Bagus Ariwidodo
Universitas Diponegoro Semarang
Abstract
The reseach about affected on brand trust to buying decision has been done by
manyresearchers. This research was conducted to analyze factors, that influence on buying
decision. The research problem which proposed in this research is how to improve decision of
buying. To answer the question, the research has developed a model and fout hypotesis has
proposed in the reseach.
Sample used in this research are 100 responden. They are student of Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Diponegoro University, term 30, 31, 32, and 33.The data analysis used in
this research is Structural Equation Modeling (SEM) in AMOS 7,0 program.
The result of SAM analysis complete the Goodness of Fit Index criteria namely: Chi Square
107.633, probability 0,283, RMSEA 0,028, GFI 0,885, AGFI 0,843, TLI 0,988, CFI 0,990, CMIN/
DF 1,076.
Result of the analysis tells that four hypothesis are accepted, H1 : Advertising positively and
significantly affecting Perception of Quality, H2 : Advertising positively and significantly affecting
Brand Trust, H3 : Perception of Quality positively and significantly affecting Brand Trust, H4:
Brand Trust positively and significantly affecting buying decision.
S
emakin jelasnya tantangan kerja seiring semakin meningkat seiring dengan
dengan bertambah kompleksnya per- persaingan dalam memperoleh pekerjaan itu
kembangan ekonomi, perkembangan sendiri karena setiap perusahaan pasti
pendidikan yang lebih tinggi senantiasa menginginkan seseorang/karyawan yang
menjadi tuntutan masyarakat dalam proses memiliki kelebihan dibandingkan dengan
membangun kembali di masa pasca krisis yang lain.
Dalam usaha meningkatkan kemam- pendidikan yang lebih tinggi, dalam hal ini
puan sekaligus pengetahuan tersebut maka jenjang pendidikan S2, atau Program Pasca
seseorang haruslah belajar dan belajar Sarjana, maka Program pasca sarjana telah
sehingga pengetahuan dan kemampuannya banyak dibuka khususnya di berbagai
akan bertambah. Bagi sebagian orang, dapat unversitas di Semarang dengan menawarkan
memasuki jenjang pendidikan formal berbagai macam program studi. Salah satu
khususnya jenjang sarjana (S1) adalah Program Pasca Sarjana yang paling
sesuatu yang sangat diidam-idamkan, terkemuka di Semarang Adalah Program
namun bagi sebagian lagi yang telah masuk Pasca Sarjana Magister Manajemen
dalam jenjang pendidikan tersebut hanya Universitas Diponegoro. Program Studi
sedikit yang menyadari pentingnya untuk Magister Manajemen Universitas Diponegoro
menggali lebih dalam tentang ilmu yang telah memperoleh akreditasi Direktorat Jendral
diperoleh yang tentunya dilakukan dengan Pendidikan Tinggi pada tanggal 4 Juli 1994
mengikuti jenjang pendidikan yang lebih melalui SK DIKTI DEPDIKBUD No. 166/DIKTI/
tinggi lagi yaitu jenjang pasca sarjana (S2). Kep 1994 dengan kategori pendidikan pasca
Pasca sarjana merupakan suatu sarjana bergelar MM dalam bidang studi
program pendidikan lanjutan yang manajemen. Peserta program untuk angkatan
diperuntukan bagi lulusan strata 1 (S1) yang pertama berasal dari berbagai instansi, antara
ingin lebih menggali dan mendalami ilmu lain kopertis wilayah IV, Bank Mandiri,
yang telah diperoleh selama mengikuti karyawan swasta dan dari alumni strata-1
pendidikan S1. Dari sekian banyak berbagai perguruan tinggi negeri.
