Anda di halaman 1dari 34

3.

PEMBAHASAN

Dalam pembuatan aplikasi sistem penjualan barang ini penulis


menggunakan Java dan Netbeans sebagai perangkat lunak pendukung untuk
mempermudah pembuatan data access object dan rancangan user interface. Selain
itu, penulis juga menggunakan MySQL sebagai DBMS dan Jasper Reports untuk
membuat laporan berkala.
Dalam pembuatan aplikasi sistem penjualan barang ini hal pertama yang
dilakukan adalah pemodelan dengan menggunakan UML dan rancangan database
menggunakan ERD, struktur navigasi, rancangan user interface, implementasi
data access object, pembuatan user interface, serta implementasi pada jaringan
lokal (LAN).

3.1 Pemodelan
Pemodelan adalah proses merancang piranti lunak sebelum melakukan
pengkodean (coding). Model piranti lunak dapat dianalogikan seperti pembuatan
blueprint pada pembangunan gedung. Membuat model dari sebuah sistem yang
kompleks sangatlah penting karena kita tidak dapat memahami sistem semacam
itu secara menyeluruh. Semakin komplek sebuah sistem, semakin penting pula
penggunaan teknik pemodelan yang baik. Dalam penulisan ilmiah ini penulis
menggunakan teknik pendekatan berorientasi obyek yaitu Unified Modelling
Language (UML). Elemen grafis yang digunakan pada kasus ini adalah Use Case ,
Class, dan Deployment Diagram.

24
25

Gambar 3.1 Use case diagram

Gambar 3.2 Class diagram


26

Gambar 3.3 Deployment diagram

3.2. Rancangan Database


Setelah bentuk pemodelan di dapat, maka tahapan selanjutnya penulis
akan membuat rancangan database dengan menggunakan Entity Relationship
Database (ERD) beserta struktur tabelnya dan dilanjutkan dengan pembuatan
database serta tabel pada DBMS MySQL.

3.2.1. Membuat ERD dan Struktur Tabel


Sebelum membuat database dan tabel pada DBMS penulis akan
menuliskan rancangan database secara konseptual melalui Entity Relationship
Diagram (ERD). Pada penulisan ilmiah ini penulis akan membuat rancangan
Entity Relationship Diagram (ERD) dimana terdapat 2 buah tabel master dan satu
buah tabel transaksi. Berikut ini adalah gambar rancangan ERD :
27

Gambar 3.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Pada gambar ERD diatas terdapat 2 buah tabel master dan 1 buah tabel
transaksi. Namun pada kenyataan di lapangan penulis menemukan ketidak
normalan serta redundancy data jika hanya menggunakan 3 buah tabel. Oleh
sebab itu tabel penjualan harus di normalkan sampai dengan normalisasi 3NF.
Sehingga hasilnya akan seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.5 Hasil normalisasi 3NF pada tabel penjualan

Begitu juga pada tabel barang, atribut jenis pada tabel barang tidak
tergantung fungsi pada atribut kd_brg. Oleh sebab itu harus dibuat tabel jenis
barang tujuannya agar atribut jenis bergantung penuh pada kunci primer di tabel
tersebut.
28

Gambar 3.6 Hasil normalisai tabel barang

Setelah tabel dinyatakan normal, maka akan terlihat relasi antar tabel
seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.7 Relasi antar tabel

Setelah relasi antar tabel dibuat, maka langkah selanjutnya adalah


mentransformasikan relasi tersebut pada database. Berikut ini adalah struktur tabel
yang akan dibuat pada database.
Tabel 3.1 Struktur tabel user
Nama Field Tipe data Keterangan
username Varchar(10) Primary Key
password Varchar(15)
wewenang Varchar(5)
nama Varchar(25)
alamat Text
29

no_telp Varchar(12)

Tabel 3.2 Struktur tabel barang


Nama Field Tipe data Keterangan
kd_brg Varchar(6) Primary Key
nm_brg Varchar(50)
harga_jual Int(7)
jenis Varchar(3) Foreign Key
stok Int(3)

Tabel 3.3 Struktur tabel jenis barang


Nama Field Tipe Data Keterangan
Id_jenis Varchar(3) Primary Key
Nama_jenis Varchar(40)

Tabel 3.4 Struktur tabel penjualan


Nama Field Tipe data Keterangan
no_kwitansi Varchar(14) Primary Key
Tanggal date
username Varchar(10) Foreign Key
ttl_byr Int(6)
jml_brg Int(3)

Tabel 3.5 Struktur tabel penjualan detil


Nama Field Tipe data Keterangan
no_kwitansi Varchar(14)
kd_brg Varchar(6) Foreign Key
Qty_detil Int(3)
Harga_detil Int(7)
30

3.2.2. Membuat Database dan Tabel pada MySQL


Membuat database dan tabel pada MySQL bisa dilakukan dengan dua
cara, yakni melalui console dengan mengetikkan perintah – perintah SQL secara
manual atau bisa juga melalui phpmyadmin. Pada penulisan ilmiah ini penulis
akan membuat database dan tabel menggunakan console.

