Anda di halaman 1dari 7

PHARMACEUTICAL CARE

(PELAYANAN KEFARMASIAN)

DOSEN PENGAJAR

Drs. STEFANUS LUKAS, S.Farm.,Apt.,M.Kes

DISUSUN OLEH :

CORNELIA SUARDI

2043700109

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945


JAKARTA
2020
cari pekerjaan Apoteker di bangsal/ruang perawatan dari RS ?, uraikan dan di
jelaskan sedetailnya.

RUMAH SAKIT AL ISLAM BANDUNG

1. Fungsi instalasi farmasi rumah sakit Al-islam


Fungsi IFRS Al- Islam yaitu untuk pelayanan pengelolaan perbekalan farmasi serta
pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat, yang fungsinya sebagai berikut :

1. Pelayanan Pengelolaan Perbekalan Farmasi


 Memiliki perbekalan farmasi.
 Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi.
 Mengadakan perbekalan farmasi.
 Menerima perbekalan farmasi
 Menyimpan perbekalan farmasi.
 Mengendalikan perbekalan farmasi.
 Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit perawatan/pasien.
2. Pelayanan Kefarmasian dalam Penggunaan Obat
 Mengkaji instruksi resep/instruksi terapi.
 Mengidentifikasi yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan.
 Mencegah masalah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat.
 Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan perbekalan farmasi.
 Memberikan informasi tentang obat, baik terhadap petugas kesehatan pasien
ataupun keluarga pasien.
 Melakukan pencatatan seluruh kegiatan.
 Melaporkan seluruh kegiatan.
2. Struktur organisasi di instalasi farmasi rumah sakit Al-islam
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Al-Islam Bandung di pimpin oleh seorang
apoteker dalam pekerjaannya berkoordinasi dengan kepanitiaan yaitu PFT (Panitia
Farmasi Terapi) dan bekerja sama dengan bidang atau instalasi. Kepala instalasi
membawahi lima supervisor, yang setiap supervisor yaitu diisi oleh satu orang
apoteker, diantaranya yaitu supervisor pengelolaan perbekalan farmasi, supervisor
pelayanan farmasi rawat inap 1 (satu), supervisor pelayanan farmasi rawat inap 2
(dua), supervisor pelayanan farmasi rawat jalan 1 (satu) dan supervisor pelayanan
farmasi rawat jalan 2 (dua).
Untuk supervisor pelayanan farmasi rawat inap I, Supervisor pelayanan
farmasi rawat jalan I dan supervisor rawat jalan II membawahi lagi bagian pelaksana
yaitu apoteker, diantaranya yaitu untuk supervisor pelayanan farmasi rawat jalan I,
membawahi apoteker pelaksana dan apoteker part time.

3. Fasilitas ruang dan tempat


Fasilitas ruang/tempat yang tersedia di IFRS Al-Islam Bandung adalah
sebagai berikut :

- Tempat dan fasilitas gudang penyimpanan perbekalan farmasi.


- Tempat dan fasilitas distribusi serta penyerahan perbekalan farmasi
- Tempat dan fasilitas penyimpanan resep.
- Fasilitas untuk informasi obat.
- Ruang pelayanan farmasi klinik (konseling).
- Tempat dan fasilitas administrasi farmasi.
Selain itu tersedia peralatan penunjang kegiatan pekerjaan kefarmasian
yang terdiri dari:

- Peralatan peracikan dan pengemasan kembali.


- Peralatan penyaluran perbekalan farmasi.
- Lemari pendingin dan AC untuk obat yang termolabil.
- Peralatan penyimpanan perbekalan farmasi.
- Peralatan administrasi.
- Alat komunikasi .

4. Pelayanan farmasi rawat jalan


Pelayanan Farmasi rawat jalan di RSAI yaitu kegiatan yang meliputi aspek
klinis dan non klinis.

Aspek klinis yaitu setiap kegiatan yang berhubungan langsung dengan pasien,
yaitu yang berhubungan dengan pelayanan resep. Alur pelayanan resep di rumah sakit
Al-Islam diantaranya:

1. Penerimaan resep
2. Pemberian no antrian resep
Pemberian nomor antrian resep terdiri dari dua rangkap, satu untuk pasien dan
yang satunya lagi untuk petugas pelayanan perbekalan farmasi untuk mencegah
terjadinya kesalahan pelayanan.
3. Pengkajian Resep
a. Kesesuaian administrasi
Pengkajian resep berdasarkan kesesuaian administrasi meliputi:
 Nama dokter
 No SIK
 Paraf dokter
 Tanggal resep
 Nama pasien
 Umur pasien
 Berat badan pasien
b. Kesesuaian Farmasetik
Pengkajian resep berdasarkan kesesuaian farmasetik meliputi:
 Nama obat
 Kekuatan obat
 Jumlah obat
 Aturan pakai
 Bentuk sediaan
c. Kesesuaian klinik
Pengkajian resep berdasarkan kesesuaian klinik meliputi :
 Ketepatan indikasi
 Kontra indikasi
 Duplikasi
 Interaksi
4. Perhitungan Harga
Perhitungan harga di RSAI dilakukan berdasarkan sistem komputerisasi.
5. Konfirmasi Pasien
Apabila pasien setuju, maka faktur obat di cetak, kemudian pasien membayar
obat atas resep di kassa.
6. Pencetakan Etiket
Pembuatan etiket di RSAI dilakukan berdasarkan sistem komputerisasi, dan
apabila pasien belum melakukan pembayaran, etiket secara otomatis tidak akan
bisa dicetak, karena datanya belum masuk.
7. Pengambilan / penyiapan Obat
Untuk pengambilan obat sesuai dengan yang tertera dalam resep, dan untuk
jumlah obat yang di ambil di lihat di faktur sesuai dengan jumlah yang telah di
bayar oleh pasien. Pengambilan obat berdasarkan sistem FEFO (First Expire
First Out).
8. Pengemasan dan Pemberian Etiket
Dalam proses pengemasan di cek terlebih dahulu antara etiket dan obat, sebelum
di kemas dan diberi etiket.
9. Dilakukan Pengecekan Akhir oleh QC
Di cek kesesuaian antara faktur dengan resep, jenis obat, jumlah obat dan aturan
pemakaian. Periksa berdasarkan 5T yaitu : tepat pasien, tepat dosis, tepat
indikasi, tepat rute pemberian dan tepat signatura.
10. Penyerahan obat
Penyerahan obat merupakan kegiatan pemberian obat kepada pasien dengan
disertai pemberian informasi terkait dengan obat yang diterima pasien.

Aspek non klinis yaitu setiap kegiatan yang tidak berhubungan langsung
dengan pasien, yaitu yang berhubungan dengan pengelolaan perbekalan farmasi,
diantaranya yaitu :

1. Seleksi Obat
2. Perencanaan
3. Pengadaan
4. Penerimaan
5. Penyimpanan
6. Pendistribusian

5. Pelayanan rawat inap


Sistem distribusi obat di pelayanan farmasi rawat inap yang dilaksanakan di RSAI
adalah SDO resep individual dan floor stock.

1. SDO Resep Individual


Sistem distribusi obat individual yaitu dilakukan berdasarkan sistem sentralisasi
dan desentralisasi. Sentralisasi yaitu untuk rawat inap pusat dalam hal ini adalah
gudang yang memasok kebutuhan perbekalan farmasi untuk memenuhi
pelayanan untuk ruang rawat inap yaitu ruang vip, firdaus 3, Darrusalam lt 5,
lt3, lt 4 dan lt 2.
Sistem desentralisasi berlokasi di satelit lt 2, yaitu dimana untuk memenuhi
pelayanan ruang-ruang tindakan, misalnya untuk ruangan OK, ICU, kebidanan,
perinatologi. Satelit ini beroperasi selama 24 jam.
Sistem distribusi obat individual di RSAI yaitu untuk memenuhi kebutuhan
perbekalan farmasi selama 1 hari. Misalnya petugas-petugas yang ada di
ruangan untuk memenuhi kebutuhan 1 hari untuk sediaan parenteral, sedangkan
untuk sediaan oral dan topikal sesuai yang dituliskan dalam resep.
2. SDO Floor Stock
Sistem distribusi obat tersedia di ruangan yaitu diterapkan di seluruh ruangan
perawatan dan tindakan. Perbekalan farmasi yang disimpan dalam jenis dan
jumlah terbatas sesuai ketentuan yang berlaku serta karakteristik pelayanan di
masing-masing ruangan, misalnya untuk menangani kasus-kasus emergency.

6. Pelayanan informasi obat dan konseling


Pelayanan informasi obat di rumah sakit Al-Islam adalah ada dua, yaitu
pelayanan informasi obat secara aktif dan pelayanan informasi obat secara pasif.
Pelayanan informasi obat secara aktif yaitu, dispensing, talk show dan micro teaching.
Pelayanan informasi obat secara pasif yaitu, leaflet dan label, penyediaan informasi
bagi PFT, menjawab pertanyaan langsung atau tidak langsung, audio line dan radio.

Anda mungkin juga menyukai