untuk maksimum. Penelitian Umi ini banyak
Penanggulangan dilakukan di Indonesia timur.
Stunting di Sulawesi
3. Perbaiki protokol terutama dari segi
Barat
metodologi yang harus mengikuti
standar. Jika ingin dipublish
Ketua Pelaksana :
tulisannya ada syaratnya harus
Samarang, SKM, M.Si
mengikuti CONSORT (consolidated
Balai Litbangkes
standart of reporting trial)  ada
Donggala
guidelinenya.

4. Biasanya untuk membuat ukuran


outcome jangan hanya ukuran
stunting (TB/U), masukkan juga berat

29
JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
badan dan kimia darah. Jika hanya
stunting perlu waktu lama, sedangkan
jika penelitian ini hanya 1 tahun maka
akan sulit terukur.

5. Protokol pertama sebutkan detilnya


langkah-langkah sampai tahap akhir

6. Kendala studi ini adalah mengontrol/


pembanding studi di lapangan.

7. Tahapan dan dokumentasi risetnya


(bukan foto-foto namun kejelasan
bagaimana kita melakukan tahapan
riset  bagaimana merekrut pasien,
dll harus lebih jelas

8. Intervensi etniknya diperhatikan atau


hanya makanannya saja? Perlu
dijelskan mengenai etnik Pattae

9. Penarikan sampel belum jelas dan


rinci terkait eksplorasi atau efikasi?
Apakah puskesmas atau apa?

8 Evaluasi Program 1. Latar belakang sudah ada program Perbaikan


Intervensi Gizi Spesifik, intervensi spesifik dan sensitive tapi 1. Latar belakang
dan Sensitif dalam tidak efektif karena stunting masih 2. Tujuan penelitian
Upaya Penanggulangan tinggi. 3. Pertanyaan penelitian
4. Kerangka Konsep
2. Tujuan penelitian mengevaluasi
5. Metode diubah menjadi
program tersebut? Tapi apa yang akan
kualitatif saja
dievaluasi apakah pelaksanaan.
6. Analisis data kualitatif
Sedangkan tujuan khususnya masih
menggunakan matriks
sepotong-sepotong. Misalnya menilai
RAG PIE
pelaksanaan, menilai pengetahuan
masyarkat.

3. Pertanyaan penelitian tidak sesuai


dengan judul. Buat pertanyaan
evaluasi.

4. Kerangka konsep gambarannya juga


tidak jelas. Konsepnya ini seperti
konsep statistik bukan konsep

30
JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
Stunting di Provinsi mekanisme terjadinya stunting
NTT Tahun 2020 termasuk bagaimana program
mempengaruhi stunting. Dasar
Ketua Pelaksana: Varry membuat konsep seperti ini apa?
Lobo, SKM
5. Studi kualitatif saja sudah cukup
Loka Litbang
untuk melihat dari segi perspektif
Waikabubak
pelaksanaan dan penerimaan
masyarakat., pandangan masyarakat
terhadap program tersebut.

6. Menggunakan RAG- PIE matriks

Resources Activities Goal ---


Planning, Implementation, Evaluation

31
1.2. Kelompok 2
Jumlah protokol yang dibahas pada kelompok 2 yaitu sebanyak 7 (tujuh) judul
protokol. Topik penelitian yang dibahas meliputi Penyakit Menular, Kesehatan
Masyarakat dan Model Pengendalian penyakit. Protokol dibahas oleh dua pakar yaitu
Prof. Emilia Tjitra dan dr. Iwan Ariawan, MSPH. Adapun judul, nama ketua pelaksana,
dan hasil masukan para Pakar dan Tim PPI Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat
adalah sebagai berikut :

JUDUL/KETUA
No HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
1 Implementasi metode 1. Kalau belum terbukti judul jangan Perbaikan :
Participatory Learning implementasi. Implementasi kalau
1. Judul
and Action (PLA) dalam sudah ada bukti.
2. Tujuan
intensifikasi Gerakan 2. Tujuan yang ditulis adalah tujuan
3. Metode
Satu Rumah Satu program.
4. Perhitungan sampel
Jumantik 3. Metode diperbaiki pilih PLA atau
5. Sumber rujukan
ovitrap. Desain mix method.
Ketua Pelaksana : ditambahkan
4. Sampel ada 2 daerah, kontrol dan
Dr. WiwikTrapsilowati, intervensi. Pre post dan kontrol grup.
MKes 5. Perjelas criteria inklusi dan
eksklusinya.
Balai Besar VRP Litbang
6. Lokasi penelitian intervensi dan
Salatiga
control harus sama kondisinya.
7. Perhitungan sampel dan cara sampling
penelitian dilihat kembali.
8. Sumber rujukan minim. Masukan
hasil penelitian ibu wiwik di tahun
2015 mengenai PLA.

2 Implementasi Surveilan 1. Pelajari kembali program terkait yang Perbaikan:


Malaria Melalui sudah berjalan, karena penelitian ini
1. Sumber rujukan
Penguatan Komitmen seperti kegiatan yang sudah ada di
2. Tujuan
Daerah Berbasis program. Bahkan di program lebih
3. Metode
Masyarakat di Prov. advance.
4. Konsultasikan kembali
Jabar, Banten dan 2. Kegiatan yang diteliti adalah kegaitan
protocol ini dengan PPI
Lampung yang sudah dilakukan di program.
5. Tambahkan nilai
3. Data yang digunakan bukan data
Ketua Pelaksana : kebaharuan
terbaru.
Drh. Tri Wahono, M.Sc 4. Perbaiki anggaran.
5. Konsultasikan kembali dengan PPI.

32
JUDUL/KETUA
No HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
Loka Litbang 6. Kegiatan penelitian tidak sesuai
Pangandaran tujuan.
7. Tidak ada nilai kebaharuan atau
modifikasi.
3 Upaya Mempercepat 1. Judul ini bukan penelitian baru, Perbaikan :
Eliminasi Malaria di jelaskan di latar belakang kenapa
1. Judul
Empat Kabupaten perlu digalakkan kembali.
2. Latar belakang
Sumatera Selatan melalui 2. Nilai kebaruannya kurang, kecuali
3. Tujuan
Gotong Royong dan mensubtitusi apakah daerah-daerah ini
4. Metode
Pemanfaatan Ikan Nila ada KLB sehingga kegiatan ini perlu
5. Kerangka konsep
Merah ditambahkan.
6. Kriterialokasi
(Oreochromisniloticus) 3. Justifikasi kurang
7. Perhitungan sampel
Tahun 2020 4. Tujuan penelitian tidak sesuai dengan
8. Justifikasi menunjang
kerangka konsep.
Ketua Pelaksana : penelitian ditambahkan
5. Kerangka konsep diperbaiki, untuk
9. Tambahkan nilai
Yahya, SKM, MSi output gotong royong jentik tidak ada.
kebaruannya.
Loka Litbang Baturaja 6. Desain penelitian harus ada kelompok
kontrol.
7. Gotong royong saja atau ikan nila
saja, atau digabungkan. Karena
perhitungan sampelnya beda.
8. Antisipasi faktor lain perlu
dipikirkan/diperbaiki. Bisa ditulis
sebagai keterbatasan penelitian.
9. Dipikirkan bagaimana bisa
membuktikan bahwa jentikberkurang
karena intervensi kita bukan karena
faktor lain.
10. Perhitungan besar sampel, harus ada
data dasar.
11. Krieria lokasi penelitian dilihat
kembali
4 Studi Vektor Daerah 1. Gali lebih dalam kearah kualitatif. Perbaikan:
Menuju Sertifikasi 2. Judul mengenai studi vektor, tapi
1. Tujuan
Malaria Kota Lubuk luaran bukan hasil studi vektor.
2. Metode
linggau Sumatera Selatan 3. Perbaiki kerangka teori
3. Kerang kateori
4. Data yang dipakai merupakan data
Ketua Pelaksana : 4. Kerangka konsep
lama.
Yanelza Supranefly, S.Si, 5. Sumber rujukan
5. Perjelas arah penelitian, apa yang

33
JUDUL/KETUA
No HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
M.Sc ingin diteliti, apa yang ingin
Loka Litbang Baturaja dikerjakan, dan untuk apa.
6. Perjelas kerangka konsep.
5 Implementasi 1. Judulnya sebaiknya Evaluasi PLA, Perbaikan :
KEPMENKES No 293 berubah semua, besar sample
1. Judul
Tahun 2009 dan berubah
2. Tujuan
PERGUB NTT No 11 2. Metodologi diperbaiki
3. Metode
Tahun 2017 Tentang 3. Tidak perlu kontrol, action
4. Perhitungan sampel
Eiminasi Malaria Di Prov research saja
5. Lokasi penelitian
NTT dengan Participatoy 4. Kerangka konsep diperbaiki
Learning Action (PLA) 5. Riset operasional saja
6. Pilih daerah dengan API kecil
Ketua Pelaksana :
misalnya Sumba Tengah bagian
Fridolina Mau, SSi, MSc
selatan kasusnya paling banyak
Loka Litbang
dimana.
Waikabubak
6 Model Pengendalian 1. Judul dikompromikan terkait Perbaikan:
Vaktor Malaria di Daerah pembukaan lahan untuk ibukota baru.
1. Judul
Perbatasan Kalimantan 2. Perbaiki desain penelitian
2. Desain
Timur dan Kalimantan 3. Harus ada justifikasi yang mendasari
3. Metode
Selatan pemilihan model mana yang cocok.
4. Sumber rujukan
4. Harus ada sample yang cukup untuk
Ketua Pelaksana : 5. Justifikasi penunjang
mengetahui model berhasil atau tidak.
penelitian
M. Rasyid Ridha, SKM, 5. Program sudah melalukan dan sudah
6. Sample
MSc ada sistem E-sismal, seharusnya
7. Lokasi
Loka Litbang Tanah dilihat dulu gapnya agar tidak bias.
8. Lihat gap dalam
Bumbu 6. Apa yang mau dikembangkan
program
sebaiknya menutupi kekurangan
program.
7. Gunakan data API terbaru
8. Pertimbangan akan tetap melanjutkan
penelitian di tempat lama lalu cari
gap, atau pindah lokasi, eksplorasi
entomologi di wilayah yang akan jadi
ibukota baru.
7 Evaluasi SistemTanggap 1. Buat instrument terstandarisasi agar Perbaikan:
Kedaruratan Penyakit bisa dikerjakan di kabupaten lain.
1. Buat instrument evaluasi
Berpotensi KLB di Kab. 2. Tugas utama bukan evaluasi, tapi
E wars terstandarisasi
Tanah Bumbu produk. Buat pengembangan
2. Perdalam pengetahuan

34
No JUDUL/KETUA
HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
Ketua Pelaksann instrument untuk pengembangan dan pemahaman
drh. Dicky Andiarsa evaluasi E wars. mengenai E wars
Loka Litbang Tanah 3. Pahami E-wars terlebih dahulu 3. Saran penelitian
Bumbu 4. Saran penelitian dikaitkan dengan
tingkat kepatuhan petugas puskesmas
dalam menjalankan sistem.