mahasiswa lulusan S1, tidak banyak yang Program Magister Manajemen Undip
langsung mengambil pasca sarjana dengan memberikan peserta program, bagaimana
alasan ingin bekerja terlebih dahulu. esensi manajemen secara keseluruhan, yang
Berdasarkan uraian diatas, banyak dijumpai dibutuhkan untuk menghadapi berbagai
mahasiswa yang mengambil program pasca perubahan lingkungan bisnis yang tidak dapat
sarjana pada umumnya adalah mereka yang dihindari dan terjadi secara cepat. Peserta
telah bekerja (kalangan professional), dan program dapat menerapkan berbagai konsep
menginginkan perkembangan karir. Dalam manajemen ke dalam aplikasi bisnis. Program
dunia kerja, pada umumnya lulusan S1 dan ini memberikan peluang kepada para peserta
S2 memiliki tingkat/level pekerjaan yang program untuk mendiskusikan isu-isu bisnis
berbeda. Semisal lulusan S1 berada di dengan para kolega, praktisi dan dosen-dosen
tingkat/level manajer menengah ke bawah yang ahli dibidangnya. Saat ini program Pasca
sementara untuk lulusan S2 berada di level sarjana Magister Manajemen undip telah
manajemen menengah ke atas. Atas dasar terdapat 33 angkatan. Berikut adalah data
pertimbangan tersebut, tak dapat dipungkiri jumlah calon mahasiswa yang mendaftar di
bahwa lambat laun kebutuhan masyarakat program Pasca sarjana Magister Manajemen
akan akan jenjang pendidikan yang lebih undip angkatan 31 sampai 33. Dari data
tinggi (S2) semakin meningkat. jumlah mahasiswa Pasca Sarjana Magister
Dengan semakin meningkatnya Manajemen Universitas Diponegoro diatas,
kebutuhan masyarakat akan jenjang dapat kita lihat bahwa terjadi fluktuasi
penurunan dan kenaikan jumlah mahasiswa acara open house, dan orang yang sedang
yang mendaftar pada masing –masing atau pernah menempuh pendidikan di
angkatan. Walaupun demikian prosentase Universitas yang akan mereka masuki
penurunan jumlah mahasiswa yang mendaftar (Bambang Haryadi, Soekarno, Richard
cenderung semakin tinggi. Tercatat penam- Llewelyn, 2005). Hal tersebut tentunya juga
bahan prosentase penurunan jumlah terjadi pada calon mahasiswa yang akan
pendaftar sebanyak 2 persen, dari penurunan meneruskan studi S2 di Program Pasca
jumlah mahasiswa baru angkatan 30 ke 31, Sarjana Magister Manajemen Universitas
sebesar 25 persen (dari 127 pendaftar turun Diponegoro.
menjadi 95 pendaftar), menjadi 27 persen Salah satu faktor yang diduga
pada angkatan 32 ke 33 (dari 116 pendaftar berpengaruh besar dalam membangun
turun menjadi 79 pendaftar). Dari data tersebut keputusan untuk mengikuti program pasca
juga dapat diketahui bahwa terjadi lebih sarjana di Magister Manajemen Undip adalah
banyak penurunan jumlah mahasiswa baru, intensitas dalam membangun persepsi
yakni sebanyak dua kali penurunan, pada kualitas dan kepercayaan melalui promosi.
angkatan 30 ke 31, dan 32 ke 33, sedangkan Maka dari itu, promosi harus terus dilakukan
tercatat hanya sekali kenaikan pada angkatan dengan kreasi-kreasi yang mampu menusuk
31 ke 32. titik harapan konsumen sehingga tertancap
Peneltian ini dilakukan pada program citra baik dalam arti yang luas tentang produk
pasca sarjana Magister Manajemen tersebut.(Bambang Asmarabudi, dalam
Universitas Diponegoro Semarang yang Utomo 2008).
