Anda di halaman 1dari 8

HIDROLISIS GARAM KELAS XI

 MARET 18, 2017  HIDROLISIS GARAM KELAS XI  NO COMMENTS


A. HIDROLISIS GARAM 

Di dalam air, garam akan terionisasi dan apabila ion garam bereaksi dengan air maka terjadi reaksi
hidrolisis. Beberapa kemungkinan reaksi hidrolisis yang dapat terjadi adalah:
1. Garam bereaksi dengan air dan menghasilkan ion H+, menyebabkan konsentrasi ion H+ lebih
besar daripada ion OH– sehingga larutan bersifat asam.
2. Ion garam bereaksi dengan air dan menghasilkan ion OH–, menyebabkan ion H+ lebih kecil
daripada ion OH– sehingga larutan bersifat basa.
3.  Ion garam tidak bereaksi dengan air sehingga konsentrasi ion H+ dan ion OH– di dalam air tidak
berubah dan larutan bersifat netral.

 HIDROLISIS

Ion garam dianggap bereaksi dengan air jika ion tersebut dalam reaksinya menghasilkan asam lemah
atau basa lemah. Apabila garam merupakan hasil reaksi dari suatu asam lemah dengan basa, maka
ditinjau dari kekuatan asam dan basa pembentuknya ada empat jenis garam, sebagai berikut:

JENIS GARAM DAN REAKSI HIDROLISIS


1. GARAM YANG TERBENTUK DARI ASAM LEMAH DAN BASA KUAT
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan anion
yang berasal dari asam lemah. Anion tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion OH– yang
menyebabkan larutan bersifat basa.
Contoh:
CH3COONa(aq)  → CH3COO–(aq) + Na+(aq)
Ion CH3COO– bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan:
CH3COO–(aq) + H2O(l) \rightleftharpoons  CH3COOH(aq) + OH–(aq)
Adanya ion OH– yang dihasilkan dari reaksi tersebut mengakibatkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih
sedikit daripada konsentrasi ion OH– sehingga larutan bersifat basa. Dari dua ion yang dihasilkan oleh
garam tersebut, hanya ion CH3COO– yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion Na+ tidak bereaksi
dengan air. Jika dianggap bereaksi, maka NaOH yang terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion
Na+ kembali. Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial) sebab hanya sebagian ion (ion
CH3COO–) yang mengalami reaksi hidrolisis.
Jadi, garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan terhidrolisis sebagian (parsial) dan bersifat
basa.

2. GARAM YANG TERBENTUK DARI ASAM KUAT DAN BASA LEMAH


Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan kation
yang berasal basa lemah. Kation tersebut bereaksi dengan air dan menghasilkan ion H+ yang
menyebabkan larutan bersifat asam.
Contoh:NH4Cl(aq) →   NH4+(aq) + Cl–(aq)Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk reaksi
kesetimbangan:NH4+(aq) + H2O(l)→  NH4OH(aq) + H+(aq)
Adanya ion H+ yang dihasilkan dari reaksi tersebut mengakibatkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih
banyak daripada konsentrasi ion OH– sehingga larutan bersifat asam. Dari kedua ion yang dihasilkan oleh
garam tersebut, hanya ion NH4+ yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion Cl– tidak bereaksi dengan air.
Jika dianggap bereaksi, maka HCl yang terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion Cl– kembali.
Hidrolisis ini juga disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial) sebab hanya sebagian ion yang
mengalami reaksi hidrolisis.
Jadi, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah akan terhidrolisis sebagian (parsial) dan bersifat
asam.

3. GARAM YANG TERBENTUK DARI ASAM LEMAH DAN BASA LEMAH


Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah di dalam air akan terionisasi, dan kedua ion garam
tersebut bereaksi dengan air.
Contoh:NH4CN(aq) →  NH4+(aq) + CN–(aq)Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk reaksi
kesetimbangan:NH4+(aq) + H2O(l)  → NH4OH(aq) + H+(aq)
Ion CN– bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan:CN–(aq) + H2O(l)   →  HCN(aq) + OH–
(aq)
Oleh karena dari kedua ion garam tersebut masing-masing menghasilkan ion H+ dan ion OH–, maka sifat
larutan garam ini ditentukan oleh nilai tetapan kesetimbangan dari kedua reaksi tersebut. Hidrolisis yang
berasal dari asam lemah dan basa lemah merupakan hidrolisis total, sebab kedua ion garam mengalami
reaksi hidrolisis dengan air.
Sifat larutan ditentukan oleh nilai tetapan kesetimbangan dari kedua reaksi tersebut. Jika Ka > Kb, maka
larutan bersifat asam, dan jika Ka < Kb, maka larutan akan bersifat basa.

