Anda di halaman 1dari 20

2.

LANDASAN TEORI

2.1. Unified Modelling Language (UML)


Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah
menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan pemodelan sistem pada sistem piranti lunak. Dengan adanya
penggunaan UML seseorang dapat membuat sebuah model dengan semua jenis
aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras /
hardware maupun sistem operasi jaringan apapun. Tetapi dalam penggunaannya,
UML ini lebih berkenaan dengan adanya penggunaan class dan operation dalam
konsep dasarnya maka bahasa pemrograman yang baik digunakan adalah bahasa
yang berorientasi dengan object yaitu seperti C++, Java, C# atau VB.NET.
Walapun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi
procedural dalam Visual Basic atau C.
UML terdiri atas banyak elemen – elemen grafis yang digabungkan
membentuk diagram. Tujuan representasi elemen – elemen grafis ke dalam
diagram adalah untuk menyajikan beragam sudut pandang dari sebuah sistem
berdasarkan fungsi masing – masing diagram tersebut, kumpulan dari beragam
sudut pandang inilah yang kita sebut sebuah model.
Diagram – diagram yang tersedia pada UML versi 1.4 ada 9 diagram yang
terbagi atas 2 kategori, yaitu :
Structural Diagram :
• Class diagram
• Object diagram
• Component diagram
• Deployment diagram
Behavioral Diagram :
• Use case diagram
• Sequence diagram
• Collaboration diagram

4
5

• Statechart diagram
• Activity diagram

2.1.1. Class Diagram


Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain
berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu
sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut
(metoda/fungsi).
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan
object beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi,
dan lain – lain.
Sebuah Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama, merupakan nama dari sebuah kelas
2. Atribut, merupakan properti dari sebuah kelas. Atribut melambangkan
batas nilai melambangkan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari
class.
3. Operasi, adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang
dapat dilakukan oleh class lain terhadap sebuah class.
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
• Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.
• Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan
subclass yang mewarisinya.
• Public, dapat dipanggil oleh dari luar class.
• Package, hanya dapat dipanggil oleh instance sebuah class pada paket
yang sama.
Berikut adalah notasi – notasi yang ada pada class diagram :
6

Tabel 2.1 Notasi Class Diagram


Class Class adalah blok – blok pembangun pada Mahasiswa

pemrograman berorientasi obyek. Sebuah +npm: string


+nama: string
+alamat: string

class digambarkan sebagai sebuah kotak +mengisiKrs()


+belajar()
+mengikutiUjian()
yang terbagi atas 3 bagian. Bagian atas
adalah nama dari class. Bagian tengah
mendefinisikan property/atribut. Bagian
akhir mendefinisikan method – method dari
sebuah class
Assosiation Sebuah asosiasi merupakan sebuah
relationship paling umum antara 2 class, dan
dilambangkan oleh sebuah garis yang 1..n Owned by 1
menghubungkan antara 2 class. Garis ini bisa
melambangkan tipe – tipe relationship dan
juga dapat menampilkan hukum – hukum
multisiplitas pada sebuah relationship
(Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-
many).
Composition Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri
dan harus merupakan bagian dari class yang
lain, maka class tersebut memiliki relasi
Composition terhadap class tempat dia
bergantung tersebut. Sebuah relationship
composition digambarkan sebagai garis
dengan ujung berbentuk jajaran genjang
berisi/solid.
Depedency Kadangkala sebuah class menggunakan class
yang lain. Hal ini disebut depedency.
Umumnya penggunaan depedency
digunakan untuk menunjukkan operasi pada
suatu class yang menggunakan class yang
7

lain. Sebuah depedency dilambangkan


sebuah panah bertitik – titik.
Aggregation Aggregation mengindikasikan keseluruhan
bagian relationship dan biasanya disebut
sebagai relasi ”mempunyai sebuah” atau
”bagian dari”. Sebuah aggregation
digambarkan sebuah garis dengan sebuah
jajaran genjan yang tidak berisi/tidak solid.
Generalization Sebuah relasi generalization sepadan dengan
sebuah relasi inheritance pada konsep
berorientasi obyek. Sebuah generalization
dilambangkan dengan sebuah panah dengan
kepala panah yang tidak solid yang
mengarah ke kelas ”parent”-nya/induknya.