Tabel User :
CREATE TABLE `tb_pengguna` (
`username` varchar(10) NOT NULL,
`password` varchar(15) NOT NULL,
`wewenang` varchar(5) NOT NULL,
`nama` varchar(25) NOT NULL,
`alamat` text NOT NULL,
`no_telp` varchar(12) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`username`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

Tabel Barang :
CREATE TABLE `tb_barang` (
`kd_brg` varchar(6) NOT NULL,
`nm_brg` varchar(50) NOT NULL,
`harga_jual` int(7) unsigned NOT NULL,
`jenis` varchar(3) NOT NULL,
`stok` int(3) unsigned NOT NULL,
PRIMARY KEY (`kd_brg`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

Tabel Jenis Barang :


CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_jenisbarang` (
`id_jenis` varchar(3) NOT NULL,
`nama_jenis` varchar(40) NOT NULL,
31

PRIMARY KEY (`id_jenis`)


) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

Tabel Penjualan :
CREATE TABLE `tb_penjualan` (
`no_kwitansi` int(7) unsigned zerofill NOT NULL,
`tanggal` date NOT NULL,
`username` varchar(10) NOT NULL,
`ttl_byr` int(6) NOT NULL,
`jml_brg` int(3) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`no_kwitansi`)

Tabel Penjualan Detil :


CREATE TABLE `tb_penjualan_detil` (
`no_kwitansi` int(7) unsigned zerofill NOT NULL,
`kd_brg` varchar(6) NOT NULL,
`qty_detil` int(3) unsigned NOT NULL,
`harga_detil` int(7) unsigned NOT NULL
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

3.3. Struktur Navigasi


Struktur navigasi merupakan salah satu bagian yang terpenting di dalam
perancangan sebuah aplikasi komputer. Dengan menggunakan struktur navigasi
dapat diketahui alur di dalam aplikasi yang dibuat. Struktur navigasi pada aplikasi
sistem penjualan ini terdiri dari struktur navigasi kasir dan struktur navigasi
administrator. Perbedaan dari kedua struktur navigasi tersebut adalah pada hak
akses yang diberikan kepada keduanya.

3.3.1. Struktur Navigasi Kasir


Struktur navigasi yang digunakan untuk kasir adalah struktur navigasi
hirarki. Adapun wewenang yang diberikan kepada kasir adalah cek dan transaksi
32

barang, melihat laporan baik laporan daftar barang, laporan penjualan maupun
laporan daftar pengguna sistem. Struktur navigasi kasir adalah sebagai berikut :

Gambar 3.8 Struktur navigasi kasir

3.3.2. Struktur Navigasi Administrator


Struktur navigasi untuk administrator menggunakan struktur navigasi
hirarki. Dimana pada struktur navigasi ini, administrator mempunyai hak akses
lebih besar dibanding kasir. Hak akses yang diberikan kepada administrator
adalah melakukan cek dan transaksi barang, melihat laporan baik laporan daftar
barang, laporan daftar pengguna sistem serta laporan penjualan berkala. Selain itu,
administrator juga berhak untuk me – manage persediaan barang dan pengguna
sistem penjualan yang terdapat pada menu administrator. Adapun gambar struktur
navigasi administrator adalah sebagai berikut :
33

Gambar 3.9 Struktur navigasi administrator

3.4. Rancangan User Interface


User Interface merupakan tampilan antar muka yang menjembatani
pengguna dengan program aplikasi komputer. User interface yang baik ikut
menunjang keberhasilan sistem. Sebelum membuat user interface, terlebih dahulu
dibuat rancangan user interface.