1.3. Kelompok 3
Jumlah protokol yang dibahas pada kelompok 3 yaitu sebanyak 8 (delapan) judul
protokol. Topik penelitian yang dibahas di kelompok 3 meliputi Penyakit tular vektor
zoonosis dan model pengendalian penyakit. Protokol dibahas oleh dua pakar yaitu Dr. Tri
Yunis Miko, dan Prof. dr. Pusparini. Adapun judul, nama ketua pelaksana, dan hasil
masukan para Pakar dan Tim PPI Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat adalah
sebagai berikut :

JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
1 Pengembangan 1. Alur penulisan dari latar belakang Perbaikan:
Hiperimun Serum harus runtut dan menggambarkan 1. Penulisan dari latar
Leptospira sebagai keseluruhan belakang sampai sub
Kontrol Kultur Bakteri 2. Perkuat alasan kenapa penelitian bab selanjutnya harus
Leptospira pengembangan ini harus dilakukan runtut.
3. Definisi operasional belum ada. 2. Metodologi, kerangka
Ketua Pelaksana : 4. Lengkapi dengan kerangka teori, teori berbeda dengan
drh. Tika Fiona Sari, apa yang mau dibuktikan dengan karangka kerja
M.Sc proses pengganasan bakteri? 3. Daftar pustaka dan
Balai Besar VRP Litbang 5. Kerangka teori masih berupa referensi
Salatiga kerangka kerja, seharusnya ada
variabel yang mucul.
6. Metodologi, apa yang mau
dijawab dalam penelitian ini mau
membuktikan atau hanya
deskripsi.
7. Perbanyak studi literatur
8. Penulisan daftar pustakan belum
mengikuti aturan Vancouver
2 Pengendalian 1. Kriteria inklusi dan ekslusi: ada Perbaikan:
Leptospirosis Secara kriteria orang yang tidak mau 1. Latar belakang
Terpadu Tahun 2020 itu tidak lazim atau aneh. 2. Kriteria inklusi -
(Kabupaten Banyumas 2. Dalam desain ada penyuluhan ekslusi

35
JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
dan Demak, Jawa tapi di latar belakang tidak 3. Lokasi penelitian
Tengah) disebut. fokus pada daerah
3. Judul membingungkan, apa yang endemis
Ketua Pelaksana : mau dibuktikan? Di latar 4. Desain penelitian
Dr. Ristiyanto,M.Kes belakang belum jelas. Apakah dipikirkan kembali
(Presentan: Arif) faktor yang diintervensi faktor 5. Metodologi, kerangka
Balai Besar VRP Litbang lingkungan atau faktor prilaku? teori dan kerangka
Salatiga 4. Intervensinya kan ada konsep harus sama
lingkungan dan prilaku, 6. Studi literatur
sebaiknya pilih salah satu saja.
5. Fokus saja pada daerah endemis,
di kecamatan saja tidak perlu
kabupaten
6. Metodologi dipikirkan kembali
sepertinya bukan T series apakah
quasi eksperimental?
7. Studi literatur diperbanyak.
8. Antara kerangka teori dengan
kerangka konsep harusnya sama.
9. Proposal ini ceritanya terlalu
luas, intinya kabur, kita tahu
kalau terpadu artinya menerapkan
beberapa macam cara
pengendalian agar vektor berada
pada garis bawah yang tidak
membahayakan kesehatan.
3 Implementasi Indikator 1. Penelitian ini merupakan Perbaikan :
Surveillance kelanjutan dari penelitian 1. Judul
Leptospirosis sebelumnya, uraikan dalam latar 2. Latar belakang :
belakang apa kekurangan dan rasionalitas penelitan
Ketua Pelaksana : kelebihan penelitian ini 3. Sumber rujukan
Jarohman Raharjo, SKM dibandingkan dengan sebelumnya ditambahkan
Balai Litbang 2. Judul belum menggambarkan apa 4. Referensi
Banjarnegara yang akan dilakukan pada Penghitungan jumlah
penelitian ini sample
3. Penelitian ini hendaknya 5. DO dari setiap
operasional riset yang meneliti variabel yang diteliti
bagaimana puskesmas meakukan 6. Analisis data

36
JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
4. pelaporan agar lebih baik dengan
pengembangan aplikasi atau jika
bukan pengembangan outputnya
adalah blue print.
5. Aplikasi yang akan
dikembangkan disertai sumber
rujukan yang jelas
6. Dasar pengambilan jumlah
sample tikus harus disertai
dengan sumber rujukannya
7. Ditulis secara detail bagaimana
perlakuan terhadap hewan dan
analisa data yang digunakan
diuraikan variabel-variabel mana
saja yang akan dianalisis, apa
terhadap apa?
8. Konsistensi untuk umur
responden manusia yang akan
diambil dalam penelitian ini,
apakh diatas 3 tahun atau lebih
dari 5 tahun
4 Filariasis di Kabupaten 1. Latar belakang belum diuraikan Perbaikan :
Boven Digul Provinsi secara jelas mengenai masalah 1. Latar Belakang
Papua filariasis di Boven Digul 2. Desain, populasi dan
2. Jika desainnya cross-sectional sampel penelitian
Ketua Pelaksana : maka akan dibutuhkan sampel 3. Bab Metode
Semuel Sandy, M.Sc, yang banyak, disarankan case mengenai Tahapan
Apt series yang bisa menekan cost pelaksanaan
Balai Biomedis Papua penelitian. Dalam pemilihan penelitian khususnya
sampel disarankan randomisasi pada saat
dalam 1 kab dipilih 8 Kecamatan pengambilan
yang terbagi dalam daerah dengan specimen darah
Mf Rate tinggi dan rendah manusia
3. Agar diperhatikan etik penelitian 4. Rujukan harus
pada saat pengambilan specimen ditambahkan
darah pada responden penelitian,
dijelaskan secara rinci bagaimana
proses pengambilan specimen dan

37
JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
perlakuan setelahnya dan harus
disertai literature yang jelas.
5 Spesies nyamuk yang 1. Judul ditambahkan nyamuk yang
berpotensi menjadi lebih berpotensi, karena semua
vektor filariasis di nyamuk berpotensi sebagai vektor
Kabupaten Musi Rawas filariasis
Provinsi Sumatera 2. Pemilihan sampel apakah
Selatan tahun 2020 memperlihatkan
topografi/geografi, jangan
Ketua Pelaksana : digeneralisir
Ritawati, S.Si 3. Tambahkan peta penderta, peta
Loka Litbang Baturaja nyamuk dan koordinat GPS
4. JIka memungkinkan dilakukan 4
waktu penangkapan nyamuk :
pagi, siang, sore, dan malam,
karena jika ini adalah pemetaan
maka mewakili semua waktu
5. Judul tidak sesuai dengan isi
protokol, karena tidak hanya
nyamuk tetapi juga gen filarianya
juga dikumpulkan
6. Definisi operasional diperbaiki
dan dibuat sejelas mungkin
7. Jelaskan dalam latar belakang
yang membedakan penelitian ini
dengan Rikhus Vektora
6 Deteksi Anti HBs pada 1. Penelitian agar ditambahkan Perbaikan:
Bumil Reaktif HBsAg pembuktian daya proteksi pada 1. Judul dan tujuan
dan Bayi yang dilahirkan ibu dan anak penelitian
di Provinsi Banten (Studi 2. Penelitian ini desainnya case 2. Latar belakang :
kasus Kota Tangerang control, harus dijelaskan pada rasional penelitian,
Selatan) populasi seperti apa kelompok justifikasi wilayah
kontrolnya akan diambil, apa 3. Populasi penelitian
Ketua Pelaksana : justifikasi bahwa hanya dilakukan 4. DO diperbaiki dan
Doni Lasut, S.Si, M.KM di daerah Tangerang Selatan saja diuraikan lebih jelas
Puslitbang Ukesmas 3. DO bumil yang positif bagaimana 5. Penulisan Daftar
menghitung proporsinya Pustaka
4. Penulisan daftar pustaka

38
JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
diperbaiki
5. Pendahuluan dibuat singkat,
padat, dan jelas dan disesuaikan
dengan tujuan dan latar belakang.
rasional penelitian ini perlu
ditambahkan dalam latar
belakang
6. Judul dengan tujuan tidak sesuai
7 Riset Evaluasi Program 1. Perjelas program apa yang akan Perbaikan:
Garam Beriodium, dievaluasi. 1. Metodologi
Tingkat Keseterdiaan 2. Studi kualitatif akan mengeksplor 2. Metode (detail
dan Dampaknya kecukupan iodium atau analisis sampling).
Terhadap Kecukupan kebijakan. Kalau hanya 3. Lokasi penelitian
Iodium dan Fungsi eksploratif maka bukan studi harus bervariasi
Tiroid Ibu Hamil di operasional.
Indonesia 3. Tulis saja intake makanan dan
minuman yang dikonsumsi
Ketua Pelaksana : selama hamil.
Dr. Donny K. 4. Perjelas kriteria ibu hamil yang
Mulyantoro, SKM, dipilih sebagai subjek penelitian
M.Kes (usia kehamilan berapa bulan)
Balitbangkes Magelang karena intakenya akan beda.
5. Variasi dari lokasi, setiap lokasi
harus ada detail samplingnya.
6. Intervensi apa yang akan
disarankan sejak awal?
8 Studi Operasional 1. Jika ingin melakukan studi Perbaikan:
Pencegahan Merokok operasional, harus ada penjelasan 1. Metodologi.
dari Upaya Berhenti sistem atau program sebelumnya 2. Metode (detail
Merokok di Sekolah, yang akan diperbaiki. sampling)
Tempat Kerja dan 2. Jika studi eksperimentasi harus 3. Lokasi penelitian.
Fasilitas Pelayanan ada paket yang akan diuji
Kesehatan cobakan. Keduanya tidak ada
dalam protokol.
Ketua Pelaksana : 3. Dalam protokol ada dua kerangka
Antonius Yudi Kristanto, konsep, sebaiknya pilih salah satu
S.Sos, MKM saja.
Puslitbang Upaya 4. Konsep variabel perilaku digali

39
JUDUL / KETUA
NO HASIL BAHASAN KESIMPULAN
PELAKSANA
Kesehatan Masyarakat lebih banyak.
5. Sampel belum terlalu jelas.
6. Karena protokol maka lokasi
harus sudah ditentukan dimana
nya, dan dasar pemilihannya
harus jelas atau dasarnya harus
data.
7. Variasi lokasi, rural-urban,
sekolah swasta-negeri
8. Metode bagaimana berhenti
merokok, tahapannya bagaimana,
baca di literatur, nanti ikuti teori-
teori di literatur.
9. Definisi perokok/merokok harus
di tentukan misalnya saya
merokok tapi bukan perokok.
Saya lebih social smoker.
10. Yang mau dilihat apakah hanya
niat berhenti atau berhentinya?

Secara garis besar hasil pertemuan pembahasan penyusunan protokol penelitian 2020 adalah:
 Ada 6 protokol yang harus diperbaiki judulnya yaitu
1. Evaluasi Model Integrasi Lintas Sektor Gerakan "Kampung Gizi" Terhadap
Penurunan Prevalensi Stunting di Kabupaten Tasikmalaya
 Belum bisa mengevaluasi program, mungkin lebih tepat mengevaluasi proses
pelaksanaan program.
2. Implementasi KEPMENKES Nomor 293 Tahun 2009 dan PERGUB NTT No.11
Tahun 2017 Tentang Eliminasi Malaria Di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Dengan Pastisipatory Learning Action (PL)
3. Studi Operasional Pencegahan Merokok dan Upaya Berhenti Merokok di
Sekolah, Tempat Kerja dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4. Implementasi Indikator Surveillance Leptospirosis
5. Deteksi Anti HBs pada Bumil Reaktif HBsAg dan Bayi yang dilahirkan di
Provinsi Banten (Studi kasus Kota Tangerang Selatan)
6. Model Pengendalian Vaktor Malaria di Daerah Perbatasan Kalimantan Timur dan
Kalimantan Selatan
 Ada satu protokol yang harus konsul kembali dengan PPI karena harus direvisi besar
yaitu Evaluasi Program Pengendalian Malaria dalam Rangka Eliminasi di Provinsi Jabar,
Banten, dan Lampung
40
 Sebagian besar protokol harus diperbaiki dari segi tujuan, metode, konsep, desain
penelitian dan cakupan
 Jumlah protokol 2020 yang sudah keluar surat etik 2 protokol dan ada 10 protokol dalam
proses pengajuan surat etik dari total 23 protokol yang dibiayai.

2. Pendampingan dan Pembinaan Penelitian Tahun 2019


Pendampingan dan pembinaan penelitian tahun 2019 dilaksanakan sesuai dengan SK No.
HK.02.04/1/067/2019 tanggal 3 Januari 2019 dengan mekanisme pendampingan melalui tatap
muka, email, telepon dll. Tetapi kegiatan supervisi pendampingan penelitian tahun 2019 tidak
bisa dilaksanakan karena biaya pelaksanaan supervisi pendampingan penelitian dibebankan pada
biaya masing-masing penelitian. Beberapa penelitian memang tidak ada penggangaran biaya
supervisi penelitian sehingga kegiatan supervisi tidak bisa dilaksanakan.