2.1.2. Use Case Diagram


Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem ditinjau dari sudut
pandang pengguna sistem. Use case mendefinisikan “apa” yang dilakukan oleh
sistem dan elemen – elemennya, bukan “bagaimana” sistem dan elemen –
elemennya saling berinteraksi. Use case bekerja dengan menggunakan
“scenario”, yaitu deskripsi urutan – urutan langkah yang menerangkan apa yang
dilakukan pengguna terhadap sistem maupun sebaliknya.
Use case diagram mengidentifikasikan fungsionalitas yang dipunyai oleh
sistem, user yang berinteraksi dengan sistem (actor) dan keterhubungan antara
user dengan fungsionalitas sistem.
Komponen notasi dasar yang dipunyai oleh use case diagram adalah actor,
use-case, dan association. Berikut adalah notasi yang terdapat pada use case
diagram :
8

Tabel 2.2 Notasi Use Case Diagram


Actor Actor adalah pengguna sistem. Actor tidak
terbatas hanya manusia saja, jika sebuah
sistem berkomunikasi dengan aplikasi lain
dan membutuhkan input atau memberikan Mahasiswa

output, maka aplikasi tersebut juga bisa


dianggap sebagai actor.
Use Case Use case digambarkan sebagai lingkaran
elips dengan nama use case dituliskan Use case named

didalam elips tersebut.


Association Asosiasi digunakan untuk menghubungkan
actor dengan use case. Asosiasi digambarkan
dengan sebuah garis yang menghubungkan
antara Actor dengan Use Case

Berbicara mengenai use case diagram tidak akan terlepas dengan hal yang
disebut stereotype. Stereotype adalah sebuah model khusus yang terbatas untuk
kondisi tertentu. Untuk menunjukkan stereotype digunakan simbol “<<”
diawalnya dan ditutup dengan “>>” diakhirnya. Terdapat 2 stereotype paling
sering digunakan dalam use case diagram yaitu <<extend>> dan <<include>>.
<<extend>> digunakan untuk menunjukkan bahwa satu use case merupakan
tambahan fungsional dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu
dipenuhi. Sedangkan <<include>> digunakan untuk menggambarkan bahwa suatu
use case seluruhnya merupakan fungsionalitas dari use case lainnya.

2.1.3 Deployment Diagram


Deployment diagram menunjukkan tata letak sebuah system secara fisik,
menampakkan bagian – bagian software yang berjalan pada bagian – bagian
hardware yang digunakan untuk mengimplementasikan sebuah sistem dan
keterhubungan antara komponen – komponen hardware tersebut. Deployment
diagram dapat digunakan pada bagian – bagian awal proses perancangan sistem
9

untuk mendokumentasikan arsitektur fisik sebuah sistem. Berikut adalah notasi –


notasi yang digunakan pada deployment diagram : [4]

Tabel 2.3 Notasi Deployment Diagram


Component Pada deployment diagram,
komponen – komponen yang ada
diletakkan didalam node untuk
memastikan keberadaan posisi
mereka.
Node Node menggambarkan bagian –
bagian hardware dalam sebuah
sistem. Notasi untuk node
digambarkan sebuah kubus 3
dimensi.
Association Sebuah association digambarkan
sebagai sebuah garis yang
menghubungkan dua node yang
mengindikasikan jalur
komunikasi antar elemen –
elemen hardware.

2.2 Basis Data


Basis Data (bahasa inggris : database) adalah kumpulan informasi yang
disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis
data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil
kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database
management system, DBMS).
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan – catatan, atau
potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari
jenis fakta yang tersimpan didalamnya yang disebut dengan skema. Skema
10

menggambarkan obyek yang diwakili sebuah basis data, dan hubungan diantara
obyek tersebut. Cara untuk mengorganisasi skema atau memodelkan struktur basis
data disebut dengan model basis data atau model data.
Model basis data yang umum digunakan saat ini adalah model relasional,
yang mewakili semua informasi dalam bentuk tabel – tabel yang saling
berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom. [7]