3.4.1. Form Utama


Form utama merupakan form induk yang terdiri dari Menu Bar, Toolbar,
dan Desktop Pane. Desktop Pane adalah tempat menampung form internal.
Adapun rancangan user interface form utama adalah sebagai berikut :
34

Gambar 3.10 Rancangan user interface form utama

3.4.2. Form Login


Form login merupakan form autentikasi pengguna sebelum menggunakan
program. Dimana pengguna sistem diwajibkan memasukkan username dan
password sebelum menggunakan sistem. Adapun rancangan user interface form
login adalah sebagai berikut :

Gambar 3.11 Rancangan user interface form login

3.4.3. Form Cek Barang


Form cek barang adalah form yang digunakan untuk mengecek
ketersediaan barang sekaligus melakukan transaksi penjualan. Pada form ini
terdapat dua buah tabel. Tabel yang pertama akan menampilkan daftar barang
pada tabel barang. Sedangkan tabel kedua akan menampilkan daftar barang yang
35

akan dibeli. Adapun rancangan user interface form cek barang adalah sebagai
berikut :

Gambar 3.12 Rancangan user interface form cek barang

3.4.4. Form Pemesanan Barang


Form pemesanan barang merupakan form yang muncul pada saat tabel
barang pada form cek barang di klik. Pada form ini pengguna dapat memasukkan
kuantitas barang yang ingin dibeli sekaligus menghitung harga barang tersebut.
Adapun rancangan user interface form pemesanan barang adalah sebagai berikut :

Gambar 3.13 Rancangan user interface form pemesanan barang


36

3.4.5. Form Manajemen Pengguna


Form manajemen pengguna merupakan form yang hanya bisa diakses oleh
administrator. Dengan form ini administrator dapat menambah, mengupdate serta
menghapus daftar pengguna sistem. Adapun rancangan user interface form
manajemen pengguna adalah sebagai berikut :

Gambar 3.14 Rancangan user interface form manajemen pengguna

3.4.6. Form Manajemen Barang


Form manajemen barang terdapat pada menu administrator, sehingga
hanya pengguna yang mempunyai wewenang administrator sajalah yang berhak
mengakses form ini. Pada form administrator bisa menambah, mengupdate, serta
menghapus daftar barang. Adapun rancangan user interface form manajemen
barang adalah sebagai berikut :

Gambar 3.15 Rancangan user interface form manajemen barang


37

3.4.7. Form Penambahan Jenis Barang


Form penambahan jenis barang adalah form untuk menambahkan jenis
barang apabila pada form manajemen barang jenis yang dimaksud tidak tersedia.
Adapun rancangan user interfacenya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.16 Rancangan user interface form penambahan jenis barang

3.4.8. Form Laporan Penjualan Barang


Form laporan penjualan barang merupakan form yang digunakan untuk
menentukan batas laporan penjualan yang akan ditampilkan. Adapun rancangan
user interface form laporan penjualan barang adalah sebagai berikut :

Gambar 3.17 Rancangan user interface form laporan penjualan

3. 5. Implementasi Data Access Object (DAO) Pattern Pada JDBC


Setelah rancangan konseptual sistem baik UML, ERD, maupun User
Interface selesai dibuat. Langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan
rancangan tersebut pada bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang
digunakan adalah Java. Dimana proses peng codingan program menggunakan
38

teknik Data Access Object (DAO) Pattern yang merupakan salah satu design
pattern pada arsitektur Java EE. Ada beberapa tahapan dalam
mengimplementasikan Data Access Object Pattern. Tahapan – tahapan tersebut
adalah :
1. Membuat class untuk setiap entitas
2. Membuat DAO Interface
3. Membuat class implementasi DAO
4. Membuat View Abstrak

3.5.1 Membuat Class Untuk Setiap Entitas


Entity class merupakan class yang merepresentasikan entitas di dalam
database. Class ini berfungsi sebagai setter dan getter di dalam program. Setiap
class terdiri dari method – method yang merepresentasikan field di dalam entitas
tersebut.
Adapun pada penulisan ilmiah ini penulis hanya menuliskan script untuk
class entitas barang, sedangkan untuk class entitas lainnya bisa dilihat pada
lampiran kode program. Berikut adalah script untuk class entitas barang :
39

Gambar 3.18 Contoh entity class

Entitas barang yang terdapat pada database memiliki 5 field, begitu juga
pada saat pembuatan entity class. Setiap class berisi method – method yang sesuai
dengan jumlah field. Satu buah field memiliki dua buah method, satu method
sebagai setter dan satu method sebagai getter.