3. Pembahasan Proposal Penelitian Tahun 2021


Pembahasan proposal penelitian tahun 2021 merupakan pertemuan antara calon ketua pelaksana
penelitian tahun 2021 yang akan mempresentasikan proposal penelitiannya di forum Panitia
Pembina Ilmiah (PPI), para struktural dan pakar. Tujuan pertemuan adalah diterimanya proposal
penelitian tahun 2021, baik secara teknis metodologis, urgensi, dan client oriented research
activities; untuk layak dianggarkan dalam DIPA masing-masing satker. Pada awal perencanaan
kegiatan ini akan dilaksanakan dengan metode workshop, akan tetapi ada kendala manajemen
terkait dengan pendanaan kegiatan sehingga tidak bisa dilaksanakan sesuai rencana. Namun,
pembahasan proposal penelitian tahun 2021 tetap dilaksanakan dengan mekanisme online. Setiap
proposal tahun 2021 akan direview oleh 2 orang pembina PPI. Form penilaian dibuat secara
online menggunakan google form sehingga penilaian dan review proposal tahun 2021 bisa tetap
dilaksanakan. Ada 44 proposal yang masuk. Berikut rangkuman usulan proposal berdasarkan
satuan kerja adalah sebagai berikut:

41
Satuan Kerja Jumlah Proposal
Puslitbang Ukesmas
a. Subbid PTM 2
b. Subbid PM 2
c. Subbid Gizi Kesga 2
d. Subbid Keskom 2
Balai Litbang VRP Salatiga 10
Loka Litbangkes Waikabubak 7
Balai Litbangkes Donggala 4
Balai Litbangkes Tanah Bumbu 3
Balai Litbangkes Magelang 2
Balai Litbangkes Baturaja 4
Balai Litbangkes Banjarnegara 1
Loka Litbangkes Pangandaran 4
UPF Stunting 1
Total 44

42
Berikut pembagian review proposal tahun 2021.

Tabel 2. Pembagian review proposal 2021


No.
Kode Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Proposal
1. Prof. Dr.dr. Julianty
Puslitbang Ukesmas, Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Pradono, MS,
PR2101 Dr. Sudikno, SKM.,MKM
Subbidang PTM Menular 2. 2. Sri, Irianti, SKM,
Mphil, PhD.
Health Service Model for Maternal and 1. Nunik Kusumawardani,
Luxi Riajuni Pasaribu, Puslitbang Ukesmas, Child Health and STI/HIV Test For PhD
PR2102
S.Si, M.ScPH Subbidang PM Pregnant Women in Underreported 2. Prof. Dr.dr. Julianty
Districts in Indonesia Pradono, MS
Evaluasi Efektifitas Pengobatan pada 1. Prof. Dr.dr. Julianty
Dra. Noer Endah Pracoyo, Puslitbang Ukesmas, Bumil Reaktif HBsAg dan Vaksinasi HB0 Pradono, MS
PR2103
M.Kes Subbidang PM dan HBIG pada Bayi dari Bumil Reaktif 2. Sri, Irianti, SKM, Mphil,
HBsAg di Indonesia PhD
1. Dr.Ekowati Rahajeng,
Determinan Literasi Kesehatan pada
Kenti Friskarini, SKM, Puslitbang Ukesmas, SKM., M.Kes,
PR2104 Penderita Diabetes Mellitus, Jantung dan
MKM Subbid Keskom 2. Sri, Irianti, SKM, Mphil,
Stroke pada Studi Kohort PTM
PhD.

43
No. Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Kode
Proposal
PR2105 Riyani Setiyaningsih, S.Si, Balai Litbang Vektor Studi Pengendalian dan Faktor-Faktor 1. Anorital, SKM., M.Kes,
M.Sc dan Reservior yang Mempengaruhi Keberadaan Kasus 2. Dra. Athena Anwar, M.Si,
Penyakit Salatiga Malaria di Kab. Lembata Nusa Tenggara
Timur
PR2106 Drh. Tika Fiona Sari, M.Sc Balai Litbang Vektor Serosurvei Leptospirosis pada Hewan 1. Dr. Joko irianto, SKM.,
dan Reservior Ternak dan Peternak di Kabupaten M.Kes,
Penyakit Salatiga Boyolali 2. Anorital, SKM., M.Kes
PR2107 Dr. Wiwik Trapsilowati, Balai Litbang Vektor Pengembangan Program Kancil, Batk 1. Tin Afifah, SKM.,M.Kes,
SKM, M.Kes dan Reservior (Kader Cilik Buru Sergap Jentik) dalam 2. Dra. Rr.Rachmalina S,
Penyakit Salatiga Upaya Pencegahan Demam Berdarah M.ScPH,
Dengue di Sekolah Kota Salatiga
PR2108 Arief Mulyono, S.Si, M.Sc Balai Litbang Vektor Infeksi Hantavirus di Daerah Endemis 1. Ning Sulistiyowati, SKM.
dan Reservior Leptospirosis Provinsi Jawa Tengah ,M.Kes,
Penyakit Salatiga 2. Dr. Joko irianto, SKM.,
M.Kes
PR2109 Arief Nugroho, ST Balai Litbang Vektor Studi Pegembangan Bacillus Thuringiensis 1. Nunik Kusumawardani,
dan Reservior Israelensis (Bti) Isolat Salatiga PhD

44
No. Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Kode
Proposal
Penyakit Salatiga Menggunakan Media Lokal (Limbah Gula 2. Tin Afifah, SKM.,M.Kes,
dan Tepung Beras) dan Patogenitasnya
Terhadap Jentik Nyamuk Vektor
PR2110 Dhian Prastowo, S.Si., Balai Litbang Vektor Potensi Penularan dan Pengendalian Kasus 1. Dra. Athena Anwar, M.Si,
M.Biotech dan Reservior Malaria di Daerah Transmigrasi dan 2. Dr. dr.Dina Bisara, MA
Penyakit Salatiga Daerah Eliminasi Malaria
PR2111 Muhammad Choirul Balai Litbang Vektor Epidemiologi Resistensi Metabolik dan 1. Anorital, SKM., M.Kes,
Hidajat dan Reservior Molekuler Aedes aegypti Terhadap 2. Ning Sulistiyowati, SKM.
Penyakit Salatiga Insektisida Organofosfat dan Piretiroid di ,M.Kes
Indonesia
PR2112 Mujiyanto, S.Si, MPH Balai Litbang Vektor Pengembangan Model Real Time 1. Dr. Dwi Hapsari
dan Reservior Surveilans Demam Berdarah Dengue Tjandrarini, SKM.,M.Kes
Penyakit Salatiga Berbasis Komunitas di Kabupaten Sragen 2. Tin Afifah, SKM.,M.Kes,
Provinsi Jawa Tengah
PR2113 Ristiyanto Balai Litbang Vektor Studi PES Silvatik dalam Rangka 1. Rustam Effendi, M.Kes
dan Reservior Pengendalian PES di Pulau Jawa 2. Dr.Ekowati Rahajeng,
Penyakit Salatiga SKM., M.Kes
PR2114 Triwibowo Ambar Garjito Balai Litbang Vektor Distribusi dan Karakteristik Genetik 1. Ning Sulistiyowati, SKM.,
dan Reservior Flavivirus di Indonesia : Analisis Lanjut M.Kes

45
No. Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Kode
Proposal
Penyakit Salatiga Hasil Rikhus Vektora 2015-2018 2. Dasuki, S.F.,Apt.,M.Sc,
PR2115 Ruben Wadu Wila, S.KM, Loka Litbangkes Riset Model Kelompok Dusun Gerakan 1. Dra. Noer Endah Pracoyo,
M.Sc Waikabubak Peduli Atasi Malaria (GARPU TALA M.Kes
Malaria) Dalam Percemapan Eliminasi 2. dr.Yuana Wiriawan,
Malaria di Provinsi Nusa Tenggara Timur M.Kes
PR2116 Hanani M. Loka Litbangkes Riset implemetasi Standar Pelayanan 1. Dr. Yekti
Laumalay,SKM,M.Sc Waikabubak Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Widodo,SP,M.Kes
Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan 2. Sri, Irianti, SKM, Mphil,
Nusa Tenggara Timur Tahun 2021 PhD,

PR2117 Fridolina Mau, S.Si, M.Sc Loka Litbangkes Model Pemberdayaan Masyarakat dalam 1. Dr.Sudikno,SKM.,M.KM,
Waikabubak Meningkatkan Kesadaran Stop Buang Air 2. Dr.dr.Teti Tejayanti,
Besar Sembarangan (BABs) untuk MKM
Menurunkan Infeksi Soil Transmetted
(STH) Helmith di Kabupaten Sumba Barat
Daya
PR2118 Anderias Karniawan Bulu, Loka Litbangkes Evaluasi Penanganan Peralatan Rantai 1. Dr.dr.Teti Tejayanti,
S.Si Waikabubak Dingin Vaksin pada Penanggulangan MKM,

46
No. Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Kode
Proposal
Penyakit yang Dapat Dicegah dengan 2. Dra. Noer Endah Pracoyo,
Imunisasi (PD3I) di Provinsi Nusa M.Kes
Tenggara Timur
PR2119 Mefi Mariana Tallan, S.Si Loka Litbangkes Adopsi Pendekatan Early Detection and 1. Dr. Yekti
Waikabubak Treatment (EDAT) dalam Rangka Widodo,SP,M.Kes,
Eliminasi Malaria di Kab. Sumba Barat 2. Dr.dr.Teti Tejayanti,
Daya Tahun 2021 MKM
PR2120 Hanani M. Loka Litbangkes Pengembangan Model Pemantauan 1. Dra. Noer Endah Pracoyo,
Laumalay,SKM,M.Sc Waikabubak Pelayanan Kesehatan Ibu berbasis M.Kes
Teknologi Informasi di Kabupaten 2. Dr.Sudikno,SKM.,M.KM
Lombok Tengah
PR2121 Ruben Wadu Wila, S.KM, Loka Litbangkes Riset Model Kommunity Development 1. Dr.Sudikno,SKM.,M.KM ,
M.Sc Waikabubak Sebagai Strategi Pencegahan dan 2. dr.Yuana Wiriawan,
Pengendalian Malaria Berbasis Lokal M.Kes
Dalam Percemapan Eliminasi Malaria di
Provinsi Nusa Tenggara Timur
PR2122 drh. Gunawan, M.Sc Balai Litbangkes Studi Seroprevalensi Schistosomiasis 1. Dr. Ekowati Rahajeng,
Donggala Dalam Rangka Penentuan Status Eliminasi SKM, M.Kes,

47
No. Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Kode
Proposal
Schistosomiasis di Indonesia 2. Dr. Dra.Woro Riyadina,
M.Kes
PR2123 Hayani Anastasia, SKM, Balai Litbangkes Evaluasi Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa 1. Dr. Feri Ahmadi,
MPH Donggala Di Sulawesi Tengah S.Si.,MPH,
2. Dr. dr.Felly Philipus
Senewe, M.Kes
PR2124 Samarang, SKM, M.Si Balai Litbangkes Intervensi Gizi Spesifik Pada 1000 HPK 1. Dr. dr.Felly Philipus
Donggala Berdasarkan Kearifan Lokal untuk Senewe, M.Kes,
Mendukung Penanggulangan Stunting di 2. Dr. Agus
Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Triwinarto,M.Kes,
Barat. BARAT)
PR2125 Ningsi, S.Sos, M.S Balai Litbangkes Evaluasi Program dalam Penatalaksanaan 1. Dr. Feri Ahmadi,
Donggala Pengannggulangan TB di Provinsi S.Si.,MPH,
Sulawesi Tengah Tahun 2021 2. Dr. dr.Felly Philipus
Senewe, M.Kes
PR2126 Sri Sulasmi, S.Si, MPH Balai Litbangkes Situasi Vektor Malaria di Wilayah 1. Dra. Rr.Rachmalina S,
Tanah Bumbu Rencana Ibukota Negara di Provinsi M.ScPH,
Kalimantan Timur Tahap II 2. Dasuki, S.F.,Apt.,M.Sc

48
No. Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Kode
Proposal
PR2127 Ika Setianingsih, S.Si Balai Litbangkes Deteksi Leptospirosis pada Tikus di Kota 1. Dr. Aria
Tanah Bumbu Tarakan Kalimatan Utara dan Kotabaru Kusuma,SKM,MKM,
Kalimantan Selatan 2. Dra. Rr.Rachmalina S,
M.ScPH,
PR2128 Deni Fakhrizal, SKM Balai Litbangkes Kecacingan di Pulau Kalimantan Tahap I 1. Dasuki, S.F.,Apt.,M.Sc,
Tanah Bumbu (Kalimantan Tengah) 2. Dr. Aria
Kusuma,SKM,MKM
PR2129 Dr. Donny K Mulyantoro, Balai Litbangkes Dampak Capaian Universal Salt Iodization 1. Dra. Athena Anwar, M.Si,
SKM, M.Kes Magelang terhadap Fungsi Tiroid Ibu Menyusui dan 2. Dr. Dwi Hapsari
Pertumbuhan Anak pada 1000 HPK (Bayi) Tjandrarini, SKM.,M.Kes
: Riset Multiyears 2020-2022
PR2130 Rina Purwandari, S.Si Balai Litbangkes Analisis kemampuan rumah sakit di Jawa 1. Dr. Dwi Hapsari
Magelang Tengah dalam mengelola limbah medis Tjandrarini, SKM.,M.Kes
2. Dra. Noer Endah Pracoyo,
M.Kes
PR2131 Rika mayasari, S,Si Balai Litbangkes Evaluasi Keberhasilan PIS-PK di Provinsi 1. Dr. Miko
Baturaja Bangka Belitung Tahun 2021 Hananto,SKM,M.Kes
2. Jusniar Ariati, S.Si.,M.Si

49
No. Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Kode
Proposal
PR2132 Vivin Mahdalena, S.Si Balai Litbangkes Efektivitas Kader Jumantik Cilik Terhadap 1. Dra. Shinta, MS
Baturaja Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes di 2. Jusniar Ariati, S.Si.,M.Si
Sekolah Dasar
PR2133 Yahya, SKM, M.Si Balai Litbangkes Upaya Mempercepat Pencapaian Eliminasi 1. Dra. Shinta, MS,
Baturaja Malaria di Empat Kabupaten di Sumatera 2. Dr. Miko Hananto, SKM,
Selatan melalui Pemanfaatan Ikan Nila M.Kes
Merah (Oreochromis niloticus) Tahun
2020
PR2134 Rr. Anggun Paramita Balai Litbangkes Implementasi Model Penguatan 1. Dr.Dra.Woro
Djati, SKM, MPH Banjarnegara Manajemen dan Teknologi Berbasis Riyadina,M.Kes,
Masyarakat dan Multisektoral dalam 2. Dr. dr.Dina Bisara, MA
Upaya Pengendalian Leptospirosis
Terpadu
PR2135 Yaneu Yuliasih, SKM, Loka Litbangkes Studi Evaluasi Program Penanggulangan 1. Dr. Sri Poedji Hastoety
M.Sc Pangandaran Kecacingan di Wilayah Pesisir Pantai Djaiman, SKM.,M.Kes,
2. Dr.Dra.Woro
Riyadina,M.Kes
PR2136 Dra, Athena, M.Si Puslitbang Ukesmas, Riset Model Pemberdayaan Masyarakat 1. Dr. dr. Dina Bisara, MA.