2.2.1 Perancangan Basis Data


Perancangan basis data dilakukan pertama kali dengan merancang basis
data secara logika dengan membuat model data perusahaan terintegrasi dengan
UML (Unified Modelling Language) serta ERD (Entity Relationship Diagram)
kemudian menerapkannya langsung dengan RDBMS (Relational Database
Management System) yang dipilih. Secara garis besar ada 2 hal utama yang
dilakukan untuk mengimplementasikan basis data, yaitu :
1. Melakukan perancangan basis data secara logika.
2. Melakukan perancangan basis data secara fisik.
Perancangan basis data secara logika adalah proses untuk mentransformasi
model data konseptual ke model logika data. Pada model basis data relasional,
data ditampilkan dalam bentuk tabel – tabel yang dinamakan relasi. Karakteristik
kunci pada relasi adalah tidak diijinkannya atribut bernilai banyak (multi value
atribut) sehingga setiap atribut seharusnya bersifat atomic.
Langkah utama dari perancangan basis data secara logika adalah
mentransformasikan UML atau ERD ke relasi – relasi yang normal. Ada 3
langkah pada proses ini, yaitu :
1. Mentransformasikan UML serta ERD ke relasi – relasi yang berkaitan.
2. Melakukan normalisasi tabel – tabel.
3. Menggabungkan relasi.

2.2.2 Diagram Hubungan Entitas (ERD/Entity Relationship Diagram)


Diagram Hubungan Entitas pada dasarnya adalah diagram yang
memperlihatkan entitas – entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubungan
11

– hubungan (relasi) antar entitas tersebut. Tekanan utama pada ERD adalah tabel
– tabel yang merepresentasikan entitas – entitas serta tabel – tabel yang
merepresentasikan relasi antar entitas itu sendiri.

2.2.2.1 Notasi dan Derajat Relasi ERD


Penggunaan UML sebagai basis perancangan objek kadang sudah cukup
untuk menentukan pemetaan ke dalam basis data yang sesuai, namun kebanyakan
pengembang perangkat lunak masih terbiasa dengan pendekatan terstruktur yang
didalamnya sering kali menggunakan ERD sebagai salah satu ‘tool’nya. Beberapa
notasi dasar pada ERD antara lain :
Tabel 2.4 Notasi Dasar ERD
NOTASI KETERANGAN
Entitas Kuat
(Entitas yang keberadaannya tidak bergantung
pada keberadaan entitas lain). Contohnya
entitas mahasiswa
Entitas Asosiatif
(Entitas yang keberadaannya berasal dari
sebuah relasi). Misalnya, relasi karyawan
mengambil kursus akan menghasilkan entitas
asosiatif yaitu : Sertifikat dimana entitas ini
berasal dari relasi yang terjadi.
Entitas Lemah
(Entitas yang keberadaannya bergantung pada
entitas lain). Misalnya, entitas Orang Tua dari
seorang Mahasiswa pada basis data
Universitas, dimana jika entitas Mahasiswa
hilang, maka entitas Orang Tua juga akan
hilang karena entitas Orang Tua tidak
dibutuhkan lagi pada basis data.
12

Atribut
Atribut adalah sesuatu yang mencirikan satu
entitas dengan entitas lainnya. Misalnya entitas
Mahasiswa masing – masing dibedakan
berdasarkan NIM serta Nama-nya.
Relasi
Relasi adalah sesuatu yang menjadi
penghubung entitas satu dengan lainnya.
Misalnya, entitas Mahasiswa dengan
Matakuliah dihubungkan dengan relasi
Mengambil (Mahasiswa mengambil
Matakuliah).
Atribut Bernilai Banyak (Multivalue Atribute)
Atribut bernilai banyak adalah suatu atribut
yang memiliki lebih dari satu nilai untuk setiap
entitas, Misalnya atribut Hobby untuk entitas
Mahasiswa (Seorang Mahasiswa bisa memiliki
lebih dari satu hobby, misalnya Balap Mobil,
Main Game, serta Main Musik).
Atribut Turunan (Derived Atribute)
Atribut turunan adalah atribut atribut yang
nilainya dapat diturunkan dari atribut yang
lainnya. Misalnya atribut Lama Kuliah dapat
diturunkan dari atribut Tahun Masuk (Didapat
dari perhitungan Tahun Sekarang dikurangi
Tahun Masuk).

Selain notasi – notasi dasar dalam ERD, diperlukan juga penentuan derajat
relasi antarentitas yang terlibat dalam suatu aplikasi. Derajat relasi adalah banyak
entitas yang terlibat dalam suatu relasi. Derajat relasi tersebut adalah sebagai
berikut :
13

• Unary. Derajat relasi ini terjadi pada entitas tunggal. Contohnya, adalah
relasi kepemimpinan seorang Manajer pada Karyawan lainnya pada
sebuah perusahaan. Manajer adalah juga seorang karyawan memimpin
karyawan yang lainnya.
• Binary. Relasi yang melibatkan 2 entitas.
• Ternary. Relasi yang melibatkan lebih dari 2 entitas (Relasi ternary ini
sedapat mungkin dihindari sebab agak membingungkan saat melakukan
implementasi). Contoh dari derajat relasi ini adalah relasi Mahasiswa
Mengambil Matakuliah yang menempati Ruang Kuliah tertentu.