3.5.2 Membuat DAO Interface


Pada dasarnya DAO merupakan interface berisi method abstrak yang
mengoperasikan perintah pengaksesan ke database tanpa menjelaskan rincian
mekanisme pengaksesannya. Oleh karena itu, DAO interface berisi method –
method abstrak yang akan digunakan untuk memanipulasi database bergantung
dengan keperluan pada entitas yang dimaksud.
40

Pada penulisan ilmiah ini penulis hanya memberi contoh DAO Interface
barang, sedangkan untuk DAO Interface lainnya bisa dilihat pada lampiran kode
program. Adapun DAO Interface barang adalah sebagai berikut :

Gambar 3.19 Contoh pembuatan DAO interface

3. 5. 3. Membuat Class Implementasi DAO


Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa DAO adalah
interface berisi method abstrak. Untuk itu method – method yang terdapat pada
interface DAO perlu di implementasikan. Dimana class yang
mengimplementasikan DAO menjelaskan mekanisme pengaksesan dan
manipulasi database.
Pada penulisan ilmiah ini penulis hanya akan memberikan salah satu
contoh mekanisme manipulasi database pada entitas barang, yakni mekanisme
insert data. Sedangkan untuk mekanisme pengaksesan dan manipulasi lainnya bisa
dilihat pada lampiran kode program. Adapun class implementasi DAO untuk
entitas barang adalah sebagai berikut :
41

Gambar 3.20 Contoh mekanisme manipulasi database pada DAO

3.5.4. Membuat Class Koneksi (DAO Factory)


Class DAO Factory merupakan sebuah class yang berfungsi sebagai class
koneksi program dengan database. Berikut ini adalah script untuk membuat class
koneksi :
42

Gambar 3.21 Pembuatan class DAO factory

Pada kode program diatas terdapat beberapa baris kode yang menunjukkan
setting koneksi database, kode tersebut adalah :
String url = "jdbc:mysql://192.168.1.1:3306/citrasport_db";
Kode ini merupakan alamat komputer server yang terinstall MySQL
sebagai database server. Kemudian String user = "ghufron"; merupakan user
yang digunakan untuk mengakses database pada komputer server. Dan terakhir
String pass = "123456"; adalah kata sandi pada user yang digunakan pada
database.

3. 5. 5. Membuat View DAO Secara Abstrak


Langkah terakhir dalam implementasi Data Access Object adalah
membuat view secara abstrak. Pembuatan view secara abstrak ini bertujuan untuk
meningkatkan reusability dan efisiensi penulisan kode program pada saat
pemanggilan Data Access Object.
43

Pada penulisan ilmiah ini penulis hanya akan memberi contoh view DAO
abstrak dari entitas barang. Sedangkan untuk entitas lainnya bisa dilihat pada
lampiran kode program. Berikut ini adalah contoh view DAO secara abstrak :

Gambar 3.22 Contoh view abstrak untuk method insert

3.6. Pembuatan User Interface


Setelah Data Access Object (DAO) selesai dibuat, maka langkah
selanjutnya adalah pembuatan User Interface yang merupakan view bagi
pengguna sistem.
User Interface yang akan dibuat pada penulisan ilmiah ini adalah form
utama, form cek barang, form laporan penjualan, form manajemen barang, serta
form manajemen pengguna.

3.6.1. Tampilan Form Utama


Form Utama merupakan form yang pertama kali muncul pada saat
program di eksekusi. Pada saat dijalankan semua menu dan toolbar akan non –
aktif terkecuali menu login, keluar, dan petunjuk penggunaan. Tampilan form
utama adalah sebagai berikut :
44

Gambar 3.23 Tampilan form utama


3.6.2. Tampilan Form Login
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada saat form utama
dipanggil pengguna sistem diharuskan login untuk masuk ke dalam sistem. Oleh
karena itu, tahapan setelah memanggil form utama adalah login yang terletak pada
menu File > Login. Tampilan form login adalah sebagai berikut :

Gambar 3.24 Tampilan form login


3.6.3. Tampilan Form Cek Barang
Form cek barang terletak pada menu File > Cek Barang. Form ini
digunakan untuk mengecek ketersediaan barang yang ingin dibeli sekaligus form
ini juga berfungsi sebagai form transaksi penjualan. Yang mana proses
45

perhitungan pembayaran dilakukan pada form ini. Adapun tampilan form cek
barang adalah sebagai berikut :