50
No. Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Kode
Proposal
Subbid Kesehatan dalam Meningkatkan Perilaku Hidup MA, Dr.
Komunitas Bersih dan Sehat di DAS Citarum Jawa 1. Dra.Woro Riyadina,M.Kes
Barat (Tahap 2)
PR2137 Teti Tejayanti Puslitbang Ukesmas, Studi Dampak Kepatuhan Tata Laksana 1. Nunik Kusumawardani, PhD
Subbid Gizi dan Terhadap Near Miss dan CFR (Case 2. Dr. dr.Dina Bisara, MA,
Kesga Fatality Rate) di 4 Lokus Kematian Ibu
(Jakarta Barat, Serang, Surabaya,
Bandung)
PR2138 Ika Saptarini Puslitbang Ukesmas, Evaluasi Pelaksanaan Audit Maternal 1. dr.Yuana Wiriawan, M.Kes
Subbid Gizi dan Perinatal (Studi Kasus di 4 Wilayah) 2. Dr. Joko
Kesga irianto,SKM.,M.Kes
PR2139 DR. Sri Poedji Hastoety Puslitbang Ukesmas, Analisis Situasi Ketahanan Pangan Rumah 1. Dr. Agus Triwinarto,M.Kes,
Djaiman, SKM, Mkes dkk UPF Tangga dengan Balita Stunting pada 2. Dr. Feri Ahmadi, S.Si.,MPH,
Daerah Insisi Prioritas Stunting an Rawan
Pangan (Penelitian Multi Years)
PR2140 Sulistyowati Tuminah Puslitbang Ukesmas, Evaluasi Proses Implementasi Posbindu 1. Rustam Effendi, M.Kes
Subbid PTM dan PTM pada Tujuh Region di Indonesia 2. Dr. Ekowati Rahajeng,
Keswa SKM., M.Kes

51
No. Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Kode
Proposal
PR2141 Maya Arisanti, SKM Balai Litbangkes Keragaman Nyamuk Anopheles 1. Dra. Shinta, MS
Baturaja Berdasarkan Topografi di Kabupaten Ogan 2. Jusniar Ariati, S.Si.,M.Si
Komering Ulu Selatan
PR2142 Hubullah Fuazdy, M.Si Loka Litbangkes Pemberdayaan Literasi Ibu dalam 1. Dr. Yekti Widodo,SP,M.Kes
Pangandaran Meningkatkan Kualitas Hidup Balita Gizi 2. Dr. Sri Poedji Hastoety
Kurang dan Buruk di Kab. Pangandaran- Djaiman, SKM.,M.Kes,
Jawa Barat
PR2143 Lukman Hakim, SKM, Loka Litbangkes Penerapan Aplikasi Teknologi Informasi 1. Dr. Miko
M.Epid Pangandaran Dalam Pelaporan Cepat Penderita dan Hananto,SKM,M.Kes
Vektor DBD dalam Gerakan 1 Rumah 1 2. Dr. Aria
Jumantik Kusuma,SKM,MKM,
PR2144 Mara Ipa, SKM, M.Sc Loka Litbangkes Intervensi Perubahan Perilaku Berbasis 1. Dr. Agus Triwinarto,M.Kes,
Pangandaran Rumah Tangga pada Komunitas Nelayan : 2. Rustam Effendi, M.Kes
Strategi Peningkatan Nutrisi pada Bayi dan
Balita Melalui Metode Teach Back

52
Dalam mekanisme penyampaian proposal penelitian tahun 2021, batas akhir tangal 30
September 2019 sudah harus diterima oleh tim sekretariat PPI Puslitbang Ukesmas, dimana
Penilaian proposal penelitian tahun 2021 dilaksanakan pada tanggal 11 oktober 2019
Namun, akhirnya periode penilaian diperpanjang sampai tanggal 22 November 2019 karena
banyaknya pembina PPI yang belum menyelesaikan review proposal. Bahkan hingga laporan
ini disusun baru 75% proposal penelitian tahun 2021 yang sudah direview dan dinilai oleh
para pembina PPI sehingga penentuan proposal yang lolos belum bisa dilaksanakan.

4. Pembahasan Laporan Penelitian Tahun 2019


Pembahasan laporan penelitian adalah suatu kegiatan pertemuan antara ketua pelaksana
penelitian tahun 2019 yang mempresentasikan draft laporan akhir penelitiannya di hadapan
PPI dan para pejabat struktural. Dalam pertemuan ini dilaksanakan pemaparan draft laporan
penelitian dan perbaikan teknis (materi, analisis, dan penulisan) oleh ketua pelaksana setelah
dipresentasikan di depan nara sumber, PPI dan pejabat struktural. Tujuan pertemuan adalah
melakukan pertemuan pembahasan laporan hasil penelitian tahun 2019 untuk memperoleh
laporan – laporan penelitian ilmiah yang searah dengan protokol penelitian, akuntabel dan
layak menjadi IKK Puslitbang Ukesmas dan IKP Badan Litbangkes. Mekanisme
pembahasan laporan penelitian dilaksanakan secara berurutan meliputi:
a. Penyajian laporan penelitian dalam bentuk slides sesuai sistematikanya oleh Ketua
Pelaksana atau peneliti yang mewakilinya dalam waktu 15 menit dan dilengkapi
dengan luaran penelitian (factsheet/buku saku dansejenisnya)
b. Penyajian laporan penelitian dari satuan kerja ampuan dilakukan secara panel
bergantung jumlah penelitian
c. Pembahasan/diskusi oleh pakar dan dilanjutkan dengan pembahasan oleh anggota PPI
yang ditunjuk menjadi pembina/reviewer selama 45 menit
d. Anggota tim sekretariat PPI mencatat hasil pembahasan/diskusi dan hasil diskusi
menjadi acuan untuk perbaikan laporan penelitian
e. Tim peneliti akan memperbaiki laporan penelitian berdasarkan catatan dari sekretariat
PPI dan perbaikan laporan penelitian tersebut diserahkan paling lambat satu minggu
setelah pembahasan laporan penelitian.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 9-11 Desember 2019 di Hotel Aston Priority TB
Simatupang Jakarta, mengundang 4 narasumber yaitu :
1) Prof. dr. Emiliana Tjitra, MSc (Kementerian Kesehatan)
53
2) Prof. dr. I Made Djaja, MSc (Universitas Indonesia)
3) Dr. dr. Trihono, MSc (Unit Kebijakan Kesehatan, Kementerian Kesehatan)
4) Dr. Pujiyanto, SKM, MKes (Universitas Indonesia)
Jumlah peserta pertemuan 68 (enam puluh delapan) orang yang terdiri atas Pejabat Struktural
dan PPI Puslitbang Ukesmas, Komisi Ilmiah dan Komis Etik Badan Litbangkes,
Narasumber/tim pakar dari luar Badan Litbangkes, Ketua Pelaksana Penelitian tahun 2019,
serta Sekretariat.
Terdapat 24 (dua puluh empat) penelitian tahun 2019 yang dipresentasikan, yaitu 7
(tujuh) penelitian dari Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat dan 17 (tujuh belas)
penelitian dari satker ampuan. Daftar penelitian yang dipresentasikan dapat dilihat pada tabel
3 di bawah ini.

Tabel 3
Daftar Laporan Penelitian 2019 Puslitbang Ukesmas dan Balai Litbangkes Ampuan
yang Dibahas Dalam Pertemuan Tanggal 9-11 Desember tahun 2019

NO JUDUL PENELITIAN KETUA PELAKSANA SATKER


Riset Implementasi Model Juru
Pembasmi Jentik (Jurbastik) dalam Puslitbang
1 Yusniar Ariati, S.Si, M.Si
Penanggulangan DBD (Multicenter Ukesmas
study 2019)
Studi Impementasi Intervensi Puslitbang

2 Masalah Gangguan Jiwa Berbasis Indri Yunita Suryaputri, S.Psi, M.Si Ukesmas
Sekolah

Asesmen Cepat Kualitas Air Puslitbang


3 Sri Irianti, SKM, M.Phil, PhD Ukesmas
Minum di Indonesia

Studi Kohor Faktor Risiko Puslitbang


Penyakit Tidak Menular dan Ukesmas
4 Dr. Dra. Woro Riyadina, M.Kes
Tumbuh Kembang Anak Tahun
2019
Riset Evaluatif Program Nasional Puslitbang

5 Percepatan Penanggulangan Yurista Permana Sari, SKM, M.Si Ukesmas


Stunting Pada Kabupaten Prioritas

54
NO JUDUL PENELITIAN KETUA PELAKSANA SATKER
6 Studi Status Gizi Balita di 160 Dr. Sudikno, SKM, M.Kes Puslitbang
Kab/Kota di Indonesia Ukesmas

7 Riset Kolaboratif Evaluasi Jaminan Dr.Miko Hananto, SKM, M.Kes Puslitbang


Kesehatan Nasional Fokus Ukesmas
Kepesertaan
8 Riset Implementasi Jumbastik Tri Isnani, S.Sos, MPH Banjarnegara
Dalam Penanggulangan DBD
(Multicenter) di Provinsi
Kalimantan Barat
9 Penelitian Multicenter : Penentuan Sunaryo, SKM, M.Sc Banjarnegara
Indikator Surveilans Leptospirosis
di Indonesia Tahun 2019 (Studi di
Provinsi D.I Yogyakarta)
10 Pengembangan Diagnostik Felisa Tri Wijayanti, SKM, M.Sc Banjarnegara
Imunostick untuk Deteksi Torch

11 Perubahan Perilaku Pencegahan Santoso, SKM, M.Sc Baturaja


Filariasis di Daerah Pasca POPM
dan Pasca TAS Menuju Eliminasi
Filariasis
12 Riset Implementasi Jumbastik Milana Salim, M.Sc Baturaja
Dalam Penanggulangan DBD
(Multicenter) di Provinsi Sumatera
Selatan dan Provinsi Jambi
13 Potensi Pangan Lokal dan Kearifan Mohamad Samsudin, SKM, M.Kes Magelang
Lokal untuk Memenuhi Kebutuhan
Gizi Keluarga dalam Mendukung
Gerakan “Isi Piringku” di Daerah
Bermasalah Stunting

55
NO JUDUL PENELITIAN KETUA PELAKSANA SATKER
14 Pengembangan Strategi Intervensi Hadi Ashar, SKM, MPH Magelang
"Keluarga Kawal Baduta" untuk
Meningkatkan Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak
15 Japanese Encephalitis Virus di M. Umar Riandi, M.Si Pangandaran
Kabupaten Tangerang : Studi
Prevalensi pada Manusia dan
Ternak Provinsi Jawa Barat dan
Banten
16 Riset Implementasi Jurbastik Heni Prasetyowati Pangandaran
Dalam Penanggulangan DBD
(Multicenter) di Kota Tangerang
Selatan dan Kab Subang
17 Riset Implementasi Jurbastik dalam M. Rasyid Ridha, SKM, M.Si Tanah Bumbu
Penanggulangan DBD
(Multicenter) di Kota Samarinda
Provinsi Kalimantan Timur
18 Evaluasi Program Penanggulangan Nita Rahayu, SKM, M.Sc Tanah Bumbu
Kecacingan di Provinsi Kalimantan
Selatan
19 Evaluasi Implementasi Program Fridolina Mau, S.Si, M.Sc Waikabubak
Penanggulangan Cacingan di Pulau
Sumba Provinsi Nusa Tenggara
Timur
20 Evaluasi Kelambunisasi Yona Patanduk, SKM Waikabubak
Berinsektisida Pada Ibu Hamil dan
Anak Balita di Pulau Sumba
21 Riset Implementasi Jumbastik Ira Indriaty Paskalita Bule S, SKM Waikabubak
Dalam Penanggulangan DBD
(Multicenter) di Provinsi Bali

