EPIDEMIOLOGI
Di Amerika angka kejadian stroke 795.000/tahun dan merupakan penyebab kematian yang
utama.
Di Inggris didapatkan data bahwa penderita stroke mengahabiskan biaya perawatan yang
sangat tinggi yaitu kurang lebih 7 juta euro per tahun.
Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013, yang terdiagnosis oleh tenaga
kesehatan sebesar 7 per mil dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1
per mil
DEFINISI
Stroke didefinisikan oleh WHO sebagai sindrom klinis yang terdiri dari munculnya tanda-
tanda klinis fokal ( atau global dalam kasus koma ) yang terjadi secara cepat dan
menyebabkan gangguan fungsi otak yang berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan
kematian tanpa sebab lain yang jelas selain vaskuler
FAKTOR RISIKO
1. Non modifiable risk factors terdiri dari usia, jenis kelamin, berat
badan lahir rendah, genetik dan ras.
2. Well documented modifiable risk factors terdiri dari hipertensi,
paparan asap rokok, diabetes, atrial fibrilasi, dislipidemia, stenosis
arteri karotis, sickle cell disease, terapi hormonal pasca menopause,
inaktivitas fisik dan obesitas.
3. Less well-documented and modifiable risk factors terdiri
dari sindrom metabolik, penyalahgunaan alkohol,
penggunaan kontrasepsi oral, sleep disordered breathing,
hiperhomosisteinemia, peningkatan lipoprotein, peningkatan
lipoprotein-associated phospholipase, Hypercoagulability,
inflamasi dan infeksi.
KLASIFIKASI STROKE
Stroke
Hemorhagic
Stroke Iskemik
KLASIFIKASI STROKE BERDASARKAN
KELAINAN PATOLOGIS
1. Stroke Iskemik adalah serangan stroke yang disebabkan oleh adanya disfungsi fokal
yang berasal dari vaskuler atau sebuah episode disfungsi neurologi yang
disebabkan oleh infark pada fokal serebri, spinal dan retinal. Stroke iskemik terjadi
pada 85% dari keseluruhan kasus stroke
2. Stroke Hemoragik adalah kumpulan darah yang berada dalam parenkim otak atau
sistem ventrikel yang tidak disebabkan oleh trauma (peradarahan intraserebral
menyebabkan perdarahan parenkim serebri setelah adanya infark CNS. Insiden
stroke hemoragik 15% dari total kejadian stroke
STROKE
ISKEMIK HEMORAGIK
• Trombosis serebri : penyumbatan lumen • Perdarahan intra serebral
pembuluh darah otak karena thrombus • Perdarahan ekstra serebral
yang makin menebal
• Emboli serebri: gumpalan kecil yg lepas
dari thrombus kemudian menyumbat,
32% penyebab stroke non hemoragik
AKIBAT STROKE
Tidak ada gejala dan tanda yang secara khusus dapat membedakan stroke iskemik dan
stroke hemoragik.
Secara umum gejala dan tanda pada stroke adalah: mual, muntah, sakit kepala dan
penurunan kesadaran yang menandakan adanya peningkatan tekanan intrakranial.
Kejang lebih sering terjadi pada stroke hemoragik dibandingkan stroke iskemik
GEJALA STROKE
• Gejala yang setelah kemunculannya tidak dapat Kembali ke kondisi awal untuk
seterusnya
• Misal pelo yang seterusnya akan demikian meskipun sudah mendapatkan pengobatan
GEJALA
• Gejala dan tanda dari stroke hemoragik jenis perdarahan intraserebral adalah: sakit kepala yang
terjadi tiba-tiba dan atau LOC, mual dan muntah terjadi pada 22-44% kasus , kejang terjadi pada
10% kasus dan biasanya ada rigiditas nuchal.
• Defisit neurologis yang terjadi sesuai dengan lokasi perdarahan yang terjadi.
• Perdarahan pada daerah putamen dapat menyebabkan muntah, hemiplegia, afasia dan koma jika
perdarahannya luas.
• Perdarahan pada thalamus dapat menyebabkan hemiplegia, defisit kontralateral dan afasia.
• Perdarahan pada pons dan serebelum dapat menyebabkan koma
SKRINING STROKE
TATALAKSANA
• SKRINING
• PEMERIKSAAN FISIK
• PEMERIKSAAN CT SCAN
TERAPI
• Kelumpuhan
• Afasia
• Disfagia
• Penurunan kognitif
• Malnutrisi
PR