Gambar 3.25 Tampilan form cek barang

3.6.4. Tampilan Form Pemesanan Barang


Form pemesanan barang merupakan form yang berfungsi untuk
menghitung tagihan pada satu barang berdasarkan harga satuan barang dikalikan
dengan jumlah barang yang akan dibeli.
Form ini secara otomatis akan muncul pada saat tabel daftar barang pada
form cek barang di klik. Pada form ini pengguna sistem hanya akan memasukkan
banyaknya barang yang akan dibeli, sedangkan kode barang, nama barang, jenis,
harga, dan stok sudah secara otomatis ditampilkan. Dengan demikian proses
kesalahan penginputan nama barang dapat dihindari.
46

Gambar 3.26 Tampilan form pemesanan barang

Pada saat tombol pesan di klik, maka barang yang dipesan secara otomatis
masuk pada tabel barang yang akan dibeli yang terdapat pada form cek barang.
Sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.27 Tabel barang akan dibeli pada form cek barang

3.6.5. Tampilan Form Manajemen Pengguna


Form manajemen pengguna terletak pada menu Administrator >
Manajemen Pengguna. Form ini berfungsi untuk menambah, mengupdate, serta
menghapus daftar pengguna sistem. Adapun tampilan form manajemen pengguna
adalah sebagai berikut :
47

Gambar 3.28 Tampilan form manajemen pengguna

3.6.6. Tampilan Form Manajemen Barang


Form manajemen barang berfungsi untuk menambah, mengupdate, dan
menghapus daftar barang serta form ini digunakan juga untuk memanipulasi stok
dan harga barang. Oleh karena itu, form ini hanya bisa di akses oleh pengguna
sistem yang mempunyai wewenang sebagai admin. Hal ini bertujuan agar
mencegah manipulasi harga dan stok barang oleh pihak yang tidak berwenang.
Tampilan form manajemen barang adalah sebagai berikut :

Gambar 3.29 Tampilan form manajemen barang


48

3.6.7. Tampilan Form Penambahan Jenis Barang


Form penambahan jenis barang adalah form yang digunakan untuk
menambahkan jenis barang apabila jenis barang pada combo box yang terdapat
pada form manajemen barang tidak tersedia.
Form ini dapat ditampilkan dengan cara meng klik tombol bertanda “+”
yang terletak disamping combo box jenis barang pada form manajemen barang.

Gambar 3.30 Tampilan form penambahan jenis barang

3.6.8. Form Laporan Penjualan Barang


Form laporan penjualan barang adalah form yang berfungsi untuk
menampilkan laporan penjualan barang. Pada form ini pengguna sistem akan
menentukan batas tanggal yang akan ditampilkan pada laporan penjualan barang
dengan cara meng klik tombol yang berada disamping kanan text field. Secara
otomatis akan muncul kalender, pengguna hanya tinggal meng klik tanggal pada
kalender tersebut sebagai batas periodik laporan yang akan ditampilkan.
49

Gambar 3.31 kalender pada form laporan penjualan


Setelah pengguna menentukan batas awal dan batas akhir laporan
penjualan barang yang akan ditampilkan, pengguna tinggal menekan tombol
tampilkan untuk menampilkan laporan penjualan barang.

Gambar 3.32 tampilan form laporan penjualan barang


3.7. Pembuatan Report
Untuk pembuatan laporan atau report penulis mengunakan Jasper Report.
Pada aplikasi sistem penjualan barang ini ada 3 buah report yang bisa ditampilkan,
yakni :
3.7.1. Laporan Daftar Barang
Laporan daftar barang terletak pada menu Laporan > Barang atau dengan
menekan tombol Ctrl + B pada keyboard. Laporan ini menampilkan seluruh daftar
50

barang yang dijual pada toko. Adapun tampilan laporan daftar barang adalah
sebagai berikut :

Gambar 3.33 Tampilan laporan daftar barang

3.7.2. Laporan Daftar Pengguna


Laporan daftar pengguna terletak pada menu Laporan > Operator atau
dengan menekan tombol Ctrl + O pada keyboard. Laporan ini menampilkan daftar
pengguna sistem penjualan barang. Adapun tampilan laporan daftar pengguna
adalah sebagai berikut :

Gambar 3.34 Tampilan laporan daftar pengguna


51

3.7.3. Laporan Penjualan Barang


Laporan penjualan barang adalah laporan yang ditampilkan pada saat
meng klik tombol tampilkan pada form laporan penjualan barang yang terletak
pada menu Laporan > Penjualan atau dengan menekan tombol Ctrl + P pada
keyboard. Laporan ini menampilkan hasil transaksi yang terjadi. Batas awal dan
akhir transaksi yang akan ditampilkan ditentukan dengan memilih tanggal yang
tersedia pada form laporan penjualan barang.

