Anda di halaman 1dari 3

Tes Bakat

Maksud Dan Tujuan Tes Bakat

Tes bakat adalah tes yang mengungkap bakat seseorang, yang juga merupakan kemampuan intelligensi
khusus. Dengan mengetahui bakat seseorang, maka proses pendidikan dapat diarahkan pada bidang-
bidang yang sesuai, sehingga akan lebih mudah mencapai hasil.

Tes bakat dilakukan dengan tujuan yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan industri. Dalam bidang
pendidikan, dengan mengetahui bakat siswa maka ia dapat diarahkan sesuai dengan bakatnya tersebut
agar siswa dapat mencapai prestasi sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Hasil tes bakat sangat
bermanfaat khususnya pada saat penjurusan, baik di SMA maupun SMK, dan untuk menentukan pilihan
fakultas atau jurusan yang diinginkan di perguruan tinggi.

Dalam bidang industri, bakat seseorang perlu diketahui apakah ia tepat menduduki jabatan tertentu. Hasil
tes bakat bisa membantu suatu perusahaan atau lembaga untuk menempatkan karyawan atau calon
karyawan pada posisi yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

Dengan tes bakat dapat diramalkan bakat-bakat seseorang dalam berbagai bidang atau dalam hal
pelajaran, pekerjaan yang dipilihnya, serta kesuksesan-kesuksesan bekerja di masa datang

Oleh karena itu apabila tes bakat itu diberikan pada awal sebelum seseorang individu memilih suatu
jurusan sekolah atau pekerjaan tertentu maka akan dapat dipastikan akan dapat menghemat biaya dan
waktu yang terbuang akibat tidak tepatnya seseorang individu memilih suatu sekolah atau lapangan
pekerjaan. Orang yang dapat memilih, meyesuaikan dengan pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya akan
membuat seseorang tersebut mempunyai semangat kerja yang tinggi dan kepuasan kerja akan tercapai.
Sebaliknya seseorang individu yang dipaksa atau terpaksa bekerja tidak sesuai dengan bakatnya akan
menimbulkan kelesuan kerja, semangat kerja rendah, ketidakpercayaan pada diri sendiri, banyak
membuat kesalahan-kesalahan dan menimbulkan frustrasi bagi individu yang bersangkutan.

Tes bakat memiliki tujuan, antara lain:

a. Untuk membantu merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan maupun
pekerjaan,

b. Untuk mendiagnosa masalah belajar yang dialami seseorang,

c. Sebagai sarana untuk mengetahui sedini mungkin bakat-bakat yang dimiliki seseorang.

a. DAT (Differential Aptitude Test) 

Tes ini berusaha untuk menentukan ke arah manakah kecenderungan bakat seseorang itu. Dari hasil tes
tersebut dapat diperoleh skor seseorang dari masing-masing sub tes, yaitu:

1. Tes Kemampuan Verbal (Verbl Reasoning)

Sebagai kemampuan memberikan pengertian dalam hal bahasa. Untuk mengetahui seberapa jauh
seseorang dapat mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata. Selain itu
untuk mengetahui seberapa mudah seseorang dapat berpikir dan memecahkan masalah-masalah yang
dinyatakan dalam bentuk kata-kata.

2.  Tes Kemampuan Numerik (Numerical Reasoning)

Sebagai kemampuan dalam hal hitungan angka. Untuk mengetahui seberapa baik seseorang dapat
mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Selain itu, seberapa
mudah seseorang dapat berpikir dan memecahkan masalah-masalah dengan angka-angka.

3. Tes Penalaran abstrak (Abstract Reasoning)

Isi subtes ini dirancang untuk mengungkap pemahaman umum testee. Kemampuan dalam memberikan
pengertian dan pemahaman materi yang bersifat abstrak.

4. Tes Kecepatan dan Ketelitian (Clerical speed and accurary)


Kemampuan di dalam hal kecepatan dan ketelitian. Tujuannya adalah untuk  mengukur kecepatan
memberi jawaban atau tanggapan dalam suatu persepsi sederhana, mengungkap kecepatan persepsi,
mengingat dengan cepat, kemampuan memberi tanggapan. Untuk mengetahui seberapa cepat dan teliti
seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugas tulis menulis, pekerjaan pembukuan atau ramu meramu yang
sangat diperlukan di kantor- kantor, laboratorium, perusahaan dagang, gudang, dan tempat- tempat lain. 

5. Tes Pengertian Mekanik (Machanical Reasoning)

Kemampuan di dalam hubungannya dengan permesinan. Mengukur aspek daya penalaran di bidang kerja
mekanis dan prinsip fisika, yang merupakan salah satu faktor intelligensi dalam arti luas. Penyajian tes ini
dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok. Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes
ini ialah 30 menit. Sedangkan waktu untuk instruksi sekitar lima sampai dengan sepuluh menit.