56
NO JUDUL PENELITIAN KETUA PELAKSANA SATKER
22 Riset Implementasi Jurbastik Meiske Elisabeth Koraag, S.Si Donggala
Dalam Penanggulangan DBD
(Multicenter) di Provinsi Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Selatan
23 Intervensi Program dr Taufiq Hidayat MSc Magelang
Penanggulangan Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI) di
Kabupaten Wonogiri
24 Evaluasi Pengendalian Ahmad Erlan, SKM, MPH Donggala
Schistosomiasis Oleh Lintas Sektor
dan Implementasi Bada Model Di
Daerah Endemis Schistosomiasis
Di Indonesia

Secara garis besar hasil pertemuan pembahasan penyusunan laporan penelitian


2019 adalah:
a. Jumlah penelitan yang sudah mengumpulkan laporan sebanyak 10 penelitian.
b. Penelitian Jurbastik lebih menonjolkan pada karakteristik wilayah masing-masing dari
hasil temuan untuk pembaharuan model jumantik yang sudah ada.
c. Sebagian besar hasil penelitian kualitatif baru dalam tahap eksplorasi temuan di
lapangan tetapi belum bisa memberikan kesimpulan dan belum menjawab tujuan
penelitian.
d. Semua penelitian sudah menyelesaikan pengumpulan data dan analisisnya.
e. Sebagian penelitian belum mengikuti pedoman penulisan laporan penelitian yang
dikeluarkan oleh Komisi Ilmiah
f. Penelitian malaria masih mengulangi penelitian – penelitian sebelumnya. Seharusnya
sudah dilakukan pengembangan penelitian selanjutnya, sehingga bisa dihasilkan
policy brief terkait pengendalian malaria
g. Sebagian besar ketua pelaksana sudah mengikuti saran, masukan dan rekomendasi
dari para pembina penelitiannya

57
h. Hasil penelitian yang disampaikan bisa menghasilkan beberapa karya tulis ilmiah dari
satu penelitian

5. Pembinaan Balai Litbang Kesehatan Ampuan


Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat (Puslitbang
Ukesmas) mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan serta
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang
kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain tupoksi tersebut di atas, Puslitbang
Ukesmas juga merupakan satker Pusat yang menjadi ampuan bagi satker Litbangkes di
daerah (loka dan balai litbangkes). Terkait dengan tupoksi tersebut di atas, Kepala
Puslitbang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh sebuah panitia ad-hoc yaitu
Panitia Pembina Ilmiah (PPI). Salah satu tugas dan fungsi PPI adalah melaksanakan
pembinaan ilmiah bagi peneliti dan penelitian di lingkungan Puslitbang Ukesmas serta
satuan kerja yang berada di bawah ampuan Puslitbang Ukesmas; agar dapat ditingkatkan
kapasitas dan kualitas baik terhadap peneliti maupun kegiatan Litbangkesnya. Untuk
mewujudkan fungsi tersebut salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah
pendampingan dan pembinaan terhadap satker ampuan baik dalam hal kegiatan
Litbangkes yang dilaksanakan, juga terhadap peneliti sebagai pelaksana penelitian; serta
manajemen penelitian yang diterapkan oleh satker ampuan yang meliputi SDM, peralatan,
penganggaran, dan diseminasi hasil penelitian.
Kegiatan pembinaan dan pendampingan dapat dilaksanakan secara langsung (tatap muka)
maupun tidak langsung melalui komunikasi email, dan sarana komunikasi lainnya.
Pembinaan langsung dapat dilakukan melalui suatu pertemuan antara PPI dan pejabat
struktural Puslitbang Ukesmas dengan pejabat struktural dan peneliti loka/balai
litbangkes. Permasalahan yang akan dikomunikasikan dan dibina adalah tentang (1)
situasi dan kondisi terkini kegiatan litbangkes di loka/balai litbangkes baik dari aspek
pengembangan SDM, penggunaan peralatan penunjang penelitian, masalah penganggaran
penelitian, dan diseminasi hasil penelitian tahun 2018; (2) status pelaksanaan penelitian
tahun 2019, termasuk riset pembinaan; (3) rencana kajian 2019 serta pra-protokol
penelitian tahun 2020, dan (4) rencana proposal 2021.

Pada tahun 2019, pembinaan dan pendampuan satker ampuan terlaksana di semua
ampuan, tujuan pendampingan disesuaikan dengan kebutuhan loka/balai dan
58
dilaksanakan hanya satu kali per loka/balai. Tujuan pembinaan dan pendampingan satker
ampuan antara lain :

a) Penyusunan usulan penelitian


b) Pelaksanaan penelitian (teknis maupun manajemen)
c) Penyusunan policy brief
d) Capaian jabatan fungsional
e) Percepatan perolehan angka kredit
f) Penyusunan karya tulis ilmiah

Pada kegiatan pembinaan ampuan ke Balai Litbangkes Waikabubak dan Balai


Litbangkes Tanah Bumbu, PPI Puslitbang Ukesmas berkolaborasi dengan Komisi
Etik Badan Litbangkes. Sedangkan pembinaan ampuan PPI Puslitbang Ukesmas ke
Loka Pangandaran Ciamis berkolaborasi dengan PPI Puslitbang Suber Daya dan
Pelayanan Kesehatan.

59
Tabel 4
Realisasi Kegiatan Pembinaan 2019

No Tanggal Tujuan Tim Pembina Hasil


1 1-3 Juli 2019 Loka Litbangkes Tim PPI Pusat 3:  Pembahasan proposal
Pangandaran 1) Dr. Dra. Woro penelitian 2021
Riyadina, M.Kes  Diskusi mengenai
2) Dr. Ir. Sri Poedji strategi pencapaian
Hastoety, M. Kes IKK dan HKM
3) Siti Masitoh, SKM  Diskusi strategi
perubahan area
Tim PPI Pusat 2 : penelitian dari
1) Prof. Dr. Soedibyo kesehatan masyarakat
Supardi, Apt, M.Kes menjadi pelayanan
2) Yuyun Yuniar, S.Si, kesehatan,
Apt

2 31 Juli - 3 Balai Tim PPI Pusat 3:  Kiat capaian HKM dan


Agustus 2019 Litbangkes 1) Dra. Noer Endah perolehan angka kredit
Magelang Pracoyo, M.Kes  Pedoman penelitian e-
2) Dr. Dwi Hapsari proposal
Tjandarini, SKM,  Pendampingan
M.Kes penyusunan usulan
3) Dra. Athena Anwar, penelitian untuk
M.Si mendukung Roadmap
4) Rahmawati Martha
Putri, SE
3 7 Oktober - 10 Loka Litbangkes 1) Dr.Yekti Kegiatan pembinaan dan
Oktober 2019 Waikabubak Widodo,M.Kes pendampingan satker Balai
2) Dr.Sudikno,M.Kes Litbang Waikabubak
3) Zubaidah, SKM ampuan Puslitbang Upaya
Kesehatan Masyarakat

60
No Tanggal Tujuan Tim Pembina Hasil
4 6 Agustus - 9 Balai 1) Dr.dr.Felly Philipus Kegiatan pembinaan dan
Agustus 2019 Litbangkes Senewe, M.Kes pendampingan satker Balai
Donggala 2) Dr. Ekowati Rahajeng Litbang Donggala ampuan
SKM, M.Kes Puslitbang Upaya
3) Dr. Feri Ahmadi, Kesehatan Masyarakat
MPH
4) Zubaidah, SKM

5 10 September - Balai 1) Dra. Shinta, Ms  Kiat capaian HKM dan


13 September Litbangkes 2) Jusniar Ariati, S.Si, perolehan angka kredit
2019 Baturaja M.Si  Pedoman penelitian e-
3) Rahmawati Martha proposal
Putri, SE  Pendampingan
penyusunan usulan
penelitian untuk
mendukung Roadmap

6 9 September Balai 1) Dra. Rachmalina  Pembahasan progres


2019 -11 Litbangkes 2) Dasuki, SKM,Apt Penelitian 2019
September Tanah Bumbu 3) Sugiharti, SKM,  Pembahasan draft
2019 MKM Policy Brief 2019
 Pembahasan Protokol
2020
 Pembahasan proposal
Kajian 2020
 Pembahasan draft
artiket Internasional

61
No Tanggal Tujuan Tim Pembina Hasil
7 20 Agustus - Balai 1) Dr. Joko Irianto,  Penyusunan peta bisnis
23 Agustus Litbangkes M.Kes sebuah Lembaga
2019 Banjarnegara 2) Anorital, SKM, penelitian
M.Kes  Penyusunan
3) Tin Afifah, SKM, rekomendasi kebijakan
M.Kes  HKM peneliti dan kiat
4) Siti Mulyani, SKM peneliti dalam
menghadapi hambatan
peningkatan dan
pengembangan karir
 Pembahasan metode
penelitian protocol
2020

62
BAB III
PENINGKATAN MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN

A. Rapat Kerja
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mempunyai 15 satuan kerja yang
terdiri dari empat Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang), dua Balai Besar, dan
sembilan Balai Litbangkes, serta satu Sekretariat. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (Litbangkes) mempunyai visi menjadi lokomotif penelitian, pengawal
kebijakan, dan legitimator program pembangunan kesehatan berbasis bukti. Badan
Litbangkes harus mampu melakukan penelitian yang dapat dikembangkan menjadi
rekomendasi kebijakan yang dibutuhkan oleh unit-unit utama di Kementerian Kesehatan
dalam melaksanakan program kesehatan yang telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJPM) dan dijabarkan dalam Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019. Selanjutnya Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan 2015-2019 tersebut diterjemahkan menjadi Agenda Riset Badan Litbangkes
2016-2020 yang menjadi acuan para peneliti dalam melaksanakan penelitian dan
pengembangan kesehatan. Dan dalam hal ini Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat
membawahi 7 (tujuh) satker ampuan balai/loka litbangkes, yaitu Balai Litbangkes
Banjarnegara, Balai Laitbangkes Donggala, Balai Litbangkes Baturaja, Balai Litbangkes
Magelang, Balai Litbangkes Tanah Bumbu, Loka Litbangkes Pangandaran, dan Loka
Litbangkes Waikabubak. Secara rinci fungsi Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat
meliputi:

a. Penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang


kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit;
b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan masyarakat
dan pencegahan dan pengendalian penyakit;
c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian dan pengembangan kesehatan di
bidang kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit;

Di sisi lain, para peneliti Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat juga dituntut
kinerjanya sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang dilaksanakan oleh
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) agar dapat memenuhi kompetensi minimal
yang ditetapkan. Untuk mengakomodasi tugas dan fungsi peneliti, maka luaran kegiatan

63
Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat ditetapkan dalam bentuk indikator kinerja
kegiatan (IKK) setiap tahun dan harus dicapai oleh para peneliti dan manajemen secara
bersama-sama dalam suatu sistem dan lingkungan kerja yang kondusif dan optimal.
Untuk itulah dalam rangka pembinaan peneliti di lingkungan Puslitbang Upaya Kesehatan
Masyarakat dan satker ampuan, Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat dibantu
oleh Panitia Pembina Ilmiah (PPI) yang ditetapkan oleh Kepala Puslitbang Upaya
Kesehatan Masyarakat sesuai Surat Keputusan Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan
Masyarakat No. HK. 02.04./I/056/2019 Tanggal 2 Januari 2019 tentang Pembentukan
Panitia Pembina Ilmiah Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat, dimana PPI mempunyai tugas sebagai berikut : Melaksanakan pembinaan
dan pendampingan bidang ilmiah kesehatan di Puslitbang Ukesmas dan Balai/Loka
Litbangkes di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; meliputi
pembinaan fungsional peneliti, penyusunan proposal kajian dan penelitian, penyusunan
kerangka acuan kajian dan protokol penelitian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
penelitian, pendampingan penyusunan laporan kajian danpenelitian, serta pendampingan
penulisan materi diseminasi dan karya tulis ilmiah. Melihat cukup banyaknya tugas dan
tanggung jawab PPI Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat diatas, maka dianggap
perlu untuk diadakannya Rapat Kerja PPI tahun 2019.