dimaksudkan untuk lebih mengetahui faktor- Menurut Howard (1994) kepercayaan
faktor apa saja yang mendorong keputusan konsumen dapat meningkat ketika calon
mahasiswa untuk mengikuti pendidikan S2. pembeli sudah mendapatkan keterangan
Calon konsumen (dalam hal ini calon yang jelas seperti pesan iklan (informasi)
mahasiswa baru), sebelum masuk dan yang ditanyangkan secara berulang-ulang,
mengikuti perkuliahan pasti mempunyai brosur, pemasaran langsung dan lainnya.
persepsi terhadap kualitas pendidikan, Berdasarkan uraian diatas maka
fasilitas, dan staf pengajar yang berbeda- peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
beda, misalnya sebelum masuk, dan menjadi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
mahasiswa di universitas yang akan mereka keputusan mahasiswa untuk mengikuti study
masuki, mereka berangan-angan nantinya di Program Pasca Sarjana Magister
akan mendapatkan pendidikan dengan Manajemen Universitas Diponegoro. Maka
kualitas tinggi. dari itu peneliti mengambil judul penelitian “
Persepsi calon mahasiswa tersebut Study mengenai pengaruh kepercayaan
terbentuk melalui simultan-simultan yang merek serta pengaruhnya terhadap
mereka peroleh sebelum menjadi mahasiswa keputusan pembelian jasa Pendidikan Pasca
Program Pasca Sarjana Magister Sarjana (S2)”. ( Studi kasus Program Pasca
Manajemen Universitas Diponegoro. Sarjana Magister Managemen Universitas
Simultan-simultan itu antara lain, berupa Diponegoro Semarang ).
informasi dari brosur, iklan, teman, keluarga,
seseorang terhadap objek atau ide. Sikap terdiri kredibilitas merek di mata pelanggan atas
dari tiga komponen yaitu kognitif (cognitive), merek tersebut.
Afektif (affective), atau perilaku (behavior) Bardasarkan keterkaitan diatas,
(Assael, 1995; Schiffman, 1994). maka hipotesis yang dapat dimunculkan
Komponen kognitif terdiri dari adalah :
kepercayaan konsumen terhadap suatu
H2 : Semakin kuat Stimuli iklan maka
obyek. Kognitif merupakan pengetahuan dan
Semakin tinggi kepercayaan merek.
persepsi yang diperoleh dari kombinasi
pengalaman langsung dari obyek sikap dan
2.1.7. Hubungan Persepsi kualitas dan
informasi yang berhubungan dari berbagai
Kepercayaan Merek
sumber. Pengetahuan dan persepsi ini akan
Menurut Worchel (1979, dalam Lau
membentuk kepercayaan. Pengaruh
dan Lee, 1999), kepercayaan melibatkan
periklanan terhadap sikap kognitif
sebuah ekspektasi bahwa pihak lain akan
diantaranya terdiri dari perhatian, kesadaran,
dapat memberikan hasil yang positif,
informasi, dan kepercayaan. Komponen
meskipun ada kemungkinan kinerjanya dapat
brand afektif (brand Evaluation) merupakan
memberikan hasil yang negatif.
perasaan atau reaksi mosi terhadap suatu
Aaker (1991) menyatakan bahwa
objek. Emosi dan perasaan ini akan
asosiasi merek dapat mempengaruhi rasa
meningkat secara bertahap pada saat
percaya diri pelanggan atas keputusan
konsumen melakukan pengamatan terhadap
pembelian melalui penciptaan kredibilitas
suatu produk. Sikap afektif terdiri dari
merek yang baik di benak pelanggan. Merek
kesukaan, preferensi, dan keyakinan. Konatif
dengan kredibilitas. Yang baik menciptakan
atau komponen perilaku menitikberatkan
kepercayaan yang besar atas merek
pada kemungkinan atau kecenderungan
tersebut. Positive benefit association mampu
individu untuk mengambil tindakan spesifik.
memberikan reason to buy yang dapat
Komponen konatif tersebut bisa perilaku
mempengaruhi rasa percaya diri pelanggan
aktual itu sendiri (intention to buy), yaitu
atas keputusan pembelian.( Assael, 1992).