Tujuan tes ini untuk mengetahui kemampuan khusus dalam bidang kemampuan mekanik. Dengan
mengetahui kemampuan ini maka dapat ditentukan jurusan studi maupun untuk memilih pekerjaan.
Bidang pekerjaan yang membutuhkan kemampuan ini antara lain tukang kayu, ahli mesin, pemelihara
mesin, dan perakit (assembler). Tes ini juga untuk mengetahui seberapa mudah seseorang memahami
prinsip-prinsip umum ilmu pengetahuan alamiah sebagaimana terlihat dalam kejadian sehari-hari yang
berhubungan dengan kehidupan. Untuk mengetahui seberapa baik seseorang mengerti tata kerja atau
hokum-hukum, yang berlaku dalam perkakas-perkakas sederhana, mesin-mesin, dan peralatan-peralatan.

6. Tes Ruang Bidang (Space Relation)

Kemampuan dalam hubungannya dengan ruang. Tes ini mengukur kemampuan berpikir secara visual dari
bentuk geometris memahami gambar dari dua dimensi untuk menjadi bentuk tiga dimensi. Tes ini dapat
disajikan secara individual maupun secara klasikal. Waktu penyajian total waktu sekitar delapan menit
dengan perincian tiga menit untuk memberikan penjelasan dan lima menit untuk mengerjakan soal.

7. Pemakaian Bahasa: Mengeja (Language Usage)

Mengukur kemampuan membedakan tata bahasa yang baik dan benar, tanda baca, dan penggunaan kata,
serta untuk mengukur seberapa baik seseorang mengeja kata dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia.

Adapun tujuan dari DAT adalah :

1) Untuk mendapat prosedur penilaian yang ilmiah, terintegrasi, dan 

standard.

2) Untuk melakukan prediksi dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.

3) untuk pelajaran atau pekerjaan/profesi yang memerlukan persepsi 

hubungan antara benda-benda.

4) untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu agar lebih 

spesifik (kemampuan khusus).

b. Kraeplin

Tes kraeplin adalah tes bakat tuggal. Tes kraeplin ini untuk mengetahui bakat (kemampuan) seseorang
dalam bekerja. Faktor- factor yang diungkap dalam tes ini adalah:

a) Kecepatan kerja (Panker), yang ditunjukan pada berapa prestasi yang dicapai dalam mengerjakan tes.

b) Ketelitian kerja (Tianker), yang ditunjukan pada berapa kesalahan (salah+loncatan) yang
diperbuatdalam mengerjakan tes.

c) Keajegan kerja (Janker), yang ditunjukan dengan irama kerja seseorang di dalam mengerjakan tes.

d) Ketahanan kerja (Hanker), yaitu ditunjukan oleh garis ausdaner dalam mengerjakan tes. 
3. Tes Minat 

Maksud Dan Tujuan Tes Minat

Pada dasarnya para ahli psikologi sepakat bahwa minat dipandang sebagai aspek non kognitif yang sama
sekali berbeda dengan aspek kognitif. Sebagai konsekuensinya,untuk mengetahui minat seseorang
digunakan instrumen (yang antara lain berupa tes) yang harus tidak mengungkap aspek kognitif, yang
biasanya disebut kemampuan. Sejarah tes minat dimulai tahun 1921 dengan diterbitkannya tes minat yang
pertama, yakni Carnegie Interest Inventory.

Minat merupakan faktor dari dalam individu yang menunjuk pada typical performance. Dalam konteks
pekerjaan, tampilan ini mengacu pada senang atau tidak senangnya individu pada suatu bidang pekerjaan.
Seseorang akan menjadi berhasil apabila dirinya memiliki kemampuan yang disertai dengan minat yang
tinggi terhadap suatu pekerjaan yang diembannya.

Tujuan dari tes ini, antara lain :

1) Untuk menunjukkan jabatan-jabatan bagi studi lebih lanjut. Jabatan-jabatan ini meliputi tipe kerja yang
disukai, atau yang ditampilkan oleh seorang siswa. Tetapi disamping itu siswa harus memperhatikan
tentang kemampuan yang dimilikinya.

2)  Untuk menguji seseorang yang telah memilih suatu jabatan tertentu. Kuder Preference Record
khususnya dipergunakan sebagai suatu pemeriksaan apakah pilihan jabatan seseorang itu sesuai dengan
tipe kesukaan yang dikerjakannya. Apabila jabatan ini tidak memuat kegiatan-kegiatan yang biasanya ia
sukai, maka berarti bahwa pilihannya itu salah.

3)  Untuk mengcek pilihan karier sebelum meningkat lebih lanjut. Mengetahui derajat kedalaman minat
sehingga dapat dipergunakan sebagai kontribusi untuk mencapai hasil pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai