Dosen pengampu :
Maman Rusmana, M. Farm, Apt.
KELOMPOK 1
Cornelia Suardi (2043700109)
Deta Endah Alpiotika (2043700025)
Nur Pratiwi Alimuddin (2043700033)
Sophiana Enjellin Anathasia (2043700110)
Elana Maisyara (2043700123)
Nadirah Anggraeni (2043700125)
PENDAHULUAN
Stroke adalah penurunan sistem syaraf utama secara tiba-tiba yang berlangsung
selama 24 jam dan diperkirakan berasal dari pembuluh darah. Serangan iskemia
sementara atau Transient Ischemic attacks (TIAs) adalah iskemia sistem saraf
utama menurun selama kurang dari 24 jam dan biasanya kurang dari 30 menit
(Sukandar, dkk, 2013)
01
KLASIFIKASI STROKE
TIA
Ketika aliran darah ke bagian otak berhenti untuk waktu yang
singkat, ia dapat meniru gejala seperti stroke. Dan tanda
peringatan serius bahwa stroke mungkin terjadi di masa
depan dan tidak boleh diabaikan.
02
STROKE
STROKE ISKEMIK HEMORAGIK
gangguan fungsi otak secara perdarahan ke dalam jaringan
tiba-tiba yang disebabkan oleh otak (disebut hemoragia
penurunan aliran oksigen (akibat intraserebrum atau hematom
penyempitan atau penyumbatan intraserebum) atau ke dalam
arteri ke otak) sehingga ruang subaraknoid, yaitu ruang
mengganggu pemenuhan sempit antara permukaan otak
kebutuhan darah dan oksigen di dan lapisan jaringan yang
jaringan otak yang dapat menutupi otak (disebut
mematikan sel-sel saraf. hemoragia subaraknoid).
03
PATOFISIOLOGI
04
FAKTOR RESIKO
05
TANDA DAN GEJALA
07
TUJUAN TERAPI
Menurut Sukandar, dkk, 2013. Tujuan dari pengobatan
stroke adalah:
1. Menggurangi luka sistem syaraf yang sedang
berlangsung dan menurunkan kematian dan cacat
jangka panjang
2. Mencegah komplikasi sekunder untuk imobilitas dan
disfungsi sistem saraf
3. Mencegah berulangnya stroke.
08
TERAPI NON-FARMAKOLOGI
• Pembedahan (Surgical Intervention), contoh
pembedahan nya adalah carotid endarcerectomy dan
carotid stenting.
• Pembedahan hanya efektif bila lokasi perdarahan
dekat dengan permukaan otak.
09
TERAPI FARMAKOLOGI
Stroke iskemik Stroke hemoragik
• Terapi • Nimodipine
trombolitik : • Infus manitol
Alteplase, • Vitamin k
streptokinase. • Asam traneksamat
• Terapi
antiplatelet :
Aspirin ,
clopidogrel
• Terapi
antikoagulan
: walfarin,
heparin,
eksonaparin
10
STROKE ISKEMIK STROKE HEMORAGIK
Alteplase (t-PA, aktivator plasminogen jaringan) Tidak ada strategi farmakologis standar
dimulai dalam 4,5 jam onset gejala untuk untuk mengobati perdarahan
mengurangi kecacatan dari stroke iskemik.
intraserebral. Ikuti panduan medis untuk
Aspirin menggunakan efek antiplatelet dengan
dosis 160 hingga 325 mg / hari dimulai antara 24
mengelola tekanan darah, peningkatan
dan 48 jam setelah selesainya alteplase juga tekanan intrakranial, dan komplikasi
mengurangi kematian dan kecacatan jangka medis lainnya pada pasien yang sakit
panjang. Selain itu clopidogrel sebagai agen lini akut di unit perawatan neurointensif.
pertama tambahan dalam pencegahan stroke Penghambat saluran kalsium (Calcium
sekunder
Warfarin merupakan turunan kumarin yang
chanel blocker/ ccb) nimodipine 60 mg
sudah biasa diresepkan sebagai antikoagulan
setiap 4 jam selama 21 hari, bersama
oral untuk mengobati atau mencegah dengan pemeliharaan volume
penyakitpenyakit trombotik, diantaranya intravaskular dengan terapi pressor,
myocardial infarction, ischemic stroke, venus dianjurkan untuk mengurangi insidensi
thrombosis, heart valve replecement dan atrial dan keparahan defisit neurologis akibat
fibrillation. iskemia yang tertunda.
11
STUDI KASUS
Pasien MRS tanggal 19/01/15 pukul 00.35 dengan keluhan lemas yang dirasakan
di seluruh badan, pusing, kesulitan dalam berbicara, dan mengalami gangguan
aktivitas. Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit terdahulu berupa DM-II,
hipertensi, post stroke iskemik, dislipidemia, hiperurisemia, dan aritmia (AF).
12
Perkembangan Klinis
13
Data Terapi Farmakologi Pasien
14
ANALISA METODE SOAP
SUBJEKTIF
15
OBJEKTIF
16
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
18
Berdasarkan tatalaksana untuk stroke iskemik dosis aspirin yang digunakan
pada saat akut adalah aspirin dosis 325 mg/hari selama 48 jam.
19
PLAN
20
INTERAKSI OBAT
21