Rapat Kerja Panitia Pembina Ilmiah Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun
2019 bertujuan untuk:

a) Melakukan review dan finaisasi Buku Pedoman Penelitian


b) Melakukan tukar pengalaman Panitia Pembina Ilmiah dengan PPI LIPI, PPI
Kementerian lainnya, dan PPI Puslitbang di lingkungan Badan Litbangkes
c) Finalisasi laporan kegiatan PPI tahun 2018
d) Menyusun rencana kerja Panitia Pembina Ilmiah tahun 2019

Kegiatan Rapat Kerja PPI dilaksanakan pada tanggal 15-16 April 2019. Tempat
pelaksanaan di hotel Aryaduta, Jl. Prajurit KKO Usman dan Harun No. 44 – 48 Gambir,
Kota Jakarta Pusat 10110. Adapun kegiatan Rapat Kerja PPI adalah sebagai berikut :
a. Pemaparan dari pengalaman PPI Litbang Kementerian Pertanian
b. Pemaparan dari pengalaman PPI Puslit Kependudukan LIPI
c. Pemaparan dari pengalaman PPI Puslitbang Ukesmas Badan Litbangkes
d. Pemaparan draft aplikasi arsip proposal
64
e. Pemaparan buku pedoman penelitian
f. Pemaparan rencana kerja PPI tahun 2019
g. Diskusi kelompok dengan di bagi 3 kelompok :
- Kelompok Rencana Kerja PPI Tahun 2019
- Kelompok pedoman penelitian
- Kelompok aplikasi arsip proposal sampai dengan laporan penelitian
Adapun output Raker PPI adalah :
a. Buku Pedoman Penelitian
b. Laporan Kegiatan PPI tahun 2018
c. Rencana Kerja PPI 2019

Jumlah total peserta pertemuan adalah 66 orang, dengan rincian :


a. Pejabat Struktural Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat (10 orang)
b. Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Badan Litbang Kesehatan (1
orang)
c. Kepala Bagian Umum, Dokumentasi, dan Jejaring, Sekretariat badan Litbang
Kesehatan (1 orang)
d. Pejabat Fungsional PPI Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat (26 orang)
e. Kepala Satker Ampuan Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat (16 orang)
f. Ketua PPI Puslitbang di lingkungan Badan Litbangkes (3 orang)
g. Ketua PPI Puslit Kependudukan LIPI (1 orang)
h. Ketua PPI Kementerian Pertanian (1 orang)
i. Tim Programmer Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat (1 orang)
j. Unit Layanan Pengadaan (ULP) (1 orang)
k. Sekretariat PPI Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat (5 orang)

B. Kunjungan Tim PPI ke unit litbang lainnya


Kunjungan PPI Puslitbang Ukesmas ke unit litbang lainnya dalam hal ini
kunjungan studi banding ke PPI Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan tanggal
8 Februari 2019, adapun hasil dari kunjungan studi banding ini untuk melihat secara
global sistematik dan alur kegiatan penelitian di sekretariat PPI Pusat Biomedis dan
Teknologi Dasar Kesehatan termasuk untuk melihat pengarsipan hasil-hasil penelitian di
Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan.
65
C. Rapat Rutin
Selama tahun 2019, PPI Puslitbang Ukesmas telah melaksanakan 7 (tujuh) kali
rapat rutin. Rapat rutin yang dilaksanakan berupa rapat terbatas Panitia Inti dan
Sekretariat PPI, serta rapat lengkap anggota PPI. Dalam rapat lengkap turut diundang
para pejabat struktural di lingkungan Puslitbang Ukesmas.
Tabel 5 di bawah ini menggambarkan jumlah rapat rutin yang dilaksanakan
selama tahun 2019.

Tabel 5
Pelaksanaan Rapat Rutin PPI tahun 2019
No Waktu & Tempat Topik Rapat Peserta
Serah Terima Jabatan
Kepengurusan sekretariat
29 Januari 2019 – Ruang rapat Sri Panitia Inti dan
1 PPI tahun 2018 ke
Soewasti Sekretariat PPI
Sekretariat PPI tahun 2019

Rapat Penyelesaian Buku


12 Februari 2019 – Ruang Kerja Ketua Pedoman Penelitian PPI Panitia Inti dan
2
PPI tahun 2019 Sekretariat PPI

Rapat Persiapan Rencana


14 Februari 2019 – Ruang rapat Sri Kerja Panitia Pembina Panitia Inti dan
3
Soewasti Ilmiah (PPI ) tahun 2019 Sekretariat PPI

Ka. Puslitbang
Rapat Kegiatan Persiapan Ukesmas, pejabat
4 April 2019 – Ruang rapat Sri Rapat Kerja Panitia struktural eselon 3
4
Soewasti Pembina Ilmiah (PPI) tahun dan 4, Panitia Inti,
2019 dan Sekretariat PPI

Pembahasan agenda PPI Ka. Puslitbang


bulan Juni- Desember 2019 Ukesmas, pejabat
5 14 Juni 2019 – Ruang Sri Soewasti
struktural eselon 3
dan 4, Panitia Inti,
dan Sekretariat PPI
Rapat Finalisasi
Rekomendasi Kebijakan
Hasil Puslitbang Upaya Panitia Inti dan
6 24 Juni 2019 – Ruang Sri Soewasti
Kesehatan Masyarakat Sekretariat PPI
tahun 2019

Koordinasi Kegiatan Panitia Panitia Inti dan


7 27 Juni 2019 – Ruang Sri Soewasti
Pembina Ilmiah tahun 2019 Sekretariat PPI

66
D. Pagu anggaran PPI dan Realisasi Anggaran tahun 2019
Jumlah anggaran yang dikelola dan merupakan kegiatan yang dilaksanakan
PPI pada tahun 2019 sebesar Rp 1.458.622.000 (satu milyar empat ratus lima puluh
delapan juta enam ratus dua puluh dua ribu rupiah). Secara garis besarnya realisasi
anggaran tersebut terdiri atas:

1. Belanja Bahan (MAK-521211), terdiri atas: = Rp 122.358.000,00


a. ATK, fotocopy, spanduk, sertifikat, cetak buku, bahan Rp 56.841.800,00
computer supply untuk Kesekretariatan (realisasi)
b. Snack untuk rapat biasa (rutin), pertemuan ilmiah Rp 36.596.000,00
berkala, rapat persiapan penyusunan laporan, pelatihan
peneliti, kunjungan kunjungan kerja ke unit litbang
lainnya (realisasi)
c. Pengadaan seminar kit (realisasi) Rp 950.000,00

2. Belanja Jasa Profesi (MAK- 522151) = Rp 108.600.000,00

3. Belanja Perjalanan Biasa (MAK- 524111) = Rp 274.366.000,00

4. Belanja perjalanan Transport Dalam Kota (MAK- = Rp 7.200.000,00


524113)

5. Belanja Perjalanan Paket Meeting Dalam Kota (MAK- = Rp 546.882.000,00


524114), terdiri atas:
a. Rapat Kerja PPI (realisasi) Rp 127.649.000,00
b. Pembahasan Protokol Penelitian 2020 Puslitbang Rp 209.116.000,00
Ukesmas & Satker Ampuan (realisasi)
c. Pembahasan Laporan Penelitian 2019 Puslitbang Rp 206.852.000,00
Ukesmas & Satker Ampuan (realisasi)
6. Belanja Barang Non Operasional Lainnya (MAK- = Rp 3.500.000,00
521219)
7. Belanja Perjalanan Lainnya (MAK- 524119), terdiri Rp 395.716.000,00
atas:

67
a. Penyusunan Roadmap Puslitbang Ukesmas tahun 2020- Rp 378.250.400,00
2024 (realisasi)

Total Pagu = Rp 1.458.622.000,00

Tabel 6 di bawah ini memperlihatkan realisasi anggaran yang dikelola PPI


pada tahun 2019.
Tabel 6
Penyerapan Anggaran Kegiatan PPI Tahun 2019

Persentase
Kode
No Belanja Pagu Pengeluaran Penyerapan
MAK
(%)
1. 521211 Bahan Rp 122.358.000,- Rp 94.387.800,- 77 %

2. 522151 Jasa Profesi Rp 108.600.000,- Rp 68.550.000,- 63 %

3. 524111 Perjalanan Biasa Rp 274.366.000,- Rp 230.892.400,- 84%

4. 524113 Perjalanan Transport Rp . 7.200.000,- Rp 5.250.000,-


72%
Dalam Kota
5. 524114 Perjalanan Dinas Rp 546.882.000,- Rp 543.617.000,-
Paket Meeting Dalam 99 %
Kota
6 521219 Belanja Barang Non Rp 3.500.000,- Rp 500.000,-
14 %
Operasional Lainnya
7 524119 Belanja Perjalanan Rp 395.716.000,- Rp 378.250.400,-
95%
Lainnya
Jumlah Rp 1.458.622.000,- Rp 1.321.447.600,-
90,59 %

Berdasarkan Tabel 5 di atas persentase penyerapan anggaran kegiatan PPI tahun


2019 sebesar 90,59% dari total pagu anggaran kegiatan Panitia Pembina Ilmiah. Adapun
uraian penggunaan anggaran sebagai berikut:
a. Anggaran kegiatan belanja bahan yang meliputi belanja konsumsi rapat, ATK,
fotocopy, spanduk, sertifikat, cetak buku, bahan computer supply untuk
Kesekretariatan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap kegiatan
dan untuk realisasinya mencapai 77%

68
b. Anggaran jasa profesi penyerapan hanya mencapai 63%, hal ini disebabkan karena
kegiatan peningkatan kapasitas peneliti berupa pelatihan tidak terlaksana sebanyak 2
(dua) kali pelatihan. Sehingga jasa profesi penyerapan menjadi tidak maksimal.
Adapun peruntukan anggaran jasa profesi ini pada kegiatan-kegiatan pembahasan-
pembahasan proposal penelitian, protokol, dan laporan penelitian membutuhkan
narasumber sesuai dengan topik penelitian di Puslitbang Ukesmas. Selama kegiatan
rapat pembahasan penelitian PPI mengundang narasumber dari lingkup institusi
pendidikan, lintas sektor kementerian lainnya dan instansi fasilitas kesehatan terkait.
c. Anggaran perjalanan dinas digunakan untuk perjalanan dinas Pembina PPI, pejabat
struktural dan tim sekretariat PPI ke Balai Litbangkes Ampuan. Anggaran untuk
pembinaan penelitian Balai Litbangkes Ampuan yaitu Balai Litbang GAKI Magelang,
Balai Litbang P2B2 Banjarnegara, Balai Litbang P2B2 Donggala, Balai Litbang P2B2
Tanah Bumbu, Loka Litbang P2B2 Baturaja, Loka Litbang P2B2 Waikabubak dan
Loka Litbang P2B2 Ciamis. Dan penyerapan anggaran di tahun 2019 ini sebesar 84%
d. Anggaran transport dalam kota pada tahun 2019 ini lebih banyak digunakan untuk
pembayaran transport lokal para narasumber di kegiatan Pertemuan Ilmiah Berkala
dan untuk transport operasional yang sifatnya untuk kelengkapan administrasi
penelitian. Penyerapan realisasinya mencapai 72%
e. Anggaran perjalanan dinas paket meeting dalam kota digunakan untuk kegiatan Rapat
Kerja PPI tahun 2019, kegiatan Pembahasan Protokol Penelitian 2020 Puslitbang
Ukesmas & Satker Ampuan dan kegiatan Pembahasan penelitian tahun 2019
Puslitbang Ukesmas & Satker Ampuan. Untuk realisasinya mencapai 99%
f. Anggaran Barang Non Operasional lainnya hanya terserap sebesar 14% dikarenakan
anggaran ini hanya untuk memfasilitasi pembayaran etik penelitian. Dan karena setiap
penelitian yg dilaksanakan ditahun 2019 ini sudah mengganggarkan untuk
pembayaran etik masing-masing, sehingga penyerapan anggaran belanja non
operasional lainnya dikegiatan PPI menjadi sangat kecil
g. Anggaran Belanja perjalanan lainnya realisasi hanya mencapai 95%, anggaran
digunakan dalam kegiatan penyusunan Roadmap Puslitbang Ukesmas tahun 2020-
2024, dalam pelaksanaannya dilaksanakan oleh bagian Tata Usaha, walaupun dalam
alokasi anggaran masuk ke dalam anggaran PPI

69
BAB IV

CAPAIAN, TANTANGAN, DAN RENCANA TINDAK LANJUT

A. Pencapaian Kinerja
Secara garis besarnya kegiatan yang dilaksanakan PPI Puslitbang Ukesmas
terdiri atas kegiatan pembinaan dan pendampingan, serta peningkatan manajemen dan
administrasi keuangan. Kedua kegiatan ini pengelolaan anggarannya menjadi
tanggung jawab PPI. Meskipun ada kegiatan lainnya yaitu pembahasan kajian 2019
(proposal dan laporan), monitoring penelitian dan diseminasi hasil penelitian serta
penyusunan roadmap; pengelolaan anggarannya berada di luar tanggung jawab PPI.
Pencapaian kinerja PPI dapat diketahui dari penyerapan anggaran, kualitas dan
kuantitas pembinaan, lamanya waktu pelaksanaan, dan tatalaksana administrasi
perkantoran.
Tabel 7 di bawah ini memperlihatkan kinerja PPI selama tahun 2019

