Anda di halaman 1dari 3

“ SIAPAKAH AKU?

Gemerlap rintik seraya angin berhembus. Apakah ini suatu kehidupan? Ataukah ada
hal lain yang akan terjadi. Entahlah aku pun tidak tahu. Suasana yang menunjukan
keharmonisan semakin mendalam. Rembulan tampak bersinar anggun.
“ Malam ini, sungguh aku kagum melihat indahnya rembulan yang dapat menyinari
kegelapan. “, ucapku dalam hati.

Sang fajar pun memunculkan dirinya sembari diiringi lantunan suara ayam. Aku
terbangun menatap sebuah jam. Terlihat pukul 6, lantas aku pergi untuk
mempersiapkan sekolahku.
“ Hai Lauw, Bagaimana liburanmu? “, ucap temanku.
“ Seperti biasanya, sangat membosankan. “, ucapku.
bel berbunyi. Tanda jam pelajaran akan dimulai.
Membosankan, tatapanku kosong duniaku sangatlah kacau.
Gebruuukkkkk!
“ Lauwli mengapa kamu bengong?! “, ucap pak guru.
“ Tidak pak, saya memperhatikan bapak dari tadi. “, ucapku yang membela diri.
Seketika itu juga aku dibawa ke ruangan yang menurutku ruangan tersebut sangatlah
ditakuti oleh para siswa manapun.
“ Akhir – akhir ini kamu sering sekali melamun nak? Apakah kamu sedang ada
masalah dalam diri kamu? “, ucap sang guru kepadaku.
“ Saya kebetulan hanya mengalami kelelahan pak. “, ucap aku sembari berbohong.
perbincangan berlangsung lama, akhirnya aku disuruh untuk kembali ke kelas.
“ Kamu kenapa Lauw? Apa yang terjadi sama kamu? “, ucap temanku.
“ Aku yang tidak mempunyai siapa – siapa, aku yang tidak mempunyai kedua orang
tua. Karena, orangtuaku telah bercerai. Jika kamu tahu duniaku sangatlah hancur. “
emosi ku tidak tahan.
“ Lauw kenapa kamu tidak bilang? Jika kamu sebelumnya bilang aku pasti bisa bantu.
“, temanku yang mengkhawatirkan keadaanku.
“ Mengapa? Mengapa Tuhan tidak adil kepadaku. Aku ingin seperti mereka yang
hidup memiliki sebuah keluarga yang harmonis. Hidupku kacau. Bahkan, orang yang
aku anggap istimewa pun seakan tidak peduli padaku. Yang aku butuhkan ialah
keharmonisan Bell itulah yang aku butuhkan!. “, aku menangis.
Bella mencoba menenangkan aku. Apa yang telah aku alami saat ini sangatlah buruk.
Aku tidak tahu dengan cara apalagi aku berusaha agar semua baik – baik saja.
hari ini, aku mencoba menenangkan diriku. Aku memandang langit dengan
kedinginan yang menusuk lapisan kulit. Entah apa yang aku alami saat ini adalah cara
terbaik Tuhan kepada hamba – Nya. Aku mencoba untuk melihat langit, betapa
indahnya saat bulan memancarkan sinar nya.
“ Andai aku bisa menjadi bulan pasti aku akan senang. “ , ucapku.
Jika Tuhan memberikan cobaan ini padaku, apakah akan ada kebahagiaan juga
kepadaku? Entahlah itu masih menjadi sebuah misteri yang sungguh sangatlah
membuatku menderita.
Pagi hari aku ingin mencoba mengajak Bella sahabat dekatku untuk mengantarkan
aku pergi ke sebuah taman kota.
“ Hallo Bel? Kamu lagi sibuk tidak? Aku ingin mengajakmu ke sebuah taman kota. “
ucap aku lewat telepon.
“ Iya, aku lagi tidak sibuk. Ayo aku juga sekalian ingin berjalan – jalan. ", balas Bella.
Sampai disana aku mencoba untuk menceritakan keadaanku kepada Bella.
“ Bell, sebenernya aku tidak sanggup untuk melakukan kehidupan ini. Aku sudah
tidak mau lagi bergaul dengan siapapun. Aku mencoba buat merenung,
menenangkan semuanya. Aku tahu, kamu akhir – akhir ini selalu melamun. Bahkan,
kadang aku sering menyendiri dengan tatapan kosong. Aku ingin kamu mengerti
dengan keadaanku yang seperti ini. “ ucapku dengan sungguh – sungguh.
“ Aku mengerti Lauw dengan keadaan kamu. Mungkin ini berat bagimu, tapi ingat
duniamu yang saat ini gelap pasti akan terang jika kamu sabar dan ikhlas. Tuhan
tidak akan memberikan cobaan yang berat kepada hamba – Nya. “, ucap Bella.
Waktu tidak terasa, matahari sudah selaras dengan kepalaku. Saatnya aku pulang
dan tidur untuk melupakan masalah yang ada.
Alam yang mengerti keadaanku, ketika aku sedang dalam masalah pasti dia lah yang
akan menenangkanku dengan keindahannya.
Disini aku mengerti, jika masalah yang saat ini adalah sebuah cara agar Tuhan
mengetahui apakah aku bisa melewati semuanya ataukah akan menjadi abu dari
kelemahanku.

Caption
Kuatlah jangan sampai menjadi abu karena kelemahanmu sendiri.

Identitas penulis :
Nama lengkap : Ulvi Rizki Apandi
Id Instagram : @ulvirizkii
Email : ulvirizkiapandi235@gmail.com
Alamat : Dsn. Sarimakmur RT 03/01 Ds. Sukasari Kec. Sukasari Kab.Subang.

Anda mungkin juga menyukai