Disusun oleh:
KARTIKA LISNAWATI
2020132057
FARMASI 1B KARYAWAN
YOGYAKARTA
2020
1. Tujuan Praktikum
a. Agar mahasiswa mampu memberikan aturan pakai obat dengan benar
b. Agar mahasiswa mampu menjelaskan pemakaian obat dengan benar
c. Agar mahasiswa mampu mengetahui waktu dan interval penggunaan obat
2. Dasar teori
Berbagai macam cara pemberian obat:
a. Diminum secara langsung (oral)
Meminum obat secara oral umumnya ditujukan untuk obat berbentuk cair, tablet, kapsul,
atau tablet kunyah. Ini merupakan cara pemberian obat yang paling umum karena jauh
lebih mudah, aman, dan murah dibandingkan metode lainnya. Setelah diminum, obat akan
diserap oleh dinding usus. Proses ini dapat dipengaruhi oleh makanan dan obat lain yang
Anda konsumsi. Obat yang telah diserap kemudian diuraikan oleh hati sebelum akhirnya
diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Cara minum obat secara oral sendiri dibagi menjadi
3 macam yaitu diminum sebelum makan, saat makan, dan sesudah makan.
b. Suntikan (parenteral)
Terdapat beberapa cara pemberian obat menggunakan suntikan. Biasanya, cara ini
dibedakan dari lokasi suntiknya. Beberapa di antaranya:
Subkutan. Obat ini disuntikkan ke jaringan lemak tepat di bawah kulit. Insulin
adalah salah satu yang paling sering menggunakan cara pemberian obat yang satu
ini.
Intramuskular. Metode ini ditujukan untuk pasien yang membutuhkan obat dengan
dosis yang lebih besar. Obat disuntikkan langsung ke jaringan otot lengan atas,
paha, atau pantat menggunakan jarum berukuran besar.
Intravena. Sering disebut sebagai infus, cara pemberian obat melalui intravena
dilakukan dengan menyuntikkan cairan mengandung obat langsung ke pembuluh
vena. Obat dapat diberikan dalam satu dosis atau berkelanjutan.
Intratekal. Cara ini ditujukan untuk mengobati penyakit pada otak, tulang belakang,
serta lapisan pelindungnya. Obat disuntikkan melalui jarum yang dimasukkan ke
celah antara dua tulang belakang bagian pinggang.
c. Topical
Obat-obatan topikal merupakan jenis obat yang diserap secara langsung oleh permukaan
tubuh, terutama kulit. Contoh obat topikal adalah salep, losion, krim, bedak, gel, dan plester
yang ditempelkan ke kulit. Menggunakan obat dengan cara topikal memiliki keunggulan,
yakni efek obat akan langsung terasa pada bagian tubuh yang memerlukannya. Risiko efek
sampingnya pun lebih kecil karena obat-obatan tidak melalui area tubuh lainnya secara
langsung.
d. Supositoria (rektal)
Supositoria merupakan jenis obat-obatan yang dimasukkan melalui dubur. Jenis obat ini
ditujukan bagi pasien yang tidak bisa menelan obat secara langsung, mengalami mual parah,
atau harus menjalani puasa sebelum dan setelah operasi. Obat-obatan supositoria
berbentuk padat dan mengandung sejenis zat lilin yang mudah terurai begitu berada dalam
rektum. Dinding rektum terdiri dari permukaan tipis dengan banyak pembuluh darah
sehingga obat dapat diserap dengan cepat.
e. Inhalasi
yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafas memiliki epitel untuk
absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara local
pada salurannya, misalnya salbotamol (ventolin), combivent, berotek untuk asma, atau
dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen
f. Cara lain
Tablet yang ditempelkan di bawah lidah (sublingual) atau di bagian dalam pipi (bukal)
Tablet, cairan, gel, krim, atau cincin obat yang dimasukkan ke dalam vagina
Obat tetes mata berbentuk cair
Obat tetes telinga berbentuk cair
Aturan minum obat
a. Sebelum makan
Obat diminum dengan aturan sebelum makan yaitu dengan alasan :
Makanan dapat menghambat kerja obat. Beberapa obat mungkin kerjanya
bisa terhambat jika ada makanan karena obat mempunyai jalan yang sama dengan
makanan untuk dicerna tubuh. Makanan juga dapat menyebabkan beberapa obat
dipecah terlalu cepat sebelum obat diserap ke aliran darah.
Makanan dapat meningkatkan penyerapan obat. Obat tertentu mungkin bisa
diserap lebih banyak ketika ada makanan dalam tubuh Anda. Hal ini kemudian dapat
meningkatkan risiko efek samping obat yang bisa Anda alami.