Tabel 7
Pencapaian Kinerja PPI Tahun 2019

N Kegiatan Penyerapan Kuantitas Lama Waktu Administrasi


o Anggaran Pelaksanaan Perkantoran
(%)
a b c d e f
1 Pertemuan Ilmiah
K1 = 100% T = 4 hari TL Surat = Baik
Berkala 100 %
K2 = Baik R = 4 hari TL Arsip = Baik

K1 = 33% T = 4 hari TL Surat = Baik


2 Pelatihan Peneliti 50%
K2 = Sedang R = 1 hari TL Arsip = Baik

3 Pembahasan Laporan
Akhir Penelitian Tahun
K1 = 100% T = 3 hari TL Surat = Baik
2019 80,35%
K2 = Baik R = 3 hari TL Arsip = Baik

4 Monitoring Penelitian
K1 = 100% T = 15 hari TL Surat = kurang
Tahun 2019 * ---
K2 = Baik R = 15 hari TL Arsip = Kurang

70
N Kegiatan Penyerapan Kuantitas Lama Waktu Administrasi
o Anggaran Pelaksanaan Perkantoran
(%)
a b c d e f
5 Pembahasan Proposal
Penelitian Tahun 2020 K1 = 100% T = 3 hari TL Surat = Baik
83,01%
K2 = Baik R = 3 hari TL Arsip = Baik

6 Supervisi dan
Pembinaan Satker
K1 = 100% T = 28 hari TL Surat = Baik
Ampuan 91,00%
K2 = Baik R = 28 hari TL Arsip = Baik

7 Pembahasan Proposal
K1 = 100% T = 3 hari TL Surat = Baik
Kajian Tahun 2019 * ---
K2 = Baik R = 3 hari TL Arsip = sedang
8 Pembahasan Laporan
Kajian Tahun 2019 * K1 = 100% T = 3 hari TL Surat = Baik
---
K2 = Baik R = 3 hari TL Arsip = Sedang

9 Diseminasi Hasil
K1 = 100% T = 3 hari TL Surat = Baik
Penelitian 2019 * ---
K2 = Baik R = 3 hari TL Arsip = Baik
10 --- T = 3 hari TL Surat = Baik
Rapat Kerja PPI 74,90%
R = 3 hari TL Arsip = Baik
11 Kunjungan kerja ke unit ---
T = 6 hari TL Surat = Baik
litbang lainnya Ke Unit 0,00%
R = 0 hari TL Arsip = Baik
Litbang Lainnya
12 Pelaksanaan Rapat Rutin --- T = 12 hari TL Surat = Baik
100%
R = 12 hari TL Arsip = Baik
Tatalaksana
13 100% ATK --- --- ---
Persuratan
14 Tatalaksana Pengarsipan
--- --- ---
15 Proses Perencanaan
T = 3 hari
Kegiatan --- --- ---
R = 3 hari
16 Pengajuan Anggaran
T = 2 hari
Kegiatan --- --- ---
R = 4 hari
17 Penyelesaian
T = 5 hari
Penggunaan Anggaran --- --- ---
R = 10 hari

71
Keterangan: * = anggaran tidak dikelola PPI
--- = tidak diisi
- Kuantitas (K1) dan Kualitas (K2) Pembinaan (K1 dlm % dan K2 tulis
Baik/Sedang/Kurang)
- Lama Waktu Pelaksanaan : (T – taget dan R – realisasi dlm hari)
- Administrasi Perkantoran : (TL Surat = tatalaksana persuratan TL Arsip
= tatalaksana pengarsipan), kriteria (Baik/Sedang/Kurang)

Dari Tabel 9 di atas, tampak bahwa kinerja PPI selama tahun 2019 menunjukkan:
1. Penyerapan anggaran sudah cukup optimal. Jika berdasarkan penyerapan total
anggaran PPI tahun 2019 ini sebesar 90,59%. Ada satu penyerapan anggaran berupa
Barang Non Operasional lainnya hanya terserap sebesar 14% dikarenakan anggaran ini
hanya untuk memfasilitasi pembayaran etik penelitian. Dan karena setiap penelitian yg
dilaksanakan ditahun 2019 ini sudah mengganggarkan untuk pembayaran etik masing-
masing, sehingga penyerapan anggaran belanja non operasional lainnya dikegiatan PPI
menjadi sangat kecil
1. Kuantitas pembinaan dapat terlaksana (100%) meskipun untuk pelatihan peneliti
hanya bisa terlaksana 33% (dikarenakan hanya melaksanakan 1 (satu) kali saja
pelatihan dari 3 (tiga) kali pelatihan yang dijadwalkan/anggarkan. Sedangkan kualitas
pembinaan umumnya telah berjalan dengan baik.
2. Lama waktu pelaksanaan dalam setiap kegiatan antara target dan realisasi, sudah
memenuhi target; meskipun ada beberapa kegiatan yang realisasinya melebih dari
target yang ditetapkan seperti proses pengajuan anggaran kegiatan, dan penyelesaian
penggunaan anggaran.
3. Administrasi perkantoran yang meliputi tata laksana persuratan dan pengarsipan
cukup berjalan dengan baik. Dokumentasi, dokumen, data dan informasi penting
sudah mulai tersimpan dengan baik.

B. Masalah dan Kendala yang Dihadapi


Masalah dan kendala yang dihadapi PPI selama pelaksanaan kegiatan adalah:
1. Adanya keterlambatan kegiatan dikarenakan peralihan antara pengurus yang lama
(PPI tahun 2017 — 2018) ke pengurus yang baru (PPI tahun 2018—

72
2019). Serah terima dari sekretariat pengurus lama 2018 ke sekretariat pengurus yang
baru 2019 juga berjalan dengan baik, walaupun dokumen pengarsipan tahun 2018
tidak bisa diserahkan ke pengurus sekretariat 2019 dikarenakan masih disimpan oleh
pengurus sekretariat pengurus 2018. Kondisi ini menyebabkan pengurus yang baru
memulai tahapan kerja terlebih dahulu dengan melakukan konsolidasi internal. Proses
konsolidasi internal pun berjalan lama karena pengurus yang baru harus membuat
berbagai aturan dan prosedur kerja baku.
2. Surat menyurat dari dan ke PPI sudah mulai tertata kelola dan terarsipkan dengan
baik. Sehingga cukup banyak disposisi tugas dapat ditindaklanjuti dan terdokumentasi
dengan baik.
3. Berbagai dokumen yang ada sudah mulai tertata dan tersimpan dengan baik,
4. Sebagian besar anggota PPI terlibat dalam kegiatan Rifaskes 2019 yang sejak awal
tahun
5. anggaran sudah mulai berproses (TOT di tingkat Pusat, pelatihan enumerator di
tingkat provinsi, persiapan daerah, supervisi, dll), dan ada juga anggota PPI yang
menjadi ketua pelaksana penelitian. Hal ini menimbulkan kendala bagi anggota PPI
untuk lebih fokus dalam melaksanakan pembinaan dan pendampingan.
6. Staf Sekretariat sebagian besar adalah peneliti yunior. Sebagai peneliti yunior
tentunya mereka cenderung mengutamakan tugas pokoknya. Dengan hanya
mengandalkan 2 staf Sekretariat yang bukan peneliti menyebabkan beratnya beban
kerja yang ditanggung, kecepatan kerja tidak optimal sehingga penyelesaian pekerjaan
tertunda.
7. Tidak tersedianya Ruangan Sekretariat yang berdekatan dengan ruangan kerja Ketua
PPI menyebabkan terkendalanya proses pengarahan dan pengawasan kerja dari Ketua
PPI ke staf Sekretariat.
8. Tenaga Sekertariat PPI, yang terdiri dari staf administrasi Sub Bagian PKS dan
peneliti junior yang diberi tugas kesekertariatan, tidak mendapatkan insentif khusus
baik berupa tambahan gaji/honor maupun nilai angka kredit. Penyelesaian tugas
administratif dan kesekertariatan, dirasakan sebagai beban kerja tambahan yang
menganggu tugas pokoknya.

73
C. Kekuatan, Kelemahan, Tantangan dan Ancaman
Kekuatan:
1. Anggota PPI minimal peneliti madya dan sarjana S-2 dari berbagai disiplin ilmu yang
telah berpengalaman memberikan pembinaan dan pendampingan kegiatan penelitian.
2. Dalam hal memberikan pembinaan dan pendampingan penelitian, kemampuan anggota
PPI telah diakui di lingkup Nasional. Di lingkup Internasional beberapa KTI anggota PPI
terpublikasi secara luas.
3. Sebagian besar anggota PPI telah melaksanakan penelitian yang berorientasi terhadap
program (CORA) dalam kurun waktu yang cukup lama. Selain itu sebelum menjadi
peneliti, beberapa anggota PPI memulai karir di institusi pelaksana program (dinas
kesehatan provinsi/ kabupaten/kota, rumah sakit umum daerah).
4. Sebagian besar anggota PPI berpengalaman sebagai narasumber pertemuan ilmiah baik
ditingkat nasional dan internasional
5. Teralokasinya anggaran PPI untuk menunjang kegiatan dan pengembangan bagi peneliti
dan struktural di Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat
Kelemahan:
1. Anggota PPI tidak dapat mengalokasikan waktu kerja dengan baik dan efisien.
2. Staf Sekretariat diisi oleh para peneliti yunior yang lebih fokus dalam melaksanakan
tupoksi sebagai peneliti.
3. Koordinator staf Sekretariat adalah staf administrasi Subbid PKS (bukan pejabat
struktural) sehingga yang bersangkutan kesulitan untuk memberikan perintah dan
membina kordinasi dengan staf sekretariat yang berasal dari peneliti.
4. Minimnya peralatan kantor untuk menunjang kerja kesekretariatan (PC, lemari arsip).
Tantangan:
1. Tersedianya anggaran yang mencukupi.
2. Adanya tawaran menjadi narasumber dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
loka/balai litbangkes dan institusi pelaksana program di Pusat dan daerah.
3. Kemajuan teknologi informasi hendaknya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kualitas anggota PPI.
4. Adanya Peraturan LIPI No 14 tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Peneliti dapat memotivasi para peneliti untuk lebih meningkatkan kinerjanya.

74
Ancaman:
1. Tidak adanya nilai angka kredit peneliti sebagai anggota PPI. Dalam Peraturan Kepala
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Peneliti, yang saat ini sudah tidak berlaku lagi, tidak ada angka
kredit untuk kepanitiaan yang berkaitan dengan tugas pokok institusi.
2. Tidak tersedianya honor bagi Staf Sekretariat PPI.
3. Belum optimalnya etos kerja peneliti menyebabkan proses pembinaan dan
pendampingan berjalan lamban dan tidak efisien. Peneliti belum terbiasa membuat
rencana kerja bulanan dan tahunan, meskipun target yang akan dicapai telah ditetapkan
dalam SKP. Hal ini menimbulkan kesulitan bagi para pembina peneliti (peneliti senior)
untuk mengatur jadual kegiatan pembinaan.
4. Belum berjalannya secara optimal pembinaan penelitian yang dilakukan oleh pejabat
eselon 4 dan 3 yang menjadi atasan langsung peneliti.
5. Belum terlaksananya dengan baik pembinaan peneliti oleh peneliti senior di atasnya. Hal
ini mengakibatkan penulisan proposal/protokol tidak sesuai harapan dan publikasi ilmiah
peneliti masih rendah di jurnal terakreditasi nasional dan internasional.

D. Kegiatan yang Belum Terlaksana


Kegiatan PPI 2019 yang belum terlaksana adalah sebagai berikut :
1. Pembahasan proposal 2021 (tidak bisa dilaksanakan karena anggaran tidak
memungkinkan dan waktu yang sudah tidak memungkinkan karena kesibukan
peneliti)
2. Rapat rutin seluruh anggota PPI, minimal 1 bulan sekali.
3. Peningkatan kuantitas dan kualitas monitoring penelitian tahun 2019 dengan
memasukkan kegiatan ini dalam rencana anggaran PPI tahun 2019.
Beberapa kegiatan yang belum dapat maksimal dilaksanakan yaitu kunjungan
kerja ke unit litbang lainnya ke unit litbang kementerian atau institusi litbang non-
kementerian dan rapat rutin seluruh anggota PPI minimal 1 bulan sekali disebabkan
padatnya kegiatan Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat pada tahun 2019 dan
keterbatasan waktu anggota PPI. Sementara kegiatan tersebut sangat diperlukan dalam
pengembangan wawasan dan peningkatan kinerja anggota PPI. Diperlukan mekanisme
koordinasi yang lebih efektif pada kondisi waktu yang terbatas, misalnya melalui media
elektronik berbasis informasi teknologi, misalnya website PPI.