Unary

Binary

Ternary

Gambar 2.1 Derajat Relasi

Dalam pengembangan Diagram Hubungan Entitas (ERD/Entity


Relationship Diagram), demi menampilkan apa yang sesungguhnya terjadi di
dunia nyata, seringkali digambarkan juga kardinalitas diagram. Maksud dari
kardinalitas adalah berapa banyak entitas yang berelasi dengan suatu entitas
tertentu. Kardinalitas sangat penting untuk menentukan kunci – kunci primer
14

(primary key) serta kunci – kunci tamu (foreign key) yang menghubungkan suatu
tabel dengan tabel lainnya pada pemetaan ERD ke tabel – tabel basis data yang
sesuai.
Tabel 2.5 Notasi Kardinalitas
NOTASI KETERANGAN
Mandatory One
Kardinalitas ini terjadi misalnya pada
relasi Pasien menempati Tempat Tidur
dimana seorang Pasien (dalam kasus
rawat inap) menempati satu (dan hanya
satu) Tempat Tidur.
Mandatory Many
Kardinalitas ini terjadi misalnya pada
relasi Matakuliah diajar Dosen. Artinya
seorang Dosen bisa mengajar lebih dari
satu Matakuliah, tetapi sebuah
Matakuliah harus ada Dosennya.
Optional One
Kardinalitas ini terjadi misalnya pada
relasi Pria menikahi Wanita. Artinya
seorang Pria boleh menikahi satu (dan
hanya satu) Wanita, tetapi bisa juga
seorang Pria tidak menikahi seorang
Wanita pun.
Optional Many
Kardinalitas ini terjadi misalnya pada
relasi Mahasiswa mengambil
Matakuliah. Seorang Mahasiswa bisa
mengambil banyak Matakuliah
sekaligus pada suatu semester, tetapi
bisa terjadi seorang Mahasiswa tidak
15

mengambil sebuah Matakuliah pun


(misalnya saat seorang Mahasiswa
sedang mengambil cuti akademik).

2.2.2.2 Normalisasi
Pada dasarnya normalisasi adalah mengorganisasi tabel – tabel sehingga
syarat – syarat dibawah ini terpenuhi.
Syarat 1. Mengoptimalisasi redudansi (pengulangan data yang tidak
perlu). Redudansi tidak bisa dihilangkan sama sekali karena berguna untuk
integritas referensial yang menghubungkan satu field pada suatu tabel dengan
field lain pada tabel yang saling berelasi tetapi redudansi bisa dioptimalisasi.
Misalnya jika kita perhatikan Tabel 2.6 kolom ke-2 dan ke-3 (Nomor Bank dan
Nama Bank) kita lihat ada data – data yang berulang kali dituliskan. Untuk jumlah
data yang tidak terlalu banyak mungkin ini tidak terlalu berpengaruh dalam hal
penggunaan ruang harddisk. Tapi bayangkan jika ada ribuan, bahkan jutaan
redudansi, mungkin akan sangat berpengaruh pada penggunaan ruang. Karena itu
tabel pada Tabel 2.6 perlu dinormalisasi.
Syarat 2. Menghilangkan anomali. Apakah itu anomali ? Perhatikan lagi
Tabel 2.6. Misalkan ada pergantian nama bank dari Bank Perkasa menjadi Bank
Perkasa Utama maka 4 field sekaligus harus dirubah. Jika tidak maka akan terjadi
anomaly. Misal, record pertama dirubah menjadi Bank Perkasa Utama sedangkan
record – record lain tidak, maka akan terjadi ketidak-konsistenan yaitu nomor
bank 5505 berelasi dengan 2 nama bank yang berbeda (Bank Perkasa Utama dan
Bank Perkasa). Hal ini tidak boleh terjadi. Inilah yang dinamakan anomali.
Anomali pada dasarnya adalah ketidak-konsistenan. Selain anomali saat
pengubahan data seperti contoh diatas, juga dikenal anomali pada saat
penghapusan serta penambahan data. Prinsipnya jika ditemukan ketidak-
konsistenan saat penambahan penghapusan, serta pengubahan data maka kita
sudah menemukan anomali.
16