Meningkatkan efektivitas kerja obat. Beberapa obat mungkin dapat bekerja lebih
baik saat lambung Anda kosong. Biasanya obat ini adalah obat yang bekerja
langsung pada lambung Anda.
b. Sesaat makan
Obat yang diminum sewaktu makan bertujuan untuk membantu proses pencernaan
makanan dan penyerapan nutrisi makanan. Selain itu beberapa obat juga memiliki proses
absorbsi yang lebih baik dengan adanya makanan.
c. Sesudah makan
Obat dengan aturan minum sesudah makan yaitu dengan alasan:
Mengurangi efek samping. Beberapa obat mempunyai efek samping, seperti mual
dan muntah. Oleh karena itu, lebih baik untuk minum obat ini setelah makan agar
dapat mengurangi efek samping. Contoh dari obat ini adalah bromocriptine,
allopurinol, dan madopar. Obat lainnya juga ada yang harus diminum setelah makan
karena mempunyai efek samping iritasi lambung , gangguan pencernaan, dan
radang atau tukak lambung. Obat-obat ini adalah aspirin, ibuprofen (atau obat
nonsteroid antiinflamasi (NSAID) lainnya), dan obat steroid.
Mendukung kerja obat. Misalnya saja, obat antasida yang digunakan untuk
mencegah heartburn, refluks, dan gangguan pencernaan. Sakit ini terjadi karena
asam lambung yang dihasilkan saat makanan masuk ke lambung Anda. Oleh karena
itu, makan dulu sebelum minum obat adalah cara yang efektif.
Memastikan obat diserap tubuh dan tidak terbuang begitu saja. Makan setelah
minum obat bisa membuat beberapa obat justru keluar dari tubuh dengan cepat.
Beberapa obat tersebut, seperti obat kumur, nystatin cair, dan gel miconazole untuk
sariawan atau ulkus di mulut.
Memastikan obat diserap dalam aliran darah. Beberapa obat membutuhkan
adanya makanan dalam lambung dan usus agar penyerapan obat berjalan dengan
baik. Beberapa contoh obat ini adalah obat HIV.
Membantu tubuh dalam mencerna makanan. Obat-obatan untuk diabetes
biasanya harus diminum setelah makan agar dapat membantu tubuh dalam
mengurangi kadar gula darah setelah makan, dan juga untuk mencegah
hipoglikemia (gula darah rendah).
3. Praktium
Bisfosfonat bekerja
dengan cara
menghambat fungsi dan
kinerja sel osteoklas di
dalam jaringan tulang.
Bisfosfonat akan
menghambat proses ini
sehingga dapat
mencegah hilangnya
massa tulang dan
memperkuat jaringan
tulang. Selain itu, obat
ini juga dapat
mencegah sel osteoblas
dan osteosit, yaitu sel-
sel yang menjadi
komponen utama
jaringan tulang, dari
mengalami kematian.
Hal ini dapat mencegah
jaringan tulang
mengalami kerapuhan
akibat kematian sel
osteoblas dan osteosit.
Selain osteoporosis,
bisfosfonat juga dapat
digunakan untuk
mengobati berbagai
kondisi lainnya.
Contohnya adalah
penyakit paget dan
kelebihan kalsium
akibat kanker.
Aledronate Obat Keras Pengobatan Osteoporosis 1xSehari 10mg Agar Bioavailabilitas nya tidak
pada wanita 1xSeminggu 70mg berkurang 75%.
Pascamenopause dg Diminum 30 menit
masa tulang rendah atau sebelum makan.
riwayat fraktur
osteoporotik.
Beri jarak bila akan Karena untuk menghindari
mengkonsumsi obat lain interaksi obat yg tidak
sekurang kurangnya 30 diinginkan seperti :
menit. Bila bersamaan dg Suplemen
Kalsium,Antasida dapat
mempengaruhi absorbsi
Alendronate.
jika bersamaan dg HRT
menyebabkan peningkatan
masa tulang yg lebih besar
dan penurunan bone turnover
yg lebih besar.
jika penggunaan dosis lebih
besar dari 10mg per hari
bersamaan dg aspirin dapat
menigkatkan kejadian
sampingan upper
gastrointestinal.
Tidak terlihat utk penggunaan
35mg-70mg sekali seminggu.
Zoledronic Acid Obat Keras Pencegahan osteoporosis 5 mg dalam bentuk infus,
pasca menopause diberikan sekali tiap 2
tahun
Pengobatan Osteoporosis 5 mg dalam bentuk infus
pasca menopause selama 15 menit,
diberikan sekali dalam
setahun.
Meningkatkan massa 5 mg dalam bentuk infus
tulang pada pria selama 15 menit,
penderita osteoporosis diberikan sekali dalam
setahun.
Osteoporosis yang dipicu 5 mg dalam bentuk infus
oleh penggunaan obat selama 15 menit,
kortikosteroid jangka diberikan sekali dalam
panjang setahun.
Multiple myeloma 4 mg diberikan dalam
dengan manifestasi pada bentuk infus selama 15
tulang. menit, tiap 3-4 minggu.
Kanker yang menyebar ke 4 mg diberikan dalam
tulang bentuk infus selama 15
menit, tiap 3-4 minggu.
Pengobatan 4 mg diberikan dalam
hiperkalsemia akibat bentuk infus selama 15
komplikasi kanker menit. Jika perlu dapat
ditambahkan 4 mg
sebagai infus setelah 7
hari dosis pertama
Penyakit paget pada 5 mg diberikan dalam
tulang bentuk infus selama 15
menit, dosis tunggal.