kecenderungan konsumen untuk bertindak
Menurut Anderson dan Narus (1990),
terhadap obyek.
dalam menciptakan kepercayaan, suatu
Menurut Howard (1994), kepercayaan
pihak harus percaya pihak lain bahwa Ia
konsumen dapat meningkat ketika calon
dapat memberikan kinerja yang positif
pembeli sudah mendapatkan keterangan yang
terlebih dahulu, Konsekuensinya, untuk
jelas seperti pesan iklan (informasi) yang
percaya kepada merek tertentu, persepsi
ditayangkan secara berulang-ulang, brosur,
akan kualitas akan berpengaruh secara
pemasaran langsung dan lainnya.
positif terhadap konsumen. Berdasarkan
Menurut Aaker (1991) rasa percaya
keterkaitan diatas, maka hipotesis yang dapat
diri pelanggan atas keputusan pembelian
dimunculkan adalah :
disebabkan karena kedekatan pelanggan
dengan merek baik itu disebabkan oleh H3 : Semakin tinggi persepsi kualitas maka
pengiklanan dan kepopuleran merek, semakin tinggi kepercayaan merek.
X6 : Kualitas dosen / staff pengajar MM (Hadi, 1997 : 220). Menurut Djarwanto (1993),
undip yang handal populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek
X7 : Fasilitas penunjang perkuliahan yang (satuan-satuan dalam individu-individu) yang
lengkap karakteristiknya hendak diduga. Dalam
X8 : Fasilitas perpustakaan yang lengkap penelitian ini, populasi yang digunakan adalah
X9: Fasilitas laboratorium computer yang mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister
canggih Manajemen Universitas Diponegoro angkatan
X10: Lokasi dan suasana kampus yang 30, 31, 32, dan 33.
kondusif Sampel adalah sejumlah individu yang
jumlahnya kurang dari jumlah populasi (Hadi,
Kepercayaan Merek 1997 : 221). Sedangkan menurut Djarwanto
Indikator variable kepercayaan merek (1993), sampel adalah sebagian dari populasi
meliputi : yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan
X11: Program Pasca Sarjana Magister dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi.
Manajemen Undip memiliki reputasi Penalitian ini mengambil sampel mahasiswa
yang tinggi Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
X12: Program Pasca Sarjana Magister Universitas Diponegoro Semarang angkatan
Manajemen Undip kualitasnya terjamin 30, 31, 32, dan 33. Berdasarkan data yang
X13: Program Pasca Sarjana Magister diperoleh dari bagian administrasi, jumlah
Manajemen Undip akan memenuhi janji mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister
untuk memberikan kualitas pendidikan Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
yang terbaik. angkatan 30, 31, 32, dan 33, sebanyak 391
X14: ProgramMM Undip akan dapat orang. Untuk menentukan ukuran sampel
memenuhi kebutuhan saya akan penelitian dari populasi tersebut dapat
pendidikan yang berkualitas. digunakan rumus Slovin
Dari perhitungan dengan menggunakan
Keputusan Pembelian rumus Slovin, maka dapat diketahui bahwa
Indikator Keputusan Pembelian meliputi: jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
X15: Melakukan keputusan untuk mendaftar ini sebanyak 80 orang. Namun demikian dengan
ke Program Pasca Sarjana Magister tujuan untuk mendapatkan data yang lebih
Manajemen Undip dengan cepat mewakili mayoritas populasi yang ada, serta
X16: Melakukan keputusan untuk mendaftar harapan akan hasil penelitian yang lebih tajam,
ke Program Pasca Sarjana Magister maka dalam penelitian ini ditetapkan bahwa
Manajemen Undip tanpa banyak jumlah sampel yang akan diteliti adalah
melakukan pertimbangan. sebanyak 100 orang. Penentuan sampel dalam
penelitian ini bersifat tidak acak (non-probability
METODE PENELITIAN sampling), di mana anggota populasi tidak diberi
peluang yang dapat dihitung untuk dipilih
Populasi dan Sampel menjadi anggota sampel (Warsito, 1995. Dalam
Populasi adalah sejumlah individu yang penelitian ini, metode pengambilan sampel
mempunyai sifat atau kepentingan yang sama dengan menggunakan metode Purposive
Sampling, yaitu pengambilan sampel yang diimplementasikan. Metode yang dipilih untuk
berdasarkan pertimbangan tertentu dan harus menganalisis data harus yang sesuai dengan
representative/mewakili populasi yang akan pola penelitian dan variabel yang akan diteliti.