4. GARAM YANG TERBENTUK DARI ASAM KUAT DAN BASA KUAT


Ion – ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak ada yang
bereaksi dengan air, sebab jika dianggap bereaksi maka akan segera terionisasi kembali serta secara
sempurna membentuk ion – ion semula.
Contoh:
NaCl(aq) →  Na+(aq) + Cl–(aq)
Ion Na+ dan ion Cl– di dalam larutan tidak mengalami reaksi dengan air, sebab jika dianggap bereaksi
dengan air, maka ion Na+ akan menghasilkan NaOH yang akan segera terionisasi kembali menjadi ion
Na+. Hal ini disebabkan NaOH merupakan basa kuat yang terionisasi sempurna. Demikian pula jika ion
Cl– dianggap bereaksi dengan air, maka HCl yang terbentuk akan segera terionisasi sempurna menjadi ion
Cl– kembali. Hal ini disebabkan HCl merupakan asam kuat yang akan terionisasi sempurna.
Kesimpulannya, garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis. Oleh karena itu,
konsetrasi ion H+ dan OH– dalam air tidak terganggu, sehingga larutan bersifat netral.

 B. pH Garam yang mengalami hidrolisis


1. pH garam dari asam kuat dan basa kuat
Tidak mengalami reaksi hidrolisis
pH garam jenis ini adalah netral (pH = 7)
2. pH garam dari asam lemah dan basa kuat
pH garam jenis ini adalah daerah basa (pH > 7)
Mengalami reaksi hidrolisis parsial atau setengah, yaitu pada spesi lemah (asam lemah)
Dalam rumus pH hidrolisis jenis ini, konsentrasi ([G]) berdasarkan rumus di bawah adalah anion dari
garam itu sendiri. Contoh garam CH3COOK, maka anionnya adalah CH3COO- dan konsentrasi
CH3COO- inilah yang dimasukkan ke rumus, bukan konsentrasi CH3COOK. Contoh lain adalah
(CH3COO)2Ba, maka anionnya adalah 2CH3COO- dan konsentrasi CH3COO- ini dimasukkan ke rumus
yaitu 2 kalinya konsentrasi (CH3COO)2Ba

RUMUS HIDROLISIS BERSIFAT BASA


 3. Garam dari asam kuat dan basa lemah
pH garam jenis ini adalah daerah asam (pH < 7)
Mengalami reaksi hidrolisis parsial atau setengah, yaitu pada spesi lemah (basa lemah)
Dalam rumus pH hidrolisis jenis ini, konsentrasi ([G]) yang dimasukkan ke rumus adalah konsentrasi
kation dari garam itu sendiri. Contoh garam AlCl3, kationnya adalah Al3+ maka [G] yang dimasukkan
adalah konsentrasi Al3+, bukan konsentrasi AlCl3. Contoh lain adalah garam Al2(SO4)3, kationnya adalah
ion 2Al3+ maka [G] yang dimasukkan ke rumus adalah konsenrasi Al3+ yaitu 2 kalinya dari konsentrasi
Al2(SO4)3
RUMUS pH HIDROLISIS BERSIFAT ASAM
4. Garam dari asam lemah dan basa lemah
pH hidrolisis ini tidak bergantung terhadap konsentrasi asam atau basa karena dalam spesi lemah (asam
lemah dan basa lemah), nilai pH-nya ditentukan oleh tinggi atau rendahnya tetapan asam/basa (Ka atau
Kb)
·         Jika Ka = Kb, maka pH = 7
·         Jika Ka > Kb, maka pH < 7 (dalam rumus di bawah adalah label “ASAM”)
·         Jika Ka < Kb, maka pH > 7 (dalam rumus di bawah adalah label “BASA”)