Clodronate Obat Keras Mengobati hiperkalsemia 300 mg setiap hari
Dinatrium akibat komplikasi kanker diberikan melalui infus
hingga kadar kalsiumnya
kembali normal,
maksimal 7 hari. Dapat
dilanjutkan dalam bentuk
tablet dengan dosis
1.600-2.400 sebagai dosis
tunggal.
Kanker yang sudah 1.600 mg sekali sehari
menyebar ke tulang atau dibagi menjadi 2 kali
pemberian. Dosis
maksimal 3.200 mg per
hari.
Mengobati osteoporosis 3 mg diberikan dalam
Clodronate Obat Keras pasca menopause bentuk suntikan setiap 3
Dinatrium bulan sekali, atau 150 mg
dikonsumsi dalam bentuk
tablet sekali dalam
sebulan.
Beri jarak 1-2 jam jika Karena dapat menimbulkan
akan dikonsumsi dengan beberapa interaksi yaitu :
obat lain. Bila bersamaan dengan AINS
(aminoglikosid) dapat
menyebabkan peningkatan
resiko hipokalsemia.
Bila bersama estramustin
fosfat menigkatkan kadar
serum estramustin fosfat
maximal 80%.
Bila bersama obat yg
mengandung kation divalent
misalnya antasida (preparat
besi) dapat menurunkan
bioavailabilitas klodronat.
Ibandronic Acid Obat Keras Mengobati Osteoporosis Tidak Boleh Digerus atau Tidak boleh digerus atau
Pascamenopause pada dilarutkan sebelum dilarutkan karena dapat
wanita yang beresiko digunakan. menyebabkan Ulserasi
mengalami fraktur Oral Orofaringeal.
2,5mg 1xSehari Karena jika diminum sesudah
150mg 1xSebulan makan atau 2 jam sesudah
Diminum 60 menit makan Bioavailabilitas nya
sebelum mengkonsumsi berkurang 75% dan
makanan atau minum direkomendasikan berpuasa
lainya (selain air) atau satu malam (setidaknya 6 jam)
obat dan suplemen oral dan baru dilanjutkan selama
lainya (termasuk 60 menit setelah dosis
kalsium). diberikan.
Mengobati hiperkalsemia 2-4 mg diberikan dalam
akibat komplikasi kanker bentuk infus, dosis
tunggal, dengan dosis
maksimal 6 gram.
Mencegah gangguan 6 mg diberikan dalam
tulang pada bentuk infus setiap 3-4
penderita kanker minggu sekali atau dapat
payudara yang sudah dikonsumsi dalam bentuk
menyebar ke tulang tablet sebanyak 50 mg
sekali sehari.
Mengobati osteoporosis 3 mg diberikan dalam
pasca menopause bentuk suntikan setiap 3
bulan sekali, atau 150 mg
dikonsumsi dalam bentuk
tablet sekali dalam
sebulan.
Harus ditelan utuh dan Karena jika dikunyah atau
menggunakan air putih dihisap dapat menyebabkan
(180-240ml) sambil Ulserasi Orofaringeal.
duduk atau berdiri dalam
posisi tegak pertahankan Harus menggunakan air putih
posisi tegak selama 60 untuk meminum obat karena
menit tidak boleh bila menggunakan air mineral
berbaring. lainya mengandung kadar
kalsium lebih tinggi sehingga
bisa menyebabkan
hiperkalemia dan
mempengaruhi absorbsi.
5 FG TROCHES Obat Keras sebagai antibiotik dosis untuk anak-anak Dihisap untuk mempercepat
(Antibiotik) untuk mengobati adalah 1 tablet isap, 4-5 penyerapan obat.
peradangan atau infeksi kali sehari. Sementara Diminum sesudah makan
akibat virus. Pastikan untuk dewasa, dosis yang untuk mengurangi efek
Anda menghabiskan digunakan adalah 1-2 samping mual/muntah.
seluruh dosis yang tablet isap, 4-5 kali Alasan pastikan ada jarak
diberikan dokter, sehari. Tiap 1 tablet isap waktu yang cukup antara satu
meskipun kondisi Anda FG Troches mengandung dosis dengan dosis
sudah membaik. Fg 2,5 mg fradiomycin dan berikutnya. Usahakan untuk
troches juga bias untuk 1,0 mg gramicidin. mengonsumsi FG Troches
meredakan tenggorokan. Fg troches di minum pada jam yang sama tiap hari
setelah makan dengan agar obat dapat bekerja
cara dihisab. secara maksimal. Fg troches
harus dihabiskan. Jangan
menghentikan obat tanpa
seizing dokter.
Daftar pustaka
https://www.alodokter.com/bisfosfonat
http://pionas.pom.go.id/monografi/natrium-alendronat
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/66-gangguan-metabolisme-tulang/662-bifosfonat-
dan-obat-lain/bisfosfonat
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/macam-cara-pemberian-obat/#gref
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/66-gangguan-metabolisme-tulang/662-bifosfonat-
dan-obat-lain/bisfosfonat
https://www.alodokter.com/fg-troches
https://www.alodokter.com/digoxin
https://www.alodokter.com/progesteron
https://www.alodokter.com/pil-kb