Tabel 2.6 Tabel Rekening


Nomor Rekening Nomor Bank Nama Bank Saldo
110112 5505 Bank Perkasa 20.000.000
110113 5505 Bank Perkasa 19.000.000
110115 5505 Bank Perkasa 29.000.000
110117 5505 Bank Perkasa 500.000
110120 5506 Bank Adi Jaya 200.000
110123 5506 Bank Adi Jaya 750.000

Dengan dua alasan diatas kita yakin bahwa memang perlu melakukan
normalisasi tabel pada Tabel 2.6. bagaimana melakukannya ? pertama kali
tentunya perlu dibahas mengenai ketergantungan fungsional dalam hubungannya
dengan normalisasi. Pada dasarnya normalisasi adalah dekomposisi tabel di atas
dengan menentukan ketergantungan fungsionalnya. Apa itu ketergantungan
fungsional ? Perhatikan Tabel 2.6, setiap nomor bank 5505 berhubungan dengan
nama Bank Perkasa, sedangkan nomor bank 5506 berhubungan dengan Bank Adi
Jaya. Berdasarkan ketergantungan fungsional tersebut maka Tabel 2.6 diatas dapat
didekomposisi menjadi 2 tabel dibawah ini.

Gambar 2.2 Normalisasi


17

Adapun kriteria tabel – tabel normal adalah sebagai berikut :


• Tabel Normal 1 (1NF). Kriteria yang pertama adalah
memperhatikan bahwa setiap atribut bersifat atomic yang artinya
setiap atribut dalam tabel harus bernilai tunggal.
• Tabel Normal Ke-dua (2NF). Kriteria untuk tabel normal ke-dua
adalah Ketergantungan Fungsional Penuh (Full Functional
Depedency). Ketergantungan Fungsional Penuh ini terjadi jika
pada ketergantungan fungsional X => Y maka penghilangan suatu
atribut dari X akan mengakibatkan Y tidak lagi bergantung
fungsional terhadap X.
• Tabel Normal Ke-tiga (3NF). Tabel Normal Ke-tiga berdasarkan
pada konsep Ketergantungan Transitif. Ketergantungan Transitif
adalah ketergantungan fungsional yang jumlahnya lebih dari satu
dalam suatu relasi.
• Boyce-Codd Normal Form (BCNF). Boyce-Codd Normal Form
pada dasarnya adalah bentuk yang lebih ketatdari 3NF sebab setiap
relasi yang memenuhi syarat BCNF pasti merupakan bentuk 3NF
tetapi sebaliknya belum tentu berlaku demikian (tidak semua
bentuk 3NF merupakan BCNF).[3]

2.2.3 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris : Database Management System) atau DBMS yang multi user.
MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General
Public Licensing (GPL) dan juga terdapat lisensi komersial untuk kasus – kasus
dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
MySQL merupakan implementasi dari sistem manajemen basis data
relasional (RDBMS) yang juga merupakan turunan salah satu konsep utama
dalam basis data yang telah ada sebelumnya yaitu SQL (Structured Query
Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk
18

pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian


data dikerjakan dengan mudah. [9]

2.3 Java
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai
komputer termasuk termasuk telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun
Microsystems dan dirilis tahun 1995. Versi awal Java ditahun 1996 sudah
merupakan versi release sehingga dinamakan Java versi 1.0. Java versi ini
menyertakan banyak paket standar awal yang terus dikembangkan pada versi
selanjutnya.[8]

2.3.1 Design Pattern


Secara singkat, Design Pattern adalah sebuah solusi untuk mengulang
masalah desain. Solusi ini telah dikembangkan, dikompile, dan disaring oleh
programmer yang sebelumnya telah mengalami masalah ini. Sebuah Design
Pattern adalah salah satu jenis petunjuk yang menggunakan tipe ”Jika anda
memiliki masalah ini, maka lakukan ini”. Hal tersebut serupa dengan algoritma :
sebagai contoh, jika anda ingin melakukan sebuah operasi pencarian pada sebuah
daftar, anda tidak perlu menyelesaikan dengan solusi anda sendiri. Terdapat
beberapa algoritma yang menyediakan fungsi sorting ini seperti pencarian
biner.[6]
Selain itu Design Pattern juga menggambarkan komunikasi antara object
dan class dengan cara tertentu sebagai rancangan untuk menyelesaikan
permasalahan yang umum.
19