RUMUS HIDROLISIS LEMAH


C. Derajat hidrolisis garam
Derajat hidrolisis garam menunjukkan seberapa banyak suatu garam terurai dalam reaksi asam-basa
(netralisasi). Derajat hidrolisis garam ini hanya berlaku pada asam lemah dan basa lemah. Hal ini
dikarenakan pada garam yang berasal dari 2 spesi lemah (asam lemah dan basa lemah) rentang derajat
ionisasi hidrolisisnya berkisar 0 < α < 1. Beda halnya dengan garam dari 1 spesi lemah dan 1 spesi kuat,
nilai derajat ionisasi hidrolisisnya (sangat) mendekati 1.
RUMUS DERAJAT HIDROLISIS
D. Cara menentukan sifat suatu garam
Suatu garam dapat ditentukan sifatnya ada 2, yaitu:
1.     Melalui perhitungan = berdasarkan rumus-rumus di atas
2.     Konsep (tidak berlaku untuk garam dari asam lemah dan basa lemah) = lihat saja spesi kuat dari
garam tersebut. Jika spesi kuatnya adalah asam berarti garam bersifat asam; jika spesi kuatnya adalah
basa berarti garam bersifat basa; dan jika spesi kuatnya adalah asam dan basa berarti garam bersifat
netral.

 CONTOH SOAL
1.     Garam berikut yang dalam air tidak mengalami hidrolisis adalah …
A. CH3COOK
B. HCOONa
C. K3PO4
D. CaSO4
E. Al(CN)3
–> Pembahasan:  Garam yang tidak dapat terhidrolisis dalam air adalah garam yang memiliki pH = 7 atau
garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat. Obsein D adalah paling tepat karena garam
CaSO4 berasal dari asam kuat H2SO4 dan basa kuat Ca(OH)2

2.     Besar [OH-] dalam larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat ....
A. Berbanding lurus dengan Ka-nya
B. Berbanding terbalik dengan Ka-nya
C. Berbanding lurus dengan akar kuadrat Ka-nya
D. Berbanding terbalik dengan akar kuadrat Ka-nya
E. Berbanding terbalik dengan konsentrasi molar garamnya
–> Pembahasan:  [OH-] dalam garam dari asam lemah dan basa kuat adalah mengitung [OH-] untuk
garam bersifat basa. Dan, [OH-] berbanding terbalik dengan akar Ka-nya, berbanding lurus dengan [G].
3.     Persaman hidrolisis suatu senyawa adalah F-  +  air  ⇌  HF  +  OH-. Rumus garam yang mengalami
hidrolisis seperti persamaan hidrolisis di atas adalah … 
A. AlF3
B. NaF 
C. BeF2 
D. (CH3)2F 
E. NH4F
–> Pembahasan: Garam yang mampu mengalami hidrolisis adalah garam yang berasal dari spesi lemah
dan kuat, dan yang terhidrolisis adalah kation atau anion yang bersifat lemah. Di soal, anion F- yang
mengalami hidrolisis karena bersifat lemah dan berasal dari asam lemah HF. Garam yang mengandung
anion F- ini hanya terhidrolisis parsial (sebagian) karena kation garamnya bersifat basa kuat, artinya
garam yang dimaksud di soal adalah garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah. Obsein B adalah
paling tepat karena garam NaF berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah HF.
4.     Larutan NH4NO2 0,01 M mempunyai pH sebesar … (Kb NH4OH = 10-5 dan Ka HNO2 = 10-4)
A. 9,5
B. 8,0
C. 6,5
D. 5,5
E. 4,0
–> Pembahasan:

5.     Jika larutan garam KX 0,01 M mempunyai pH = 9, harga Ka asam HX sebesar …


A. 10-8
B. 10-7
C. 10-6
D. 10-5
E. 10-4
–> Pembahasan:
6.     Larutan Ca(OH)2 0,30 M sebanyak 10 mL ditambahkan ke dalam 40 mL HF 0,15 M (Ka = 10-4).
Harga pH larutan campuran adalah …
A. 7,0 + log 3,5
B. 7,5 + log 3,5
C. 8,0 + log 3,5
D. 8,5 + log 3,5
E. 9,0 + log 3,5
A. 7,0 + log 3,5 B. 7,5 + log 3,5C. 8,0 + log 3,5 D. 8,5 + log 3,5 E. 9,0 + log 3,5
–> Pembahasan:

Anda mungkin juga menyukai