diteliti. Adapun pertimbangan-pertimbangan Untuk menganalisis data digunakan Structural
yang dilakukan dalam mengambil sampel yang Equation Modeling (SEM) dari paket software
akan diteliti, antara lain : statistik AMOS 7.0 dalam model dan
1. Responden yang diteliti adalah mahasiswa pengkajian hipotesis. Model persamaan
Program Pasca Sarjana Magister struktural. Structural Equation Modeling (SEM)
Manajemen Universitas Diponegoro adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal
Semarang angkatan 30, 31, 32, dan 33. yang memungkinkan pengujian sebuah
2. Responden yang diteliti adalah rangkaian hubungan relatif “rumit” secara
mahasiswa yang masih aktif mengikuti simultan (Ferdinand, 2006). Alasan penelitian
perkuliahan dan tercatat sebagai ini dilakukan dengan SEM dikarenakan dalam
mahasiswa Program Pasca Sarjana model penelitian ini digunakan variabel
Magister Manajemen Universitas intervening, yaitu persepsi kualitas dan
Diponegoro Semarang. kepercayaan merek, disamping itu masing-
masing variabel diukur melalui indikator-
Teknik Analisis indikator sehingga perlu diuji kelayakan model
Analisis data dan interpretasi untuk apakah model yang dianalisis dalam penelitian
penelitian yang ditujukan untuk menjawab ini sesuai dengan keadaan sebenarnya.
pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam
rangka mengungkap sosial tertentu. Analisis ANALISIS DATA
data adalah proses penyederhanaan data ke Hasil pengolahan data untuk analisis
dalam bentuk yang lebih mudah dibaca full model SEM ditampilkan pada Gambar 1.
Gambar 1
Hasil Pengujian Full Model Structural Equation Model (SEM)
UJI KELAYAKAN MODEL
z2 z3
.37
.78
.32 .23
.88 x15 e15
.43 Kepercayaan .48 Keputusan
Pembelian .61
Merek .78
Jasa x16 e16
.75 .69 .76 .83
z1 .30 .56 .47 .57 .69
.18 x11 x12 x13 x14
Persepsi
Kualitas
e11 e12 e13 e14
.82 .77 .81
.77 .74 .78
.67 .59 .60 .55 .61 .66
x5 x6 x7 x8 x9 x10
e5 e6 e7 e8 e9 e10
Sumber : Data primer yang diolah, 2009
pembelian jasa. Dengan kata lain keper- kualitas yang dirasakan pada merek induk akan
cayaan yang tinggi dari konsumen atas memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan
merek jasa akan meningkatkan keputusan dari merek. Pengetahuan dan pengalaman
pembelian jasa tersebut. yang dimiliki konsumen mengenai suatu merek
Kepercayaan merek dalam hal ini akan mempengaruhi semua persepsi mereka
melibatkan hubungan konsumen terhadap mengenai merek tersebut. Pengetahuan dan
produk (atribut, manfaat, dan sikap). Kualitas pengalaman konsumen akan sebuah merek
yang dirasakan konsumen dari sebuah merek yang membentuk kepercayaan terhadap
dipertimbangkan sebagai faktor yang berkaitan merek selanjutnya dapat mempengaruhi minat
dengan kepercayaan merek. Lebih besar membeli merek.