75
E. Kegiatan tambahan
Selain tugas pembinaan sebagaimana sudah tertulis pada SK PPI 2019, PPI juga
melaksanakan tugas tambahan sebagai berikut.
1. Membina penelitian Risbinkes 2019, meliputi review proposal, pengembangan
protokol, dan penulisan laporan akhir.
2. Membina kegiatan kajian Puslit 2019, meliputi pengembangan proposal, penyusunan
Policy Brief dan laporan kajian
3. Melaksanakan review dan telaah yang ditugaskan oleh Kapuslitbang Ukesmas Badan
Litbangkes

F. Garis Besar Rencana Kegiatan Tahun 2020


Pada prinsipnya garis besar rencana kegiatan tahun 2020 tidak berbeda dengan
kegiatan yang dilaksanakan tahun 2019, yaitu: (a) diskusi ilmiah berkala, pelatihan
peneliti, (b) pembahasan laporan penelitian tahun 2020, (c) monitoring penelitian tahun
2020, (d) pembahasan protokol penelitian tahun 2021, (e) supervisi dan pembinaan
satker ampuan, (f) pembahasan proposal dan laporan kajian tahun 2020, (g) diseminasi
hasil penelitian 2019, (h) rapat kerja PPI, (i) kunjungan kerja ke unit litbang lainnya ke
unit litbang lainnya, (j) pelaksanaan rapat rutin.

76
BAB V
PENUTUP

Pada laporan kegiatan PPI tahun 2019, telah diuraikan berbagai hasil pelaksanaan
kegiatan dan masalah serta kendala yang dihadapi. Pada umumnya kegiatan belum dapat
dilaksanakan secara maksimal, sehingga target pembinaan belum sepenuhnya dapat tercapai.
Namun demikian, upaya yang telah dilaksanakan dengan berbagai keterbatasan, setidaknya
dapat memotivasi peneliti dalam meningkatkan kualitas penelitian, laporan penelitian dan
karya tulis ilmiah yang merupakan kinerja Puslitbang Upaya Kesehatan, dan sekaligus
merupakan hasil kerja minimal masing-masing peneliti.
Berdasarkan laporan ini, diperlukan tindak lanjut terkait segenap masalah dan kendala
yang ditemukan agar kegiatan PPI pada tahun 2020 yang akan datang dapat berjalan dengan
lebih baik. Mudah-mudahan informasi yang tercakup dalam laporan ini dapat dimanfaatkan
dengan baik, utamanya menjadi dasar pelaksanaan kegiatan PPI pada tahun berikutnya.
Semoga kinerja Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan terus meningkat sebagaimana yang kita harapkan bersama.

77
LAMPIRAN

78
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Jl. Percetakan Negara No. 29 Kotak Pos 1226 Jakarta 10560 Indonesia
Telp. : (021) 42872393, 4241921 Fax. : (021) 42872392, 4241921
E-mail : p3esk@litbang.depkes.go.id; Website : http://www.pusat3.litbang.depkes.go.id
GERM AS

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
NOMOR : HK.02.04 / 1/ p67 /2019

tentang

TIM PEMBINAAN PENELITIAN Dl LINGKUNGAN


PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Menimbang : 1. bahwa dalam rangka menjalankan fungsi institusi Pusat Penelitian dan
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat - Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan diperlukan adanya pembinaan kegiatan
penelitian;
2. bahwa kegiatan pembinaan penelitian yang dilaksanakan bertujuan agar
pelaksanaan penelitian sesuai dengan metode ilmiah yang ditetapkan;
3. bahwa kegiatan pembinaan penelitian yang dilaksanakan bertujuan agar
hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk pengembangan Iptek dan
program di lingkungan Kementerian Kesehatan;
4. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada angka (1),
(2), dan (3); perlu ditetapkan Tim Pembinaan Penelitian di Lingkungan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat
melalui Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Tahun 2019

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,


Pengembangan dan Penerapan llmu Pengetahuan dan Teknologi;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1995 Nomor 67. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3609);
4. Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Pengaturan Tugas dan
Fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374 Tahun 2008 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005—
2025;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN: Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan


Masyarakat tentang Tim Pembinaan Penelitian di Lingkungan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2019

KESATU: Susunan tim pembina penelitian tercantum dalam lampiran keputusan dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA: Tugas dan fungsi pembina adalah sebagai berikut:


1. Membuat rencana kerja pembinaan bersama dengan ketua
pelaksana penelitian yang dibina;
2. Melaksanakan pembinaan dan pendampingan kegiatan penelitian
mulai dari penyusunan protokol penelitian, pelaksanaan
pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, pelaporan, dan
diseminasi hasil penelitian;
3. Melakukan evaluasi dan memotivasi terhadap capaian kegiatan
penelitian yang dibina bersama ketua pelaksana.

KETIGA : Tim Pembina dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada


Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku selama satu tahun sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : j Januari 2019

KEPALA
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Tembusan:
1. Kepala Badan Litbang Kesehatan.
2. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Badan Litbangkes.
3. Para Pejabat Eselon III di lingkungan Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat.
4. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
SUSUNAN TIM PEMBINA PENELITIAN Dl LINGKUNGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2019

Pembina/ Pembina/ Pembina/


No Judul Penelitian Ketua Pelaksana Pendamping Ketiga
Pendamping Pertama Pendamping Kedua
1. Studi Kohor Faktor Risiko PTM dan Tumbuh Dr. Dra. Woro Riyadina, Dr. dr.Teti Tejayanti, Tin Afifah, SKM.,MKM
Kembang Anak Tahun 2019 M.Kes MKM

2. Riset Implementasi Model Juru Pembasmi Jentik Jusniar Ariati, S.Si.,M.Si Dra. Athena Anwar, Dr.dr. Felly Philipus
(Jurbastik) dalam Penanggulangan DBD M.Si Senewe, M.Kes
(Multicenter Study 2019)
3. Studi Implementasi Intervensi Masalah Indri Yunita Suryaputri, Dr.Ekowati Rahajeng, Dr.Yekti Widodo,
Gangguan Jiwa Berbasis Sekolah S.Psi.,M.Si SKM., M.Kes SP.,M.Kes

4. Asesmen Cepat Kualitas Air Minum di Indonesia Sri Irianti, SKM.,MPhil.,PhD Dra.Noer Endah Anorital, SKM.,M.Kes
Pracoyo, M.Kes

5. Riset Evaluatif Program Nasional Percepatan Yurista Permana Sari, Dra. Rr.Rachmalina S, Dr.Aria Kusuma,
Penanggulangan Stunting Pada Kabupaten SKM.,M.Si M.ScPH SKM.,MKM
Prioritas
6. Studi Status Gizi Balita di 160 Kab/Kota di Dr. Sudikno.SKM.,M.Kes Sri Irianti, Dr.Joko lrianto,SKM.,M.Kes Dr.Agus
Indonesia SKM.,MPhil.,PhD Triwinarto, SKM., M.Kes

7. Determinan Preferensi dan Loyalitas Dr.Miko Dr. Dwi Hapsari Dr.dr.Dina Bisara, MA
Kepesertaan JKN Hananto,SKM.,M.Kes Tjandrarini,
SKM.,M.Kes

KEPALA
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

VIVI SETIAWATY
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBUK INDONESIA
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Jl. Percetakan Negara No. 29 Kotak Pos 1226 Jakarta 10560 Indonesia
Telp. : (021) 42872393, 4241921 Fax. : (021) 42872392, 4241921
E-mail : p3esk@litbang.depkes.go.id; Website : http://www.pusat3.litbang.depkes.go.id GERMAS

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
NOMOR : HK.02.04 / 1/ Q66 /2019

tentang

TIM PEMBINAAN PENELITIAN PADA SATUAN KERJA AMPUAN


Dl LINGKUNGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Menimbang 1. bahwa dalam rangka menjalankan fungsi institusi Pusat Penelitian dan
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat - Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan yang dalam hal ini sebagai pengampu dari
satuan kerja di daerah, diperlukan adanya pembinaan kegiatan penelitian
yang dilakukan oleh satuan kerja ampuan;
2. bahwa kegiatan pembinaan penelitian yang dilaksanakan, sebagaimana
yang dimaksud pada angka 1 di atas adalah bertujuan agar pelaksanaan
penelitian sesuai dengan metode ilmiah yang ditetapkan;
3. bahwa kegiatan pembinaan penelitian yang dilaksanakan bertujuan agar
hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk pengembangan Iptek dan
program di lingkungan Kementerian Kesehatan;
4. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada angka
(1), (2), dan (3); perlu ditetapkan Tim Pembinaan Penelitian Pada Satuan
Kerja Ampuan di Lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat melalui Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Tahun 2019

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional


Penelitian, Pengembangan dan Penerapan llmu Pengetahuan dan
Teknologi;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1995 Nomor 67. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3609);
4. Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Pengaturan Tugas dan
Fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374 Tahun 2008 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun
2005—2025;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2017 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan


Masyarakat tentang Tim Pembinaan Penelitian Pada Satuan Kerja Ampuan
di Lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat Tahun 2019

KESATU: Susunan tim pembinaan satuan kerja ampuan tercantum dalam lampiran
keputusan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA: Tugas dan Fungsi Pembina Satuan Kerja Ampuan adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan kegiatan penelitian di
satuan kerja ampuan
2. Membuat rencana kerja pembinaan bersama dengan kepala satuan kerja
ampuan
3. Melaksanakan pembinaan dan pendampingan kegiatan penelitian mulai
dari membina dan mereview proposal penelitian di satker ampuan,
membina penyusunan protokol penelitian di satker ampuan dan membina
penulisan laporan penelitian di desiminasi hasil penelitian
KETIGA: 1. Pembina wajib membuat laporan dengan menggunakan formulir hasil
pembinaan setiap selesai melakukan tugas pembinaan disertakan berkas
sebagai bukti proses pembinaan yang berupa proposal/protokol
laporan/powerpoint materi paparan/artikel/poster, dan sebagainya
2. Jika pembina saat diperlukan tidak bisa melakukan tugasnya maka
pembinaan dapat dilimpahkan ke anggota tim pembina yang lain dengan
syarat memberikan berkas dan laporan proses kerja selama membina
keanggota tim pembina pengganti

KEEMPAT: Tim Pembina dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada


Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat.

KELIMA : Keputusan ini berlaku selama satu tahun sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 3 Januari2019

KEPALA
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Tembusan:
1. Kepala Badan Litbang Kesehatan.
2. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Badan Litbangkes.
3. Para Pejabat Eselon III di lingkungan Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat.
4. Para Kepala Balai/Loka Litbangkes di lingkungan Badan Litbangkes.
5. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Lampiran Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat
Nomor : HK. 02.04/1/ ObC, /2019
Tanggal : 3 Januari 2019

SUSUNAN TIM PEMBINA PENELITIAN PADA SATUAN KERJA AMPUAN


Dl LINGKUNGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2019
1. Balai Banjarnegara
Ketua Pembina : Anorital, SKM., M.Kes
Pembina : Dr. Joko irianto,SKM.,M.Kes
Tin Afifah, SKM.,M.Kes
Ning Sulistiyowati, SKM.,M.Kes
Sekretaris : Zubaidah, SKM

2. Loka Pangandaran
Ketua Pembina : Dr.Dra.Woro Riyadina,M.Kes
Pembina : Dr. Sri Poedji Hastoety Djaiman, SKM.,M.Kes
Dr. dr.Dina Bisara, MA
Sekretaris : Siti Masitoh, SKM

3. Balai Magelang
Ketua Pembina : Dra. Athena Anwar, M.Si
Pembina : Dr. Dwi Hapsari Tjandrarini, SKM.,M.Kes
Dra. Noer Endah Pracoyo, M.Kes
Sekretaris : Siti Masitoh, SKM

4. Balai Baturaja
Ketua Pembina : Dr. Miko Hananto,SKM,M.Kes
Pembina : Jusniar Ariati, S.Si.,M.Si
Dra. Shinta, MS
Rina Marina, SKM..MKM
Sekretaris : Rahmawati Martha Putri, SE

5. Balai Tanah Bumbu


Ketua Pembina : Dra. Rr.Rachmalina S, M.ScPH
Pembina : Dr. Aria Kusuma,SKM,MKM
Dasuki, S.F.,Apt.,M.Sc
Sugiharti, SKM..MKM
Sekretaris : Ahmad Saefudin

6. Balai Donggala
Ketua Pembina : Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes
Pembina : Dr. dr.Felly Philipus Senewe, M.Kes
Dr. Feri Ahmadi, S.Si.,MPH
Sekretaris : Zubaidah, SKM

7. Loka Waikabubak
Ketua Pembina : Dr. Yekti Widodo,SP,M.Kes
Pembina : Dr.dr.Teti Tejayanti, MKM
Dr.Sudikno,SKM.,M.KM
Heny Lestary, SKM.,MKM
Sekretaris : Rahmawati Martha Putri, SE

KEPALA
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

VIVI SETIAWATY

Anda mungkin juga menyukai