Gambar 2.3 Konsep design pattern

2.3.2 Data Access Object (DAO)


Data Access Object (DAO) merupakan sebuah object yang menyediakan
sebuah abstract interface terhadap beberapa database atau mekanisme persistence,
menyediakan beberapa operasi tertentu tanpa mengekspos detail database.
Penerapan konsep ini sering disebut dengan separation of concern dimana setiap
kode dipisahkan berdasarkan fungsinya sehingga kode diatasnya hanya perlu
mengetahui secara abstrak cara mengakses data tanpa perlu mengetahui
bagaimana akses ke sumber data diimplementasikan.
DAO sering dikaitkan dengan Java EE dan akses ke relational database
melalu JDBC API, karena memang DAO berasal dari pedoman praktek Sun
Microsystem. Kebanyakan peggunaan DAO adalah satu objek DAO untuk satu
objek entity.[5]
20

Biasanya pada Data Access Object (DAO) terdapat fungsi – fungsi untuk
memanipulasi data seperti INSERT, UPDATE, DELETE, SELECT tergantung
dengan kebutuhan pada setiap entitasnya. Sehingga tidak semua perintah DML
(Data Manipulation Language) harus dibuat.
Keuntungan menggunakan Data Access Object (DAO) adalah adanya
pemisahan proses yang terjadi pada aplikasi sehingga kode program menjadi lebih
terstruktur dan mudah dipahami apabila terjadi kesalahan, dimana perubahan yang
terjadi pada persistence logic tidak akan mempengaruhi DAO yang terdapat pada
klien selama interface yang didefinisikan benar. Dengan demikian, kesalahan di
suatu bagian program dapat dikoreksi tanpa perlu mempertimbangkan bagian –
bagian lainnya, serta bagian program dapat dipahami tanpa harus memahami
keseluruhan.

2.4 Struktur Navigasi


Struktur Navigasi adalah alur yang digunakan dalam aplikasi yang dibuat.

2.4.1 Struktur Navigai Linier


Struktur navigasi linier merupakan struktur yang mempunyai satu rangkaian
cerita berurutan. Struktur ini menampilkan satu demi satu tampilan layer secara
berurutan menurut aturannya.

Gambar 2.4 Struktur Navigasi Linier

2.4.2 Struktur Navigasi Hirarki


Struktur navigasi hirarki sering disebut struktur navigasi bercabang, yaitu
merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan
data atau gambar pada layer dengan kriteria tertentu. Tampilan pada menu utama
disebut master page (halaman utama satu), halaman tersebut mempunyai halaman
21

percabangan yang disebut slave page (halaman pendukung) dan jika dipilih akan
menjadi halaman kedua, begitu seterusnya.

Gambar 2.5 Struktur Navigasi Hirarki

2.4.3 Struktur Navigasi Non Linier


Struktur navigasi non linier (tidak terurut) merupakan pengembangan dari
struktur navigasi linier, hanya saja pada struktur ini diperkenankan untuk
membuat percabangan. Percabangan pada struktur non linier berbeda dengan
percabangan pada struktur hirarki, pada struktur ini kedudukan semua page sama,
sehingga tidak dikenal adanya master atau slave page.

Gambar 2.6 Struktur Navigasi Non Linier

2.4.4 Struktur Navigasi Campuran


Struktur navigasi campuran (composite) merupakan gabungan dari
struktur sebelumnya dan disebut juga struktur navigasi bebas, maksudnya adalah
jika suatu tampilan membutuhkan percabangan maka dibuat percabangan.[1]
22

Gambar 2.7 Struktur Navigasi Campuran

2.5 Local Area Network (LAN)


Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN
sering kali digunakan untuk menghubungkan komputer – komputer pribadi dan
workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik – pabrik untuk memakai
bersama sumberdaya seperti printer, dan saling bertukar informasi.
Cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya
sehingga membentuk jaringan disebut dengan topologi. Topologi jaringan yang
saat ini banyak digunakan antara lain adalah topologi Star.
Pada topologi Star, masing – masing workstation dihubungkan secara
langsung ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah
bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka
bandwith atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga
akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila
terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam
komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara
keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star ini adalah
kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya. [2]
23

Gambar 2.8 Topologi Jaringan Star

Anda mungkin juga menyukai