Gambar 3.35 Tampilan laporan penjualan barang

3.8. Implementasi Pada Jaringan Lokal (LAN)


Pada implementasi program di jaringan lokal penulis mengunakan dua
buah komputer yang terhubung menggunakan kabel UTP straigh over tanpa
hub/switch. Adapun desain jaringan lokal yang akan diimplementasikan adalah
sebagai berikut :
52

Gambar 3.36 Rancangan desain jaringan lokal (LAN)

3.8.1. Instalasi Jaringan Lokal


Sebelum melakukan deployment aplikasi pada jaringan lokal, terlebih
dahulu penulis akan menjelaskan tahapan instalasi jaringan lokal yang meliputi
setting IP address dan mengecek koneksi pada LAN.
Penulis berasumsi bahwa kabel LAN telah terpasang pada komputer server
dan client. Sehingga langkah selanjutnya adalah setting IP address. Untuk setting
IP address bisa dilakukan dengan cara klik start > Control Panel > Network
Connections. Klik kanan kemudian pilih Properties pada Local Area Connection.
Kemudian pada tab General pilih Internet Connection (TCP/IP) lalu klik
Properties seperti gambar dibawah ini :
53

Gambar 3.37 Local area connection properties

Akan muncul form konfigurasi IP address, isikan IP address, subnet mask,


serta default gateway untuk komputer server dengan rincian sebagai berikut :
IP Address : 192.168.1.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1

Gambar 3.38 Konfigurasi IP address komputer server


54

Pada komputer client setting IP adress, subnet mask, dan default gateway
adalah sebagai berikut :
IP Address : 192.168.1.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1

Gambar 3.39 Konfigurasi IP address komputer client

Untuk mengecek apakah komputer sudah saling terhubung bisa dilakukan


dengan cara mengetikkan alamat http://192.168.1.1/ di web browser pada
komputer client. Apabila sudah terkoneksi dengan baik maka hasilnya akan
seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.40 Mengecek koneksi dari komputer client


55

3.8.2. Membuat User Untuk Semua Host


Sebelum program dijalankan pada komputer client, perlu dibuat user untuk
semua host pada database agar komputer client dapat mengakses database.
Pembuatan user ini dilakukan di sisi server. Adapun tahapannya adalah sebagai
berikut :
1. Ketikkan alamat http://localhost/phpmyadmin pada web browser
2. Pilih privileges pada halaman utama phpmyadmin kemudian akan
tampil daftar user. Kemudian pilih Add a new user yang terdapat di bagian bawah.
3. Isi kolom User name, Host serta password sebagai berikut :
Username : ghufron
Host :%
Password : 123456

Gambar 3.41 Membuat user pada MySQL


4. Kemudian berikan hak akses pada user yang akan dibuat dengan
memberikan tanda ceklist (√). Setelah itu klik Go untuk mengakhiri

Gambar 3.42 Memberikan hak akses kepada user


56

3.8.3. Instalasi Program Pada Komputer Client


Setelah jaringan lokal terkoneksi dengan baik, maka instalasi program
pada komputer client bisa dilakukan. Tahapan – tahapan instalasi program di
komputer client adalah menginstall Java Runtime Environment (JRE) , setting
classpath, dan eksekusi file .jar pada komputer client
Pada penulisan ilmiah ini penulis menggunakan Java (TM) SE Runtime
Environment versi 1.6. Instalasi JRE tidak begitu sulit, hanya tinggal klik install
pada saat form instalasi muncul diteruskan dengan klik next untuk tahapan
selanjutnya.

Gambar 3.43 Instalasi Java Runtime Environment

Setelah Java Runtime Environment di install, langkah selanjutnya adalah


setting classpath. Setting classpath ini bertujuan agar setiap file berekstensi .jar
bisa langsung di eksekusi sebagai program.
Langkah – langkah untuk setting classpath adalah dengan cara klik Start >
Control Panel > System. Pilih tab Advanced > klik Environment Variables yang
terdapat di bagian bawah. klik Path yang terdapat di bagian Systen Variables pada
form Environment Variables kemudian masukkan path instalasi JRE dalam hal ini
C:\Program Files\Java\jre6;.
57

Gambar 3.44 Setting class path pada komputer client

Setelah setting classpath maka file .jar bisa langsung di eksekusi. Dan
program pun bisa langsung dijalankan bersamaan baik di sisi server maupun
client.

Gambar 3.45 Menjalankan Program Pada Server dan Client

Anda mungkin juga menyukai